Anda di halaman 1dari 10

Oleh : Widy Markosia Wabula, S.SiT.,M.

Kes

A. DEFINISI BIDAN
Bidan dalam bahasa Inggris berasal dari kata MIDWIFE yang artinya “Pendamping Wanita”,
sedangkan dalam bahasa Sanksekerta “Wirdhan” yang artinya “Wanita Bijaksana”. Bidan merupakan
profesi yang diakui secara nasional maupun internasional dengan sejumlah praktisi di seluruh dunia.
1. Menurut International Confederation of Midwives (ICM)
Pengertian bidan dan bidang praktiknya secara internasional telah diakui oleh ICM pada tahun 1972
dan Federation of International Gynaecologist and Obstetrician (FIGO) pada tahun 1973, World Health
Organization (WHO), dan badan lainnya. Pada pertemuan dewan di Kobe tahun 1990, ICM
menyempurnakan definisi tersebut yang kemudian disahkan oleh FIGO (1991) dan WHO (1992).
Kemudian pada tanggal 19 Juli 2005, ICM memperbarui kembali definisi bidan. Secara lengkap
pengertian bidan adalah :
A Midwife is a person who having been regularly admitted to a midwifery educational program,
duly recognized in the country in which it is located, has successfully completed the preseribed course
of studies in midwifery and has acquired the requisite qualifications to be registered and/or legally
licensed to practice midwifery → (Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program pendidikan
bidan, yang diakui oleh negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait
kebidanan serta memenuhi persyaratan untuk terdaftar dan/atau memiliki izin formal untuk praktik
bidan).
The midwife is recognized as a responsible and accountable professional who works in
partnership with women to give the necessary support, care and advice during pregnancy, labour, and
the postpartum period, to conduct births on the midwife’s own responsibility and to provide care for the
newborn and the infant. This care includes prezientative measures, the promotion of normal birth, the
detection of complications in mother and child, the accessing of medical care or other appropriate
assistance and the carrying out of emergency measures → (Bidan dikenal sebagai profesional yang
bertanggung jawab yang bekerja sebagai mitra perempuan dalam memberikan dukungan yang
diperlukan, asuhan dan saran selama kehamilan, periode persalinan, dan postpartum, melakukan
pertolongan persalinan di bawah tanggung jawabnya sendiri, serta memberikan perawatan pada bayi
baru lahir dan bayi. Asuhan ini termasuk tindakan pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi
komplikasi pada ibu dan anaknya, akses untuk perawatan medis atau pertolongan lainnya yang
sesuai, serta pemberian tindakan kedaruratan).
The midwife has an inportant task in health counseling and education, not only for the women,
but also within the family and the community. This work should involve antenatal education and
preparation for parenthood and may extend to women’s health, sexual or reproductive health, and
childcare → (Bidan memiliki tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya
untuk wanita tapi juga keluarga dan masyarakat. Tugas ini meliputi pendidikan antenatal dan

Mata Kuliah : Konsep Kebidanan Page 1


persiapan menjadi orang tua dan dapat meluas hingga kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau
reproduksi, dan perawatan anak).
A midwife may practice in any setting including the home, community, hospitals, clinics or health
units → (Bidan dapat praktik di mana saja termasuk di rumah, masyarakat, rumah sakit, atau unit
kesehatan lainnya).
Dari pernyataan di atas, esensi definisi bidan adalah :
a. Pendidikan formal kebidanan = menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakui oleh negara
b. Registrasi, lisensi dan legislasi = memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktik
kebidanan di negeri itu
c. Kemitraan = mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat
pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya
d. Lingkup asuhan = memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi
baru lahir serta anak. Asuhan ini termasuk tindakan pencegahan, deteksi kondisi abnormal ibu
dan anak, usaha mendapatkan bantuan medik dan melaksanakan tindakan kedaruratan di mana
tidak ada tenaga medis.
e. Tugas penting
1) Pendidikan kesehatan dan konseling untuk ibu (hamil, bersalin, nifas), BBL, keluarga dan
masyarakat
2) Pendidikan antenatal dan persiapan sebagai orang tua
3) Memperluas arena dari kesehatan reproduksi perempuan, KB dan asuhan anak
f.        Tempat bekerja : rumah, masyarakat, klinik umum/ bersalin, rumah sakit dan pusat kesehatan
lainnya.
2. Menurut WHO
Bidan adalah seseorang yang telah diakui secara reguler dalam program pendidikan kebidanan
sebagaimana yang diakui yuridis, dimana ia ditempatkan dan telah menyelesaikan pendidikan
kebidanan dan telah mendapatkan kualifikasi serta terdaftar, disahkan dan mendapatkan ijin
melaksanakan praktik kebidanan.
3. Menurut Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan
organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi
untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik
kebidanan.
4. Menurut Undang-Undang
a. KepPres No 23 tahun 1994 Pasal 1 butir 1 tentang pengangkatan bidan sebagai pegawai tidak
tetap berbunyi: “Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti Program Pendidikan Bidan dan
telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku”.
b. KepMenKes No 822/MenKes/SK/IX/1993 pasal 1 butir 1 tentang penyelenggaraan Program
Pendidikan Bidan berbunyi: “Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti dan lulus Program
Pendidikan Bidan sesuai dengan persyaratan yang berlaku”.

Mata Kuliah : Konsep Kebidanan Page 2


c. Lampiran KepMenKes No 871/MenKes/SK/VIII/1994 tentang petunjuk teknis pelaksanaan
pengangkatan bidan sebagai pegawai tidak tetap, pada pendahuluan butir c dan pengertian
organisasi: “Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti dan lulus Program Pendidikan Bidan
dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku”.
d. PerMenKes No 572/MenKes/Per/VI/1996 pasal 1 ayat 1 tentang registrasi dan praktek bidan yang
berbunyi: “Bidan adalah seseorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
bidan yang telah diakui pemerintah dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku”.
e. KepMenKes RI No.900/MenKes/SK/2000 tentang registrasi dan praktek bidan, pada pasal 1 ayat
1 yang berbunyi: “Bidan adalah seseorang wanita yang telah mengikuti dan lulus program
pendidikan bidan dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku”.
f. Permenkes Nomor 1464/Menkes/Per/IX/2010, pasal 1 ayat 1 yang berbunyi: “Bidan adalah
seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah teregistrasi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Kebidanan (Midwifery) merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu (multi
disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu
sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu kesehatan masyarakat, dan ilmu manajemen untuk dapat
memberikan pelayanan kepada ibu dari masa pra konsepsi, masa hamil, ibu bersalin / post partum,
bayi baru lahir. Pelayanan tersebut meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada ibu dan anak,
melaksanakan konseling dan pendidikan kesehatan terhadap individu, keluarga dan masyarakat.

B. FILOSOFI BIDAN
Filosofi merujuk pada pengertian keyakinan dan nilai yang dianut oleh seorang yang
mempengaruhi perilaku seseorang. Sehingga Filosofi Kebidanan dapat diartikan sebagai keyakinan/cara
pandang dan nilai yang dianut oleh seorang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
1. Filosofi kebidanan menurut Guilland and Pairman
Menurut Guilland and Pairman, filosofi kebidanan meliputi 4 (empat) aspek yaitu, pra konsepsi, hamil,
bersalin dan masa nifas adalah peristiwa alamiah (natural) dan fisiologis (normal). Peran bidan adalah
kehamilan normal, persalinan normal dan masa nifas normal, women centered, dan continuity of care.
2. Filosofi kebidanan menurut Kepmenkes 369/Menkes/SK.III/2007
Dalam menjalankan perannya, bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan dalam memberikan
asuhan. Keyakinan tersebut meliputi :
a. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses alamiah dan bukan
penyakit
b. Keyakinan tentang setiap perempuan adalah pribadi yang unik mempunyai hak, kebutuhan,
keinginan masing-masing
c. Keyakinan fungsi profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan adalah mengupayakan
kesejahteraan ibu dan bayinya
d. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan

Mata Kuliah : Konsep Kebidanan Page 3


e. Keyakinan tentang tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi
(mengurangi kesakitan dan kematian)
f. Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan praktik kebidanan dilakukan dengan menempatkan
perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik
g. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman
dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan kebudayaan
h. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap wanita usia subur, ibu
hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat pelayanan yang berkualitas
i. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, yang membutuhkan
persiapan sampai anak menginjak masa remaja.

Filosofi kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi bidan dalam memberi
pelayanan kebidanan. Filosofi kebidanan menyatakan bahwa :
1. Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam undang-undang maupun peraturan pemerintah
Indonesia. Bidan merupakan salah satu tenaga pelayanan kesehatan profesional yang telah diakui
oleh International Confederation of Midwives (ICM), FIGO, dan WHO.
2. Tugas, tanggung jawab, dan kewenangan profesi bidan telah diatur dalam beberapa peraturan dan
Keputusan Menteri Kesehatan. Peraturan dan Keputusan Menteri Kesehatan ini membantu program
pemerintah di bidang kesehatan khususnya dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI),
Angka Kematian Perinatal (AKP), pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), pelayanan ibu hamil,
kelahiran, nifas yang aman, pelayanan Keluarga Berencana (KB), pelayanan kesehatan masyarakat,
dan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya.
3. Bidan meyakini setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan
memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan perbedaan budaya. Setiap individu berhak
untuk menentukan nasibnya sendiri, mendapat informasi yang cukup, dan berperan di segala aspek
pemeliharaan kesehatannya.
4. Bidan meyakini menstruasi, kehamilan, persalinan, dan menopause adalah proses fisiologis dan
hanya sebagian kecil yang membutuhkan intervensi medis.
5. Persalinan adalah suatu proses yang alami dan peristiwa normal, namun apabila tidak dikelola
dengan tepat dapat menjadi abnormal.
6. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat. Oleh karena itu, wanita usia subur, ibu hamil,
ibu bersalin dan bayinya berhak mendapatkan pelayanan yang berkualitas.
7. Pengalaman melahirkan merupakan tugas perkembangan keluarga yang membutuhkan persiapan.
Persiapan ini dimulai ketika seseorang menginjak masa remaja.
8. Kesehatan ibu di masa reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan, dan pelayanan
kesehatan.
9. Intervensi kebidanan bersifat komprehensif yang mencakup upaya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang ditujukan untuk individu, keluarga, serta masyarakat.

Mata Kuliah : Konsep Kebidanan Page 4


10. Manajemen kebidanan diselenggarakan menggunakan metode pemecahan masalah untuk
meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan yang profesional, interaksi sosial, serta asas penelitian
dan pengembangan yang dapat melandasi manajemen kebidanan secara terpadu.
11. Proses pendidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan kepribadian yang berlangsung
sepanjang hidup manusia perlu dikembangkan dan diupayakan untuk berbagai strata masyarakat.

C. PELAYANAN KEBIDANAN
Pelayanan kebidanan (midwifery services) adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab
praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu
dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat. 
Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui asuhan kebidanan kepada klien
yang menjadi tanggung jawab bidan, mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga
berencana, termasuk kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang difokuskan pada
pelayanan kesehatan wanita dalam siklus reproduksi, bayi baru lahir, dan balita untuk mewujudkan
kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas sehingga tersedia sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas di masa depan.
Pelayanan kebidanan dibedakan berdasarkan kewenangan bidan, yaitu :
1. Layanan Kebidanan Primer/Mandiri
Merupakan layanan kebidanan yang diberikan kepada klien dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
bidan diantaranya:
a. Bidan berpegangan pada keyakinanan informasi klien untuk melindungi hak akan privasi dan
menggunakan keadilan dalam hal saling berbagi informasi
b. Bidan bertanggung jawab dalam keputusan dan tindakannya dan bertanggung jawab untuk hasil
yang berhubungan dengan asuhan yang diberikan pada wanita
c. Bidan dapat menolak ikut serta dalam kegiatan yang berlawanan dengan moral yang dipegang,
akan tetapi tekanan pada hati nurani individu seharusnya tidak menghilangkan pelayanan pada
wanita yang essensial
d. Bidan memahami konsekuensi yang merugikan dalam pelanggaran kode etik dan akan
bekerjasama untuk mengurangi pelanggaran
e. Bidan berperan serta dalam mengembangkan dan menerapkan kebijaksanaan dalam bidang
kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan semua wanita dan pasangan usia subur
2. Layanan Kebidanan Kolaborasi
Merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dengan tanggung jawab bersama semua
pemberi pelayanan yang terlibat (misal: bidan, dokter dan atau tenaga kesehatan yang profesional
lainnya). Bidan merupakan anggota tim.

3. Layanan Kebidanan Rujukan

Mata Kuliah : Konsep Kebidanan Page 5


Merupakan asuhan kebidanan yang dilakukan dengan menyerahkan tanggung jawab kepada dokter,
ahli dan atau tenaga kesehatan profesional lainnya untuk mengatasi masalah kesehatan klien di luar
kewenangan bidan dalam rangka menjamin kesejahteraan ibu dan anaknya.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat yang meliputi upaya-
upaya sebagai berikut :
1. Peningkatan (promotif) : misalnya dapat dilakukan dengan adanya promosi kesehatan (penyuluhan
tentang imunisasi, himbauan kepada masyarakat untuk pola hidup sehat).
2. Pencegahan (preventif) : dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil,
pemeriksaan Hb, imunisasi bayi, pelaksanaan senam hamil dan sebagainya.
3. Penyembuhan (kuratif) : dilakukan sebagai upaya pengobatan misalnya pemberian transfusi darah
pada ibu dengan anemia berat karena perdarahan post partum.
4. Pemulihan (rehabilitatif) : misalnya pemulihan kondisi ibu post Sectio Caesaria (SC).

D. PRAKTIK KEBIDANAN
Praktik kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan/ asuhan kebidanan
kepada klien dengan pendekatan manajemen kebidanan. Lingkup praktik kebidanan meliputi asuhan
mandiri / otonomi pada anak perempuan, remaja putri, dan wanita dewasa sebelum, selama kehamilan,
dan sesudah persalinan. Ini berarti bidan melakukan pengawasan, memberi asuhan dan saran yang
diperlukan kepada wanita selama masa hamil, bersalin, dan masa nifas. Praktik kebidanan dilakukan
dalam sistem pelayanaan kesehatan yang berorientasi pada masyarakat, dokter, perawat, dan dokter
spesialis di pusat-pusat rujukan.
Adapun standar praktik kebidanan meliputi :
1. Metode Asuhan
Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen kebidanan dengan langkah :
pengumpulan data, analisis data, penentuan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
dokumentasi.
2. Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien, dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.
3. Diagnosa Kebidanan
Diagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan.
4. Rencana Asuhan
Adapun rencana asuhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosa.
5. Tindakan
Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana dan perkembangan keadaan klien, tindakan
kebidanan dilanjutkan dengan evaluasi keadaan klien.

6. Partisipasi Klien

Mata Kuliah : Konsep Kebidanan Page 6


Tindakan kebidanan dilakukan bersama-sama/ partisipasi klien dan keluarga dalam rangka
peningkatan pemeliharaan dan pemulihan kesehatan.
7. Pengawasan
Monitor/pengawasan terhadap klien dilaksanakan secara terus menerus dengan tujuan untuk
mengetahui perkembangan klien.
8. Evaluasi
Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus menerus seiring dengan tindakan kebidanan yang
dilaksanakan dan evaluasi dari rencana yang telah dirumuskan.
9. Dokumentasi
Asuhan kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuhan kebidanan yang
diberikan.

Dalam melaksanakan praktik kebidanan, bidan berpegang pada prinsip sebagai berikut:
1. Tindakan kebidanan yang tepat dan aman
Yaitu semua tindakan yang diberikan oleh bidan, untuk ibu/ wanita, bayi dan keluarga terhadap hal-hal
yang dapat merugikan kesehatannya.
2. Memberi kepuasan klien
Tindakan yang dilakukan sesuai dengan keinginan ibu/ wanita dan keluarga serta sesuai dengan
keadaan permasalahannya dan hasil yang diharapkan dari tindakan tersebut.
3. Menghargai derajat manusia dan haknya untuk dapat mengambil keputusan sendiri
Tindakan yang dilakukan menunjukkan sikap bahwa bidan menghargai ibu/ wanita sebagai individu
yang mandiri dan mendukung hak dan tanggung jawabnya untuk ikut menentukan atau mengambil
keputusan yang berkaitan dengan kesehatan dirinya dan asuhan yang diberikan.
4. Menghargai perbedaan sosial budaya seseorang
Tindak dan sikap yang menunjukkan pengertian bahwa tiap individu dan keadaan kesehatannya dapat
dipengaruhi oleh adat kebiasaan dan perilaku keluarga atau lingkungannya.
5. Kontek keluarga
Tindakan/ asuhan yang diberikan dengan mengikutsertakan keluarga sebagai komponen penting
dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas serta meningkatkan secara optimal kesehatan keluarga
sesuai keinginan ibu maupun keluarga.
6. Peningkatan kesehatan
Tindakan yang mendukung perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan ibu/ wanita sepanjang siklus
kehidupannya, terutama yang berkaitan denganproses kehamilan, persalinan dan nifasyang normal.
7. Mengikutsertakan masyarakat dalam hal ini kelompok ibu-ibu
Dengan menggerakkan peran serta masyarakat adalah upaya menyadarkan masyarakat, agar
masyarakat dapat mengerti dalam memecahkan masalah kesehatannya sendiri terutama yang
berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas dalam mencapai kesehatan reproduksi menuju
tercapainya keluarga berkualitas.
E. ASUHAN KEBIDANAN

Mata Kuliah : Konsep Kebidanan Page 7


Bidan sebagai tenaga kesehatan yang profesional memberikan asuhan kepada klien atau pasiennya.
Asuhan yang dimaksud disebut Asuhan Kebidanan.
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab bidan
dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan ataupun masalah kebidanan
(Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, kesehatan reproduksi wanita, dan
pelayanan kesehatan masyarakat).
Tujuan asuhan kebidanan adalah menjamin kepuasan dan keselamatan ibu dan bayinya sepanjang
siklus reproduksi, mewujudkan keluarga bahagia dan berkualitas melalui pemberdayaan perempuan dan
keluarganya dengan menumbuhkan rasa percaya diri.
Keberhasilan tujuan asuhan kebidanan antara lain dipengaruhi oleh adanya keterkaitan penerapan
masing-masing komponen yang dapat mempengaruhi keberhasilan tujuan asuhan, baik dari pemberi
asuhan maupun penerima asuhan. Komponen yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Determinan, adalah faktor penentu dalam memberi asuhan, yang meliputi :
a. Nilai, etika, falsafah yang dianut oleh bidan
b. Kepekaan terhadap kebutuhan asuhan
c. Kemampuan memfasilitasi dan mengambil keputusan dalam bertindak
2. Kemampuan wanita, yaitu kemampuan wanita sebagai penerima asuhan yang dipengaruhi oleh :
a. Kemampuan wanita untuk beradaptasi
b. Kemampuan mengambil keputusan
c. Informasi dan konseling yang diterimanya
d. Dukungan yang diterimanya
3. Proses asuhan. Proses asuhan yang digambarkan dalam manajemen proses kebidanan dipengaruhi
oleh :
a. Aspek jenis tindakan/kegiatan yang dilakukan, ini adalah komponen yang menjelaskan tentang apa
yang dilakukan bidan dan lingkup kompetensi yang harus dimiliki bidan.
Pemberian asuhan kebidanan harus memperhatikan faktor-faktor berikut :
1) Keputusan berlandaskan pemikiran kritis
2) Praktik asuhan berdasarkan fakta (evidence based)
3) Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
4) Pemakaian teknologi secara etis
5) Menghormati perbedaan budaya dan etik
6) Mengoptimalkan/mengajarkan klien tentang promosi kesehatan, dengan memberi pilihan
berdasarkan informasi (informed choice) dan melibatkannya dalam pengambilan keputusan
7) Mempraktikkan perilaku sabar yang rasional, memberi advokasi bagi wanita, dan melakukan
rujukan ke profesional ahli untuk kasus komplikasi
b. Aspek strategi asuhan yang harus dilakukan :
1) Menggunakan pendekatan yang ramah dan berpusat pada wanita
2) Menyesuaikan keahlian untuk memenuhi kebutuhan klien yang khusus
3) Melakukan intervensi dan rujukan yang tepat

Mata Kuliah : Konsep Kebidanan Page 8


4) Memelihara kepercayaan dan saling menghargai antara bidan dan klien
5) Menawarkan panduan antisipasi ( anticipatory guidance), memfasilitasi, serta mendukung
keikutsertaan klien dalam pengambilan keputusan
6) Memberi asuhan secara fleksibel dan kreatif
7) Mempromosikan dan mendukung hak asasi manusia (HAM)
Asuhan kebidanan dilakukan dalam bentuk :
1. Asuhan kebidanan pada ibu hamil, melahirkan, nifas, meneteki
2. Asuhan kebidanan pada bayi yang baru lahir dan balita
3. Asuhan kebidanan pada ibu hamil, melahirkan dengan resiko tinggi
4. Asuhan kebidanan pada remaja wanita sebagai calon ibu dalam aspek kebidanan
5. Asuhan kebidanan pada keluarga berencana
6. Asuhan kebidanan pada wanita dalam masa praperkawinan dan dengan gangguan reproduksi.
Asuhan kebidanan ini merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang diarahkan untuk
mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Oleh
karena itu di dalam asuhan kebidanan, kegiatan-kegiatan keluarga berencana, peningkatan peran wanita
dan kegiatan kemasyarakatan lainnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, akan
terintegrasi di dalamnya.
Kerangka kerja bidan adalah suatu sistem kerja dalam memberi asuhan kebidanan kepada klien
untuk memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kerangka kerja bidan terdiri atas
determinan (faktor penentu) asuhan, proses asuhan, dan hasil yang diharapkan. Determinan memberi
arah dan teknik asuhan kebidanan secara keseluruhan. Proses asuhan menggambarkan jenis
tindakan/kegiatan dan strategi asuhan yang harus dilakukan oleh bidan.
Filosofi asuhan kebidanan merupakan keyakinan/pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai
kerangka berpikir dalam memberi asuhan kepada klien.
1. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan. Bidan meyakini bahwa kehamilan dan persalinan adalah
proses alamiah dan bukan suatu penyakit. Akan tetapi, bidan harus tetap bersikap waspada karena
kehamilan dan persalinan yang semula normal dapat menjadi tidak normal secara tiba-tiba.
2. Keyakinan tentang wanita. Bidan meyakini wanitamerupakan pribadi yang unik, yang memiliki hak
mengontrol diri sendiri, kebutuhan, harapan, dan keinginan yang patut dihormati. Wanita sebagai
pribadi yang unik memiliki makna bahwa setiap wanita tidak sama, baik secara fisik, emosi, spiritual,
sosial, maupun budaya.
3. Keyakinan tentang kesejahteraan ibu dan bayinya. Fungsi utama dari asuhan kebidanan adalah
memastikan kesejahteraan ibu bersalin dan bayinya. Bidan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
klien dan keluarganya. Proses fisiologis yang normal harus dihargai dan dipertahankan. Apabila terjadi
masalah, teknologi tepat guna harus digunakan, dan jika perlu, rujukan harus dilakukan.
4. Keyakinan bahwa pilihan dan keputusan terkait asuhan bagi diri klien patut dihormati. Keputusan yang
dipilih merupakan tanggung jawab bersama antara wanita, keluarga, dan pemberi asuhan. Wanita
memiliki hak untuk memilih dan memutuskan asuhan yang diberikan serta tempat ia melahirkan.

Mata Kuliah : Konsep Kebidanan Page 9


5. Keyakinan tentang asuhan. Bidan meyakini bahwa fokus asuhan kebidanan adalah pada upaya
pencegahan dan peningkatan kesehatan yang menyeluruh. Fokus asuhan kebidanan meliputi
pemberian informasi yang relevan dan objektif, pemberian konseling, serta upaya memfasilitasi klien
yang menjadi tanggung jawabnya. Asuhan harus diberikan dengan keyakinan bahwa dengan
dukungan dan perhatian, seorang ibu akan bersalin dengan aman serta selamat. Oleh karena itu,
asuhan kebidanan harus aman, memuaskan, menghormati, dan mengoptimalkan wanita serta
keluarganya.
6. Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan. Bidan meyakini bahwa dalam memberikan asuhan, ia
harus tetap mempertahankan, mendukung, dan menghargai proses fisiologis. Intervensi dan
penggunaan teknologi dalam asuhan hanya berdasarkan indikasi. Rujukan yang efektif dilakukan
untuk menjamin kesejahteraan ibu dan bayinya. Bidan adalah praktisi mandiri, yang bekerjasama
mengembangkan kemitraan dengan anggota tim kesehatan lainnya.
7. Keyakinan tentang fungsi profesi dan manfaatnya. Bidan meyakini bahwa upaya mengembangkan
kemandirian profesi, kemitraan, dan pemberdayaan wanita serta tim kesehatan lainnya selama
pemberian asuhan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Asuhan, dukungan, bimbingan, dan
kepedulian terhadap klien dalam membantu mengatasi masalah kesehatan reproduksinya dilakukan
secara berkesinambungan.
Prosedur tindakan dilakukankan bidan sesuai wewenang dalam lingkup prakteknya berdasarkan
ilmu dan kiat kebidanan, memperhatikan pengaruh sosial, budaya, psikologis, emosional, spiritual, fisik,
etika, kode etik serta hubungan interpersonal dan hak dalam mengambil keputusan dengan prinsip
kemitraan dengan perempuan, mengutamakan keamanan ibu, janin / bayi dan penolong serta kepuasan
perempuan dan keluarganya.
 

Mata Kuliah : Konsep Kebidanan Page 10

Anda mungkin juga menyukai