Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perempuan adalah makhluk Bio-Psiko-Soaial-Kultural dan Spiritual yang utuh dan


unik,mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Setiap perempuan merupakan pribadi yang mempunyai hak,
kebutuhan serta harapan (sofie,2011)

Perempuan mengambil tanggung jawab terhadap kesehatannya dan keluarganya


melalui pendidikan dan konseling dalam membuat keputusan. Perempuan
m,empunyai hak untuk memilih dan memutuskan tentang siapa yang memberi
asuhan dan di mana tempat pemberian asuhan. Sehingga perempuan perlu
pemberdayaan dan pelayanan untuk memperoleh pendidikan dan informasi dalam
menjalankan tugasnya (Hidayat,dkk,2009)

Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, kepada
masyarakat khususnya perempuan. Bidan di akui sebagai tenaga profesional yang
bertanggung jawab dan akuntabel,yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk
memberikan dukungan,asuhan, dan nasehat selama masa hamil,masa persalinan dan
masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan
asuhan kepada bayi baru lahir dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya
pencegahan,promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan
akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai,serta melaksanakan tindakan
kegawat-daruratan (Kurnia,2009)

1
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Partnership Bidan Dan Perempuan Dalam Pelayanan Kebidanan

2.1.1 Pengertian

Partnership menurut terjemahan google adalah “kemitraan, persekutuan, perseroan,


perkongsian, kongsi, perekanan (translate google, 2011)

Bidan adalah seorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang
telah diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan di beri izin untuk
menjalankan praktek kebidanana di negeri itu (yulianti, Rukiah,2011)

Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan asuhan


kebidanan pada klien yang menjadi tanggung jawab bidan mulai dari kehamilan
sampai Keluarga Berencana ( KB ) termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan
pelayanan kesehatan masyarakat

Pemberdayaan adalah upaya mengembangkan dari keadaan kurang atau tidak


berdaya menjadi punya daya dengan tujuan dapat mencapai/memperoleh
kehidupan yang lebih baik (Satria, 2008)

2.2 Woman Centred Care

2.2.1 Pengertian Woman Centred Care

Definisi bidan menurut Internasional Confederation of Midwives (ICM) yang di anut


dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO
dan federation of International Gynecologist Obstetrition (FIGO). Bidan adalah
seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya,
telah lulus dari pendidikan tersebut,serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar
(register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan.

2
Menurut Ikatan Bidan Indonesia ( IBI ) mentapkan bahwa bidan indonesia
merupakan seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang di akui
pemerintah dan organisasi profesi di wilayah negara republik serta memiliki
kompetensi dan kualifikasi untuk di register,sertifikasi dan atau secara sah mendapat
lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan

Menurut Kep Menkes RI No.900/MENKES/SK/VII/2002, Bidan adalah seorang bidan


yang telah mengikuti program pendidikan dan lulus ujian sesuai persyaratan yang
berlaku.

Bidan adalah seorang yang telah mendapatkan lisensi untuk melaksanakan praktik
kebidanan (Wahyuningsih,2005)

Bidan di akui sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel,
yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan
nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan
atas tanggung jawab sendiri, dan memberikan asuhan pada bayi baru lahir dan balita.
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi
komplikasi persalinan pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atu bantuan lain
yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawatdaruratan.

Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, kepada
masyarakat khususnya perempuan. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan
antenatal dan persiapan menjadi orangtua serta dapat meluas pada kesehatan
perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak. Seorang
pekerja profesional adalah seorang yang terampil atau cukup dalam kerjanya
dituntut menguasai visi yang mendasari keterampilan terutama dalam memberikan
pelayanan kebidanan.

3
2.2.2 Prinsip – prinsip Women Centered Care

Prinsip-prinsip dasar women centered care adalah:

 Memastikan perempuan adalah mitra sejajar dalam perencanaan dan


pelayanan kebidanan maternitas.
 Mengenali pelayanan yang ada dalam memenuhi kebutuhan dan keiginan
perempuan.
 Memberikan informasi kesehatan dan memberikan pilihan kepada perempuan
dalam hal : pemilihan terhadap kehamilan, persalinan, nifas,dll
 Memberikan penyuluhan dan pelayanan kebidanan kepada perempuan
sehingga mereka mampu membentuk hubungan saling percaya antar sesama
 Bidan memberikan kontrol atas keputusan-keputusan dalam memberikan
pelayanan kebidanan

2.2.3 Sasaran Pelayanan Kebidanan


Sasaran pelayanan kebidanan adalah masyarakat khususnya perempuan yang
meliputi upaya promotif,prefentif, kuratif dan rehabilitatif.
Upaya promotif meliputi ; meningkatkan kesadaran individu,keluarga dan
masyarakat untuk berperilaku hidup sehat meningkatkan proporsi keluarga yang
memiliki akses terhadap sanitasi dan air bersih dan melakukan upaya penyuluhan
kesehatan baik dengan menggunakan media ataupun langsung kepada masyarakat.
Upaya preventif meliputi ; meningkatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan terlatih, melakukan kunjungan antenatal secara
rutin,mengkonsumsi makanan gizi seimbang, meningkatkan cakupan imunisasi dasar,
meningkatkan pertolongan persalinan yang aman dan bersih, meningkatkan
pemberian ASI eksklusif dan sebagainya.
Upaya kuratif meliputi; meningkatkan sistem rujukan dan kolaborasi yang
berkesinambungan, melakukan perawatan dan pengobatan sesuai dengan
kewenangan dan tanggung jawab.

4
Upaya rehabilitatif meliputi ; pasien penderita lumpuh melakukan rehabilitasi
meliputi dengan mengikuti fisioterapi, pasien pasca operasi gangguan reproduksi
( kanker rahim, kista, dll )

2.2.4 Pelayanan Kebidanan


Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek
profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan dengan tujuan meningkatkan KIA
dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
1. Pelayanan Kebidanan primer
merupakan layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.

Adapun pelayanan kebidanan primer sebangai berikut :

a. Tugas mandiri
b. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah dengan
melibat klien
c. Memberikan asuhan kebidanan pada klien selama kehamilan normal
d. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan
melibatkan klien/keluarga
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
f. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan
melibatkan klien dan keluarga
g. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan
pelayanan keluarga berencana
h. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan sistem reproduksi dan
wanita dalam masa klimaterium dan menopause
i. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga

5
j. Pelayanan kolaborasi/ kerjasama adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan
sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau
sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan

2. Pelayanan kolaborasi
layanan kebidanan yang di lakukan oleh bidan sebagai anggota yang kegiatannya
di lakukan secara bersama- sama atau sebagai salah satu urutan dari sebuah
proses kegiatan pelayanan kesehatan
Tim kerjasama terdiri dari:
a. Menetapkan Manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
b. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
c. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan
resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan
pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
d. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko
tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawat daruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi
dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi yang melibatkan klien dan
keluarga
f. Memberikan asuhan kebidanan kepada balita dengan resiko tinggi dan yang
mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan keluarga

6
3. Pelayanan rujukan
pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke system layanan
yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan
dalam menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan
yang dilakukan oleh bidan
Pelayanan Ketergantungan/ Rujukan terdiri dari:
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga
b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil
dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan
c. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa
persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga
d. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu
dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan
melibatkan klien dan keluarga
e. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu
dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan
melibatkan klien dan keluarga

Secara umum pelayanan dan penyuluhan yang diberikan dapat mengatasi masalah
kesehatan untuk bayi dan balita, kesehatan untuk ibu hamil,kesehtan untuk i bu
menyusui, kesehatan untuk keluarga, kesehatan reproduksi wanita usia subur,
kesehatan reproduksi untuk wanita usia lanjut, dan kesehatan reproduksi tingkat
remaja. Kesadaran kaum perempuan yang semakin meningkat tentu akan membuat
mereka hidup lebih berkualitas. Lebih lanjut, masyarakat berharap kegiatan
penyuluhan tidak berhenti sampai si situ saja, melainkan dapat berkesinambungan

Pelayanan kesehatan reproduksi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan


perempuan sebagaimana mereka inginkan, serta mengetahui bahwa kebutuhan –
kebutuhan ini sangat beragam dan saling terkait satu dengan yang lain. Hak

7
Reproduksi maupun akses untuk mendapatkan Pelayanan Kesehatan Reproduksi
adalah penting, sehingga perempuan dapat :
• Mempunyai pengalaman dalam kehidupan seksual yang sehat, terbebas dari
penyakit, kekerasan, ketidakmampuan, ketakutan, kesakitan, atau kematian yang
berhubungan dengan reproduksi dan seksualitas
• Mengatur kehamilannya secara aman dan efektif sesuai dengan
keinginannya,menghentikan kehamilan yang tidak diinginkan, dan menjaga
kehamilan sampai waktu persalianan
• Mendorong dan membesarkan anak- anak yang sehat seperti juga ketika mereka
menginginkan kesehatan bagi dirinya sendiri.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Partnership menurut terjemahan Google adalah “ kemitraan,persekutuan,
perseroan,perkongsian, kongsi, perekanan ( Tyranslate google, 2011)

Bidan adalah seorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang
telah diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk
menjalankan praktek kebidanan di negeri itu (Yulianti, Rukiah, 2011)

Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan asuhan


kebidanan pada klien yang menjadi tanggung jawab bidan mulai darikehamulan
sampai Kelurga Berencana (KB) termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan
pelayanan kesehatan masyarakat.

Pemberdayaan adalah upaya mengembangkan dari keadaan kurang atau tidak


berdaya menjadi punya daya dengan tujuan dapat mencapai/memperoleh
kehidupan yang lebih baik (Satria, 2008)

Partnership bidan dalam pelayanan kebidanan ada 2, yaitu pelayanan perempuan


dan pemberdayaan perempuan

Adapun pelayanan dan penyuluhan yang di berikan adalah masalah kesehatan untuk
bayi dan balita, kesehatan ibu hamil, kesehatan untuk ibu menyusui, kesehatan
untuk keluarga, kesehatan reproduksi wanita usia subur, kesehatan reproduksiu
wanita usia lanjut, dan kesehatan reproduksi tingkat remaja. Kesadaran kaum
perempuan yang semakin meningkat tentu akan membuat mereka hidup lebih
berkualitas.

Pelayanan kesehatan repeoduksi di perlukan untuk memenuhi kebutuhan-


kebutuhan ini sangat beragam dan saling terkait satu dengan yang lain.

9
DAFTAR ISI

DaftarIsi.................................................................................................................. i

BAB 1

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang...........................................................................................1

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Partnership Bidan Dan Perempuan Dalam Pelayanan Kebidanan.................2

2.1.1 Pengertian...................................................................................................2

2.2.2 Prinsip – prinsip Women Centered Care.........................................................4

2.2.3 Sasaran Pelayanan Kebidanan .......................................................................4


2.2.4 Pelayanan Kebidanan.....................................................................................5

BAB III

PENUTUP

3.2 Kesimpulan.....................................................................................................9

10
11

Anda mungkin juga menyukai