Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM PERNAPASAN PADA HEWAN

DISUSUN OLEH :

GINA SULMAN (1910204089)

DOSEN PENGAMPU :

M.EVAL SETIAWAN

JURUSAN TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


INSTITUT AGAMA NEGERI ISLAM (IAIN) KERINCI
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Pernapasan Pada Hewan

Untuk pernapasan hewan-hewan tertentu memiliki alat pernapasan. Alat-alat pernpasan


tersebut berperan dalam proses pemasukan oksigen dari lingkungan luar dalam tubuh serta
pengeluaran karbondioksida dari tubuh ke lingkungan luar. Alat alat pernapasan pada hewan
berbeda-beda sesuai dengan perkembangan struktur tubuh dan tempat hidupnya.

Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang
berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan ada beberapa organisme
yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke
dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata.

Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui rongga tubuh. Berikut ini akan
diuraikan system dan alat pernapasan pada berbagai kelompok organisme mulai dari protozoa.

1. Alat Pernapasan pada protozoa Amoeba atau paramecium,


tidak mempunyai alat pernapasan khusus. Demikian pula yang lain. Pernapasan
dilakukan melalui seluruh permukaan selnya. Oksigen dan karbondioksida masuk dan
keluar melalui membrane sel secara difusi. Oksigen dan karbondioksida tersebut
merupakan gas gas yang terlarut di dalam air.
2. Alat pernapasan pada Porifera dan Cnidaria
Tubuh hewan filum Porifera tersusun atas banyak sel dan memiliki jaringan yang sangat
sederhana. Hewan ini banyak ditemukan di pantai atau di laut porifera tidak memiliki
alat pernapasan khusus. Udra pernapasan berlangsung di sel-sel permukaan tubuh atau
sel-sel leher yang bersentuhan dengan air. Oksigen yang diambil oleh porifera berasal
dari oksigen yang terlarut di dalam iar.
Hewan filum Cnidaria yang meliputi golongan hewan karang, ubur-ubur, hydra, dan
anemone laut, tubuhnya tersusun atas banyak sel dan memiliki jaringan. Cnidaria tidak
memili alat pernapasan yang lengkap atau khusus. Sel-sel di bagian permukaan tubuhya
dapat melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya.
3. Alat Pernapasan pada cacing
Pada cacing pipih,misalnya planaria, pernpasan terjadi diseluruh permukaan tubuh
melalui difusi. Demikian pula cacing gilik, misalnya cacing perut, tidak memiliki alat
pernapasan khusus. Cacing ini hidup di dalam usus manusia, sehingga toleran terhadap
kadar oksigen rendah.oksigen masuk ke dalam jaringan tubuh cacing melalui difusi lewat
permukaan tubuhnya.
Cacing gilik bersegmen, misalnya cacing tanah, tidak memiliki cacing tanah,tidak
memiliki alat pernapasan khusus. Pernapasan cacing dilakukan melalui permukaan kulit
yang selalu basah oleh cairan mucus. Hewan avertebrarata mulai dari filum protozoa,
porifera, cnidaria, platyhelminthes, nematode, sampai annelid, tidak memiliki alat
pernapasan khusus, sebagai pernpasan berlangsung secara difusi melalui permukaan
tubuhnya
4. Alat pernapasan pada Mollusca dan Echinodermata
Hewan anggota filum Mollusca ada yang hidup di darat dan ada yang hidup di air.
Mollusca yang hidup di darat atau air dan bernapas dengan paru-paru (pulmo)
digolongkan ordo Pulmonata, contohnya bekicot (Achatina fulica). Mollusca yang hidup
di air, yakni dari kelas Bivalvia atau kerang-kerangan, bernapas dengan insanng
Hewan- hewan Echinodermata hidup di air laut, dengan cirri tubuh berkulit duri,
misalnya bintang laut. Hewan-hewan ini bernapas dengan menggunakan insang dan
disebut dengan insang dermal atau insang kulit.
5. Alat pernapasan pada Arthropoda
Hewan yang termasuk dalam anggota filum Arthropoda adalah Crustacea (golongan
udang dan kepiting), Myriapoda (golongan lipan Liwung ),Arachida (golongan laba-laba
dan kalajengking), dan Insekta (golongan serangga). Hewan anggota filum Arthropoda
tersebut mempunyai cara dan alat pernapasan yang bervariasi. Hewan yang hidup di air
bernapas dengan menggunakan insang, sedangkan yang hidup di darat dengan
menggunakan trakea atau paru-paru buku. Trakea adalah saluran udara yang berguna
untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Sebagai contoh, Crustacea bernapas
dengan insang, Myriapoda dan insecta bernapas dengan trakea, sedangkan Arachnida
bernapas dengan paru-paru buku.
6. Alat Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-laba
Kalajengking dan laba-laba besar (Arachnida) yang hidup di darat memiliki alat
pernapasan berupa paru-paru buku, sedangkan jika hidup di air bernapas dengan insang
buku.
Paru-paru buku memiliki gulungan yang berasal dari invaginasi perut. Masing-masing
paru-paru buku ini memiliki lembaran-lembaran tipis (lamela) yang tersusun berjajar.
Paruparu buku ini juga memiliki spirakel tempat masuknya oksigendariluar Gbr. Irisan
melintank paru-paru buku Keluar masuknya udara disebabkan oleh gerakan pada laba-
laba otot yang terjadi secara teratur.
Baik insang buku maupun paru-paru buku keduanya mempunyai fungsi yang sama
seperti fungsi paru-paru pada vertebrata.
7. Alat Pernapasan pada Ikan
Ikan adalah hewan yang hanya dapat hidup di air ikan akan bernapasdengan insang yang
terdapat pada sisi kiri dan kanan kepala. Ikan yang bertulang sejati, misalnya ikan mas
dan ikan mujair, mempunyai tutup insang atau operculum.ikan bertuang rawan,
misalnya ikan pari,tidak memiliki operculum. Insang mempunyai lembaran-lembaran
halus yang banyak mdngandung kapiler darah.
Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaranlembaran tipis
berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan
dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah.
Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung
banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki
banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar.
Insang pada ikan bertulang sejatiditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum,
sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai
alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator.

8. Alat Pernapasan pada Amphibia

Ada tiga ordo dalam kelas amfibi. Ordo Gymnophiona adala ordo amfibi yang tidak
berkaki, salah satu contohnya hidup di Sumatra, yaitu lchthyophis elongatus yang
berbentuk seperti cacing. Ordo Urodela, atau golongan salamander, adalah ordo amfibi
yang berkaki dan berekor. Ordo Anura adalah golongan katakdan kodok, yaitu amfibi
yang berkaki tetapi tidak berekor. Di dalam pembahasan tentang system amfibi berikut
hanya akan di fokuskan pada katak.
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali
pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut
dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang
bermuara di tempat itu. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak
bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru
mamalia. Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat
bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk-
bentuk seperti kantungsehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan
rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.

9. Alat Pernapasan pada Reptilia

Pada umumnya hewan kelas Reptilia bernapas dengan paru-paru. Selain dengan paru-
paru, kura-kura dan penyu pengambilan oksigen dibantu oleh lapisan kulit tipis dengan
bayak kapiler darah yang ada di sekitar kloaka. Kloaka merupakan muara bersama
saluran reproduksi, saluran ginjal, dan saluran pencernaan makanan.
Pada reptilia pada umumnya udara luar masuk melalui lubang hidung, lalu trakea,
bronkus, dan akhirnya ke paru-paru. Lubang hidung terdapat di ujung kepala atau
moncong. Keluar masuknya udara dari dan ke dalam paru-paru terjadi karena ada
kontraksi otot pada tulang rusuk.paru-paru tersusun atas gelembung gelembung berisi
kapiler darah. Pertukaran gas terjadi di kapiler darah. pertukaran gas terjadi di kapiler
ini, oksigen diambil dan karondioksida bersama uap air di keluarkan.
Pada beberapa jenis reptilian yang hidup di air, lubang hidungnya dapat ditutup oleh
klep, misalnya pada buaya. Selain iu pada buaya, saat menyelam, lubang batang
tenggorokannya dapat ditutup oleh lipatan kulit, sehingga air tidak masuk ke dalam
paru-paru pada pangkal tenggorokan cecak dan tokek terdapat pita suara
Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-
paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi
memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif.
Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa belahan
yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru pada beberapa jenis
kadal misalnya bunglon Afrika mempunyai pundi-pundi hawa cadangan yang
memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.

10.Alat Pernapasan pada Burung

Burung dapat terbang dengan sayapnya yang digerakkan oleh otot-otot dada.
Penggunaan otot-otot dada sewaktu terbang akan menggangu pengambilan napas oleh
paru-paru. Oleh karena itu,selain memiliki paru-paru, burung mempunyai alat bantu
pernapasan yang disebut kantung udara.
Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru
burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang
rusuk.
Adapun mekanisme pernapasan pada burung yaitu :
Pengambilan udara pada burung ada dua cara, yaitu pada waktu terbang dan dua cara,
yaitu pada waktu terbang dan pada waktu istirahat. Pada waktu terbang melayang
tanpa mengepakan sayap, udara diisap masuk ke dalam paru-paru kemudian disalurkan
menuju kantong udara yang merupakan tempat penyimpanan udara. Selama terbang
dengan mengepakkan sayap, pernapasan burung terutama menggunakan cadangan
udara di ketiak mengembang sehingga udara masuk. Apabila sayap diturunkan, kantong
udara ketiak terjepit, sedangkan kantong udara antarkorakoid mengembang sehingga
udara keluar. Pengambilan oksigen oleh darah terjadi di paru-paru saja. Oleh karena itu
udara yang ada di dalam kantong udara dialirkan ke paru-paru. Dengan jalan ini maka
darah dapat mengambil oksigen sebanyak-banyaknya. Dengan demikian selama
terbang, burung dapat memenuhi kebutuhan oksigen.
Pada waktu-waktutertentu burung kembali melayang tanpa mengepakkan sayapnya dan
pada waktu itu burung mengisi kembali kantong udaranya. Demikian juga pada waktu
hinggap,burung mengisi kantong udara. Burung bernapas dengan paru-paru. Pada
burung, terdapat kantong udara yang membantu pernapasan burung pada saat terbang.
Pertukaran gas hanya terjadi di paru-paru.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang
berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan ada beberapa organisme
yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke
dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell,2008, Biologi, edisi kedelapan jilid 3, Erlangga, Jakarta. Francis J. Ryan,

Campbell, 2004, Biologi Edisi kelima Jilid 2 dan 3, Jakarta: Penerbit Erlangga
http://www.materisekolah.com/sistem-pernapasan-pada-hewan-invertebrata

http://www.pustakasekolah.com/sistem-pernapasan-pada-berbagai-hewan.html

https://docplayer.info/Sistem-pernapasan-pada-hewan.html

Anda mungkin juga menyukai