Kes
A. DEFINISI BIDAN
Bidan dalam bahasa Inggris berasal dari kata MIDWIFE yang artinya “Pendamping Wanita”,
sedangkan dalam bahasa Sanksekerta “Wirdhan” yang artinya “Wanita Bijaksana”. Bidan merupakan
profesi yang diakui secara nasional maupun internasional dengan sejumlah praktisi di seluruh dunia.
1. Menurut International Confederation of Midwives (ICM)
Pengertian bidan dan bidang praktiknya secara internasional telah diakui oleh ICM pada tahun 1972
dan Federation of International Gynaecologist and Obstetrician (FIGO) pada tahun 1973, World Health
Organization (WHO), dan badan lainnya. Pada pertemuan dewan di Kobe tahun 1990, ICM
menyempurnakan definisi tersebut yang kemudian disahkan oleh FIGO (1991) dan WHO (1992).
Kemudian pada tanggal 19 Juli 2005, ICM memperbarui kembali definisi bidan. Secara lengkap
pengertian bidan adalah :
A Midwife is a person who having been regularly admitted to a midwifery educational program,
duly recognized in the country in which it is located, has successfully completed the preseribed course
of studies in midwifery and has acquired the requisite qualifications to be registered and/or legally
licensed to practice midwifery → (Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program pendidikan
bidan, yang diakui oleh negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait
kebidanan serta memenuhi persyaratan untuk terdaftar dan/atau memiliki izin formal untuk praktik
bidan).
The midwife is recognized as a responsible and accountable professional who works in
partnership with women to give the necessary support, care and advice during pregnancy, labour, and
the postpartum period, to conduct births on the midwife’s own responsibility and to provide care for the
newborn and the infant. This care includes prezientative measures, the promotion of normal birth, the
detection of complications in mother and child, the accessing of medical care or other appropriate
assistance and the carrying out of emergency measures → (Bidan dikenal sebagai profesional yang
bertanggung jawab yang bekerja sebagai mitra perempuan dalam memberikan dukungan yang
diperlukan, asuhan dan saran selama kehamilan, periode persalinan, dan postpartum, melakukan
pertolongan persalinan di bawah tanggung jawabnya sendiri, serta memberikan perawatan pada bayi
baru lahir dan bayi. Asuhan ini termasuk tindakan pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi
komplikasi pada ibu dan anaknya, akses untuk perawatan medis atau pertolongan lainnya yang
sesuai, serta pemberian tindakan kedaruratan).
The midwife has an inportant task in health counseling and education, not only for the women,
but also within the family and the community. This work should involve antenatal education and
preparation for parenthood and may extend to women’s health, sexual or reproductive health, and
childcare → (Bidan memiliki tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya
untuk wanita tapi juga keluarga dan masyarakat. Tugas ini meliputi pendidikan antenatal dan
B. FILOSOFI BIDAN
Filosofi merujuk pada pengertian keyakinan dan nilai yang dianut oleh seorang yang
mempengaruhi perilaku seseorang. Sehingga Filosofi Kebidanan dapat diartikan sebagai keyakinan/cara
pandang dan nilai yang dianut oleh seorang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
1. Filosofi kebidanan menurut Guilland and Pairman
Menurut Guilland and Pairman, filosofi kebidanan meliputi 4 (empat) aspek yaitu, pra konsepsi, hamil,
bersalin dan masa nifas adalah peristiwa alamiah (natural) dan fisiologis (normal). Peran bidan adalah
kehamilan normal, persalinan normal dan masa nifas normal, women centered, dan continuity of care.
2. Filosofi kebidanan menurut Kepmenkes 369/Menkes/SK.III/2007
Dalam menjalankan perannya, bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan dalam memberikan
asuhan. Keyakinan tersebut meliputi :
a. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses alamiah dan bukan
penyakit
b. Keyakinan tentang setiap perempuan adalah pribadi yang unik mempunyai hak, kebutuhan,
keinginan masing-masing
c. Keyakinan fungsi profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan adalah mengupayakan
kesejahteraan ibu dan bayinya
d. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan
Filosofi kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi bidan dalam memberi
pelayanan kebidanan. Filosofi kebidanan menyatakan bahwa :
1. Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam undang-undang maupun peraturan pemerintah
Indonesia. Bidan merupakan salah satu tenaga pelayanan kesehatan profesional yang telah diakui
oleh International Confederation of Midwives (ICM), FIGO, dan WHO.
2. Tugas, tanggung jawab, dan kewenangan profesi bidan telah diatur dalam beberapa peraturan dan
Keputusan Menteri Kesehatan. Peraturan dan Keputusan Menteri Kesehatan ini membantu program
pemerintah di bidang kesehatan khususnya dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI),
Angka Kematian Perinatal (AKP), pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), pelayanan ibu hamil,
kelahiran, nifas yang aman, pelayanan Keluarga Berencana (KB), pelayanan kesehatan masyarakat,
dan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya.
3. Bidan meyakini setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan
memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan perbedaan budaya. Setiap individu berhak
untuk menentukan nasibnya sendiri, mendapat informasi yang cukup, dan berperan di segala aspek
pemeliharaan kesehatannya.
4. Bidan meyakini menstruasi, kehamilan, persalinan, dan menopause adalah proses fisiologis dan
hanya sebagian kecil yang membutuhkan intervensi medis.
5. Persalinan adalah suatu proses yang alami dan peristiwa normal, namun apabila tidak dikelola
dengan tepat dapat menjadi abnormal.
6. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat. Oleh karena itu, wanita usia subur, ibu hamil,
ibu bersalin dan bayinya berhak mendapatkan pelayanan yang berkualitas.
7. Pengalaman melahirkan merupakan tugas perkembangan keluarga yang membutuhkan persiapan.
Persiapan ini dimulai ketika seseorang menginjak masa remaja.
8. Kesehatan ibu di masa reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan, dan pelayanan
kesehatan.
9. Intervensi kebidanan bersifat komprehensif yang mencakup upaya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang ditujukan untuk individu, keluarga, serta masyarakat.
C. PELAYANAN KEBIDANAN
Pelayanan kebidanan (midwifery services) adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab
praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu
dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat.
Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui asuhan kebidanan kepada klien
yang menjadi tanggung jawab bidan, mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga
berencana, termasuk kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang difokuskan pada
pelayanan kesehatan wanita dalam siklus reproduksi, bayi baru lahir, dan balita untuk mewujudkan
kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas sehingga tersedia sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas di masa depan.
Pelayanan kebidanan dibedakan berdasarkan kewenangan bidan, yaitu :
1. Layanan Kebidanan Primer/Mandiri
Merupakan layanan kebidanan yang diberikan kepada klien dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
bidan diantaranya:
a. Bidan berpegangan pada keyakinanan informasi klien untuk melindungi hak akan privasi dan
menggunakan keadilan dalam hal saling berbagi informasi
b. Bidan bertanggung jawab dalam keputusan dan tindakannya dan bertanggung jawab untuk hasil
yang berhubungan dengan asuhan yang diberikan pada wanita
c. Bidan dapat menolak ikut serta dalam kegiatan yang berlawanan dengan moral yang dipegang,
akan tetapi tekanan pada hati nurani individu seharusnya tidak menghilangkan pelayanan pada
wanita yang essensial
d. Bidan memahami konsekuensi yang merugikan dalam pelanggaran kode etik dan akan
bekerjasama untuk mengurangi pelanggaran
e. Bidan berperan serta dalam mengembangkan dan menerapkan kebijaksanaan dalam bidang
kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan semua wanita dan pasangan usia subur
2. Layanan Kebidanan Kolaborasi
Merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dengan tanggung jawab bersama semua
pemberi pelayanan yang terlibat (misal: bidan, dokter dan atau tenaga kesehatan yang profesional
lainnya). Bidan merupakan anggota tim.
D. PRAKTIK KEBIDANAN
Praktik kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan/ asuhan kebidanan
kepada klien dengan pendekatan manajemen kebidanan. Lingkup praktik kebidanan meliputi asuhan
mandiri / otonomi pada anak perempuan, remaja putri, dan wanita dewasa sebelum, selama kehamilan,
dan sesudah persalinan. Ini berarti bidan melakukan pengawasan, memberi asuhan dan saran yang
diperlukan kepada wanita selama masa hamil, bersalin, dan masa nifas. Praktik kebidanan dilakukan
dalam sistem pelayanaan kesehatan yang berorientasi pada masyarakat, dokter, perawat, dan dokter
spesialis di pusat-pusat rujukan.
Adapun standar praktik kebidanan meliputi :
1. Metode Asuhan
Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen kebidanan dengan langkah :
pengumpulan data, analisis data, penentuan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
dokumentasi.
2. Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien, dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.
3. Diagnosa Kebidanan
Diagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan.
4. Rencana Asuhan
Adapun rencana asuhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosa.
5. Tindakan
Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana dan perkembangan keadaan klien, tindakan
kebidanan dilanjutkan dengan evaluasi keadaan klien.
6. Partisipasi Klien
Dalam melaksanakan praktik kebidanan, bidan berpegang pada prinsip sebagai berikut:
1. Tindakan kebidanan yang tepat dan aman
Yaitu semua tindakan yang diberikan oleh bidan, untuk ibu/ wanita, bayi dan keluarga terhadap hal-hal
yang dapat merugikan kesehatannya.
2. Memberi kepuasan klien
Tindakan yang dilakukan sesuai dengan keinginan ibu/ wanita dan keluarga serta sesuai dengan
keadaan permasalahannya dan hasil yang diharapkan dari tindakan tersebut.
3. Menghargai derajat manusia dan haknya untuk dapat mengambil keputusan sendiri
Tindakan yang dilakukan menunjukkan sikap bahwa bidan menghargai ibu/ wanita sebagai individu
yang mandiri dan mendukung hak dan tanggung jawabnya untuk ikut menentukan atau mengambil
keputusan yang berkaitan dengan kesehatan dirinya dan asuhan yang diberikan.
4. Menghargai perbedaan sosial budaya seseorang
Tindak dan sikap yang menunjukkan pengertian bahwa tiap individu dan keadaan kesehatannya dapat
dipengaruhi oleh adat kebiasaan dan perilaku keluarga atau lingkungannya.
5. Kontek keluarga
Tindakan/ asuhan yang diberikan dengan mengikutsertakan keluarga sebagai komponen penting
dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas serta meningkatkan secara optimal kesehatan keluarga
sesuai keinginan ibu maupun keluarga.
6. Peningkatan kesehatan
Tindakan yang mendukung perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan ibu/ wanita sepanjang siklus
kehidupannya, terutama yang berkaitan denganproses kehamilan, persalinan dan nifasyang normal.
7. Mengikutsertakan masyarakat dalam hal ini kelompok ibu-ibu
Dengan menggerakkan peran serta masyarakat adalah upaya menyadarkan masyarakat, agar
masyarakat dapat mengerti dalam memecahkan masalah kesehatannya sendiri terutama yang
berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas dalam mencapai kesehatan reproduksi menuju
tercapainya keluarga berkualitas.
E. ASUHAN KEBIDANAN