Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN DIARE MENURUT WHO

Diare merupakan penyakit yang sering dijumpai dan secara umum dapat diobat sendiri , namun
komplikasi akibat dehidrasi atau toksin dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas.
Definisi : diare atau mencret didefinisikan sebagai buang air besar dengan feses tidak berbentuk
atau cair dengaan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam . apabila diare berlangsung selama 2
minggu disebut diare akut . apabila lebih dari 2minggu lebih dapat digolongkan menjadi diare
kronik . feses dapat dengan atau tanpa lendir , darah . gejala pertama berupa MUAL ,
MUNTAH , NYERI ABDOMINAL , MULAS , TENESMUS , DEMAM , DAN TANDA-
TANDA DEHIDRASI .
Etiologi
1. Virus
2. Bakteri
3. Protozoa
4. Helminthes
PENATALAKSANAAN
1. PENGGANTIAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Aspek paling penting menjaga hidrasi yang adekuat dan keseimbangan elektrolit selama
episode akut . ini dilakukan dengan rehidrasi oral yang harus dilakukan kesemua pasien .
ideal nya cairan rehidrasi oral harus terdiri 3,5 gram natrium klorida , 2,5 gram natrium
bikabornat , 1,5 gram kalium klorida dan 20gram glukosa per liter air . Jika sediaan
secara komersial tidak ada, cairan rehidrasi oral pengganti dapat dibuat dengan
menambahkan ½ sendok teh garam, ½ sendok teh baking soda, dan 2-4 sendok makan
gula per liter air. Dua pisang atau 1 cangkir jus jeruk diberikan untuk mengganti kalium.

2. Antibiotik
Pemberian antibiotic secara empiris jarangan diindikasikan pada diare akut infeksi .
antibiotik diindikasikan pada pasien dengan gejala dan tanda diare infeksi seperti
demam , feses berdarah , leukosit pada feses.

3. Obat anti diare


 Kelompok anti-sekresi selektif
Terobosan terbaru milenium ini adalah mulai tersedianya secara luas racecadotril
yang bermanfaat sebagai penghambat enzim enkephalinase, sehingga enkephalin
dapat bekerja normal kembali
 Kelompok Opiat
Kelompok ini tergolong kodein fosfat , loperamid HCL , serta kombinasi
difenoksilat dan atropine sulfat . penggunaan kodein 15-60mg 3x sehari ,
loperamid 1-4 mg/3-4 kali sehari . efek obat tersebut dapat melakukan
penghambatan proplusi , penongkatan absorbs cairan , sehingga dapat
memperbaiki konsitemsi feses dan mengurangi frekuensi diare .

 Kelompok Absorbent
Arang aktif, attapulgit aktif, bismut subsalisilat, pektin, kaolin, atau smektit
diberikan atas dasar argumentasi bahwa zat ini dapat menyerap bahan infeksius
atau toksin. Melalui efek tersebut, sel mukosa usus terhindar kontak langsung
dengan zat-zat yang dapat merangsang sekresi elektrolit

 Zat Hidrofilik
Ekstrak tumbuh-tumbuhan yang berasal dari plantago oveta , psyllium , karaya ,
ispraghulla , captidis dan catechu dapat membentuk koloid degan cairan luemen
usus akan mengurangi frekuensi dan konsitensi feses.

 Probiotik
Terdiri dari lactobacillus dan bifidobacteria atau sacharomeyces boulardii ,apabila
jumlah meningkat di saluran cerna akan memiliki efek positif .

Anda mungkin juga menyukai