I. SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN Bernafas adalah suatu kegiatan yang terus menerus dilakukan secara terus menerus oleh mahkluk hidup baik itu tumbuhan maupun hewan untuk keberlangsungan hidup.
A. Respirasi Pada Invertebrata
Pada hewan invertebrata, umumnya memiliki sistem pernapasan yang masih sederhana misalnya pada porifera yang belum memiliki sistem pernapasan yang khusus pada umumnya hewan invertebrata melakukan pernapasannya secara langsung yakni melalui proses difusi pada permukaan tubuhnya. Hewan invertebrata yang tergolong mempunyai sistem pernapasan yaitu Arthropoda dan Mollusca, meskipun alat pernapasan yang dimilikinya tergolong sederhana.
a. Sistem Pernapasan Protozoa
Hewan protozoa seperti Amoeba atau Paramaecium bernapas menggunakan permukaan tubuhnya Oksigen dan karbondioksida saling berdifusi melalui membran sel. Mekanisme Pernapasan: Oksigen di udara berdifusi melalui membran ke sitoplasama → menuju mitokondria oksigen digunakan untuk memecah senyawa organik menghasilkan energi dan zat sisa berupa air dan karbon dioksida → zat sisa menuju membran karbon dioksida berdifusi → karbon dioksida masuk ke udara. b. Sistem Pernapasan Porifera Pengikatan dan pelepasan CO, dilakukan oleh sel leher (koanosit). Selain melakukan fungsi pernapasan, sel leher sekaligus melakukan proses pencernaan dan sirkulasi zat makanan. Selanjutnya, air keluar melalui oskulum.
c. Sistem Pernapasan Coelenterata
Coelenterata merupakan hewan berongga yang anggota tubuhnya disusun oleh dua lapisan sel yaitu pada lapisan dalam dan lapisan luar. Untuk melakukan pernapasan, hewan Coelenterata mengandalkan proses difusi oksigen di lingkungannya melalui permukaan tubuhnya. Meskipun demikian Coelenterata juga mempunyai alat bantu pernapasan yang disebut dengan Sifonoglifa. Sifonoglifa yaitu perluasan dari celah mulut Coelenterata.
d. Sistem Pernapasan Platyhelminthes
Proses Pernapasan Pada cacing tergolong sederhana, karena oksigen yang terlarut pada air akan berdifusi melewati permukaan kulit cacing yang dan basah Setelah itu oksigen akan diadakan keseluruh tubin, adapun sia pernapasan yaitu gas karbondioksida dikeluarkan dan tub bewut permukaan kulit mengunakan proses difusi Karena kuli caci yang berlendir dan cenderung basah maka proses difusi dapat berlangsung dengan mudah. Pada Planaria, yang terlarut didalam air berdilusi melalui permukaan tubuhnya. Demikian juga dengan pengeluaran CO 2, Pada cacing tanah, berdifusi melalui permukaan tubuhnya yang basah, tipis, dan memiliki pembuluh-pembuluh darah Selanjutnya, O2, diedarkan keseluruh tubuh oleh sistem peredaran darah CO 2, sebagai sisa pernapasan dikeluarkan dari jaringan oleh pembuluh darah, kemudian keluar melalui permukaan tubuh secara difusi. Permukaan tubuh cacing tanah selalu basah. Hal ini berfungsi untuk mempermudah proses difusi O2, melalui permukaan tubuhnya.
e. Sistem Pernapasan Nemathelmintes
Sistem sirkulasi dan respirasi tidak ditemukan pada nemathelminthes sehingga pertukaran zat seperti oksigen dan karbondioksida terjadi secara difusi (perpindahan zat dari tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah), dan nutrisi disebarkan oleh cairan tubuh. f. Sistem Pernapasan Annelida Cacing menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Hewan ini memanfaatkan permukaan kulitnya untuk bernapas. Oleh karena itu, kulit cacing tanah selalu basah untuk memudahkan terjadinya pertukaran udara. DI bawah permukaan kulitnya yang basah tersebut, ternyata terdapat kapiler- kapiler darah. Melalui kapiler ini, oksigen berdifusi masuk ke dalam kulit, lalu ditangkap dan diedarkan oleh sistem peredaran darah Sebaliknya, karbon dioksida yang terkandung dalam darah dilepaskan dan berdifusi keluar tubuh.
g. Sistem Pernapasan Mollusca
Mollusca merupakan hewan bertubuh lunak baik dengan cangkang ataupun tanpa cangkang, contohnya kerang kerangan, kitin dan sebangsa cumicumi adapun Hewan Mollusca sangat yang mudah dijumpai disekitar tempat tinggal kita yaitu siput atau bekecot. Hewan Mollusca yang hidupnya didarat umumnya menggunakan paru paru sebagai organ pernapasan adapun hewan Mollusca yang hidup dia bernapas menggunakan air yang mengandung oksigen masuk menuju insang, selanjutnya terjadi pertukaran udara yang terjadi pada lamella insang.
h. Sistem Pernapasan Echinodermata
Echinodermata merupakan hewan yang umumnya memiliki ciri ciri duet pada tubuhnya, meskipun ada juga yang tidak berduri seperti bintang laut Hewan Echinodermata berkulit duri seperti landak dan mentimun laut melakukan pernapasan dengan bantuan organ yang disebut dengan insang kulit, sedangkan bintang laut, pernapasannya dilakukan melalui kaki ambulakral. Untuk Anggota hewan Echinodermata lainnya seperti teripang melakukan pernapasan dengan sebuah sistem yang dikenal dengan sebutan pohon respirasi. Pada teripang, pohon respirasinya terdiri dari dua saluran utama yang memiliki cabang cabang didalam tubuhnya ya bentuknya menyerupai pohon. Pada Saluran itu juga ada semacam perekat yang dipakai sebagai alat untuk pertahanan diri. i. Sistem Pernapasan Arthopoda Arthropoda dikenal dengan sebutan hewan berbuku buku hexapoda termasuk golongan invertebrata, adapun pembagian apal Arthropoda menurut kelasnya. Mekanisme pernapasan pada belalang diatur oleh otot perut (abdomen). Ketika otot perut (abdomen) berelaksasi, volume trakea normal sehingga udara masuk. Sebaliknya, ketika otot abdomen berkontraksi, volume trakea mengecil sehingga udara keluar. Jalur yang dilalui udara pernapasan, yaitu: Udara luar → stigma/spirakel – saluran/pembuluh trakea trakeolus jaringan tubuh. Jadi, sistem trakea berfungsi mengangkut O2, dan mengedarkan nya ke seluruh tubuh, serta sebaliknya mengangkut CO 2, hasil pernapasan untuk dikeluarkan dari tubuh Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut udara pernapasan.
B. Respirasi Pada Vertebrata
Hewan Vertebrata memiliki sistem sirkulasi yang mana berfungsi untuk mengangkut gas pernapasan (O2) dari tempat penangkapan gas menuju selte jaringan Sebaliknya, mengangkut gas sisa (CO 2) dari jaringan ke tempat keluar jaringan. Alat pernapasan pada setiap jenis hewan berbeda-beda tergantung lingkungan atau habitat yang ditempati, misalnya rata-rata hewan yang hidup didarat menggunakan alat pernapasan berupa paru-paru, sedangkan hewan yang hidup diair rata-rata menggunakan insang sebagai alat pernapasannya. Terdapat 5 kelas hewan vertebrata yaitu Pisces, Amfibi, Reptil, Aves dan Mamalia yang memiliki sistem pernapasan yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan pernapasan hewan invertebrata.
a. Sistem Pernapasan Pisces
Ikan merupakan hewan vertebrata yang hidup di air dan menggunakan insang sebagai alat respirasinya. Insang adalah lipatan ke luar dari permukaan tubuh yang tertanam di dalam air. Insang seringkali memiliki area permukaan total yang jauh lebih besar daripada area permukaan tubuh yang lain. Insang pada ikan tidak hanya berfungsi sebagai ala pernapasan akan tetapi juga berfungsi dalam menyaring makanan, alat osmoregulator, dan alat pada sistem eksresi garam. Pertukaran udara pada insang terjadi pada lapisan filamen, dimana oksigen berdifusi masuk dan karbon dioksida berdifusi keluar tubuh.
b. Sistem Pernapasan Ambifi
Katak merupakan vertebrata yang mengalami metamorfosis sempurna. Pada fase berudu, katak bernapas dengan insang. Lambat laun pernapasan pada katak mengalami perubahan dari insang ke kulit selaput rongga mulut dan paru-paru. Respirasi dengan menggunakan kulit berlangsung di darat dan di air. Kulit katak tipis dan selalu dalam keadaan lembab. Di samping itu, kulit katak memiliki banyak kapiler darah sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran gas dari luar ke darah.
c. Sistem Pernapasan Reptil
Biasanya berupa paru-paru dan juga cederung mirip dengan aves dengan saluran pernapasan yang terdiri dari lubang hidung, bronkus, dan juga paru paru. Hewan yang termasuk reptil yaitu kura-kura, buaya, kadal dan kura kura. Paru-paru reptil berada dalam rongga dada dan dilindungi aleh tulang rusuk. Paru-paru reptil lebih sederhana yaitu hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan gas.
d. Sistem Pernapasan Aves
Sistem pernapasan pada burung juga memiliki keunikan, berbeda deng binatang yang lain. Pernapasan pada burung didukung oleh lubang hidure trakea, paru-paru, dan kantung udara. Ventilasi jauh lebih efisien sekal lebih kompleks pada burung daripada mamalia, Ketika burung-burung bernapas, mereka melewatkan udara melalui permukaan pertukaran sa hanya ke satu arah. Udara segar yang baru masuk tidak bercampur dengan udara yang telah mengalami pertukaran gas. Untuk membawa udara segar ke paru-parunya, burung menggunakan delapan atau sembilan kantong udara yang terletak di kedua sisi paru-paru. Kantong kantong udara tidak berfungsi secara langsung dalam pertukaran gas, namun berperan sebagai alat peniup yang menjaga udara mengalir melalui paru-paru. Sebagai gant alveoli, yang merupakan ujung buntu, tempat pertukaran gas pada paru paru burung adalah saluran-saluran mungil yang disebut parabronki. Aliran udara melalui seluruh sistem (paru- paru dan kantong udara) memerlukan dua siklus inhalasi dan ekshalasi.
e. Sistem Pernapasan Mamalia
Sistem pernapasan pada manusia adalah menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Organ pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga hidung, faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus.
Pada mamalia, sistem saluran yang bercabang-cabang mengantarkan
udara ke paruparu, yang terletak di dalam rongga dada. Udara masuk melalui lubang hidung dan kemudian disaring oleh rambut-rambut hidung. dihangatkan, dilembapkan dan di sampel untuk aroma-aroma yang masuk saat mengalir melalui ruang-ruang labirin di dalam rongga hidung. Rongga hidung mengarah ke faring, persilangan tempat jalur udara dan makanan bertemu. Ketika makanan ditelan, laring bergerak ke atas dan mendorong epiglotis sehingga menutupi glotis.