Anda di halaman 1dari 4

------Soal Online SMK Kelas XI PM Bab Dampak Polusi Bagi Kesehatan(Prakerin)------

KELAS X IPA X IPA Semester I Siklus Hidup Virus( Siklus Litik dan Siklus Lisogenik)

Siklus Hidup Virus( Siklus Litik dan Siklus


Lisogenik)
Yoga Jiwanjaya Rabu, Desember 30, 2015
Dilihat: 1589x sejak 05 Januari 2017

virus T dan bagian-bagiannya


Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-sel hidup dan untuk reproduksinya virus hanya
memerlukan asam nukleat. Karena dapat melakukan reproduksi, maka virus dianggap sebagai
makhluk hidup (organisme). Di dalam proses reproduksi, virus memerlukan lingkungan sel
hidup (di dalam jaringan tubuh) sehingga virus memerlukan organisme lain sebagai inang atau
hospesnya.

Contoh organisme yang menjadi hospes virus adalah bakteri, jaringan embrio, hewan, tumbuhan,
dan manusia. Proses reproduksi virus disebut replikasi (penggandaan diri tubuh virus). Proses
replikasi virus semenjak menempel pada sel inan.

Siklus hidup virus memiliki dua jenis siklus yaitu siklus litik dan siklus lisogenik,
berikut penjelasannya

A. Silus Litik

 Siklus litik adalah replikasi virus yang disertai dengan matinya sel inang setelah terbentuk
anakan virus yang baru. Siklus litik virus yang telah berhasil diteliti oleh para ilmuwan adalah
siklus litik virus T (Bacteriophage), yaitu virus yang menyerang bakteri Escherichia coli (bakteri
yang terdapat di dalam colon atau usus besar manusia).
Siklus litik Bakteriofag terdiri atas 5 fase, yaitu fase adsorbsi, fase penetrasi sel inang, fase
eklifase, fase replikasi, dan fase pemecahan sel inang.

1. Fase Adsorbsi

Fase adsorbsi merupakan fase awal dimana ujung ekor Bakteriofag menempel atau melekat pada
bagian tertentu dari dinding sel bakteri yang masih dalam keadaan normal. Daerah itu disebut
daerah reseptor (receptor site atau receptor spot). Virus yang menempel kemudian
mengeluarkan enzim lisosim/lisozim yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri.

2. Fase penetrasi 

Fase penetrasi, ujung ekor virus T dan dinding sel bakteri E. coli yang telah menyatu tersebut
larut hingga terbentuk saluran dari tubuh virus T dengan sitoplasma sel bakteri. Melalui saluran
ini DNA virus masuk ke dalam sitoplasma bakteri. (Jika ingin lebih tahu mengenai DNA pelajari
materi subtansi hereditas DNA dan RNA berikut ini)

Baca Juga

 Ciri Ciri Flagellata dan Sporozoa Beserta Contoh-Contohnya


 Deskripsi, Reproduksi dan Contoh Protista Mirip Hewan Sub Bab Ciliata
 Perbedaan Simbiosis Mutualisme dan Protokooperasi
 Ciri-Ciri Pyrrophyta, Euglenophyta, dan Phaeophyta Beserta Contohnya

3. Fase eklifase dan Replikasi

Fase eklifase DNA virus mengambil alih kendali DNA bakteri. Pengendalian ini terjadi di dalam
proses penyusunan atau sintesis protein di dalam sitoplasma bakteri. Seterusnya DNA virus
mengendalikan sintesis protein kapsid virus., pada proses ini juga terjadi replikasi DNA virus
sehingga jumlah DNA dari virus T bertambah sangat banyak seiiring terjadinya sintesis protein.
(Jika belum paham mengenai apa itu sintesis protein, pelajari materi mengenai proses sintesis
protein dan juga jika belum paham mengenai proses terjadinya replikasi DNA, bisa di pelajari di
materi substansi hereditas bab replikasi DNA)

4. Fase Perakitan

 Fase perakitan pada siklus litik merupakan fase dimana bagian-bagian protein dan DNA yang
terbentuk dari proses sintesis protein dan replikasi DNA terjadi sehingga dihasilkan virus-virus
baru yang seutuhnya.

5. Fase Lisis

Fase lisis merupakan fase rusaknya sel bakteri karena aktifitas enzimatis dari virus T serta
jumlah virus T yang sudah tidak muat ditampung oleh sel bakteri tersebut sehingga dinding sel
bakteri menjadi pecah. Selanjutnya sejumlah virus T yang baru tersebut akan keluar dan siap
untuk menyerang sel bakteri lainnya
siklus litik dan lisogenik

A. Silus Lisogenik

 Siklus lisogenik memiliki perbedaan sedikit dengan siklus litik, tetapi secara umum hampir
sama dengan siklus litik. Pembedanya adalah ketika sudah mencapai fase penetrasi, DNA virus
tidak mengalami replikasi dan sintesis protein melainkan bergabung dengan DNA bakteri
sehingga antara DNA virus dan DNA bakteri menjadi satu.

Sebagai contoh ini terjadi pada virus HIV yang menginfeksi sel T limfosit pada manusia,
sehingga pada tahun-tahun awal seseorang yang terinfeksi HIV tidak menimbulkan gejala-gejala
klinis, karena DNA dari virus HIV bersembunyi dengan bergabung dengan DNA sel T
limfosit(lebih jelasnya pelajari mengenai materi penyusupan virus HIV ke sel T limfosit disini)

 Ketika DNA virus sudah bergabung dengan DNA bakteri, maka yang terjadi adalah ketika
bakteri melakukan pembelahan diri, secara otomatis DNA virus juga akan ikut mengganda.

Saat kondisi menguntungkan bagi DNA virus maka siklus lisogenik dapat masuk ke dalam siklus
litik lagi yang ditandai dengan fase replikasi dan sintesis protein dari virus tersebut. untuk lebih
jelasnya lihat gambar
siklus litik dan lisogenik

Anda mungkin juga menyukai