Anda di halaman 1dari 8

“KONSEP BIDAN”

Di susun oleh:
Nama: Sri Wahyuningsi Fitriadi
Kelas: Tk.1B D3 kebidanan
Nim: PO713211211079
Dosen pembimbing:
Syaniah Umar,S.Si.T,M.Keb
KONSEP BIDAN
Konsep bidan antara lain:
1. Pengertian Bidan
2. Definisi Bidan
3. Filosofi Kebidanan
4. Ruang Lingkup Asuhan Kebidanan
Pengertian Bidan
Bidan (bahasa inggris:midwife) adalah seseorang yang telah mengikuti program
pendidikan bidan yang diakui di negaranya dan telah lulus dari pendidikan
tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk di daftarkan (register) dan atau
memiliki izi yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan.
Definisi Bidan
Menurut ICM & FIGO
“A midwife is a person who, having been regulary admitted to a midwifery
educational program fully recognized in the country in which it is located, has
succesfully completed the prescribed course of studies in midwifery and has
acquired the requiste Qualification to be registered and or legally licensed to
practice Midwifery”( Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan
pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi
ijin untuk melaksanakan praktik kebidanan di negara itu).
Menurut IBI Dan WHO
Menurut IBI: Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan
yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik
Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikat dan
atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
Menurut WHO: Bidan adalah seseorang yang telah diakui secara reguler dalam
program pendidikan kebidanan sebagaimana yang diakui yuridis, dimana ia
ditempatkan dan telah menyelesaikan pendidikan kebidanan dan telah
mendapatkan kualifikasi serta terdaftar disahkan dan mendapatkan ijin
melaksanakan praktik kebidanan.

Definisi Kebidanan
Kebidanan (Midwifery) merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai
disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi
ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu
kesehatan masyarakat, dan ilmu manajemen untuk dapat memberikan pelayanan
kepada ibu dari masa pra konsepsi, masa hamil, ibu bersalin/post partum, bayi baru
lahir.
Filosofi Kebidanan
Filosofi merujuk pada pengertian keyakinan dan nilai yang dianut oleh seseorang
yang mempengaruhi perilaku seseorang, sehingga Filosofi Kebidanan dapat
diartikan sebagai keyakinan/cara pandang dan nilai yang dianut oleh seorang bidan
dalam memberikan pelayanan kebidanan. Falsafah disebut juga filosofi atau
filsafat.
1. Filosofi kebidanan menurut Guilland and Pairman
Menurut Guilland and Pairman filosofi kebidanan meliputi 4 aspek
yaitu,hamil, bersalin dan masa nifas adalah peristiwa alamiah (natural) dan
fisiologis (normal). Peran bidan adalah kehamilan norma, persalinan normal
dan masa nifas normal, women centered, dan continuity of care.
2. Filosofi kebidanan menurut kepmenkes 369/Menkes/S.K
lll/2007
Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan
panduan dalam memberikan asuhan. Keyakinan tersebut meliputi:
a. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses
alamiah dan bukan penyakit.
b. Keyakinan tentang setiap perempuan adalah pribadi yang unik
mempunyai hak, kebutuhan, keinginan masing-masing.
c. Keyakinan fungsi profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan
adalah mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya.
d. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan.
e. Keyakinan tentang tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan
ibu dan bayi (mengurangi kesakitan dan kematian).
f. Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan praktik kebidanan dilakukan
dengan menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman
holistik.
Ruang Lingkup Asuhan Kebidanan
Secara Ringkas, Asuhan kebidanan adalah Asuhan yang di berikan oleh seorang
Bidan yang mempunyai Ruang Lingkup sebagai berikut:

1. Remaja Putri
Asuhan yang diberikan Bidan kepada Remaja putri. Bidan memberikan
penyuluhan tentang proses menstruasi.

2. Wanita Pranikah
Asuhan yang diberikan Bidan kepada wanita sebelum menikah. Bidan memberikan
penyuluhan tentang dampak hubungan seksual.

3. Ibu Hamil
Asuhan kebidanan pada ibu hamil adalah asuhan yang diberikan Bidan pada ibu
hamil utuk mengetahui kesehatan ibu dan janin serta untuk mencegah dan
menangani secara dini kegawatdaruratan yang terjadi pada saat kehamilan.

4. Ibu Bersalin
Asuhan yang di berikan Bidan pada Ibu Bersalin. Bidan melakukan Observasi pada
Ibu Bersalin, yani pada Kala I, Kala II, kala III, Dan kala IV.

5. Ibu Nifas
Asuhan kebidanan pada Ibu nifas adalah Asuhan yang di berikan Pada Ibu Nifas.
Biasanya berlangsung selama 40 hari atau sekitar 6minggu. Pada Asuhan ini Bidan
memberikan Asuhan berupa Memantau Involusi Uteri, Kelancaran ASI, dan
Kondisi Ibu dan Anak.

6. Bayi Baru lahir


Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir adalah Asuhan yang di berikan Bidan pada
bayi baru lahir. Pada bayi baru lahir Bidan memotong tali plasenta, memandikan,
mengobservasi ada tidaknya gangguan pada pernafasan dsb dan memakaikan
pakaian dan membendong dengan kain.

7. Bayi dan Balita


Asuhan kebidanan pada neonatus dan balita adalah Asuhan yang di berikan Bidan
pada Neonatus dan balita. Pada balita Bidan memberikan Pelayanan, informasi
tentang Imunisasi dan KIE sekitar kesehatan neunatus dan balita.

8. Menopause
Asuhan yang diberikan Bidan kepada wanita yang Ibu-ibu yang sudah berhenti
masa suburnya.

9. Wanita dengan Gangguan Reproduksi Asuhan kebidanan pada wanita dengan


gangguan Reproduksi adalah Asuhan yang di berikan Bidan pada wanita yang
mengalami gangguan reproduksi. Bidan memberikan KIE (Konseling Informasi
Edukasi) tentang gangguan-gangguan reproduksi yang sering muncul pada wanita
seperti keputihan, menstruasi yang tidak teratur.

10. Pelayanan KB
Asuhan kebidanan pada pelayanan KB adalah asuhan yang diberikan bidan pada
ibu yang akan melakukan pelayanan KB. Bidan memberikan asuhan tentang
macam-macam KB
Refensi
Bidan (bahasa Inggris: midwife) adalah seseorang yang telah mengikuti program
pendidikan bidan yang diakui di negaranya dan telah lulus dari pendidikan
tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftarkan (register) dan atau memiliki
izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan. Definisi ini ditetapkan
melalui kongres ICM (International Confederation of Midwives) ke-27 yang
dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane Australia.

Nama
Bidan[1]
Jenis pekerjaan
Profesional
Sektor kegiatan
Kebidanan, obstetri, perawatan bayi lahir, kesehatan wanita, kesehatan reproduksi
Penggambaran
Kemahiran
Pengetahuan, profesional dalam perilaku dan keahlian khusus dalam bidang
keluarga berencana, kehamilan, persalinan, periode pascapersalinan, perawatan
bayi lahir, kesehatan wanita, kesehatan reproduksi, dan sosial-budaya dalam
konteks kebidanan[2]
Pendidikan yang dibutuhkan
Diploma kebidanan
Sarjana kebidanan
Tempat
kerja
rumah sakit, klinik, puskesmas, posyandu
Pekerjaan terkait
Obstetri, ginekologi, pediatri
Sedangkan definisi terbaru dari ICM (International Confederation of Midwives)[3]
yang dikeluarkan pada Juni 2011, bidan adalah seseorang yang telah
menyelesaikan (lulus) program pendidikan kebidanan yang diakui secara resmi
oleh negaranya serta berdasarkan kompetensi praktik kebidanan dasar yang
dikeluarkan ICM dan kerangka kerja dari standar global ICM untuk pendidikan
kebidanan, telah memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan untuk didaftarkan
(register) dan/atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik
kebidanan, dan menggunakan gelar/hak sebutan sebagai bidan, serta mampu
menunjukkan kompetensinya di dalam praktik kebidanan. Definisi yang terakhir
ini adalah definisi yang berlaku saat ini hingga ditinjau kembali oleh ICM pada
Tahun 2017.[4]

Dahulu definisi bidan hanyalah sebagai sebutan bagi orang yang belajar di sekolah
khusus untuk menolong perempuan saat melahirkan. Penyebutan “menolong
perempuan” bukan berarti seorang bidan dapat dipersepsikan layaknya sebagai
seorang pembantu. Penolong di sini dapat diartikan sebagai orang yang
memberikan pertolongan berupa layanan kesehatan yang memadai kepada Ibu
yang sedang melahirkan atau persalinan. Persalinan yang sesungguhnya adalah
menempatkan seorang Ibu sebagai pelaku utama sedangkan orang-orang yang
disekitarnya berstatus sebagai penolong, termasuk di dalamnya adalah bidan dan
dokter spesialis kandungan. Persalinan yang ditolong bidan adalah persalinan yang
normal. Bila ditemui adanya kelainan maka seorang bidan harus merujuk ke dokter
spesialis kebidanan dan penyakit kandungan (Dokter Sp.O.G.) untuk melakukan
pertolongan lanjutan dalam mengatasi kelainan tersebut.

Ikatan Bidan Indonesia menetapkan bahwa bidanadalah seorang perempuan yang


lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di
wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi
untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk
menjalankan praktik kebidanan.[5]

Menurut Undang-undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, bidan


adalah tenaga kesehatan yang dikelompokkan ke dalam tenaga kebidanan,
memiliki kewenangan untuk melakukan pelayanan kesehatan ibu, pelayanan
kesehatan anak, dan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana. Di dalam keadaan tertentu yakni suatu kondisi tidak adanya Tenaga
Kesehatan yang memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan serta tidak dimungkinkan untuk dirujuk maka seorang
bidan dapat memberikan pelayanan kedokteran dan/atau kefarmasian di luar
kewenangannya dalam batas tertentu.[6]

Anda mungkin juga menyukai