Anda di halaman 1dari 11

1

Filsafat Ilmu Kebidanan

Women Centered Care Philosophy In Continuity Of Care Model

Filosofi Asuhan Yang Berpusat Pada Wanita Dalam Model Pelayanan Yang
Berkelanjutan

Yeni Herawati

1810018412035

Abstract

Bidan memiliki peranan penting sebagai mitra perempuan dan tenaga


kesehatan professional strategis dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak di
Indonesia. Pelayanan yang diberikan secara menyeluruh dan berkesinambungan atau
continuity of care dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan adaptasi ibu
selama periode kehamilan, persalinan, dan setelah melahirkan, baik aspek fisik,
psikologis, dan social. Studi literature ini bertujuan untuk melihat bagaimana peranan
model continuity of care dalam pelayanan secara women centered care. Studi ini
merupakan suatu kajian literature (literature review). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa perempuan mendapatkan kepuasan tersendiri terhadap
pelayanan yang berkelanjutan atau continuity of care karena ia dapat berkontribusi
terhadap keberlanjutan kelangsungan pelayanan kebidanan yang bermanfaat untuk
perempuan dan bayi baru lahir.
2

Introduction

Survey demografi kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012,


menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 359/100.000 kelahiran
hidup. Berbagai upaya intervensi berbasis bukti telah dilakukan untuk menekan
kematian ibu, namun sekitar 800 perempuan terus meninggal setiap hari akibat
komplikasi kehamilan dan persalinan, serta sekitar 99% (302.000) dari kematian ini
terjadi di negara berkembang.

Bidan memiliki peranan penting sebagai mitra perempuan dan tenaga


kesehatan professional strategis dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak di
Indonesia.Pemberian pelayanan kebidanan hendaknya dilakukan secara berkelanjutan
dan komprehensif (continuity of care) (Bentler et al, 2014). Pelayanan yang diberikan
secara menyeluruh dan berkesinambungan atau continuity of care dilaksanakan dalam
rangka memenuhi kebutuhan adaptasi ibu selama periode ante, intra, dan post partum
sampai dengan periode nifasnya selesai, baik aspek fisik, psikologis, dan sosial
(Laliberté, et al, 2016).

Filosofi kebidanan didasarkan pada model Perawatan yang berpusat pada


perempuan, yang menyediakan perawatan holistik bagi perempuan. Continuity of
care merupakan bagian integral dari konsep perawatan yang berpusat pada wanita
holistik dan mendasar untuk praktik kebidanan untuk membangun pemahaman,
dukungan dan kepercayaan serta untuk membangun kemitraan yang berkelanjutan
antara bidan dan pasien (Yanti et al, 2015)

Sebuah studi menemukan bahwa continuity of care dikaitkan dengan tingkat


intervensi yang lebih rendah dan relevan dalam memenuhi target MDGs untuk
mengurangi kematian ibu dan bayi (Waldenstrom U. et al. 1998)
3

Oleh karena pelayanan kebidanan yang berkesinambungan sangat dibutuhkan


untuk menangani masalah seputar kehamilan, persalinan, nifas, neonatal dan KB
sehingga penulis tertarik untuk membahas mengenai filosofi women centered care
dalam model continuity of care.
4

Tinjauan Pustaka

Filosofi Kebidanan adalah keyakinan atau pandangan hidup bidan yang


digunakan sebagai kerangka pikir dalam memberikan asuhan kebidanan (Novianty,
2017). Bidan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan sesuai
dengan standard pelayanan kebidanan, serta berkeyakinan bahwa setiap individu
berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan
kebutuhan dan perbedaan budaya (Kuswanti, 2014).

Dalam filosofi asuhan kebidanan dijelaskan beberapa keyakinan yang


mewarnai asuhan kebidanan yaitu, keyakinan tentang kehamilan dan persalinan,
keyakinan tentang perempuan, keyakinan mengenai fungsi dari profesi dan
pengaruhnya, keyakinan tentang pemberdayaan dan membuat keputusan, keyakinan
tentang asuhan, keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan , Sebagai profesi bidan
mempunyai pandangan hidup Pancasila, Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu
berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan
kebutuhan dan perbedaan kebudayaan, Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara
sehat, Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, yang
membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa remaja, Keluarga-keluarga
yang berada di suatu wilayah/daerah yang membentuk masyarakat kumpulan dan
masyarakat Indonesia yang terhimpun di dalam satu kesatuan bangsa Indonesia
(Kemenkes, 2007).

Perempuan merupakan pusat dari asuhan kebidanan dan pilihan serta hal yang
dianggap penting oleh para perempuan harus disertakan dalam pemberian asuhan.
Setiap perempuan adalah pribadi yang unik yang mempunyai hak, kebutuhan dan
harapan serta keinginan sehingga dia harus berpartisipasi secara aktif dalam
asuhannya selama kehamilan, persalinan, nifas dan membuat pilihan serta keputusan
tentang cara asuhan yang diberikan (Mufdlillah et al, 2012)

Layanan kebidanan didasarkan pada pemenuhan kebutuan perempuan,


memberikan rasa nyaman dan bersikap yang baik serta kemampuan komunikasi yang
5

baik. Pentingnya mendengarkan dari pihak perempuan memungkinkan dapat


berkontribusi dalam pengambilan keputusan. Membangun hubungan kepercayaan
sehingga perempuan merasa berdaya guna terhadap kondisi dirinya (Halldorsdottir &
Inga, 2011).

Merupakan hak setiap wanita memiliki akses ke kesinambungan perawatan


oleh bidan yang dikenal mulai dari kehamilan, persalinan dan periode pasca kelahiran
awal. Bidan adalah penyedia layanan utama yang paling tepat bagi ibu dan bayi baru
lahir yang sehat dan mampu merujuk untuk perawatan medis spesialis jika
diperlukan. kontinuiutas berarti seorang wanita mampu mengembangkan hubungan
dengan bidan untuk bekerja dalam kemitraan untuk penyediaan perawatannya selama
kehamilan, kelahiran dan periode postnatal. Bidan diakui sebagai seorang profesional
yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja dalam kemitraan dengan wanita
selama kehamilan, persalinan dan periode postpartum dan untuk melakukan kelahiran
merupakan tanggungjawab bidan dan untuk memberikan perawatan pada bayi baru
lahir menurut ICM tahun 2005.

Perawatan berkesinambungan adalah strategi kesehatan yang efektif primer


memungkinkan perempuan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
tentang kesehatan mereka dan perawatan kesehatan mereka.Continuity of Care dapat
diselenggarakan oleh sekelompok bidan dengan standard praktik yang sama sesuai
filosofi dan proses pelayanannya adalah partneship dengan perempuan dimana setiap
bidan mempunyai komitmen mengembangkan hubungan yang baik dengan pasien
sejak hamil, mampu memberikan pelayanan yang aman secara individu, memberikan
dukungan pada pasien dalam persalinan, memberikan perawatan yang komprehensif
kepada ibu dan bayi.

Continuity Of Care yang dilakukan oleh bidan pada umumnya berorientasi


untuk meningkatkan kesinambungan pelayanan dalam suatu periode. Continuity Of
Care memiliki tiga jenis pelayanan yaitu managemen, informasi dan hubungan.
Kesinambungan managemen melibatkan komunikasi antar perempuan dan bidan.
6

Kesinambungan informasi menyangkut ketersediaan waktu yang relevan. Kedua hal


tersebut penting untuk mengatur dan memberikan pelayanan kebidanan. Pemberian
informasi kepada perempuan memungkinkan dan memberdayakan mereka dalam
melakukan perawatan untuk mereka sendiri dan muncul sebagai dimensi secara terus
menerus sebagai informasi dan kemitraan.

Perawatan berencana tidak hanya menopang bidan dalam mengkoordinasikan


layanan komprehensif mereka tetapi juga menimbulkan rasa aman serta membuat
keputusan bersama. Tidak semua pasien dapat mengasumsikan keaktifan perannya
namun mereka dapat membuat akumulasi pengetahuan dari hubungan yang
berkesinambungan untuk bisa mengerti terhadap pelayanan yang mereka terima
(Haggerty et al, 2013). Memberikan informasi dan pengetahuan pada perempuan
merupakan bagian yang terkonsolidasi terhadap kelangsungan informasi, dan yang
mendukung serta mengakui peran pasien di pelayanan adalah dimensi kontinuitas
relasional yang sangat esensial ketika memberikan pelayanan yang meliputi
kepercayaan, keadaan, hubungan timbal balik dan harapan tidak hanya berlaku untuk
kelangsungan relasional tetapi bagaimana pengalaman perempuan nantinya dapat
disusun dengan baik (Ningsih,2017) Perempuan dengan model pelayanan
berkesinambungan yang dilakukan oleh bidan melaporkan kepuasan lebih tinggi
terkait infomasi, saran, penjelasan, tempat persalinan, persiapan persalinan, pilihan
untuk menghilangkan rasa sakit dan pengawasan oleh bidan

Metodologi

Studi ini merupakan suatu kajian literature (literature review) dengan


menelaah jurnal,buku, dan literatur-literatur lainnya.
7

Hasil

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan mendapatkan kepuasan


tersendiri terhadap pelayanan yang berkelanjutan atau continuity of care karena ia
dapat berkontribusi terhadap keberlanjutan kelangsungan pelayanan kebidanan yang
bermanfaat untuk perempuan dan bayi baru lahir. Filosofi model continuity of care
menekankan pada kondisi alamiah yaitu membantu perempuan agar mampu
melahirkan dengan intervensi minimal dan pemantauan fisik, kesehatan psikologis,
spiritual dan sosial perempuan dan keluarga (Mclachlan et al, 2012). Penelitian di
Denmark menunjukkan bahwa continuity of care memberikan pengalaman yang
membaik, mengurangi morbiditas maternal, mengurangi penggunaan intervensi pada
saat persalinan termasuk operasi Caesar, meningkatkan jumlah persalinan normal
dibandingkan dengan perempuan yang merencanakan persalinan dengan tindakan.
Hasil yang signifikan ditemukan pada perempuan yang menerima pelayanan secara
continuity of care secara women center care meliputi dukungan, partisipasi dalam
pengambilan keputusan, perhatian terhadap psikologis, kebutuhan dan harapan pada
saat akan melahirkan, serta menjadikan perempuan merasa dihargai (Sandall, n.d.)
Dalam memberikan asuhan bidan tidak hanya berpedoman pada standar yang
telah ditetapkan namun lebih dari itu seorang bidan harus mampu melakukan
pendekatan secara social spiritual. Manusia memerlukan suatu keyakinan dalam
hidupnya yang akan menjadi penopang hidup sehingga ia dapat mengambil keputusan
terhadap segala sesuatu yang menyangkut dnegan dirinya, keyakinan ini berkaitan
dengan agama dimana agama berperan penting dalam pembentukan persepsi klien
tentang sehat sakit merupakan komponen integral dari budaya
Kemudian agar seluruh tugas dan fungsi bidan dapat dilaksanakan secara
maksimal, bidan harus mengupayakan hubungan yang efektif dengan masyarakat.
Salah satu kunci keberhasilan hubungan yang efektif adalah komunikasi. Seorang
bidan perlu mempelajari sosial-budaya masyarakat tersebut, yang meliputi tingkat
pengetahuan penduduk, struktur pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari-
8

hari, pandangan norma dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan wilayah tersebut.
Bidan dapat menunjukan otonominya dan akuntabilitas profesi melalui
pendekatan social dan budaya yang akurat. Manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan
yang di anugerahi pikiran, perasaan dan kemauan secara naluriah memerlukan
prantara budaya untuk menyatakan rasa seninya, baik secara aktif dalam kegiatan
kreatif, maupun secara pasif dalam kegiatan apresiatif. Dalam kegiatan apresiatif,
yaitu mengadakan pendekatan terhadap kesenian atau kebudayaan seolah kita
memasuki suatu alam rasa yang kasat mata.
9

Kesimpulan

Continuity of care merupakan bagian integral dari konsep asuhan yang


berpusat pada wanita holistik dan mendasar untuk praktik kebidanan dalam
membangun pemahaman, dukungan dan kepercayaan serta untuk membangun
kemitraan yang berkelanjutan antara bidan dan pasien. Continuity of Care menjadi
perhatian penting bagi perempuan karena memberi kontribusi rasa aman dan nyaman
bagi mereka selama kehamilan, persalinan dan nifas, tanpa mengabaikan pendekatan
social, budaya dan spiritual ibu dalam memberi pelayanan untuk mencapai tingkat
kesehatan sepanjang daur kehidupan wanita.
10

DAFTAR PUSTAKA

Bentler, S.E., Morgan, R.O., Virnig, B.A., & Wolinsky, F.D. 2014.
Evaluation of a patient-reported continuity of care model for older adults. Qual Life
Res, 23:185–193. doi: 10.1007/s11136-013- 0472-z.

Haggerty, J. L., Freeman, G. K., & Beaulieu, C.2013.Experienced Continuity


of Care When Patients See Multiple Clinicians : A Qualitative Metasummary. Annals
of Family Medicine

Halldorsdottir, S., & Inga, S. 2011. The Primacy of the Good Midwife in
Midwifery Services : An Evolving Theory of Professionalism in Midwifery. Scand J
Caring Sci,

Kementrian Kesehatan RI No 369. 2007.Tentang Standar Profesi Bidan.

Kuswanti, Ina. 2014. Asuhan kehamilan. Yogyakarta : PT. Pustaka Pelajar

Laliberté, C., Dunn, S., Pound, C., Sourial, N., Yasseen III, A.,S., Millar, D.,
& Lacaze-Masmonteil, T. 2016. A randomized controlled trial of innovative
postpartum care model for mother-baby dyads. PLoS One, 11(2)
doi:http://dx.doi.org/10.1371/journal.po ne.0148520.

Mufdlillah, H. A, Kharimaturrahmah. I. 2012. Konsep Kebidanan. Nuha


Medika Yogyakarta.

Ningsih D.A. 2017 . Midwifery Continuity Of Care. Akademi Kebidanan


Ibrahimy Sukorejo Situbondo

Novianty, A. 2017. Konsep Kebidanan. Fakultas Kedokteran dan Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Jakarta.
11

Yanti Y, Claramita. M , Emilia. O and Hakimi M. 2015. Students’


understanding of “Women-Centred Care Philosophy” in midwifery care through
Continuity of Care (CoC) learning model: a quasi-experimental study. BMC Nursing.

Waldenstrom U, Turnbull D.1998. A systematic review comparing continuity


of midwifery care with standard maternity services. Br J Obstet Gynaecol.
;105(11):1160–70.)

Anda mungkin juga menyukai