Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN
Nipedipin merupakan golongan antagonis saluran kalsium yang bekerja efektif
sebagai vasodilator anterial dan biasa digunakan dalam hipertensi, angina pektoris dan
penyakit kardiovaskuler (Sweetman, 2009).Nifedipin bekerja dengan menghambat
masuknya kalsium kedalam sel-sel otot jantung dan sel-sel otot polos dinding arteri
(Siswandono, 1995).
Secara farmakokinetika, nifedipin di absorbsi secara cepat setelah pemberian rute
oral. Kadar puncak dalam darah dicapai dalam waktu 20-45 menit dan paruh waktu
eliminasinya (t½) ±2,5 jam dengan masa kerja ±8-12 jam, ±95% terikat protein plasma
akan tetapi ketersediaan hayatinya lebih rendah (sekitar 45-75%) dengan dosis lazim
yang digunakan yaitu 20-40 mg sehari 8 jam (Katzung, 2001). Sehingga dapat
dikatakan
bahwa pasien harus meminum obat 3 kali dalam sehari,dengan regimen yang terlalu
sering tidak jarang kepatuhanpasien dalam penggunaan obat ini tidak berjalan sesuai
ketentuan dan mengakibatkan angka kekambuhan serangan meningkat (Sweetman,
2009).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan khususnya dalam mengurangi frekue

Nifedipine

 Pendahuluan
 Farmakologi
 Formulasi
 Indikasi dan Dosis
 Efek Samping dan Interaksi Obat
 Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
 Kontraindikasi dan Peringatan
 Pengawasan Klinis

Farmakologi Nifedipine
Oleh :
dr. Michael Susanto
Share To Social Media:

Farmakologi nifedipine adalah sebagai antagonis ion kalsium atau calcium channel blocker.
Hambatan ini menyebabkan kalsium tidak dapat memasuki sel pada fase depolarisasi,
menurunkan resistensi arteri perifer, dan memberikan efek dilatasi pada arteri koroner. Efek
tersebut akan menurunkan tekanan darah dan meningkatkan suplai oksigen pada jantung.[1,6]

Farmakodinamik

Nifedipine merupakan penghambat sawar kalsium dihidropiridin (DHP). Nifedipine mencegah


ion kalsium masuk ke sawar kalsium pada jantung dan otot polos, sehingga menyebabkan
vasodilatasi pembuluh darah koroner dan perifer. Oleh sebab itu, nifedipine dapat digunakan
dalam terapi hipertensi.[6,14]

Obat ini juga memiliki efek inotropik negatif, sehingga menurunkan kontraktilitas dan afterload
jantung. Efek ini membuat konsumsi dan kebutuhan oksigen miokardium menurun, sehingga
meringankan gejala angina. Inhibisi ion kalsium nifedipine berlangsung secara selektif, sehingga
tidak mempengaruhi kadar ion kalsium dalam serum.[6,14]

Secara off-label, nifedipin juga sering digunakan sebagai tokolitik pada persalinan preterm.
Nifedipine dapat menghambat kontraksi uterus dengan cara mencegah masuknya kalsium ke
dalam kanal membran sel.[15]

Farmakokinetik

Nifedipin per oral diabsorpsi hampir seluruhnya dengan cepat dalam traktus gastrointestinal.
Metabolisme nifedipine terjadi di hepar, oleh enzim CYP3A4. Ekskresi nifedipine sebagian
besar melalui urin, dalam bentuk metabolit inaktif yang larut air.

Absorbsi

Nifedipine mengalami absorpsi secara cepat pada traktus gastrointestinal. Nifedipine


membutuhkan waktu 30-60 menit untuk mencapai konsentrasi puncak. Onset kerja nifedipine
lepas cepat (immediate release) sekitar 20 menit. Nifedipine lepas lambat (extended-release)
memiliki masa kerja sekitar 24 jam.

Pemberian bersama dengan makanan dapat memperlambat kecepatan absorpsi, tetapi tidak
memengaruhi jumlah obat yang diabsorpsi.Absorpsi juga meningkat  bila dikonsumsi tidak utuh,
misalnya dengan dikunyah atau digerus.

Konsentrasi obat meningkat secara gradual dan mencapai plateau dalam 6 jam setelah dosis
pertama diberikan. Bioavailabilitas nifedipine sediaan lepas cepat adalah 40–77%, sedangkan
bioavailabilitas extended-release adalah 65–89%.[1,6,14]

Distribusi

Nifedipine dapat menembus plasenta, dan  didistribusikan ke dalam air susu dalam jumlah
sedikit. Nifedipin berikatan dengan protein sebanyak 92%-98%.[1,14]

Metabolisme

Nifedipine mengalami metabolisme secara ekstensif di dalam liver melalui sistem sitokrom
P450. Metabolisme nifedipine terutama melalui isoenzim CYP3A4, tetapi juga dapat
dimetabolisme oleh isoenzim CYP1A2 dan CYP2A6.[1,2,14]

Eliminasi
Ekskresi nifedipine paling utama melalui urin dalam bentuk metabolit inaktif larut air, yaitu
sekitar 60–80%, dan juga melalui feses. Waktu paruh nifedipine adalah 2 jam.[1,2]

17
d. Farmakokinetik
Bioavailabilitas oral captopril adalah sekitar 70%, jika ada makanan maka
terjadi penurun penyerapan obat, sehingga obat harus diminum saat perut kosong.
obat terikat dengan plasmaprotein sekitar 30% dan Volume distribusi adalah 0,8
± 0,2 L / kg, lebih tinggi di CHF. Cl adalah 0.72 ± 0.08 L / hr / kg terjadi
penurunan dosis yang dimetabolisme sekitar 20% dan menyebabkan
disfungsi,terutama untuk captopril disulfida. Ekskresi captopril tidak berubah
adalah 24-38% lebih dari 24 jam. Waktu paruh2.2 ± 0,05 jam pada subyek sehat
dan berkepanjangan di disfungsi ginjal atau CHF (Anderson, 2002).

. Farmakodinamik
Captopril, ACE-Inhibitor, antagonis efek RAAS. RAAS adalah mekanisme
homeostasis untuk mengatur hemodinamik, air dan keseimbangan elektrolit.
Selama stimulasi simpatis atau ketika tekanan darah ginjal atau aliran darah
berkurang, renin dilepaskan dari sel-sel granular juxtaglomerular di ginjal. Dalam
aliran darah, renin membelah dan menyebarkan angiotensinogen untuk ATI, yang
kemudian dibelah untuk ATII oleh ACE-Inhibitor. ATII meningkatkan tekanan
darah dengan menggunakan sejumlah mekanisme. Pertama, merangsang sekresi
aldosteron dari korteks adrenal. Aldosteron perjalanan ke tubulus distal secara
pelan dan tersendat-sendat (DCT) dan mengumpulkan tubulus nefron di mana
meningkatkan natrium dan air reabsorpsi dengan meningkatkan jumlah saluran
natrium dan ATPase natrium-kalium pada membran sel. Kedua, ATII merangsang
sekresi vasopresin (juga dikenal sebagai hormon antidiuretik atau ADH) dari
kelenjar hipofisis posterior. ADH merangsang reabsorpsi air lebih dari ginjal
melalui penyisipan aquaporin-2 saluran pada permukaan apikal sel-sel DCT dan
mengumpulkan tubulus. Ketiga, ATII meningkatkan tekanan darah melalui
vasokonstriksi arteri langsung. Stimulasi Tipe 1 ATII reseptor pada sel-sel otot
polos pembuluh darah menyebabkan kaskade kejadian yang mengakibatkan
kontraksi miosit dan vasokonstriksi. Selain efek utama, ATII menginduksi respon
haus melalui stimulasi neuron hipotalamus. ACE-Inhibitor menghambat konversi
yang cepat dari ATI untuk ATII dan memusuhi meningkat Raas-diinduksi tekanan
darah. ACE-Inhibitor (juga dikenal sebagai kininase II) juga terlibat dalam
penonaktifan enzimatik bradikinin, vasodilator. Menghambat deaktivasi
18
bradikinin meningkatkan kadar bradikinin dan dapat mempertahankan efek
dengan menyebabkan peningkatan vasodilatasi dan penurunan tekanan darah
(DragBank, 2017).

Anda mungkin juga menyukai