Anda di halaman 1dari 37

SISTEM PERNAPASAN

PADA HEWAN
IFA DWI PRAMAISARI
SISTEM PERNAPASAN HEWAN BERSEL SATU
• Pada hewan brsel satu, misalnya Amoeba dan Paramaecium, proses
pertukaran oksigen dan CO 2 berlangsung melalui seluruh
permukaan tubuhnya secara difusi. Proses difusi dan gerakan
sitoplasma akan mengantarkan oksigen menuju ke mitokondria. Di
dalam mitokondria oksigen digunakan untuk memecah senyawa
organik, sehingga dihasilkan energi dan zat sisa berupa air dan CO 2.
SISTEM PERNAPASAN INVERTEBRATA
• Hewan-hewan Invertebrata seperti Porifera dan sebagian cacing
(Vermes), umumnya melakukan pernapasan langsung, yaitu secara
difusi melalui permukaan tubuhnya.

• Mollusca dan Arthropoda sudah memiliki sistem pernapasan


khusus, walaupun masih sederhana.

• Insecta dan Myriapoda beranapas menggunakan trakea, hewan-


hewan Arachnida, misalnya laba-laba bernapas menggunakan
paruparu buku.

• Crustacea (golongan udang-udangan) dan Mollusca (siput dan


kerang) bernapas menggunakan insang.
PORIFERA
Porifera bernapas dengan cara
memasukkan air melalui pori-pori
(ostium) yang terdapat pada
seluruh permukaan tubuhnya,
masuk ke dalam rongga
spongocoel. Proses pernapasan
selanjutnya dilakukan oleh sel leher
(koanosit), yaitu sel yang
berbatasan langsung dengan
rongga spongocoel. Aliran air yang
masuk melalui ostium menuju
rongga spongocoel membawa
oksigen sekaligus zat-zat makanan.
Pengikatan O2 dan pelepasan CO2
dilakukan oleh sel leher (koanosit).
Selanjutnya, air keluar melalui
oskulum.
VERMES ( CACING )
• Sebagian besar Vermes bernapas
menggunakan permukaan tubuhnya,
misalnya anggota filum Platyhelminthes
yaitu Planaria dan anggota filum
Annelida yaitu cacing tanah (Pheretima
sp.). Ada beberapa Annelida bernapas
dengan insang, misalnya Annelida yang
hidup di air yaitu Polychaeta (golongan
cacing berambut banyak) ini bernapas
menggunakan sepasang porapodia yang
berubah menjadi insang.

• O2 dan CO2 berdifusi melalui permukaan


tubuhnya yang basah, tipis, dan memiliki
pembuluh - pembuluh darah.
Cacing tanah
MOLLUSCA
• Hewan bertubuh lunak (Mollusca) yang hidup di air, seperti siput,
cumi-cumi, dan kerang (Bivalvia) bernapas menggunakan insang.
Aliran air masuk ke dalam insang dan terjadi pertukaran udara
dalam lamela insang. Mollusca yang hidup di darat, seperti siput
darat (bekicot) bernapas menggunakan paru-paru.
ARTHROPODA - Insecta
• Insecta bernapas menggunakan sistem trakea. Sistem trakea terdiri
atas spirakel (stigma), saluran (pembuluh trakea), dan trakeolus.
Spirakel merupakan jalan keluar masuknya udara dari dan ke dalam
sistem trakea, terdapat di kerangka luar (eksoskeleton), terletak
berpasangan pada setiap segmen tubuh, dan merupakan tempat
bermuaranya pembuluh trakea.
• Trakeolus ini merupakan tempat terjadinya pertukaran udara
pernapasan. Trakeolus mempunyai fungsi sama dengan kapiler pada
sistem pengangkutan vertebrata.
Mekanisme Pernafasan Pada Insecta
• Mekanisme pernapasan pada belalang diatur oleh otot perut
(abdomen). Ketika otot perut (abdomen) berelaksasi, volume
trakea normal sehingga udara masuk. Sebaliknya, ketika otot
abdomen berkontraksi, volume trakea mengecil sehingga
udara keluar. Jalur yang dilalui udara pernapasan, yaitu udara
luar => stigma/spirakel => saluran/pembuluh trakea =>
trakeolus => jaringan tubuh. Jadi, sistem trakea berfungsi
mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, serta
sebaliknya mengangkut CO2 hasil pernapasan untuk
dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada
serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan
bukan untuk mengangkut udara pernapasan.
Arthropoda - Arachnida, Scorpionida
• Laba-laba (Arachnida) dan
kalajengking (Scorpionida)
bernapas dengan paru-paru buku.
Paru-paru buku ini merupakan
invaginasi (pelekukan ke dalam)
abdomen. Paru-paru buku
memiliki banyak lamela seperti
halaman buku yang dipisahkan
oleh batang-batang sehingga
udara dapat bergerak bebas.
Udara dari luar, masuk melalui
spirakel secara difusi. Selanjutnya,
udara masuk di antara sel-sel
lamela dan berdifusi dengan
pembuluh darah di sekitar lamela.
Paru-Paru Buku Pada Laba-Laba

• Paru-Paru buku diperbesar.


Arthropoda - Crustaceae
• Arthropoda air, misalnya Crustacea
(udang-udangan) bernapas dengan
insang buku. Insang buku ini tumbuh
dari dasar anggota tubuh dan dinding
tubuh yang berdekatan, dan menjulur ke
atas ke dalam ruang brankial. Pada
udang, air masuk ke dalam ruang
brankial di belakang karapaks dan di
antara kaki. Selanjutnya, saluran di
dalam sumbu insang membawa darah ke
dan dari ruang di dalam lamela,
pertukaran udara pernapasan
berlangsung melalui dinding tipis lamela.
Keluar masuknya udara disebabkan oleh
gerakan otot yang terjadi secara teratur.
Respirasi Pada Hewan Vertebrata
PISCES
• Anggota Pisces umumnya bemapas dengan insang. Ada yang
insangnya dilengkapi tutup insang (operkulum), misalnya ikan
bertulang sejati (Osteichthyes), dan ada pula yang insangnya tidak
bertutup insang, misalnya pada ikan bertulang rawan
(Chondrichthyes). Di samping itu, ada pula kelompok ikan paru-
paru, yang bernapas dengan pulmosis.
• Insang ikan terdiri atas bagian lengkung insang, rigi-rigi dan lembar
insang. Pada lengkung insang tumbuh pasangan rigi-rigi yang
berguna untuk menyaring air pernafasan yang melalui insang.
• Lembaran insang tersusun atas jaringan lunak, berbentuk sisir dan
berwarna merah, karena mempunyai banyak pembuluh kapiler
darah yang merupakan cabang dari arteri insang. Pada lembaran
yang kaya kapiler darah inilah pertukaran CO2 dan O2 berlangsung.
Mekanisme Pernafasan Pada Pisces
• Tahap I (Tahap Pemasukan) : pada tahap ini mulut ikan membuka dan
tutup insang menutup sehingga air masuk rongga mulut, kemudian
menuju lembaran insang, disinilah oksigen yang larut dalam air diambil
oleh darah, selain itu darah juga melepaskan karbondioksida dan uap
air.

• Tahap II (Tahap Pengeluaran) : mulut menutup dan tutup insang


membuka sehingga air dari rongga mulut mengalir keluar melalui
insang. Air yang dikeluarkan ini telah bercmpur dengan CO2 dan uap air
yang dilepaskan darah

• Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase
berudu, yaitu insang luar..

• Untuk ikan yang hidup di lumpur seperti ikan lele, gabus, betok, pada
insangnya terdapat banyak lipatan yang disebut LABIRIN
PISCES RESPIRATORY SYSTEM
• Pada ikan paru-paru (Dipnoi) mempunyai cara pernafasan yang
menyerupai amfibi. Di samping insang, ikan paru-paru mempunyai
satu atau sepasang gelembung udara seperti paru-paru, yang dapat
digunakan untuk membantu pernapasan, disebut pulmosis.
Gelembung ini dikelilingi banyak pembuluh darah. Pulmosis
dihubungkan dengan kerongkongan oleh duktus pneumatikus.
Saluran ini merupakan jalan masuk dan keluarnya udara dari mulut
ke gelembung dan sebaliknya, sekaligus memungkinkan terjadinya
difusi udara ke kapiler darah.

• Ikan paru-paru hidup di rawa-rawa dan di sungai. Bila airnya kering


dan insangnya tidak berfungsi, dia masih mampu bertahan hidup
karena bernapas menggunakan gelembung udaranya.
Lung Fish (Ikan paru-paru)
AMPHIBI

• Katak merupakan vertebrata yang mengalami metamorfosis. Saat


katak masih berupa berudu, hidup di air seperti ikan. Pada saat itu
berudu bernapas dengan insang. Mula-mula berupa insang luar, dan
setelah berumur lebih kurang 12 hari, insang luar diganti insang
dalam.
• Selanjutnya insang dalam ini akan berkembang menjadi paru-paru,
sedangkan insang luarnya berkembang menjadi bagian dari kulit.
• Setelah mengalami metamorfosis dan menjadi katak, alat
pernapasannya berubah menjadi kulit dan paru-paru. Pemapasan
dengan kulit berlangsung efektif secara difusi baik di darat maupun
di air sedangkan pernafasan paru-paru hanya dilakukan saat berada
di darat.
• Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah
salamander
Mekanisme Pernapasan Amphibi
• a. Pengambilan udara dengan keadaan otot rahang bawah yang
mengendur
• b. Otot sterno hioideus berkontraksi sehingga udara masuk ke
rongga mulut
• c. Udara masuk ke paru-paru dan terjadi pertukaran gas
• d. Kontraksi otot hiodeus dan otot perut sehingga rongga perut
mengecil
• e. Udara keluar melalui koane
Mekanisme Pernafasan Amphibi

• Fase Inspirasi : Udara bebas masuk melalui celah hidung (koane) ke rongga
mulut terus ke paru-paru. Bila otot bawah rahang bawah (sub mandibularis)
mengendor maka volume rongga mulut membesar. Selanjutnya udara dari
luar akan masuk ke rongga mulut melalui koane. Kemudian koane tertutup,
dilanjutkan otot bawah rahang bawah berkontraksi. Akibatnya rongga
mulut mengecil, tekanan udara rongga mulut meningkat, sehingga udara
dari rongga mulut masuk ke paru-paru. Di dalam paru-paru oksigen berdifusi
ke darah kapiler, sedangkan darah kapiler alveolus berdifusi ke luar.
• Fase Ekspirasi : Setelah terjadi terjadi pertukaran gas di dalam paru-paru,
otot bawah rahang bawah berelaksasi dan otot perut berkontraksi,
sehingga rongga mulut membesar, sementara isi perut menekan paru-paru,
sehingga udara dari dalam paru-paru masuk ke rongga mulut. Selanjutnya
otot bawah rahang bawah berkontraksi, rongga mulut mengecil, sedangkan
tekanannya meningkat sehingga udara akan keluar melalui koane.
Insang Luar Pada Salamander Dewasa
REPTIL

• Secara umum reptilia bernapas menggunakan paru-paru.


contohnya buaya, kadal, ular, kura-kura, komodo dan cicak.
Pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida terjadi di
dalam paru-paru. Keluar masuknya udara dari dan keluar paru-paru
karena adanya gerakan-gerakan dari tulang rusuk. Saluran
pernapasan terdiri dari lubang hidung, trakea, bronkus dan paru-
paru. Lubang hidung terdapat di ujung kepala atau moncong

• Pada beberapa reptilia, pengambilan oksigen dibantu oleh lapisan


kulit disekitar kloaka.
Organ Pernapasan Reptil
Organ Pernapasan Kadal

Kloaka
AVES
Susunan alat pemapasan burung terdiri atas:
• lubang hidung
• celah tekak atau faring yang menghubungkan rongga mulut dengan
trakea
• trakea atau batang tenggorok – di dalam percabangan batang
tenggorok terdapat pita suara yang disebut syrink
• sepasang paru-paru
• Paru-paru yang ukurannya relatif kecil ini dihubungkan dengan kantong-
kantong hawa atau pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus). Kantong
hawa berfungsi untuk:
• membantu pemapasan, terutama pada waktu terbang
• membantu memperbesar ruang siring, sehingga memperkeras suara
• mencegah hilangnya panas badan secara berlebihan
• mengatur berat jenis tubuh pada saat burung terbang
• Sistem respirasi burung. Paru-paru burung dilengkapi dengan sistem
kantung udara. Burung menghirup udara dengan mengembangkan
otot dada, udara masuk melalui trakea kemudian diteruskan melalui
bronkus ke kantung udara
SISTEM PERNAFASAN PADA BURUNG
Mekanisme Pernapasan pada burung saat tidak terbang

• Fase Inspirasi : tulang rusuk bergerak ke depan – volume rongga


dada membesar – tekanan mengecil – udara akan masuk melalui
saluran pernapasan. Saat inilah sebagian oksigen masuk ke paru-
paru dan O2berdifusi ke dalam darah kapiler, dan sebagian udara
dilanjutkan masuk ke dalam katong-kantong udara.

• Fase Ekspirasi : tulang rusuk kembali ke posisi semula – rongga


dada mengecil – tekanan membesar. Pada saat ini udara dalam
alveolus dan udara dalam kantong-kantong hawa bersama-sama
keluar melalui paru-paru. Pada saat melewati alveolus, O 2 diikat
oleh darah kapiler alveolus, dan darah melepas CO 2. Dengan
demikian, pertukaran gas CO 2 dan O2 dapat berlangsung saat
inspirasi dan ekspirasi.
Mekanisme Pernapasan pada burung saat terbang

• Pada saat terbang, burung tidak dapat menggerakkan tulang rusuknya. Oleh
sebab itu, pada saat burung terbang yang berperan penting dalam pernapasan
adalah kantong hawa. Inspirasi dan ekspirasinya dilakukan secara bergantian oleh
pundi-pundi hawa antar tulang korakoid (bahu) dan pundi hawa bawah ketiak.
• Fase Inspirasi : Pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang korakoid
terjepit, sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, akibatnya udara masuk ke
pundi hawa ketiak melewati paru-paru, terjadilah inspirasi. Saat melewati paru-
paru akan terjadi pertukaran gas O 2 dan CO2.

• Fase Ekspirasi : Sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak terjepit,
sedangkan pundi hawa antar tulang korakoid mengembang, sehingga udara
mengalir keluar dari kantong hawa melewati paru-parusehingga terjadilah
ekspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi pertukaran gas O 2 dan CO2.
Dengan cara inilah inspirasi dan ekspirasi udara dalam paru-paru burung saat
terbang. Jadi pertukaran gas pada burung saat terbang juga berlangsung saat
inspirasi dan ekspirasi.

Anda mungkin juga menyukai