DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
M.EVAL SETIAWAN
PEMBAHASAN
Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang
berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan ada beberapa organisme
yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke
dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata.
Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui rongga tubuh. Berikut ini akan
diuraikan system dan alat pernapasan pada berbagai kelompok organisme mulai dari protozoa.
Ada tiga ordo dalam kelas amfibi. Ordo Gymnophiona adala ordo amfibi yang tidak
berkaki, salah satu contohnya hidup di Sumatra, yaitu lchthyophis elongatus yang
berbentuk seperti cacing. Ordo Urodela, atau golongan salamander, adalah ordo amfibi
yang berkaki dan berekor. Ordo Anura adalah golongan katakdan kodok, yaitu amfibi
yang berkaki tetapi tidak berekor. Di dalam pembahasan tentang system amfibi berikut
hanya akan di fokuskan pada katak.
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali
pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut
dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang
bermuara di tempat itu. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak
bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru
mamalia. Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat
bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk-
bentuk seperti kantungsehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan
rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.
Pada umumnya hewan kelas Reptilia bernapas dengan paru-paru. Selain dengan paru-
paru, kura-kura dan penyu pengambilan oksigen dibantu oleh lapisan kulit tipis dengan
bayak kapiler darah yang ada di sekitar kloaka. Kloaka merupakan muara bersama
saluran reproduksi, saluran ginjal, dan saluran pencernaan makanan.
Pada reptilia pada umumnya udara luar masuk melalui lubang hidung, lalu trakea,
bronkus, dan akhirnya ke paru-paru. Lubang hidung terdapat di ujung kepala atau
moncong. Keluar masuknya udara dari dan ke dalam paru-paru terjadi karena ada
kontraksi otot pada tulang rusuk.paru-paru tersusun atas gelembung gelembung berisi
kapiler darah. Pertukaran gas terjadi di kapiler darah. pertukaran gas terjadi di kapiler
ini, oksigen diambil dan karondioksida bersama uap air di keluarkan.
Pada beberapa jenis reptilian yang hidup di air, lubang hidungnya dapat ditutup oleh
klep, misalnya pada buaya. Selain iu pada buaya, saat menyelam, lubang batang
tenggorokannya dapat ditutup oleh lipatan kulit, sehingga air tidak masuk ke dalam
paru-paru pada pangkal tenggorokan cecak dan tokek terdapat pita suara
Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-
paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi
memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif.
Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa belahan
yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru pada beberapa jenis
kadal misalnya bunglon Afrika mempunyai pundi-pundi hawa cadangan yang
memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.
Burung dapat terbang dengan sayapnya yang digerakkan oleh otot-otot dada.
Penggunaan otot-otot dada sewaktu terbang akan menggangu pengambilan napas oleh
paru-paru. Oleh karena itu,selain memiliki paru-paru, burung mempunyai alat bantu
pernapasan yang disebut kantung udara.
Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru
burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang
rusuk.
Adapun mekanisme pernapasan pada burung yaitu :
Pengambilan udara pada burung ada dua cara, yaitu pada waktu terbang dan dua cara,
yaitu pada waktu terbang dan pada waktu istirahat. Pada waktu terbang melayang
tanpa mengepakan sayap, udara diisap masuk ke dalam paru-paru kemudian disalurkan
menuju kantong udara yang merupakan tempat penyimpanan udara. Selama terbang
dengan mengepakkan sayap, pernapasan burung terutama menggunakan cadangan
udara di ketiak mengembang sehingga udara masuk. Apabila sayap diturunkan, kantong
udara ketiak terjepit, sedangkan kantong udara antarkorakoid mengembang sehingga
udara keluar. Pengambilan oksigen oleh darah terjadi di paru-paru saja. Oleh karena itu
udara yang ada di dalam kantong udara dialirkan ke paru-paru. Dengan jalan ini maka
darah dapat mengambil oksigen sebanyak-banyaknya. Dengan demikian selama
terbang, burung dapat memenuhi kebutuhan oksigen.
Pada waktu-waktutertentu burung kembali melayang tanpa mengepakkan sayapnya dan
pada waktu itu burung mengisi kembali kantong udaranya. Demikian juga pada waktu
hinggap,burung mengisi kantong udara. Burung bernapas dengan paru-paru. Pada
burung, terdapat kantong udara yang membantu pernapasan burung pada saat terbang.
Pertukaran gas hanya terjadi di paru-paru.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang
berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan ada beberapa organisme
yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke
dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, 2004, Biologi Edisi kelima Jilid 2 dan 3, Jakarta: Penerbit Erlangga
http://www.materisekolah.com/sistem-pernapasan-pada-hewan-invertebrata
http://www.pustakasekolah.com/sistem-pernapasan-pada-berbagai-hewan.html
https://docplayer.info/Sistem-pernapasan-pada-hewan.html