Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rian Zulfahri

NIM : 1806103010077

Kelas : 03

ULASAN BAB V

SISTEM RESPIRASI HEWAN


I. SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN
Bernafas adalah suatu kegiatan yang terus menerus dilakukan secara terus
menerus oleh mahkluk hidup baik itu tumbuhan maupun hewan untuk
keberlangsungan hidup.

A. Respirasi Pada Invertebrata


Pada hewan invertebrata, umumnya memiliki sistem pernapasan yang masih
sederhana misalnya pada porifera yang belum memiliki sistem pernapasan yang
khusus pada umumnya hewan invertebrata melakukan pernapasannya secara
langsung yakni melalui proses difusi pada permukaan tubuhnya. Hewan
invertebrata yang tergolong mempunyai sistem pernapasan yaitu Arthropoda dan
Mollusca, meskipun alat pernapasan yang dimilikinya tergolong sederhana.

a. Sistem Pernapasan Protozoa


Hewan protozoa seperti Amoeba atau Paramaecium bernapas
menggunakan permukaan tubuhnya Oksigen dan karbondioksida saling
berdifusi melalui membran sel.
Mekanisme Pernapasan:
Oksigen di udara berdifusi melalui membran ke sitoplasama → menuju
mitokondria oksigen digunakan untuk memecah senyawa organik
menghasilkan energi dan zat sisa berupa air dan karbon dioksida → zat sisa
menuju membran karbon dioksida berdifusi → karbon dioksida masuk ke
udara.
b. Sistem Pernapasan Porifera
Pengikatan dan pelepasan CO, dilakukan oleh sel leher (koanosit).
Selain melakukan fungsi pernapasan, sel leher sekaligus melakukan proses
pencernaan dan sirkulasi zat makanan. Selanjutnya, air keluar melalui
oskulum.

c. Sistem Pernapasan Coelenterata


Coelenterata merupakan hewan berongga yang anggota tubuhnya
disusun oleh dua lapisan sel yaitu pada lapisan dalam dan lapisan luar. Untuk
melakukan pernapasan, hewan Coelenterata mengandalkan proses difusi
oksigen di lingkungannya melalui permukaan tubuhnya. Meskipun demikian
Coelenterata juga mempunyai alat bantu pernapasan yang disebut dengan
Sifonoglifa. Sifonoglifa yaitu perluasan dari celah mulut Coelenterata.

d. Sistem Pernapasan Platyhelminthes


Proses Pernapasan Pada cacing tergolong sederhana, karena oksigen
yang terlarut pada air akan berdifusi melewati permukaan kulit cacing yang
dan basah Setelah itu oksigen akan diadakan keseluruh tubin, adapun sia
pernapasan yaitu gas karbondioksida dikeluarkan dan tub bewut permukaan
kulit mengunakan proses difusi Karena kuli caci yang berlendir dan cenderung
basah maka proses difusi dapat berlangsung dengan mudah.
Pada Planaria, yang terlarut didalam air berdilusi melalui permukaan
tubuhnya. Demikian juga dengan pengeluaran CO 2, Pada cacing tanah,
berdifusi melalui permukaan tubuhnya yang basah, tipis, dan memiliki
pembuluh-pembuluh darah Selanjutnya, O2, diedarkan keseluruh tubuh oleh
sistem peredaran darah CO 2, sebagai sisa pernapasan dikeluarkan dari jaringan
oleh pembuluh darah, kemudian keluar melalui permukaan tubuh secara difusi.
Permukaan tubuh cacing tanah selalu basah. Hal ini berfungsi untuk
mempermudah proses difusi O2, melalui permukaan tubuhnya.

e. Sistem Pernapasan Nemathelmintes


Sistem sirkulasi dan respirasi tidak ditemukan pada nemathelminthes
sehingga pertukaran zat seperti oksigen dan karbondioksida terjadi secara
difusi (perpindahan zat dari tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat yang
berkonsentrasi rendah), dan nutrisi disebarkan oleh cairan tubuh.
f. Sistem Pernapasan Annelida
Cacing menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Hewan ini
memanfaatkan permukaan kulitnya untuk bernapas. Oleh karena itu, kulit
cacing tanah selalu basah untuk memudahkan terjadinya pertukaran udara. DI
bawah permukaan kulitnya yang basah tersebut, ternyata terdapat kapiler-
kapiler darah. Melalui kapiler ini, oksigen berdifusi masuk ke dalam kulit, lalu
ditangkap dan diedarkan oleh sistem peredaran darah Sebaliknya, karbon
dioksida yang terkandung dalam darah dilepaskan dan berdifusi keluar tubuh.

g. Sistem Pernapasan Mollusca


Mollusca merupakan hewan bertubuh lunak baik dengan cangkang
ataupun tanpa cangkang, contohnya kerang kerangan, kitin dan sebangsa
cumicumi adapun Hewan Mollusca sangat yang mudah dijumpai disekitar
tempat tinggal kita yaitu siput atau bekecot. Hewan Mollusca yang hidupnya
didarat umumnya menggunakan paru paru sebagai organ pernapasan adapun
hewan Mollusca yang hidup dia bernapas menggunakan air yang mengandung
oksigen masuk menuju insang, selanjutnya terjadi pertukaran udara yang
terjadi pada lamella insang.

h. Sistem Pernapasan Echinodermata


Echinodermata merupakan hewan yang umumnya memiliki ciri ciri
duet pada tubuhnya, meskipun ada juga yang tidak berduri seperti bintang laut
Hewan Echinodermata berkulit duri seperti landak dan mentimun laut
melakukan pernapasan dengan bantuan organ yang disebut dengan insang
kulit, sedangkan bintang laut, pernapasannya dilakukan melalui kaki
ambulakral. Untuk Anggota hewan Echinodermata lainnya seperti teripang
melakukan pernapasan dengan sebuah sistem yang dikenal dengan sebutan
pohon respirasi. Pada teripang, pohon respirasinya terdiri dari dua saluran
utama yang memiliki cabang cabang didalam tubuhnya ya bentuknya
menyerupai pohon. Pada Saluran itu juga ada semacam perekat yang dipakai
sebagai alat untuk pertahanan diri.
i. Sistem Pernapasan Arthopoda
Arthropoda dikenal dengan sebutan hewan berbuku buku hexapoda
termasuk golongan invertebrata, adapun pembagian apal Arthropoda menurut
kelasnya.
Mekanisme pernapasan pada belalang diatur oleh otot perut (abdomen). Ketika
otot perut (abdomen) berelaksasi, volume trakea normal sehingga udara
masuk. Sebaliknya, ketika otot abdomen berkontraksi, volume trakea mengecil
sehingga udara keluar. Jalur yang dilalui udara pernapasan, yaitu:
Udara luar → stigma/spirakel – saluran/pembuluh trakea trakeolus jaringan
tubuh.
Jadi, sistem trakea berfungsi mengangkut O2, dan mengedarkan nya ke
seluruh tubuh, serta sebaliknya mengangkut CO 2, hasil pernapasan untuk
dikeluarkan dari tubuh Dengan demikian, darah pada serangga hanya
berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut udara
pernapasan.

B. Respirasi Pada Vertebrata


Hewan Vertebrata memiliki sistem sirkulasi yang mana berfungsi untuk
mengangkut gas pernapasan (O2) dari tempat penangkapan gas menuju selte
jaringan Sebaliknya, mengangkut gas sisa (CO 2) dari jaringan ke tempat keluar
jaringan. Alat pernapasan pada setiap jenis hewan berbeda-beda tergantung
lingkungan atau habitat yang ditempati, misalnya rata-rata hewan yang hidup
didarat menggunakan alat pernapasan berupa paru-paru, sedangkan hewan yang
hidup diair rata-rata menggunakan insang sebagai alat pernapasannya.
Terdapat 5 kelas hewan vertebrata yaitu Pisces, Amfibi, Reptil, Aves dan
Mamalia yang memiliki sistem pernapasan yang lebih kompleks jika dibandingkan
dengan pernapasan hewan invertebrata.

a. Sistem Pernapasan Pisces


Ikan merupakan hewan vertebrata yang hidup di air dan menggunakan
insang sebagai alat respirasinya. Insang adalah lipatan ke luar dari permukaan
tubuh yang tertanam di dalam air. Insang seringkali memiliki area permukaan
total yang jauh lebih besar daripada area permukaan tubuh yang lain. Insang
pada ikan tidak hanya berfungsi sebagai ala pernapasan akan tetapi juga
berfungsi dalam menyaring makanan, alat osmoregulator, dan alat pada sistem
eksresi garam. Pertukaran udara pada insang terjadi pada lapisan filamen,
dimana oksigen berdifusi masuk dan karbon dioksida berdifusi keluar tubuh.

b. Sistem Pernapasan Ambifi


Katak merupakan vertebrata yang mengalami metamorfosis sempurna. Pada
fase berudu, katak bernapas dengan insang. Lambat laun pernapasan pada
katak mengalami perubahan dari insang ke kulit selaput rongga mulut dan
paru-paru. Respirasi dengan menggunakan kulit berlangsung di darat dan di
air. Kulit katak tipis dan selalu dalam keadaan lembab. Di samping itu, kulit
katak memiliki banyak kapiler darah sehingga memungkinkan terjadinya
pertukaran gas dari luar ke darah.

c. Sistem Pernapasan Reptil


Biasanya berupa paru-paru dan juga cederung mirip dengan aves
dengan saluran pernapasan yang terdiri dari lubang hidung, bronkus, dan juga
paru paru. Hewan yang termasuk reptil yaitu kura-kura, buaya, kadal dan kura
kura. Paru-paru reptil berada dalam rongga dada dan dilindungi aleh tulang
rusuk. Paru-paru reptil lebih sederhana yaitu hanya dengan beberapa lipatan
dinding yang berfungsi memperbesar permukaan gas.

d. Sistem Pernapasan Aves


Sistem pernapasan pada burung juga memiliki keunikan, berbeda deng
binatang yang lain. Pernapasan pada burung didukung oleh lubang hidure
trakea, paru-paru, dan kantung udara. Ventilasi jauh lebih efisien sekal lebih
kompleks pada burung daripada mamalia, Ketika burung-burung bernapas,
mereka melewatkan udara melalui permukaan pertukaran sa hanya ke satu
arah. Udara segar yang baru masuk tidak bercampur dengan udara yang telah
mengalami pertukaran gas. Untuk membawa udara segar ke paru-parunya,
burung menggunakan delapan atau sembilan kantong udara yang terletak di
kedua sisi paru-paru. Kantong kantong udara tidak berfungsi secara langsung
dalam pertukaran gas, namun berperan sebagai alat peniup yang menjaga
udara mengalir melalui paru-paru. Sebagai gant alveoli, yang merupakan ujung
buntu, tempat pertukaran gas pada paru paru burung adalah saluran-saluran
mungil yang disebut parabronki. Aliran udara melalui seluruh sistem (paru-
paru dan kantong udara) memerlukan dua siklus inhalasi dan ekshalasi.

e. Sistem Pernapasan Mamalia


Sistem pernapasan pada manusia adalah menghirup oksigen dari udara
serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Oksigen untuk pernapasan
diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Organ pernapasan berfungsi
memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang
mengandung karbon dioksida dan uap air. Pada peristiwa bernapas terjadi
pelepasan energi. Alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga hidung,
faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus.

Pada mamalia, sistem saluran yang bercabang-cabang mengantarkan


udara ke paruparu, yang terletak di dalam rongga dada. Udara masuk melalui
lubang hidung dan kemudian disaring oleh rambut-rambut hidung.
dihangatkan, dilembapkan dan di sampel untuk aroma-aroma yang masuk saat
mengalir melalui ruang-ruang labirin di dalam rongga hidung. Rongga hidung
mengarah ke faring, persilangan tempat jalur udara dan makanan bertemu.
Ketika makanan ditelan, laring bergerak ke atas dan mendorong epiglotis
sehingga menutupi glotis.

Anda mungkin juga menyukai