Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

IDENTIFIKASI PROTEIN DAN ASAM AMINO

KELOMPOK 8
FARMASI IV B
Disusun oleh:
Muhammad Rezki Rachman 11194761910425
Naurinnissa Pramadiyani 11194761910427
Ni Putu Nova Melitia 11194761910428
Pebrianti 11194761910432
Putri Olivia Nayaken 11194761910434

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................1
B. KOMPETENSI PRAKTIKUM..............................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................3
A. DESKRIPSI TEMA PRAKTIKUM.......................................................................3
BAB III METODE PRAKTIKUM....................................................................................6
A. Alat dan Bahan.......................................................................................................6
B. Prosedur Kerja.......................................................................................................7
BAB IV HASIL.................................................................................................................9
BAB V PEMBAHASAN.................................................................................................13
BAB VI KESIMPULAN..................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
JAWABAN PERTANYAAN..........................................................................................16

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kata protein berasal dari protos atau proteos yang berarti pertama
atau utama. Protein merupakan komponen penting atau komponen utama
sel hewan atau manusia. Oleh karena itu sel merupakan pembentuk tubuh
kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat
utama dalam pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam
makanan berfugsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan
pertumbuhan tubuh. Protein memegang peranan penting dalam kehidupan.
Proses kimia dalam tubuh dapat berlansung dengan baik karena adanya
enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Disamping itu
hemoglobin dalam butir-butir darah merah yang berfungsi sebagai
pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh, adalah salah
satu jenis protein.
Protein mempunyai molekul besar dengan bobot molekul
bervariasi antara 5000 sampai jutaan. Dengan cara hidrolisis oleh asam
atau enzim, protein akan menghasilkan asam-asam amino. Terdapat 20
jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein. Asam-asam amino
ini terikat satu dengan yang lain oleh ikatan peptida. Protein mudah
dipengaruhi oleh suhu tinggi, pHb dan pelarut organik.
Protein memiliki fungsi selular penting dalam tubuh karena
berpartisipasi dalam biosintesis porfirin, purin, pirimidin dan urea. Rantai
protein merupakan jenis polipeptida yang terdiri atas L-α-asam amino.
Polimer asam amino yang memiliki rantai lebih pendek dinamakan dengan
peptida yang berperan penting sebagai hormon. Protein merupakan
makromolekul yang terdiri dari 1 (satu) rantai polipeptida dan terkadang
dua atau lebih polipeptida. Protein juga dapat ditemukan dalam setiap sel
dan molekulnya terdiri dari unsur C, H, N, O, S dan terkadang P, Fe, Zn
dan Co. Berdasarkan jumlah asam amino yang menyusun polipeptida,
peptida merupakan polipeptida yang tersusun atas kurang dari 50 asam
amino sedangkan protein tersusun atas lebih dari 50 asam amino.

1
2

B. KOMPETENSI PRAKTIKUM

1. Menunjukkan bahwa protein mempunyai ikatan peptida yang bereaksi


dengan uji biuret.
2. Menunjukan bahwa logam berat dapat mengendapkan protein secara
denaturasi irrefersible.
3. Menunjukkan bahwa protein sebagai makro molekul yang arut dalam
bentuk larutan koloid dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya
dengan menggunakan
4. larutan garam konsentrasi tinggi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DESKRIPSI TEMA PRAKTIKUM

Protein adalah sumberasam amino yang mengandung unsur C, H, O


dan N yang tidak dimiliki oleh lemak dan karbohidart. Molekul protein
menandung gula terporbelerang, dan ada jenis protein yang mengandung
unsur logam seperti besi dan tembaga ( Winarno, 1997). Protein yang
ditemukan kadang-kadang berkonjugasi dengan makro molekul seperti
lipid, polisakarida dan mungkinfosfat. Protein terkonjugasi yang dikenal
antara lain nukleoprotein, fosfoprotein, metaliprotein, lipoprotein,
flavoprotein dan gliprotein. Protein yang diperlukan organism dapat
diklasifikasikan menjadi dua golongan utama, pertama protein sederhana,
yaitu protein yang apabila terhidrolisis hanya menghasilkan asam amino,
dan kedua protein terkonjugasi, yaitu protein yang dalam hidrolisis tidak
hanya menghasilkan asam amino, tetapi menghasilkan juga komponen
organic ataupun komponen anorganik yang disebut “gugus prosthetic”
(Winarno, 1997).
Pada umumnya asam amino diperoleh sebagai hasil hidrolisis protein,
baik menggunakan enzim maupun asam. Dengan cara ini diperoleh
campuran bermacam-macam asam amino dan untuk menentukan jenis
asam amino maupun kuantitas masing-masing asam amino perlu diadakan
pemisahan antara asam-asam amino tersebut (Poedjiadi, 1994).
Asam amino terdiri dari sebuah gugus amino, sebuah gugus karboksil,
sebuah atom hydrogen, dan gugus R yang terikat pada sebuah atom C
yang dikenal sebagai karbon α, serta gugus R merupakan rantai cabang
(Winarno, 2008). Ada beberapa metode analisis asam amino, misalnya
metode gravimetric, kalorimetri, mikrobiologi, kromatografi dan
elektroforesis dan metode kromatografi penukarion (Poedjiadi, 1994).
Asam amino dan protein secara umum mempunyai sifat-sifat fisik yang
sama. Dari keseluruhan asam amino yang terdapat di alam hanya 20 asam
amino yang biasa dijumpai pada protein. Dari struktur umumnya, asam
amino mempunyai dua gugus pada tiap molekulnya, yaitu gugus amino

3
4

dan gugus karboksil, yang digambarkan sebagai struktur ion dipolar.


Gugus amino dan gugus karboksil pada asam amino menunjukkan sifat-
sifat spesifiknya Sebagai contoh adalah reaksi asetilasi danesterifikasi
(Lehninger, A. 1988).

Sifat-Sifat fisikokimia protein ini adalah sebagai berikut:


Sifat fisikokimia setiap protein tidak sama, tergantung pada jumlah dan
jenis asam aminonnya. Apabila dalam suatu larutan protein ditambahkan
garam, daya larut protein akan berkurang, akibatnya protein akan terpisah
sebagai endapan, dan apabila protein dipanaskan atau ditambahkan alcohol
maka protein akan menggumpal.
Protein dapat bereaksi dengan asam dan basa. Bila susunan ruang atau rantai
polipeptida suatu molekul protein berubah, maka dikatakan protein ini
terdenaturasi. Sebagian besar protein globuler mudah mengalami denaturasi.
Jika ikatan-ikatan yang membentuk konfigurasi molekul tersebut rusak,
molekul akan mengembang. Kadang-kadang perubahan ini memang
dikehendaki dalam pengolahan makanan, tetapi sering pula dianggap
merugikan sehingga perlu dicegah (Winarno, 2008).
Struktur protein distabilkan oleh 2 macami katan yang kuat (peptida dan
sulfida) dan dua macam ikatan yang lemah (hidrogen dan hidrofobik). Ikatan
peptide adalah struktur primer protein yang berasal dari gabungan asam
amino L-alfa oleh ikatan alfa-peptida.
PrinsipPercobaan:
1. Uji Biuret pada uji ini, ketika beberapa tetes larutan CuSO4 yang
sangat encer ditambahkan pada alkali kuat dari peptide atau protein
dihasilkan warna ungu, adalah test yang umum untuk protein dan
diberikan oleh peptida yang berisi dua atau lebih rantai peptida. Biuret
dibentuk dengan pemanasan urea dan mempunyai struktur mirip
dengan struktur peptide dari protein (Muchtadi, 1992).
2. Uji Pengendapan dengan logam pada pH di atas titik isoelektrik
protein bermuatan negative, sedangkan di bawah titik isoelektrik
5

protein bermuatan positif. Oleh karena itu untuk mengendapkan


protein dengan ion logam diperlukan pH larutan di atas titik
isoelektrik, sedangkan untuk pengendapan protein dengan ion
negative memerlukan pH larutan di bawah titik isoelektrik. Ion-ion
positif yang dapat mengendapkan protein adalah Ag+, Ca2+, Zn2+,
Hg2+,Pb2+,Cu2+,Fe2+. Sedangkan ion-ion negative yang dapat
mengendapkan protein adalah ion salisilat, trikloroasetat, pikrat, tanat
dan sulfosalisilat(Patong, A.R., dkk., 2012).
3. Uji Pengendapan dengan Garam pembentukan senyawa tak larut antara
protein dengan ammonium sulfat. Apabila terdapat garam-garam
anorganik dalam konsentrasi tinggi dalam larutan protein (albumin dan
gelatin), maka kelarutan protein akan berkurang sehingga terjadi
pengendapan protein. Teori menyebutkan bahwa sifat tersebut terjadi
karena ion garam mampu mengikat air (terhidrasi) sehingga
berkompetisi dengan molekul protein dalam mengikat air.
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:


1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Pipet tetes
4. Gelas ukur
5. Kertas saring
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
Uji Biuret :
1. Larutan albumin (Putih telur)
2. Larutan Pati 1%
3. Yogurt
4. Aquadest
5. Larutan CuSO4 0,1% dan NaOH 10% (Terdapat dalam reagen
Biuret)
Pengendapan Protein Dengan Logam Berat :
1. Putih telur
2. Susu Sapi
3. Larutan HgCl2 1%
4. Larutan Pb asetat
Pengendapan Dengan Garam :
1. Larutan albumin (putih telur)
2. Susu kedelai
3. Susu sapi
4. Larutan (NH4)2SO4
5. Reagen untuk uji biuret

6
7

B.Prosedur Kerja

1. Uji Biuret
Siapkan 4 buah tabung reaksi dan reagen
biuret

Masukan masing-masing kedalam tabung


reaksi 2 ml albumin, larutan pati, yogurt,
dan aquadest

Lalu ditambahkan reagen biuret 10 tetes


kedalam masing-masing tabung

Lihat perubahan warna yang terjadi

Jika berubah menjadi warna ungu maka


positif mengandung protein dan asam
amino

2. Pengendapan Protein dengan logam berat

Siapkan 4 tabung reaksi

Tabung 1, putih telur


ditambahkan beberapa tetes
larutan HgCl2 1%

Tabung 2, putih telur 2 ml


ditambahkan pb asetat
beberapa tetes

Tabung 3, 2 ml susu sapi


ditambahkan beberapa tetes
larutan HgCl2 1%

Lalu amati apakah


Tabung 4, susu sapi 2 ml
terbentuk endapan atau
ditambahkan beberapa tetes
tidak
Pb asetat
8

3. Pengendapan dengan garam

Siapkan 3 tabung reaksi

Tabung 1, larutan albumin 2 ml

Tabung 2, susu kedelai 2 ml

Tabung 3, susu sapi 2 ml

Lalu masing-masing tabung reaksi ditambahkan


larutan (NH4)2SO4 tetes demi tetes sampai jenuh

Lalu amati apakah terdapat endapan


atau tidak

Lalu pisahkan endapan dengan


menyaring menggunakan kertas saring

Setelahnya, lakukan uji biuret terhadap


filtrat dan endapan
BAB IV

HASIL

Uji Biuret

Putihtelur Ungu

Larutan pati Biru

Aquadest Biru

Yogurt Ungu

9
10

Pengendapan Protein Dengan Logam Berat

Putih telur+HgCl2 Terbentuk endapan

Putihtelur+Pbasetat Terbentukendapan

Susu sapi+HgCl2 Terbentuk endapan

Sususapi+Pbasetat Terbentuk endapan


11

Pengendapan Dengan Garam

Filtrat putih telur Ungu

Filtrat susu kedelai Ungu

Filtrat susu sapi Ungu

Endapan putih telur Ungu

Endapan susu kedelai Ungu


12

Endapan susu sapi Ungu


BAB V

PEMBAHASAN

Protein merupakan makromelekul yang terbentuk dari asam amino yang


tersusun dari atom hydrogen,karbon dan oksigen.Beberapa jenis asam amino yang
mengandung sulfur (metionin,sistin,dan sistein)yang dihubungkan oleh ikatan
peptide.Dalam makhluk hidup ,Protein berperan sebagai pembentuk struktur sel
dan beberapa jenis protein memliki fisiologi (Bintang,2010).Asam amino
merupakan substansi dasar penyusun protein dan bias diproduksi sendiri oleh
tubuh untuk keperluan metabolism dan ditemukan pada semua makanan yang
mengandung protein (Winarno,2004)

Pada praktikum ini dilakukan uji biuret,pengendapan protein dengan


logam berat dan pengendapan dengan garam.Sampel yang digunakan adalah
yogurt,putih telur,susu kedelai,pati,dan susu sapi

Uji biuret merupakan uji yang digunakan untuk menunjukkan adanya


senyawa-senyawa yang mengandung gugus amina asam yang lain,ditandai dengan
timbulnya warna merah violet,viole,biru violet(Robby et al,2019).Pada percobaan
dengan sampel larutan albumin,amilum,yogurt,dan aquadest hasil yang
didapatkan positif mengandung gugus amida asam atau ikatan peptide,yang
ditandai dengan terbentuknya warna violet atau biru violet.Alnumin mengandung
50% protein telur (Dwi,2016).Yogurt mengandung asam laktat,laktosa,dan
protein(Hartati et al,2017).Pada ekstrak aquadest memiliki 9 pita
protein(Miftah,2016)

Pengendapan protein dengan logam berat akan menyebabkan protein


terdenaturasi.Pada percobaan dengan sampel putih telur dan susu sapi yang
direaksikan dengan HgCl2 1% dan Pb Asetat menghasilkan endapan
putih.Penambahan kedua pereaksi tersebut menyebabkan terbentuknya garam
protein yang tidak larut(Patong,2012).Senyawa tersebut akan memutihkan garam
dan berikatan dengan protein membentuk endapan protein logam(Sri,2012)

Pengendapan protein dengan garam menggnakan lauratn ammonium


sulfat.Sampel yag digunakan adalah larutan albumin,susu kedelai,dan susu
sapi.Masing-masing sampel direaksikan dengan ammonium sulfat hingga
terbentuk endapan.Ammonium sulfat dilarutkan dalam air akan menyebabkan
proses salting out sehungga protein akan mengendap.Proses salting out terjadi
karena kompetisi antara ion-ion dari garam ammonium dan molekul enzim dalam
beninteraksi dengan molekul air.Tingginya kadar ion,menyebabkan molekul
protein berinteraksi dengan molekul protein lainnya sehingga membentuk
endapan (Masdalena et al,2014).Selanjutnya endapan yang didapat akan diuji
dengan uji biuret untuk menunjukkan adanya senyawa-senyawa yang

13
14

mengandung gugs amida asam yang lain,ditandai dengan timbulnya warna merah
violet,violet,biru volet (Robby et at,2019).Hasil yang didapatkan pada larutab
albumin susu kedelai dan sapi positif mengandung gugus amida asam yang
ditandai dengan adanya perubahan menjadi violet.
BAB VI

KESIMPULAN

Pada percobaan dengan sampel larutan albumin,amilum,yogurt,dan aquadest hasil


yang didapatkan positif mengandung gugus amida asam atau ikatan peptide,yang
ditandai dengan terbentuknya warna violet atau biru violet.Pada percobaan protein
dengan logam berat direaksikan dengan HgCl2 1% dan Pb Asetat menghasilkan
endapan ptih.Penambahan kedua pereaksi tersebut menyebabkan terbentuknya
garam protein yang tidak larut(Patong,2012).Pengendapan protein dengan garam
menggunakan larutan ammonium sulfat.Masing-masing sampel direaksikan
dengan ammonium sulfat sehingga terbentuk endapan.

15
DAFTAR PUSTAKA

NURMA OKTAVIANTI. 2021. MODUL BIOKIMIA MATERI


METABOLISME PROTEIN, ASAM AMINO DAN GENETIK
PENDIDIKAN BIOLOGI. PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM RADEN
INTAN LAMPUNG.

Lehninger, A.L., 1997. Dasar-dasarBiokimiaJilid 1. Erlangga, Jakarta.

Mastura. 2008. Biokimia I. Sukabumi : Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Poedjiyadi, Anna dkk. 2006.Dasar-DasarBiokimia. Jakarta : UI-Press

SUSANTI, SUSI. Analisis Protein Selama Proses PembuatanKecapIkanGabus


(ChannaStriata) denganPenambahanEnzim Papain dari Sari
BuahPepaya. 2016. PhD Thesis. POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA.

16
JAWABAN PERTANYAAN

A. Uji Biuret
1. Apakah uji biuret akan positif untuk asam amino? Jelaskan!
2. Jelaskan asam amino apa saja yang menyusun protein?
3. Gambarkan ikatan peptida!
Jawaban:
1. Uji Biuret adalah uji untuk protein (ikatan peptida), tetapi tidak dapat
menunjukkan asam amino bebas. Adanya protein atau asam amino
ditunjukkan oleh terbentuk nyawarna ungu.

2. Asam amino non esensialdari total 20 jenis asam amino yang dibutuhkan
oleh tubuh, dikelompokkan sebagai asam amino non esensial dan esensial.
Non esensial, jenis asam amino ini bias diproduksi sendiri oleh tubuh. asam
amino non esensial tersebut yaitu,Alanin, Arginin, Asparagin,
Asamaspartat, Sistein, Asamglutamat, Glutamin, Glisin, Prolin, Serin, dan
Tirosin.Asam amino esensial adalah jeni sasam amino yang tidak dapat
diproduksi sendiri oleh tubuh. Sehingga harusm engonsumsi asupan tertentu
untuk memenuhinya. Jenis asam amino esensial yaitu Histidin, Isoleusin,
Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalalin, Treonin, Triptofan, dan Valin.

3. Gambar ikatan peptida

B. Pengendapan Protein DenganLogamBerat


1. Apakah tiap kali penambahan logam berat diikuti oleh penambahan
endapan protein? Mengapa!
2. Sebutkan logam berat pencemar lingkungan, sumbernya dan jelaskan
mengapa logam tersebut berbahaya?
3. Apakah yang perlu dilakukan apabila terjadi keracunan logam berat yang
akut?

17
18

Jawaban:
1. Karena protein yang tercampur dengan logam beratakan terdenaturasi.
Denaturasi merupakan proses berubahnya struktur molekul tanpa
memutuskan ikatan kovalen. Denaturasi dapat dilakukan oleh berbagai
bahan yang paling penting adalah bahan, pH, garam, dan pengaruh,
biasanya dibarengi oleh fungsi-fungsi yang digunakan untuk berbagai fungsi
sepeti fungsi kelarutan. Denaturasi terjadi pada albumin yang terkoagulasi
setelah ditambahkan AgNO3 dan (CH3COO)2 Pb.
2. Logam berat pencemar lingkungan, dan bahayanya
 Arsen Arsen (As) atau sering disebut arsenik. Sebagian besar arsen
di alam merupakan bentuk senyawa dasar yang berupa substansi
inorganik. Arseni norganik dapatl arutdalam air atau berbentuk gas
dan terpapar pada manusia. Menurut National Institute for
Occupational Safety and Health (1975), arseninorganik bertanggung
jawab terhadap berbagai gangguan kesehatan kronis, terutama
kanker. Arsen juga dapat merusak ginjal dan bersifatracun yang
sangat kuat.
 Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam yang ada secara alami,
merupakan satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair.
Logam murninya berwarna keperakan, cairan tak berbau, dan
mengkilap. Bila dipanaskan sampaisuhu 3570C, Hg akan menguap.
 Timbal Logam timbal (Pb) merupakan logam yang sangat populer
dan banyakdikenal oleh masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya Pb yang digunakan di industry non pangan dan paling
banyak menimbulkan keracunan pada makhluk hidup.. Senyawa ini
banyak ditemukan dalampertambangan di seluruh dunia, bahaya
yang ditimbulkan oleh penggunaan Pb ini adalah sering
menyebabkan keracunan.
 Logam Cu diperlukan oleh berbagai system enzim di dalam tubuh
manusia. Oleh karena itu, Cu harus selalu ada di dalam makanan.
Yang perlu diperhatikan adalah menjaga agar kadar Cu di dalam
tubuh tidak kekurangan dan juga tidak berlebihan. Jika
19

mengkonsumsi dalam jumlah banyak maka akan menimbulkan


gejala akut
3. Jika terjadi segera konsultasi kedokter jika mengalami gejala keracunan
logam berat, terutama jika terjadi gejala akut, seperti nyeri perut
disertaikram, muntah, kejang, dan penurunan kesadaran hingga koma.
Segera kedokter jika tidak sengaja terpapar logam berat dalam jumlah yang
besar, misalnya tertelan logam berat, meskipun tidak terjadi gejala apa-apa
pada saat kejadian atau beberapa waktu setelanya.

4. Pengendapan Dengan Garam


1. Pada penambahan satu volume ammonium sulfat jenuh kedalam volume
protein terjadi pengendapan. Apakah protein yang pertama mengendap
tersebut? Jelaskan!
2. Apa yang terjadi ketika filtrat dan endapan diuji dengan reagen biuret?
Jelaskan!
Jawaban:
1. Ammonium sulfat di tambahakan kedalam larutan protein akan menyebab
kantertariknya molekul air oleh ion garam hal ini disebabkan ion garam
memiki densitas muatan yang lebih besar dibandingkan protein, Kekuatan
ionik garam pada kosentrasi tinggi semakin kuat hingga garam dapat lebih
mengikat molekul air.
Pada proses ini kosentrasi garam tetap harus dijaga supaya tidak terjadi
pengendapan yang bersamaan antara protein yang diinginkan dengan
protein yang tidak diinginkan, dimana molekul-molekul protein akan
mengendap pada kosentrasi ammonium sulfat yang berbeda. Proses
pengendapan dilakukan pada kosentrasi dingin supaya protein yang
dinginkan tidak mengalami perubahan.
2. Uji ini menggunakan reagen biuret yang mengandung NaOH dan CuSO4
encer. Reagen biuret akan bereaksi dengan ikatan peptida protein pada
sampel. Adanya protein sampel ditunjukkan perubahan sampel menjadi
warna ungu. Pembentukan warna disebabkan karena adanya kompleks ion
Cu+ dengan ikatan peptida protein.
20

Uji ini menggunakan reagen biuret yang mengandung NaOH dan CuSO4
encer. Reagen biuret akan bereaksi dengan ikatan peptida protein pada
sampel. Adanya protein sampel ditunjukkan perubahan sampel menjadi
warna ungu. Pembentukan warna disebabkan karena adanya kompleks ion
Cu+ dengan ikatan peptida protein.

Anda mungkin juga menyukai