Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Enzim adalah suatu molekul yang dapat mengontrol kecepatan metabolisme
tubuh. Enzim merupakan katalis yang terbuat dari protein, dalam hal ini enzim tidak
ikut serta pengubahan suatu zat dan dapat digunakan secara berulang kali.
Enzim merupakan senyawa yang tersusun dari protein yang bertanggung
jawab dalam kelancaran sistem pencernaan, penyerapan, dan mengatur pengangkutan
nutrisi untuk digunakan oleh sel di seluruh tubuh serta membuang sampah hasil
metabolisme tubuh. Enzim yang berperan dalam pembersihan sampah metabolisme
adalah sekelompok enzim oksidatif yang secara keseluruhan disebut enzim sitokrom
P450. Selain itu, enzim hepar glutation S-transferase, memerlukan glutation sebagai
bahan bakunya untuk mengikat toksin dan membuangnya melalui urin, sedangkan
enzim superoksida dismutase berfungsi menetralkan racun radikal bebas. Sumber
enzim pencernaan yang banyak digunakan adalah ekstrak pankreas hewan dan ekstrak
jamur Aspergillus oryzae. Glutation diperoleh juga dari Silybum marianum. Sebagai
bahan dasar (kofaktor enzim) pembentukan enzim pencernaan diperlukan vitamin B
kompleks dan magnesium. Untuk enzim antioksidan superoksida dismutase
diperlukan tembaga, seng, dan mangan, sedangkan untuk enzim katalase diperlukan
zat besi, dan glutation peroksidase diperlukan selenium.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah disusunnya makalah ini, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui
dan memahami tentang metabolisme enzim.
2. Tujuan Khusus
Makalah ini disusun agar mahasiswa dapat mengetahui cara untuk
meningkatkan pengetahuan terhadap pengertian dan cara kerja metabolisme
enzim.






2

BAB II
KAJIAN TEORI

1.1.ENZIM
A. Pengertian enzim
Enzim adalah suatu molekul yang dapat mengontrol kecepatan metabolisme
tubuh. Enzim merupakan katalis yang terbuat dari protein, dalam hal ini enzim tidak
ikut serta pengubahan suatu zat dan dapat digunakan secara berulang kali. Sifat enzim
antara lain:
1. Bersifat sebagai katalis, artinya enzim dapat mempercepat berbagai reaksi
kimia di dalam sel
2. Bersifat spesifik, yaitu hanya mengatalis reaksi kimia tertentu.
3. Bekerja secara bolak-balik, artinya enzim tidak mempengaruhi arah reaksi
sehingga dapat bekerja bolak-balik sampai akhirnya sampai terjadi
keseimbangan mempunyai nama tertentu yang bersifat khusus.
4. Aktif dalam jumlah yang sangat sedikit
B. Struktur kimia enzim
Enzim terdiri atas zat non protein (kofaktor) dan protein (apoenzim). Ada 3
jenis kofaktor, yaitu:
1. Gugus prostetik, adalah senyawa non protein yang terikat secara permanen
pada apoenzim
2. Koenzim, adalah senyawa organik yang menjadi bagian sementara dari enzim,
yaitu pada saat berlangsung katalis.
3. Ion logam, dapat membentuk ikatan dengan sisi aktif dan substrat. Contohnya:
Cu, Fe, Mn, Ca, K dan Co.

C. Macam-macam enzim
Berdasarkan tipe reaksi kimia yang dikatalisis, macam-macam enzim antara
lain:
1. Enzim Hidrolisis
2. Enzim Oksidasi-Reduksi
3. Fosforilase
4. Transferase
5. Karboksilase

D. Fungsi enzim
1. Enzim dalam diagnosa klinik
a. Sebagai indikator penyakit
b. Sebagai pereaksi uji untuk mengetahuikonsentrasi metabolit

3

2. Enzim dalam bidang industri
a. Amilase: untuk zat pemanis dan fermentasi
b. Invertase: pembuatan gula invert untuk kembang gula roti
c. Papain: pelunak daging
d. Renin: pembekuan susu pada pembuatan keju
e. Oksidase glukosa: menghasilkan sirup gandum berkadar fruktosa tinggi
(pemanis)
f. Protease mikrobial: bahan tambahan detergen, pelunak daging

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
1. Temperatur
2. Perubahan pH
3. Konsentrasi enzim dan substrat
4. Konsentrasi enzim dan substrat

F. Mekanisme kerja enzim
1. Model kunci gembok: enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah
bagian kecil yang dapat berikatan dngan substrat. Bagian tersebut sisi aktif.
Substrat dimisalakan sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi
aktif enzim (gembok).
2. Induksi pas (Model induced fit): sisi aktif enzim dapat berubah bentuksesuai
dengan bentuk substrat.
Enzim merupakan senyawa yang tersusun dari protein yang bertanggung
jawab dalam kelancaran sistem pencernaan, penyerapan, dan mengatur pengangkutan
nutrisi untuk digunakan oleh sel di seluruh tubuh serta membuang sampah hasil
metabolisme tubuh. Enzim yang berperan dalam pembersihan sampah metabolisme
adalah sekelompok enzim oksidatif yang secara keseluruhan disebut enzim sitokrom
P450. Selain itu, enzim hepar glutation S-transferase, memerlukan glutation sebagai
bahan bakunya untuk mengikat toksin dan membuangnya melalui urin, sedangkan
enzim superoksida dismutase berfungsi menetralkan racun radikal bebas. Sumber
enzim pencernaan yang banyak digunakan adalah ekstrak pankreas hewan dan ekstrak
jamur Aspergillus oryzae. Glutation diperoleh juga dari Silybum marianum. Sebagai
bahan dasar (kofaktor enzim) pembentukan enzim pencernaan diperlukan vitamin B
kompleks dan magnesium. Untuk enzim antioksidan superoksida dismutase
diperlukan tembaga, seng, dan mangan, sedangkan untuk enzim katalase diperlukan
zat besi, dan glutation peroksidase diperlukan selenium.
Enzim merupakan suatu molekul protein kompleks yang dihasilkan oleh sel
hidup dan bekerja sebagai katalisator dalam berbagai proses kimia di dalam tubuh
makhluk hidup.

4

Enzim merupakan merupakan senyawa kimia yang mempunyai beberapa sifat,
seperti:
1. Termolabil dalam arti tidak tahan panas / mudah mengalami perubahan dalam
kondisi lingkungan ekstrem ( suhu terlalu tinggi ataupun terlalu rendah )
2. mempermudah dan mempercepat berlangsungnya reaksi kimia di dalam sel
organisme . ( sering disebut bersifat sebagai biokatalisator ).
3. bekerja specifik, dalam pengertian enzim hanya mampu mempengaruhi reaksi
tertentu pada substrat tertentu. Meskipun penting, enzim hanya diperlukan dalam
jumlah sedikit untuk bisa melaksanakan fungsinya.
4. bekerja secara reversibeldalam arti enzim bisa bekerja pada reaksi bolak balik
Misalnya enzim lipase akan mempngaruhi reaksi penguraian lipid menjadi asam
lemak dan gliserol. Dan sebaliknya, penyusunan senyawa lemak dari asam lemak
dan gliserol dipengaruhi juga oleh enzim lipase.
5. kerja enzim sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar enzim di mana dia
bekerja. Misalnya : suhu dan pH lingkungan, adanya inhibitor enzim, dan lainnya.

1.2.KATABOLISME
Katabolisme adalah penguraian molekul-molekul besar menjadi molekul-molekul
kecil. Aapun prosesnya, yaitu :
Proses Melepaskan energi
Hasil reaksi Energi potensial lebih sedikit dari zat yang bereaksi
Proses katabolisme karbohidrat
Proses pembakaran glukosa (karbohidrat) secara aerobik dapat ditulis dengan
persamaan reaksi:
Reaksi katabolisme karbohidrat melalui 4 tahap, yaitu:
1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi oksidatif piruvat
3. Daur asam sitrat
4. Oksidasi terminal dalam rantai respiratoris
Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia
kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang
mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk
membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran
suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirad, bila dalam
lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.

Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2> 6CO2 + 6H2O + 688KKal.
(glukosa)

Contoh Fermentasi :C6H1206> 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.
(glukosa)

5

1.3.ANABOLISME
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa
kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan.
Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia
untuk kemosintesis.
1. Fotosintesis
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan
energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki
spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila,
ungu dan ultra ungu (tidak kelihatan). Yang digunakan dalam proses
fetosintesis adalah spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah, infra merah dan
ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis.
Dalam fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil
sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk
mengetahui tingkat produksi fotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen
yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan. Untuk membuktikan bahwa dalam fotosintesis
diperlukan energi cahaya matahari, dapat dilakukan percobaan Ingenhousz.
2. PigmenFotosintesis
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik. Di dalam
daun terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang, pada keduanya mengandung
kloroplast yang mengandung klorofil / pigmen hijau yang merupakan salah satu
pigmen fotosintetik yang mampu menyerap energi cahaya matahari.
Dilihat dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda yang melingkupi
ruangan yang berisi cairan yang disebutstroma. Membran tersebut membentak suatu
sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai suatu bangunan yang disebut
kantung tilakoid. Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat berlapis-lapis dan
membentak apa yang disebut grana Klorofil terdapat pada membran tilakoid dan
pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid, sedang
pembentukan glukosa sebagai produk akhir fotosintetis berlangsung di stroma.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan klorofil antara lain :
1. Gen
bila gen untuk klorofil tidak ada maka tanaman tidak akan memiliki
klorofil.
2. Cahaya
beberapa tanaman dalam pembentukan klorofil memerlukan cahaya,
tanaman lain tidak memerlukan cahaya.
3. Unsur N, Mg, Fe
merupakan unsur-unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil.
4. Air :
bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi klorofil.
6

Pada tabun 1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya matahari yang
ditangkap oleh klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi hidrogen dan oksigen.
Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang).
H2 yang terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2, sedang O2
tetap dalam keadaan bebas. Menurut Blackman (1905) akan terjadi penyusutan CO2 oleh
H2 yang dibawa oleh NADP tanpa menggunakan cahaya. Peristiwa ini disebut reaksi
gelap NADPH2 akan bereaksi dengan CO2 dalam bentuk H+ menjadi CH20.

CO2 + 2 NADPH2 + O2 > 2 NADP + H2 + CO+ O + H2 + O2

Ringkasnya :
Reaksiterang : 2 H20 > 2 NADPH2 + O2
Reaksi gelap : CO2 + 2 NADPH2 + O2>NADP + H2 + CO + O + H2 +O2 atau
2 H2O + CO2 > CH2O + O2 atau 12 H2O + 6 CO2 > C6H12O6 + 6 O2
3. Kemosintesis
Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya
sebagai sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat
mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi
kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain.
Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa
tertentu.
Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi
Fe3+ (ferri). Bakteri Nitrosomonas danNitrosococcus memperoleh energi dengan cara
mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit dengan reaksi:
Nitrosomonas
(NH4)2CO3 + 3 O2> 2 HNO2 + CO2 + 3 H20 + Energi
Nitrosococcus
4. Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam
metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar
pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu
Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi
sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein dan
karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.
Sintesis Lemak dari Karbohidrat :
Glukosa diurai menjadi piruvat> gliserol.
Glukosa diubah > gula fosfat > asetilKo-A > asam lemak.
Gliserol + asam lemak > lemak.
Sintesis Lemak dari Protein:
Protein > Asam Amino
protease

7

Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih dabulu, setelah
itu memasuki daur Krebs. Banyak jenis asam amino yang langsung ke asam
piravat> Asetil Ko-A.
Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi Asam
pirovat, selanjutnya asam piruvat > gliserol > fosfogliseroldehid
Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi membentuk
lemak.
Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori) cadangan. Nilai kalorinya lebih
tinggi daripada karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan 1
gram karbohidrat hanya menghasilkan 4,1 kalori saja.
5. Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan
Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan
membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida.
Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang
sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti
sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur sintesis
protein". Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.

1.4. FUNGSI ENZIM DALAM METABOLISME
Reaksi kimia akan berjalan lebih cepat dengan adanya asupan energi dari luar
(umumnya pemanasan), maka seyogyanya reaksi kimia yang terjadi pada di dalam tubuh
manusia harus diikuti dengan pemberian panas dari luar. Metabolisme merupakan
sekumpulan reaksi kimia yang terjadi pada makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan
hidup. Reaksi-reaksi ini meliputi sintesis molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil
(anabolisme) dan penyusunan molekul besar dari molekul yang lebih kecil (katabolisme).
Enzim berperan dalam menurunkan energi aktivasi menjadi lebih rendah dari yang
semestinya dicapai dengan pemberian panas dari luar. Kerja enzim dengan cara
menurunkan energi aktivasi sama sekali tidak mengubah G reaksi (selisih antara energi
bebas produk dan reaktan), sehingga dengan demikian kerja enzim tidak berlawanan
dengan Hukum Hess 1 mengenai kekekalan energi. Selain itu, enzim menimbulkan
pengaruh yang besar pada kecepatan reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme.
Reaksi-reaksi yang berlangsung selama beberapa minggu atau bulan di bawah kondisi
laboratorium normal dapat terjadi hanya dalam beberapa detik di bawah pengaruh enzim
di dalam tubuh.selain itu enzim juga berperan dalam diagnosa tubuh antara lain:
1. Enzim sebagai petanda (marker) dari kerusakan suatu jaringan atau organ akibat
penyakit tertentu. Contoh penggunaan enzim sebagai petanda adanya suatu
kerusakan jaringan adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan aktivitas enzim renin menunjukkan adanya gangguan perfusi
darah ke glomerulus ginjal, sehingga renin akan menghasilkan angiotensin
II dari suatu protein serum yang berfungsi untuk menaikkan tekanan darah
b. Peningkatan jumlah Alanin aminotransferase (ALT serum) hingga
mencapai seratus kali lipat (normal 1-23 sampai 55U/L) menunjukkan
adanya infeksi virus hepatitis, peningkatan sampai dua puluh kali dapat
8

terjadi pada penyakit mononucleosis infeksiosa, sedangkan peningkatan
pada kadar yang lebih rendah terjadi pada keadaan alkoholisme.
c. Peningkatan jumlah tripsinogen I (salah satu isozim dari tripsin) hingga
empat ratus kali menunjukkan adanya pankreasitis akut, dan lain-lain.

2. Enzim sebagai suatu reagensia diagnosis. Contoh penggunaan enzim sebagai
reagen adalah sebagai berikut:
a. Uricase yang berasal dari jamurCandida utilis dan bakteri Arthobacter
globiformis dapat digunakan untuk mengukur asam urat.
b. Pengukuran kolesterol dapat dilakukan dengan bantuan enzim kolesterol-
oksidase yang dihasilkan bakteri Pseudomonas fluorescens.
c. Pengukuran alcohol, terutama etanol pada penderita alkoholisme dan
keracunan alcohol dapat dilakukan dengan menggunakan enzim alcohol
dehidrogenase yang dihasilkan oleh Saccharomyces cerevisciae, dan lain-
lain.

3. Enzim sebagai petanda pembantu dari reagensia. Contoh penggunaannya adalah
sebagai berikut:
a. Pada teknik imunoenzimatik ELISA (Enzim Linked Immuno Sorbent
Assay), antibodi mengikat senyawa yang akan diukur, lalu antibodi kedua
yang sudah ditandai dengan enzim akan mengikat senyawa yang sama.
Kompleks antibodi-senyawa-antibodi ini lalu direaksikan dengan substrat
enzim, hasilnya adalah zat berwarna yang tidak dapat diperoleh dengan
cara imunosupresi biasa. Zat berwarna ini dapat digunakan untuk
menghitung jumlah senyawa yang direaksikan. Enzim yang lazim
digunakan dalam teknik ini adalah peroksidase, fosfatase alkali, glukosa
oksidase, amilase, galaktosidase, dan asetil kolin transferase.
b. Pada teknik EMIT (Enzim Multiplied Immunochemistry Test), molekul
kecil seperti obat atau hormon ditandai oleh enzim tepat di situs
katalitiknya, menyebabkan antibodi tidak dapat berikatan dengan molekul
(obat atau hormon) tersebut. Enzim yang lazim digunakan dalam teknik ini
adalah lisozim, malat dehidrogenase, dan gluksa-6-fosfat dehidrogenase.
Secara umum, enzim memiliki fungsi sebagai biokatalisator yaitu berfungsi
mempengaruhi dan mempercepat berlangsungnya sebuah reaksi kimia di dalam tubuh
organisme ( sel hidup ) baik pada reaksi-reaksi penguraian molekul kompleks menjadi
molekul-molekul sederhana maupun penyusunan senyawa-senyawa kompleks dari
molekul-molekul sederhana. Dalam reaksi katabolisme karbohidrat, fungsi / peran
enzim dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu :
1. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi. Beberapa jenis enzim yang memiliki
peran seperti ini antara lain : a. aerobik dehidrogenase ( mengkatalisis pelepasan
hidrogen dari substrat yang menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrogennya )
contohnya adalah Flavin Adenin Dinukleotida ( FAD ), b. anaerobik
9

dehidrogenase ( mengkatalisis pelepasan hidrogen dari suatu substrat yang
menggunakan selain oksigen sebagai akseptor hidrogennya.
ContohnyaNikotinamid Adenin Dinukleotida ( NAD ) dansitokrom, c.
Hidroperoksidase ( mengkatalisis reaksi kimia dengan substrat hidrogen
peroksida. Contoh :peroksidase dan katalase. d.Oksidase ( mengkatalisis transfer
langsung dan penggabungan oksigen ke dalam molekul substrat ). Contoh
: sitokrom a, a3, b, c, c1.
2. Berperan dalam pengubahan substrat yang tidak terkait dengan reaksi oksidasi
reduksi. Contoh : aldolase, enolase, heksokinase, fosfogliserat, piruvat kinase.
Pada beberapa mikroorganisme dikenal adanya enzim ekstraseluler Bio enzim,
yaitu enzim yang dikeluarkan oleh sejenis bakteri dan jasad renik lainnya ke dalam
bahan di sekelilingnya untuk mencernakan bahan substrat dimaksud menjadi senyawa
sederhana . Ini dilakukan oleh mikroorganisme sebagai bentuk upaya mereka
memperoleh energi.

















10


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme
meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel tersebut mampu untuk tetap
bertahan hidup, tumbuh, dan melakukan reproduksi. Semua sel penyusun tubuh
makhluk hidup memerlukan energi agar proses kehidupan dapat berlangsung. Sel-sel
menyimpan energi kimia dalam bentuk makanan kemudian mengubahnya dalam
bentuk energi lain pada proses metabolisme.
Proses metabolisme di dalam sel melibatkan aktivitas sejumlah besar katalis
biologik yang disebut enzim dan berlangsung melalui Respirasi (katabolisme) dan
sintesis (anabolisme).

B. SARAN
Semoga apa yang saya paparkan diatas dapat bermanfaat bagi kita semua.
Setelah mempelajarinya, kita bisa lebih menghargai dalam mengapresiasi kerja enzim
yang sangat membantu dalam proses metabolism dalam tubuh kita. Dengan
kepedulian tersebut kita lebih menjaga tubuh kita dari serangan parasit yang
menghalangi kerja normal dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai