Anda di halaman 1dari 5

“METABOLISME”

Di susun oleh:
Nama: Sri wahyuningsi fitriadi
Kelas: Tk.1B D3 kebidanan
Nim: PO713211211079
Dosen pembimbing:
Asmawati Gasma,SKM.,M.Kes
Anabolisme merupakan salah satu proses di dalam tubuh membentuk suatu zat
atau molekul. Proses ini memungkinkan tubuh untuk tumbuh dan memperbaiki
kerusan jaringan. Nah, untuk memahami proses anabolisme lebih jauh. Di dalam
tubuh makhluk hidup berlangsung proses biokimiawi yang di sebut metabolisme.
Ada dua jenis reaksi metabolisme, yaitu katabolisme dan anabolisme. Reaksi
katabolisme bertujuan untuk memecah molekul-molekul kompleks menjadi
bantuk yang lebih sederhana agar dapat di gunakan oleh tubuh. Sebaliknya,
anabolisme bertujuan untuk membentuk molekul-molekul yang lebih sederhana.

Fungsi Reaksi Anabolisme di Dalam Tubuh

Anabolisme memungkinkan tubuh untuk membentuk atau menghasilkan sel-sel


baru dan memelihara jaringan tubuh. Proses ini menggunakan energi yang
dihasilkan dari reaksi katabolisme serta di bantu oleh berbagai hormon dan enzim
untuk membentuk dan memperbaiki sel serta jaringan.

Contoh proses anabolisme adalah pembentukan dan pertumbuhan tulang serta


peningkatan massa otot.

Peranan Hormon pada Reaksi Anabolisme

Berikut ini beberapa hormon yang berperan dalam reaksi anabolisme dalam
tubuh:

1. Hormon pertumbuhan
Hormon ini diproduksi di kelenjar pituitari atau kelenjar kecil di bagian
bawah otak dan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh.
Terlalu banyak hormon pertumbuhan pada masa kanak-kanak dapat
menyebabkan seseorang tumbuh lebih tinggi dari rata-rata atau di sebut
juga gigantisme. Namun, bila hormon pertumbuhan terlalu sedikit, dapat
menyebabkan tinggi tubuh kurang dari rata-rata atau dwarfisme.
2. Insulin-like growth factors (IGF-1 dan IGF-2)
Hormon ini menstimulasi produksi protein dan lemak dalam tubuh. IGF-1
dan IGF-2, yang bekerja sama dengan hormon pertumbuhan, berperan
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tulang serta berbagai
jaringan tubuh, termasuk kelenjar susu.
Insulin-like growth factors juga mengendalikan produksi hormon
pertumbuhan oleh kelenjar hipofisis, serta kadar gula dalam darah.
3. Insulin
Hormon ini di produksi oleh kelenjar pankreas. Insulin bertugas mengatur
kadar glukosa dalam darah, membantu tubuh mengubah makanan yang di
konsumsi menjadi energi,dan menyimpan cadangan energi.
Sel tubuh tidak akan mampu memanfaatkan glukosa tanpa insulin. Oleh
karena itu, peran hormon ini sangatlah penting dalam proses metabolisme
tubuh.
4. Testosteron
Testosteron adalah hormon laki-laki yang di produksi di testis. Hormon ini
berperan dalam proses terbentuknya sperma dan perkembangan
karakteristik seks pria, seperti suara yang lebih berat, otot yang lebih besar,
dan pertumbuhan rambut di wajah serta tubuh.
Hormon testosteron juga memainkan peran penting di selurug tubuh
karena berpengaruh pada fungsi organ otak, tulang dan massa otot,
distribusi lemak, sistem pembuluh darah, tingkat energi, serta organ dan
fungsi seksual.
5. Entrogen
Entrogen adalah hormon wanita yang di produksi di dalam ovarium dan
plasenta selama kehamilan. Hormon estrogen bertanggung jawab dalam
memperkuat jaringan tulang, peneblan jaringan di rahim (endometrium),
siklus menstruasi,serta mengembangkan karakteristik bentuk tubuh
perempuan, seperti payudara.
Sintesis asam amino
Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam amino non
esensial, melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka
karbon non asam amino menajadi asam amino dan turunan lain yang
mengandung nitrogen. Tetapi, hati merupakan tempat utama metabolisme
nitrogen. Dalam kondisi surplus diet, nitrogen toksik protensial dari asam
amino dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan pembentukan urea.
Rangka karbon umumnya di ubah menjadi karbohidrat melalui jalur
glukoneogenesis, atau menjadi adam lemak malalui jalur sintesis asam
lemak. Berkaitan dengan hari ini, asam amino dikelompokkan menjadi 3
kategori yaitu asam amino glukogenik,ketogenik serta glukogenik dan
ketogenik.

Anda mungkin juga menyukai