Anda di halaman 1dari 7

NAMA : EGA MAUDYA TASYA

NIM : C031181006
(Tugas individu histologi veteriner II)

ORGANOLOGI DAN SISTEM ORGAN PADA HEWAN

A. ORGANOLOGI

Organologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang organ. Sistem organ merupakan
bentuk kerja sama antara organ untuk melakukan fungsi-fungsi yang lebih kompleks.
sistem organ disebut juga kumpulan beberapa organ yang melakukan fungsi tertentu.

Dalam melaksanakan kerja sama ini, setiap organ tidak bekerja sendiri-sendiri,
melainkan organ-organ saling bergantung dan saling memengaruhi satu sama lainnya.
Contoh sistem organ pada hewan dan manusia, antara lain sistem pernapasan, sistem
pencernaan, sistem gerak, sistem reproduksi, sistem peredaran darah, sistem saraf, dan
sistem ekskresi.

Organ tersusun atas berbagai jenis jaringan untuk melakukan suatu fungsi tertentu.
Contohnya, usus yang terdiri atas berbagai jenis jaringan. Usus memiliki empat lapisan
utama,yaitu lapisan serosa, otot, lapisan submukosa dan lapisan mukosa. Lapisan serosa
terdiri atas jaringan ikat longgar dan jaringan epitel pipih.

Lapisan otot tersusun atas jaringan otot polos yang di dalamnya terdapat pembuluh
darah limfa dan saraf. Lapisan submukosa tersusun oleh pembuluh darah limfa, saraf, dan
jaringan ikat longgar. Sedangkan, lapisan mukosa tersusun atas jaringan epitel, jaringan
ikat longgar, dan jaringan otot polos. Berbagai jaringan penyusun organ pencernaan (usus)
menjalankan fungsi yang sama, yaitu mencerna dan menyerap makanan.

B. SISTEM ORGAN PADA HEWAN

Sistem organ merupakan gabungan dari berbagai organ yang melaksanakan satu
fungsi dalam koordinasi tertentu. Setiap sistem organ saling bekerja sama satu
dengan yang lainnya. jika salah satu sistem terganggu fungsinya atau terjadi kerusakan,
maka sistem yang lain pun akan terganggu. Bahkan, apabila kerusakan
tersebut terjadi pada salah satu sistem organ akan menimbulkan gangguan pada seluruh
tubuh. hal ini karena setiap sistem organ memiliki peran penting, yaitu menyelenggarakan
berbagai proses untuk kelangsungan hidup. Adapun sistem organ pada hewan, yaitu :

1. Sistem Pernapasan
Sistem ini memiliki peran memproduksi oksigen dan mengeluarkan sisa
metabolisme yang berupa karbondioksida. Sistem pernapasan terdiri dari lubang
hidung, faring, trakea, bronkus dan paru-paru. Pernapasan digunakan untuk
menghasilkan energi dengan menyederhanakan senyawa-senyawa organik.
NAMA : EGA MAUDYA TASYA
NIM : C031181006
(Tugas individu histologi veteriner II)

Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi. Mekanisme


pernapasan pada hewan bergantung pada sifat lingkungannya. Hewan darat
memiliki sistem pernapasan yang berbeda dengan sistem pernapasan hewan air.
Respirasi pada protozoa terjadi dengan cara aerob dan anaerob. Pada respirasi
aerob terjadi oksidasi dengan oksigen yang masuk ke dalam tubuh secara difusi
dan osmosis melalui selurut permukaan tubuh. Respirasi anaerob terjadi
pembongkaran molekul kompleks menjadi molekul sederhana tanpa menggunakan
oksigen.
Pernapasan pada hewan ada yang dilakukan secara difusi yaitu langsung
melalui sel-sel permukaan tubuh. Ada pula hewan yang melakukan pernapasan
dengan alat-alat khusus seperti insang, kulit, trakea, dan paru-paru.
a. Sistem pernapasan pada avertebrata
1) Sistem pernapasan protozoa
Protozoa adalah hewan bersel satu dan tidak memiliki alat pernapasan khusus.
Pernapasan dilakukan dengan proses masuk dan keluarnya oksigen dan karbon
dioksida melalui permukaan sel secara difusi.
2) Sistem pernapasan avertebrata
a. Porifera
Pada porifera, air yang membawa oksigen masuk melalui pori-pori tubuh
(ostium) lalu masuk ke koanosit secara difusi. Di dalam mitokondria pada
sel koanosit, oksigen digunakan untuk mengurai molekul organik menjadi
molekul anorganik yang disertai pelepasan karbon dioksida. Karbon
dioksida dibawa keluar oleh air melalui spongosoel lalu menuju oskulum
dalam mitokondria sel koanosit.
b. Molusca
Hewan anggota filum moluska terdiri dari dua kelompok yaitu moluska
darat dan moluska air. Moluska darat seperti bekicot, bernapas dengan
paru-paru. Sedangkan moluska air seperti kerang bernapas dengan insang.
c. Arthropoda
Filum arthropoda terdiri dari 4 kelas yaitu crustacea, myriapoda,
arachnida, dan insekta. Crustacea (udang dan kepiting) bernapas dengan
insang, myriapoda (lipan dan luwing) bernapas dengan trakea, arachnida
(laba-laba dan kalajengking) bernapas dengan paru-paru buku, dan insekta
(serangga) bernapas dengan trakea.
d. Coelenterata
NAMA : EGA MAUDYA TASYA
NIM : C031181006
(Tugas individu histologi veteriner II)

Coelenterata tersusun atas dua lapisan sel yaitu lapisan luar dan lapisan
dalam. Pertukaran gas terjadi secara difusi pada sel di luar permukaan
tubuh yang bersentuhan dengan air. Coelenterata memiliki alat bantu
pernapasan yaitu berupa lekukan jaringan yang disebut sifonoglifa.
e. Echinodermata
Hewan-hewan echinodernata seperti bintang laut, landak laut, dan
mentimun laut hidup di air laut. Echinodermata bernapas dengan insang
kulit
f. Cacing
Cacing tidak memiliki alat pernapasan khusus. Sehingga oksigen harus
berdifusi melalui kulit untuk masuk ke dalam kapiler darah. Karbon
dioksida juga keluar melalui kulit. Proses pernapasan semacam ini disebut
pernapasan integumenter. Cacing memiliki permukaan yang licin supaya
tetap lembap sehingga memudahkan terjadi pertukaran gas.
3) Sistem pernapasan vertebrata
a. Ikan
Ikan memiliki alat pernapasan berupa insang. Insang digunakan
dikarenakan ikan hidup di dalam air. Insang terdapat di sisi kanan dan kiri
kepala. Namun, terdapat ikan dipnoi yan bernapas dengan menggunakan
paru-paru. Pada beberapa jenis ikan, rongga insangnya mempunyai
perluasan ke atas yang disebut labirin yang berfungsi untuk menyimpan
udara, sehingga ikan tersebut dapat hidup di air yang kekurangan oksigen.
Insang juga berfungsi sebagai alat ekskresi dan alat transportasi garam-
garam.
b. Amfibi
Salah satu contoh hewan amfibi adalah katak. Amfibi dapat hidup di air
dan darat. Sehingga alat pernapasannya berupa paru-paru, kulit, dan
insang. Katak pada waktu masih larva bernapas dengan insang luar. Pada
masa berudu terbentuk insang dalam. Katak dewasa bernapas dengan paru-
paru dan kulit.
c. Reptil
Reptil memiliki alat pernapasan berupa paru-paru. Paru-paru reptil
dikelilingi oleh rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. Reptil
memiliki kulit yang bersisik atu kering sehingga sulit ditembus oleh air.
NAMA : EGA MAUDYA TASYA
NIM : C031181006
(Tugas individu histologi veteriner II)

Hal ini menyebabkan cairan yang hilang melalui kulit sangat sedikit
sehingga reptil mampu bertahan hidup pada habitat yang kering.
d. Burung
Sistem pernapasan burung terdiri dari lubang hidung, paru-paru, trakea,
kantung udara depan, dan kantung udara belakang. Kantung udara
berfungsi sebagai alat pernapasan pada saat terbang, membantu
memperbesar ruang siring sehingga memperkeras suara, mengatur berat
jenis tubuh, dan mengatur suhu tubuh.
e. Mamalia
Sistem pernapasan pada mamalia mirip dengan sistem pernapasan pada
manusia. Itu karena manusia juga termasuk mamalia. Pernapasan
menggunakan paru-paru.
2. Sistem peredaran darah
Sistem ini memiliki peran untuk mengangkut sari-sari makanan hasil pecernaan
dari usus halus ke seluruh tubuh hewan. Sistem peredaran darah ini terdiri dari
jantung, darah, pembuluh limfa, pembuluh darah arteri, vena dan kalenjar limfa.
Sistem peredaran darah ini terbagi menjadi dua yaitu sistem peredaran darah
tertutup dan terbuka.
1) Sistem peredarah darah tertutup:
a. Cacing
b. Ikan
c. Katak
d. Reptil
e. Aves
2) Sistem peredaran darah terbuka
a. Udang
b. Molusca
c. serangga
3. Sistem rangka

Sistem ini memiliki peran untuk melekatkan otot-otot, membentuk tubuh,


menyimpan meneral dan melindungi organ bagian dalam yang lebih lunak.
Sistem rangka pada hewan vertebrata dapat kita bedakan menjadi dua macam
yaitu:
NAMA : EGA MAUDYA TASYA
NIM : C031181006
(Tugas individu histologi veteriner II)

a. Sistem skeleton aksial terdiri dari tulang tengkorak, tulang dada, tulang
belakang, tulang iga serta tulang selangka.
b. Sistem apendikular terdiri dari tulang tungkai atas dan tungkai bawah. Pada
tungkai atas terdiri dari tulang belikat, tulang lengan atas, tulang lengan bawah,
tulang pengupil, tulang hasta, tulang telapak tangan, tulang pergelangan tangan
dan tulang jari sedangkan pada tungkai bawah terdiri dari tulang paha, tulang
tempurung, tulang pergelangan kaki, jari kaki, tulang telapak kaki dan tulang
tumit.
4. Sistem pencernaan
Sistem ini memiliki peran untuk mencerna makanan sehingga sari-sarinya dapat
diserap oleh tubuh. Sistem pencernaan pada hewan terdiri dari mulut yang di
dalamnya terdapat ludah, gigi dan lidah, kerongkongan, lambung, usus halus, usus
besar dan anus, hati, kalenjar-kalenjar pencernaan serta pankreas.
1) Sistem penceranaan invertebrata
Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya dilakukan secara
intrasel, seperti pada protozoa, porifera, dan Coelenterata.
Pencernaan dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola makanan, sel koanosit
dan rongga gastrovaskuler. Selanjutnya, pada cacing parasit seperti pada
cacing pita, alat pencernaannya belum sempurna dan tidak memiliki mulut dan
anus. pencernaan dilakukan dengan cara absorbs langsung melalui kulit.
2) Sistem pencernaan hewan vertebrata
Organ pencernaan pada hewan vertebrata meliputi saluran pencernaan (tractus
digestivus) dan kelenjar pencernaan (glandula digestoria)
5. Sistem otot
Sistem ini memiliki peran atau fungsi untuk membentuk tubuh, menggerakan
bagian mekanik tubuh serta menyimpan glikogen. Sistem otot terdiri dari otot
rangka, otot polos dan otot jantung.
6. Sistem saraf
Sistem ini memiliki peran atau fungsi untuk menerima dan merespon rangsangan.
Sistem saraf terdiri dari dua macam yakni sistem saraf pusat (otak besar, otak kecil,
batang otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi ( 12 pasang saraf
otak serta 31 pasang saraf punggung).
1) Sistem saraf pada vertebrata
a. Mamalia
NAMA : EGA MAUDYA TASYA
NIM : C031181006
(Tugas individu histologi veteriner II)

Bagian-bagian otak hewan mamaliä terdiri atas otak depan, otak tengah,
dan otak belakang yang berkembang dengan baik. Selain itu, mamalia juga
memiliki sumsum lanjutan dan sumsum tulang belakang (sumsum spinal).
b. Burung
Sistem saraf burung terdiri atas sistem saraf pusat dan saraf tepi. Sistem
saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi
terdiri atas serabut-serabut saraf yang berasal dan otak dan serabut-serabut
saraf yang berasal dari sela-sela ruas tulang belakang; Otak burung terdiri
atas otak depan, otak tengah, otak belakang, dan sumsum lanjutan.
Otak besar
c. Reptilia
Sistem saraf reptilia terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Di
bagian otak besar, lobus olfaktorius yang merüpakan pusat pencium
berkembang dengan baik Sehingga indra penciumannya lebih tajam.
d. Amfibi
Salah satu contoh hewan amfibi adalah katak. Sistem saraf katak tersusun
atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Hewan tersebut memiliki otak depan, otak tengah, otak belakang, dan
sumsum lanjutan yang membentuk suatu sistem saraf pusat, sedangkan
serabut-serabut saraf yang berasal dan sela-sela ruas tulang belakang
membentuk suatu sistem saraf tepi. Otak besar berkembang memanjang
sehingga berbentuk oval.
e. Ikan
Sistem saraf ikan terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak ikan
terdiri atas otak depan, otak tengah, otak kecil, dan sumsum lanjutan.
Sistem saraf tepi térdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf dari
sumsum tulang belakang. Otak depan berhubungan dengan saraf pencium
dan hidung, sedangkan otak tengah berhubungan dengan saraf penglihat.
2) Sistem saraf pada hewan invertebrata
a. Cacing
Hewan cacing (Vermes) memiliki sistem saraf berbentuk seperti tangga
tali yang memanjang dan arah kepala ke arah belakang atau ekor. Pada
sistem saraf tangga tali terdapat berkas saraf yang membentuk simpul-
NAMA : EGA MAUDYA TASYA
NIM : C031181006
(Tugas individu histologi veteriner II)

simpul saraf di bagian-bagian tertentu yang disebut ganglion atau ganglia


(jamak).
b. Serangga
Salah satu contoh serangga adalah belalang. Hewan tersebut
memiliki sistem saraf tangga taliyang mirip dengan sistem saraf cacing
tanah. Sistem saraf pada belalang terdiri atas ganglion kepala, ganglion
bawah kerongkongan, dan ganglion ruas badan.
c. Ubur ubur dan hydra sp.
Ubur-ubur dan Hydra sp. belum memiliki sistem saraf. Sel- sel saraf ubur-
ubur dan Hydra sp. menyebar secara merata keseluruh tubuh dan
berhubungan satu dengan yang lain membentuk suatu anyaman.

7. Sistem reproduksi
Sistem reproduksi memiliki fungsi sebagai alat perkembangbiakan. Sistem ini
terdiri dari dua jenis yakni sistem reproduksi jantan dan betina. Pada hewan jantan
sistem reproduksinya terdiri dari testis, vasdeferens, duktus epididimis, kelenjar
prostat serta uretra. Sedangkan pada hewan betina, sistem reproduksinya terdiri
dari indung telur, rahim, oviduk dan vagina.
8. Sistem eksresi
Sistem ini berperan untuk mengeluarkan sisa-sisa proses metabolisme tubuh hewan
sehingga keseimbangan cairan tubuh dapat terjadi. Sistem ekskresi misalnya ginjal
dan kantung urine.
9. Sistem hormon
Sistem hormon berperan untuk menghasilkan hormon yang dibutuhkan oleh tubuh
hewan. Misalnya dinding usus halus dapat mengeluarkan hormon yang
merangsang pengeluaran enzim.

Anda mungkin juga menyukai