Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Nawa Ehza Fadhillah

NIM : H081201030
KELAS : Ilmu Aktuaria A

PERTEMUAN 5
Buat Ringkasan Materi Kuliah dengan Topik Anabolisme.

RINGKASAN MATERI
1. Anabolisme atau biosintesis atau disebut juga dengan asimilasi merupakan suatu proses
penyusunan senyawa kimia yang sederhana ke senyawa kimia atau pun juga molekul
kompleks.
2. Senyawa komplek tersebut biasanya disebut dengan senyawa makromolekul.
3. Makromolekul yang terbentuk tersebut dapat atau bisa menjadi segala macam bentuk
seperti misalnya asam nukleat, lemak, karbohidrat serta juga protein.
4. Peristiwa tersebut tentu memerlukan energi dari luar, setelah itu energi tersebut kemudian
digunakan untuk mengikat senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih
kompleks.

Proses Anabolisme

Di dalam reaksi anabolisme dibutuhkan energi yang juga diperoleh dari reaksi katabolisme.
Reaksi pada sel tersebut bisa atau dapat dikelompokkan menjadi dua kategori:
1. reaksi anabolisme tersebut ialah suatu reaksi pembentukan, yakni terjadi sintesis
molekul besar dari molekul sederhana atau pun kecil. Pada proses anabolisme tersebut
membutuhkan energi, serta prosesnya disebut dengan istilah reaksi endogenic.
2. reaksi katabolisme ini reaksi pemecahan. Katabolisme ini ialah pemecahan molekul
besar itu menjadi lebih sederhana yang disertai dengan pelepasan energi yang disebut
dengan istilah reaksi exergonic. Total penjumlahan dari reaksi anabolisme serta
katabolisme ini disebut dengan metabolisme (pembentukan serta pemecahan). Contoh
dari proses katabolisme ini ialah respirasi, sedangkan untuk contoh proses anabolisme
itu ialah fotosintesis (Green et al, 1988).

Tahap Anabolisme
Anabolisme tersebut meliputi 3 tahapan dasar.
1. Produksi prekursor seperti asam amino, monosakarida, serta nukleotida.
2. Aktivasi senyawa-senyawa tersebut kemudian menjadi bentuk reaktif dengan
menggunakan energi dari ATP.
3. Penggabungan prekursor tersebut kemudian akan menjadi molekul kompleks, seperti
misalnya polisakarida, protein, lemak, serta juga asam nukleat.
Anabolisme yang memakai energi cahaya tersebut kemudian dikenal dengan istilah
fotosintesis, sedangkan untuk anabolisme yang menggunakan energi kimia yang dikenal
dengan istilah kemosintesis.

Ciri Anabolisme

1. Merupakan reaksi penyusunan


2. Substrat berupa senyawa sederhana
3. Hasil reaksi berupa senyawa kompleks
4. Memerlukan energi
5. Bersifat endoterm
6. Dapat atau bisa dicontohkan dengan reaksi fotosintesis atau juga kemosintesis

Fungsi Reaksi Anabolisme di dalam Tubuh


Anabolisme ini memungkinkan tubuh untuk dapat membangun atau juga menumbuhkan sel-
sel baru serta memelihara jaringan tubuh. Proses ini kemudian menggunakan energi yang
dihasilkan reaksi katabolisme, serta kemudian dipengaruhi oleh segala macam hormon serta
enzim untuk dapat membentuk serta memperbaiki sel dan juga jaringan. Contoh dari adanya
proses anabolisme antara lain ialah seperti pada pertumbuhan serta juga mineralisasi tulang,
dan juga pada peningkatan massa otot.

Peranan Hormon pada Reaksi Anabolisme


Hormon-hormon dibawah ini dikategorikan yakni sebagai hormon anabolik.
1. Hormon pertumbuhan.
Hormon ini dibuat pada kelenjar pituitari (kelenjar kecil di sebelah bawah otak).
Fungsinya ialah untuk dapat mengatur pertumbuhan tubuh.
2. Insulin-like growth factors (IGF-1 dan IGF-2).
Insulin-like growth factors tersebut menstimulasi produksi protein serta lemak. IGF-I dan
IGF-2, yang bekerja sama dengan hormon pertumbuhan, memiliki peran penting di dalam
pertumbuhan serta perkembangan tulang dan juga segala macam jaringan tubuh, termasuk
itu kelenjar susu serta didalam terjadinya suatu proses reproduksi (prokreasi). Hormon ini
kemudian mengendalikan produksi hormon pertumbuhan oleh kelenjar hipofisis
(pituitari), serta juga kadar gula di dalam darah.
3. Insulin.
Hormon ini dibuat oleh kelenjar pankreas. Insulin ini memiliki tugas yakni mengatur
kadar glukosa (gula) di dalam darah, membantu tubuh mengubah makanan yang
dikonsumsi itu menjadi energi, serta jhuga membantu menyimpan cadangan energi. Sel
tubuh tersebut tidak dapat atau bisa memanfaatkan glukosa tanpa insulin.
4. Testosteron.
Testosteron ini merupakan hormon laki-laki yang diproduksi pada testis. Testosteron
tersebut menyebabkan terbentuknya sperma serta perkembangan karakteristik seks pria,
seperti misalnya suara yang lebih berat, otot yang lebih besar, serta juga pertumbuhan
rambut di wajah dan juga tubuh.
5. Estrogen.
Estrogen ini merupakan hormon wanita yang diproduksi di dalam ovarium (serta
plasenta itu selama kehamilan). Hormon estrogen bertanggung jawab di dalam
memperkuat jaringan tulang, kemudian mengembangkan karakteristik bentuk tubuh
perempuan, seperti misalnya payudara, berperan di dalam penebalan jaringan di rahim
(endometrium), serta juga mengatur siklus menstruasi.

Contoh Anabolisme
Anabolisme ini merupakan suatu proses metabolisme yang mengubah senyawa sederhana itu
menjadi senyawa kompleks. Misalnya seperti pembentukan glikogen dari glukosa,
pembentukan protein dari asam amino, pembentukan trigliserida dari asam lemak dan gliserol
Contoh dari anabolisme ialah fotosintesis yang terjadi pada tanaman
Fotosintesis ini merupakan suatu proses yang digunakan oleh tanaman yangmana
energi dari sinar matahari tersebut digunakan untuk dapat mengubah karbon dioksida (CO 2)
serta air (H2O) itu menjadi molekul zat gula atau juga glukosa (C6H12O6) yang dibutuhkan
sebagai pertumbuhan. Proses tersebut kemudian dibantu oleh enzim serta klorofil. Klorofil ini
merupakan pigmen hijau daun yang terdapat di kloroplas, organel di dalam sel tanaman.
Reaksi kimia fotosintesis diantaranya :
6 CO2 (Karbon dioksida) + 6 H2O (air) + cahaya matahari –> C6H12O6 (glukosa) + 6 O2
(oksigen)

Anda mungkin juga menyukai