Dosen Pengampu :
Eva Mahayani Nst, SST, M.Kes
Disusun Oleh :
Juniarni Anti Situmorang
1A D3 Kebidanan
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang berkuasa atas
seluruh alam semesta, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat saya
selesaikan dengan judul ‘’Laporan Pratikum Konsep Dasar Dan Manfaat Paradigma Kebidanan’’
dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Konsep Kebidanan yang dibina oleh dosen pengampu ibu Eva Mahayani Nst, SST, M.Kes. Selain
itu laporan praktikum ini juga diharapkan dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Paradigma Kebidanan.
Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Eva Mahayani Nst, SST, M.Kes,
selaku Dosen Konsep Kebidanan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi sempurna nya makalah ini.
Saya berharap semoga makalah ini dapat digunakan dengan sebaik mungkin dan bisa
memberikan manfaat kepada para pembacanya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa dapat mencurahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
Paradigma merupakan suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat
menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar yang khas
dalam melihat, memberi makna menyikapi dan memiliki tindakan mengenai suatu kenyataan
atau fenomena kehidupan manusia.
Dengan diterapkannya paradigma asuhan kebidanan memiliki fungsi dan kegiatan yang
menjadi tanggung jawab bidan dalam memberi pelayanan kepada klien yang memiliki
kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan ibu di masa hamil, persalinan, nifas, bayi
setelah lahir, serta keluarga berencana.
A. PENGERTIAN PARADIGMA
Paradigma berasal dari bahasa Latin / Yunani, paradigma yang berarti model /
pola. Paradigma juga merupakan pandangan hidup, pandangan suatu disiplin ilmu / profesi
paradigma.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ke-3, paradigma adalah kerangka
berfikir. Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberi
pelayanan. Keberhasilan bidan dalam bekerja/memberikan pelayanan berpegang pada
paradigma, berupa pandangan terhadap manusia/perempuan, lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan cara pandang bidan atau hubungan timbal balik antara manusia, lingkungan,
perilaku, pelayanan kebidanan dan keturunan.
B. PELAYANAN KEBIDANAN
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang
diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang
berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai
dengan kewenangan yang diberikan dengan meksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak
dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan sejahtera.Sasaran pelayanan
kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat yang meliputi upaya peningkatan,
pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,yang diarahkan untuk
mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas. Pelayanan
kebidanan merupakan layanan yang berikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikannya
dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam ragka tercapainya keluarga berkwalitas,
bahagia dan sejahtera. Sasaran pelayanan kebidanan adalah: individu, keluarga danmasyarakat yang
meliputi upaya :
a. Promotif (peningkatan)
b. Preventif (pencegahan)
c. Kuratif (penyembuhan)
d. Rehabilitatif (pemulihan)
C. MACAM MACAM ASUHAN KEBIDANAN
ASUHAN KEHAMILAN
Asuhan ibu hamil oleh bidan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan
diagnosis dan rencana tindakan, serta melaksanakannya untuk menjamin keamanan dan
kepuasan serta kesejahteraan ibu dan janin selama peroide kehamilan
ASUHAN PERSALINAN
Asuhan persalinan oleh bidan dimulai dengan mengumpulkan data,
menginterpretasikan data untuk menentukan diagnosis persalinan danmengidentifikasi
masalah atau kebutuhan, membuat rencana dan melaksanakan tindakan dengan
memantau kemajuan persalinan serta menolong persalinan untuk menjamin keamanan
dan kepuasan ibu selama periode persalinan
ASUHAN NIFAS
Asuhan Ibu nifas oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan
*diagnosis dan rencana tindakan, serta melaksanakannya untuk mempercepat proses
pemulihan dan mencegah komplikasi denganmemenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama
periode nifas
Bidan yakin bahwa kehamilandan persalinan adalah proses alamiah, namun tetap
waspada pada kondisi yang semula normal dapat tiba-tiba menjadi tidak normal.
KEBIDANAN
Bidan memiliki peran unik dalam memberi pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak,
yakni saling melengkapi dangan tenaga kesehatan professional lainnya. Bidan adalah praktisi
yang memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dan bersalin yang normal, asuhan terhadap
kasusgangguan system reproduksi wanita, serta gangguan kesehatan bagi anak balita sesuai
dengan kewenangannya. Bidan harus selalu mengembangkan dirinya agar mampu memenuhi
peningkatan kebutuhan kesehatan kliennya (ibu dan anak).
Tugas bidan adalah memberi pelayanan atau asuhan kebidanan. Pelayanan atau asuhan
kebidanan berfokus pada ibu dan balita. Lebih rincinya, pelayanan kebidanan mencakup pra-
perkawinan, kehamilan, melahirkan, menyusui, dan nifas, serta pelayanan atau asuhan
kebidanan pada bayi, balita, remaja, dan perempuan usia subur. Sesuaia dengan
kewenangannya, bidan dapat melakukan pelayanan atau asuhan pada kasus-kasus patologis.
Memberi pelayanan kebidanan pada keluarga berencana juga merupakan tugas bidan.
Setiap kegiatan bidan untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, mengobati serta
memulihkan kesehatan ibu dan anak sesuai dengan kewenangannya, dilakukan melalui asuhan
atau pelayanan kebidanan.
Kata kebidanan memberi pengertian ilmu atau pengetahuan pokok yang dimiliki oleh
seorang bidan, yang digunakan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dalam kegiatan
kebidanan sesuai dengan kewenangan yang ditujukan pada calon ibu, ibu, dan anak balita.
Kebidanan merupaka sistesis berbagai ilmu dan pengetahuan, mencakup ilmu obstetric, ilmu
perilaku, ilmu mengenai kebutuhan manusia, dan ilmu social yang berkaitan dengan kesehata
nibu dan anak.
Ibu adalah sasaran utama pelayanan kebidanan. Ibu yang sehat akan melahirkan bayi
yang sehat. Masalah kesehatan bayi dimulai sejak terjadinya konsepsi bayi. Balita yang sehat
menjadi modal utama dalam pembentukan generasi yang kuat, berkualitas, dan produktif di
masa yang akan datang. Ibu sebagai individu juga memberi kontribusi yang penting bagi
kesehatan dan kesejahteraan keluarga di masyarakat. Sebagai wanita, ibu juga bisa berperan
di berbagai sector. Sebagai bagian dari keluarga, ibu dan anak yang sehat merupakan sasaran
pelayanan atau asuhan kebidanan di Indonesia. Dengan demikian, fenomena kebidanan di
Indonesia adalah masyarakat (ibu) yang berperilaku sehat, mau dan mampu memanfaatkan
pelayanan atau asuhan kebidanan yang tersedia sehingga meningkatkan derajat kesehatan ibu
dan balita.
Penurunan angka kematian ibu melahirkan, bayi dan balita merupakan indikator
keberhasilan pelayanan kesehatan. Dalam memberi pelayanan kebidanan perlu
dipertimbangkan factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak seperti perilaku
masyarakat, keturunan serta lingkungan, yang mencakup linkungan sosial dan ekonomi
Manfaat paradigma dikaitkan dengan asuhan kebidanan
a. orang/individu/manusia adalah fokus paradigma.
b. orang/manusia harus bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri.
c. manusia berinteraksi dengan lingkungan/masyarakat.
d. lingkungan / masyarakat dapat mempengaruhi kesehatan.
e. Bidan sebagai manusia harus memiliki ilmu pengetahuan untuk mengetaui bagaimana diri
sendiri.
f. dengan mengetahui bagaimana diri sendiri diharapkan bidan dapat memahami
oranglain/manusia lain, sehingga bidan harus bersikap objektif dalam memberikan
pelayanankebidanan kepada wanita-wanita.
g. sifat-sifat manusia harus diperhatikan, keterbukaan dan kesabaran antara hubungan bidan
danwanita sangat dibutuhkan.
h. interaksi antara bidan dan pasien mendorong keterbukaan hubungan bidan dengan wanita.
i. bidan – pasien saling membutuhkan.
j. bidan harus menganggap pekerjaan sebagai suatu hal yang menarik, menumbuhkan
ketertarikan dalam aspek kesehatan, contohnya saja dalam interaksi bidan – pasien dan
dalam bekerja dengan teman-teman dan tim kesehatan lain.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.2 PROSEDUR
1) Menyiapkan materi wawancara atau pertanyaan pertanyaan yang akan diajukan kepada
narasumber yang berkaitan dengan filosofi kebidanan.
2) Menyiapkan lembar observasi serta alat dan bahan lainnya
3) Mendatangi tempat pengambilan kasus, menyampaikan permohonan ijin kepada instansi,
dan melakukan kontrak waktu dengan instruktur praktikum terkait pelaksanaan waktu
observasi aplikasi filosofi kebidanan.
4) Melakukan wawancara kepada bidan puskesmas yang berkaitan dengan filosofi kebidanan.
5) Mengambil dokumentasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL OBSERVASI
LEMBAR PENGAMATAN / OBSERVASI
Nama Responden :
Tingkat / Semester :1
Isilah Kolom di bawah ini dengan tanda V pada penyataan yang sesuai !
Hasil
No.
Pernyataan Selalu Kadang2 Tidak
1. Bidan menghargai bahwa perempuan adalah makhluk yang utuh dan unik. V
2. Bidan senantiasa memperhatikan lingkungan dimana klien berada V
Bidan meyakini bahwa kehamilan, persalinan dan nifas adalah proses
3. V
fisiologis
Bidan mengetahui bahwa perilaku dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan
4. V
anak
Bidan memberikan pelayanan kebidanan sesuai kewenangan yang
5. V
dimilikinya
Dalam memberikan asuhan kebidanan, bidan melakukan pengkajian
6 V
terlebih dahulu
7 Bidan mampu memberikan layanan primer kepada klien V
Bidan memberikan layanan kebidanan sesuai dengan standar prosedur yang
8. V
berlaku.
9. Bidan melaksanakan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya V
10. Bidan melakukan layanan rujukan sesuai dengan indikasi dengan tepat V
(..................................) (............................)
Eva Mahayani Nst, SST, M.Kes Juniarni Anti Situmorang
4.2 PEMBAHASAN
Bidan yang sudah saya wawancarai selalu menerapkan Paradigma Kebidanan dalam
memberikan pelayanan kepada klien.Bidan tersebut juga selalu menghargai bahwa perempuan
adalah makhluk yang utuh dan unik, senantiasa memperhatikan lingkungan dimana klien
berada, selalu meyakini bahwa kehamilan, persalinan dan nifas adalah proses fisiologis, selalu
mengetahui bahwa perilaku dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan anak, selalu memberikan
pelayanan kebidanan sesuai kewenangan yang dimilikinya.
Dalam memberikan asuhan kebidanan, bidan juga selalu melakukan pengkajian terlebih
dahulu, selalu mampu memberikan layanan primer kepada klien, selalu memberikan layanan
kebidanan sesuai dengan standar prosedur yang berlaku,Bidan juga selalu melaksanakan
kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya, bidan selalu melakukan layanan rujukan sesuai
dengan indikasi dengan tepat.
5.1 SIMPULAN
Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah bahwa bidan adalah seseorang yang telah
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang di akui oleh pemerintah dan lulus ujian
sesuai dengan persyaratan yang telah berlaku dicatat atau resistrasi diberi izin secara sah
untuk menjalankan praktik.
Bidan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesinya berpegang pada paradigm
berupa pandangan terhadap manusia/perempuan, lingkungan ,perilaku , pelayanan
kesehatan/kebidanan dan keturan.Jadi teori dan praktek yang telah kamilaksanakan para bidan
pratek mandiri sudah menerapkan sesuai teori yang telah dijelaskan di atas.
5.2 Saran
Dengan adanya paradigma asuhan kebidanan, diharapkan bidan lebih mampu
melakukan tindakan segera dan merencanakan asuhan kebidanan kehamilan pada usia dini
serta melengkapi fasilitas berupa alat medis dan obat-obatan dalam melakukan paradigm
asuhan kebidanan di praktek mandiri.
DAFTAR PUSTAKA