Anda di halaman 1dari 6

MATA KULIAH : KONSEP KEBIDANAN

TOPIK : FILOSOPI BIDAN


SUB TOPIK : Defenisi Bidan
Filosopi kebidanan
Pelayanan kebidanan
WAKTU : 1 x 50”
NAMA DOSEN : Euis Nurhayati, S.SiT, M.Kes

OBJEKTIF PRILAKU SISWA

Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian bidan menurut IBI dengan tepat.


Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian filosopi dengan benar.
Tanpa melihat catatan mahasiswa dapat memberikan dua contoh filosopi
kebidanan dalam memberikan asuhan

REFERENSI

1. Soepardan suryani, Konsep Kebidanan, Jakarta : EGC, 2008


2. Henderson christine, Konsep Kebidanan, Jakarta : EGC, 2006
3. Supari siti fadilah, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 369/
Menkes/ SK/ III/ 2007 Tentang Standart Profesi Bidan, Jakarta : IBI, 2007
4. Varney Helen, Asuhan Kebidanan, edisi 4, vol 1, Jakarta : EGC, 2007

1
PENDAHULUAN

Pemahaman yang utuh mengenai konsep kebidanan sangat penting dimiliki oleh
seorang bidan maupun calon bidan, karena tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan saat ini semakin meningkat, khususnya kualitas pelayanan kebidanan.Hal
ini merupakan tantangan bagi bidan untuk meningkatkan kemampuannya, baik
pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap dan perilaku yang professional.
Bidan adalah seorang petugas kesehatan yang terlatih secara formal ataupun
tidak, yang membantu pelahiran bayi serta memberi pelayanan maternal terkait. Oleh
karena itu sebagai tenaga pemberi pelayanan kebidanan seorang bidan itu harus
menyiapkan diri untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan masyrakat akan
pelayanan kebidanan.
Bidan dikenal sebagai professional yang bertanggung jawab yang bekerja
sebagai mitra perempuan dalam memberikan dukungan asuhan dan saran yang
diperlukan selama kehamilan,kehamilan, persalinan, periode post partum. Pelayanan
kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang difokuskan
pada pelayanan kesehatan wanita dalam siklus reproduksi, untuk mewujudkan
kesehatan keluarga sehingga terbentuk sumber daya manusia (SDM) yang baik
dimasa depan. Dalam memberikan asuhan tersebut seorang bidan harus memiliki
filosopi yang benar, karena keberhasilan seorang bidan dalam memberikan pelayanan
ditentukan filosopi bidan itu sendiri.
Dalam pokok- pokok materi berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai
defenisi bidan,bagaimanan filosopi kebidanan dalam memberikan pelayanan
kebidanan kepada klien serta apa – apa saja yang penting diketahui seorang bidan
maupun calon bidan tentang pelayanan kebidanan.

POKOK-POKOK MATERI

1. Defenisi bidan
2. Filosopi kebidanan
3. Pelayanan kebidanan

2
URAIAN ISI

1. DEFENISIS BIDAN
Menurut Churchill medical directory, bidan adalah ” a health workerwho
may or not be formally trained and is not a physician, that delivers babies and
provides associated maternal care “(seorang petugas kesehatan yang terlatih
secara formal maupun tidak dan bukan seorang dokter, yang membantu
kelahiran bayi serta member pelayanan maternal terkait )
Dalam bahasa inggris , kata midwife (bidan) berarti “ with women ”
(bersama wanita), dalam bahasa perancis “ sage femme “ (wanita bijaksana),
sedangkan dalam bahasa latin cum-matter (berkaitan dengan wanita)
Pengertian bidan dan bidang praktiknya secara internasional telah diakui
oleh International Confederation of Midwives (ICM)1972, International
Federation of Gynaecologist and Obstetrician (FIGO)1973, WHO dan badan
lainnya. Pada pertemuan Dewan di Kobe tahun 1990, ICM menyempurnakan
defenisi tersebut, kemudian disahkan oleh FIGO(1991) dan ICM (1992).
Kemudian pada tanggal 19 juli 2005, ICM memperbaharui kembali defenisi
Bidan. Secara lengkap defenisi bidan adalah :
Bidan adalah seorang wanita yang telah mempelajari program pendidikan
bidanyang diakui oleh Negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil
menyelesaikan study terkait kebidanan serta memenuhi persyaratan untuk
terdaftar dan / atau memiliki izin formal untuk praktik kebidanan
Bidan dikenal sebagai prifesional yang bertanggung jawab yang bekerja
sebagai mitra perempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan,
asuhan dan saran selama kehamilan, periode persalinan, dan post partum.
Melakukan pertolongan persalinan dibawah tanggung jawabnya sendiri, serta
memberikan perawatan pada bayi baru lahir dan bayi. Asuhan ini termasuk
tindakan pencegahan , promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada
ibu dan anaknya, akses untuk perawatan medis atau pertolongan semestinya
lainnya, serta pemberian tindakan kedaruratan.
Bidan memiliki tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan,
tidak hanya untuk wanita tapi juga untuk keluarga dan masyarakat. Tugas ini

3
meliputi pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua dan dapat
meluas hingga kesehatan permpuan, kesehatan seksual atau reproduksi, dan
perawatan anak.Bidan dapat praktik dimana saja termasuk dirumah,
masyarakat, atau unit kesehatan.
Dengan memperhatikan aspek social budaya dan kondisi masyarakat
Indonesia, maka Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa Bidan
Indonesia adalah : Seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang
diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik
Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk deregister, sertifikasi
dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan

2. FILOSOPI KEBIDANAN
Filosopi kebidanan merupakan pandangan hidup atau keyakinan yang dijadikan
penuntun dan panduan bagi bidan dalam meberikan asuhan. Keyakinan tersebut
meliputi :
a. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan. Hamil dan bersalin merupakan
suatu proses alamiah dan bukan penyakit.
b. Keyakinan tentang perempuan. Setiap perempuan adalah pribadi yang unik
mempunyai hak , kebutuhan, keinginan masing – masing. Oleh sebab itu
perempuan harus berpartisipasi aktif dalam setiap asuhan yang diterimanya.
c. Keyakinan fungsi profesi dan manfaatnya. Fungsi utuma profesi bidan adalah
mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya, proses fisiologis harus
dihargai, didukung dan dipertahankan. Bila timbul pe nyulit, dapat
menggunakan teknologi tepat guna dan rujukan yang efektif, untuk
memastikan kesejahteraan perempuan dan bayinya.
d. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan.
Perempuan harus diberdayakan untuk mengambil keputusan tentang
kesehatan diri dan keluarganya melalui komonikasi, informasi, dan edukasi
(KIE) dan konseling. Pengambilan keputusanmerupakan tanggung jawab
bersama antara perempuan, keluarga dan pemberi asuhan.

4
e. Keyakinan tentang tujuan asuhan . Tujuan utama asuhan kebidanan untuk
menyelamatkan ibu dan bayi ( mengurangi kesakitan dan kematian). Asuhan
kebidanan berfokus pada :pencegahan, promosi kesehatan yang bersifat
holistic, diberikan dengan cara yang kreatif dan fleksibel, supportif ,
peduli ;bimbingan monitor dan pendidikan berpusat pada perempuan ; asuhan
berkesinambungan, sesuai keinginan dan tidak otoriter serta menghormati
pilihan perempuan
f. Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan. Praktik kebidanan dilakukan
dengan menempatkan perempuan sebagai patner dengan pemahaman
holistic terhadap perempuan, sebagai salah satu kesatuan fisik, psikis,
emosional, social budaya, spiritual, serta pengalaman reproduksinya. Bidan
memiliki otonomi penuh dalam praktiknya yang berkolaborasi dengan tim
kesehatan lainnya.
g. Sebagai profesi bidan mempunyai pandangan hidup pancasila. Seorang bidan
menganut filosopis yang mempunyai keyakinan didalam dirinya bahwa semua
manusia adalah mahluk bio – psiko – sosio – cultural dan spiritual yang unik
merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang utuh dan tidak ada individu
yang sama.
h. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan
perbedaan kebudayaan . Setiap individu berhak menentukan nasib sendiri dan
mendapatkan informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek
pemeliharaan kesehatannya.
i. Setiap individu berhak dilahirkan secara sehat . Untuk itu maka setiap wanita
usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapatkan pelayanan
yang berkualitas.
j. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga,
yang membutuhkanpersiapan, sampai anak menginjak masa remaja.
k. Keluarga – keluarga yang berada di suatu wilayah / daerah membentuk
masyarakat kumpulan dan masyarakat Indonesia terhimpun didalam satu
kesatuan bangsa Indonesia. Manusia terbentuk karena adanya interaksi

5
antara manusia dan budaya dalam lingkungan yang bersifat dinamis
mempunyai tujuan dan nilai – nilai yang terorganisir
3. PELAYANAN KEBIDANAN
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistim pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh bidan yang telah teregister yang dapat dilakukan secara mandiri,
kolaborasi atau rujukan.
Pelayanan kebidanan merupakan penerapan ilmu kebidanan melalui asuhan
kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan,mulai dari kehamilan ,
persalinan , nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, termasuk kesehatan
reproduksi wanita dan kesehatan masyarakat. sehingga tersdia sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas dimasa depan. Pelayanan kebidanan dibedakan
berdasarkan kewenangan bidan, yaitu :
1. Layanan kebidanan primer/ mandiri, merupakan asuhan kebidanan yang diberikan
dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
2. Layanan kolaborasi , merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien
dengan tanggung jawab bersama semua pemberi layanan yang terlibat
( mis ;bidan, dokter, dan/atau tenaga kesehatan professional lainnya). Bidan
adalah anggota tim.
3. Layanan rujukan, merupakan asuhan kebidanan yang dilakukan dengan
menyerahkan tanggung jawab kepada dokter , ahli dan / tenaga kesehatan
profesional lainnya untuk mengatasi masalah klien diluar wewenang bidan dalam
rangka menjamin kesejahtraan ibu dan anaknya.

Anda mungkin juga menyukai