Anda di halaman 1dari 13

Arranged by: Fernando Lumban Batu, S.

Pd

HANDOUT
RESPIRASI
KELAS VII

Fernando Lumban Batu, S,Pd


IPK
3.5.1. Membandingkan proses respirasi
TUJUAN PEMBELAJARAN
3.5.4.1. Setelah melakukan percobaan peserta didik dapat menganalisis respirasi yang
terjadi pada makhluk hidup dengan benar
3.5.4.2. Setelah melakukan diskusi peserta didik dapat menyimpulkan proses yang terjadi
pada respirasi dengan benar
Menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya. Sederhananya, begitulah kira-kira mekanisme
pernapasan. Nyatanya, bernapas yang disebut juga dengan istilah respirasi memiliki proses yang
panjang.
Ketika kita menarik napas, oksigen masuk ke dalam rongga hidung lalu dibawa ke paru-paru
melalui tenggorokan. Di paru-paru, terjadi pertukaran oksigen dengan karbon dioksida. Oksigen
yang kita hirup kemudian dibawa oleh darah ke jantung dan seluruh tubuh, sementara karbon
dioksida akan dikeluarkan lewat tenggorokan dan berakhir di rongga hidung ketika kita
menghembuskan napas.
Lantas apa tujuan dari bernapas ini? Tak lain untuk menghasilkan energi. Kok bisa? Karena
respirasi menyebarkan oksigen ke seluruh jaringan dan sel-sel tubuh yang penting untuk menjaga
agar tubuh kita berfungsi dengan normal. Ketika kita bernapas, terjadi pertukaran gas di paru-
paru dan jaringan-jaringan yang disebut respirasi jaringan. Di dalam jaringan, sel juga
melakukan respirasi seluler yang menghasilkan ATP sebagai sumber energi aktivitas fisiologis.
Inspirasi
Mekanisme pernapasan yang pertama adalan Inspirasi. Inspirasi terjadi ketika udara dihirup
melalui rongga hidung dan masuk ke dalam tubuh. Inspirasi juga sering disebut dengan inhalasi.
Ketika kita melakukan inspirasi, diafragma dan otot dada berkontraksi. Volume rongga dada
membesar, paru-paru mengembang, dan udara masuk ke paru-paru karena kita memasukkan
udara ke dalam tubuh.
Ekspirasi
Kebalikannya, mekanisme pernapasan ekspirasi atau yang disebut juga dengan ekshalasi
melepaskan karbon dioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma
dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari
paru-paru.
Dalam satu kali pernapasan, kita melakukan satu kali inspirasi dan satu kali ekspirasi.

Oksigen di udara -> berdifusi melalui membran ke sitoplasama -> menuju mitokondria -
> oksigen digunakan untuk memecah senyawa organik -> menghasilkan energi dan zat sisa
berupa air dan karbon dioksida -> zat sisa menuju membran -> karbon dioksida berdifusi-
> karbon dioksida masuk ke udara
Protozoa tidak mempunyai alat pernapasan khusus untuk memperoleh oksigen dan mengeluarkan
karbon dioksida. Oksigen masuk ke dalam sel malalui selaput plasma secara difusi. Demikian
juga karbon dioksida dari dalam sel deikeluarkan melalui selaput plasma.Hewan bersel satu
hanya mempunyai satu sel, oleh karena itu seluruh proses kehidupan dilakukan di dalam sel
tersebut. Hewan bersel satu sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Hewan ini hidup
di tempat-tempat berair, misal danau, sungai, laut, tanah basah.
Hewan bersel satu bernafas melalui seluruh permukaan tubuhnya. Pada saat hewan ini bernafas,
oksigen (O2) masuk dan karbondioksida (CO2) keluar melalui permukaan tubuh secara difusi,
yaitu O2 masuk dan CO2 keluar dengan cara menembus dinding sel yang tipis. Contoh hewan
bersel satu adalah Amuba, Euglena dan ParamaeciumProtozoa tidak mempunyai alat pernapasan
khusus untuk memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Oksigen masuk ke dalam
sel malalui selaput plasma secara difusi. Demikian juga karbon dioksida dari dalam sel
deikeluarkan melalui selaput plasma

Porifera
Mekanisme Pernapasan :
Air beroksigen masuk ke tubuh melalui pori-pori -> oksigen dalam air masuk melalui koanosit
secara difusi dibawa ke mitokondria -> oksigen dipakai mengurai senyawa organik ->
menghasilkan karbon dioksida -> karbon dioksida larut dalam air -> air dibawa menuju
membran -> keluar dari membran menuju spongosol -> digerakkan sel flagellum koanosit ->
keluar melalui oskulum

Porifera bernapas dengan cara memasukkan air melalui pori-pori (ostium) yang terdapat pada
seluruh permukaan tubuhnya, masuk ke dalam rongga spongocoel. Proses pernapasan
selanjutnya dilakukan oleh sel leher (koanosit), yaitu sel yang berbatasan langsung dengan
rongga spongocoe. Aliran air yang masuk melalui ostium menuju rongga spongocoel membawa
oksigen sekaligus zat-zat makanan. Pengikatan O2 dan pelepasan CO2 dilakukan oleh sel leher
(koanosit). Selain melakukan fungsi pernapasan, sel leher sekaligus melakukan proses
pencernaan dan sirkulasi zat makanan. Selanjutnya, air keluar melalui oskulum.

Anelida
Mekanisme Pernapasan :
Oksigen dari lingkungan berdifusi -> masuk ke kapiler darah pada kulit -> oksigen diikat
hemoglobin -> darah diedarkan ke seluruh tubuh -> menghasilkan karbon dioksida -> karbon
dioksida berdifusi keluar melalui kulit
Cacing menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Hewan ini memanfaatkan
permukaan kulitnya untuk bernapas. Oleh karena itu, kulit cacing tanah selalu basah untuk
memudahkan terjadinya pertukaran udara. Di bawah permukaan kulitnya yang basah tersebut,
ternyata terdapat kapiler-kapiler darah. Melalui kapiler ini, oksigen berdifusi masuk ke dalam
kulit, lalu ditangkap dan diedarkan oleh sistem peredaran darah. Sebaliknya, karbon dioksida
yang terkandung dalam darah dilepaskan dan berdifusi keluar tubuh.
Sebagian besar Vermes bernapas menggunakan permukaan tubuhnya, misalnya anggota filum
Platyhelminthes yaitu Planaria dan anggota filum Annelida yaitu cacing tanah (Pheretima sp.).
Namun, pada beberapa Annelida bernapas dengan insang, misalnya Annelida yang hidup di air
yaitu Polychaeta (golongan cacing berambut banyak) ini bernapas menggunakan sepasang
porapodia yang berubah menjadi insang.
Pada Planaria, O2 yang terlarut di dalam air berdifusi melalui permukaan tubuhnya. Demikian
juga dengan pengeluaran CO2. Pada cacing tanah, O2 berdifusi melalui permukaan tubuhnya
yang basah, tipis, dan memiliki pembuluh – pembuluh darah. Selanjutnya, O2 diedarkan ke
seluruh tubuh oleh sistem peredaran darah. CO2 sebagai sisa pernapasan dikeluarkan dari
jaringan oleh pembuluh darah, kemudian keluar melalui permukaan tubuh secara difusi.

Mollusca
Mekanisme Pernapasan :

oksigen dari luar -> masuk ke tubuh -> melalui paru-paru (moluska darat) / insang (moluska
air) -> menuju ke jantung -> melalui aorta -> menyebar ke hemosoel
Hewan bertubuh lunak (Mollusca) yang hidup di air, seperti siput, cumi-cumi, dan kerang
(Bivalvia) bernapas menggunakan insang. Aliran air masuk ke dalam insang dan terjadi
pertukaran udara dalam lamela insang. Mollusca yang hidup di darat, seperti siput darat (bekicot)
bernapas menggunakan paru-paru.

Insecta
1. Alat Respirasi pada Serangga
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda
lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksoskeleton)
yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak
berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel men punyai katup yang dikontrol oleh otot
sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel
terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju pembuluh-
pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang
disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam.
Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas.
Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi
yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.
Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut :
Pernapasan dilakukan menggunakan trakea yang seperti tabung berisi udara. Tabung itu terbuka
di permukaan thoraks dan abdomen melalui pasangan katup spirakel. Sistem pernapasan pada
belalang sama saja dengan sistem pernapasan pada serangga lain seperti nyamuk, lalat, dan
kupu-kupu. Belalang berukuran lebih besar mungkin perlu lebih sering membuka ventilasi
tubuhnya untuk membuka beberapa spirakel. Belalang menggunakan otot abdominal untuk
mengembangkan tubuhnya dan memompa air ke dalam sistem pernapasannya
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel kemudian menuju pembuluh-pembuluh trakea.
Pembuluh trakea akan bercabang hingga menjadi cabang halus yang disebut trakeolus. Trakeolus
adalah tempat terjadinya pertukaran gas dengan sel-sel tubuh. Darah tidak mengangkut oksigen,
melainkan hanya mengangkut sari-sari makanan. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan
tersusun oleh sel yang disebut trakeoblas. Cairan pada ujung trakeolus berfungsi supaya udara
mudah berdifusi ke jaringan. Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea memipih
sehingga udara kaya karbon dioksida keluar dari tubuh. Jika otot perut berelaksasi maka trakea
kembali pada volume semua sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya
mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada
serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas
pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada
serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke
perxnukaan air untuk mengambil udara.
Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu
lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai
rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui
sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari
air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang
halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.

Pisces

Pernapasan juga merupkan salah satu kebutuhan yang sangat mendasar bagi kehidupan seekor
ikan. Ikan harus mendapatkan supply oksigen yang cukup di dalam jaringannya agar dapat
melepas energi melalui oksidasi lemak dan gula. Energi yang terlepas dipergunakan untuk
kegiatan tubuh didalam menjalani masa kehidupannya.

Ikan hanya dapat hidup di air dan mempunyai alat pernapasan yang khusus. Ikan bernapas
dengan insang yang terdapat pada sisi kanan dan kiri kepala Insang berbentuk lembaran-
lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan
dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap
lembaran insang terdiri dari sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis
(lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga
memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati
ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan
tidak ditutupi oleh operkulum
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat
ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa
jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk
lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi
menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan
yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain
dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang luar.
Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander.

Morfologi Bentuk Insang


Pada prinsipnya ada dua macam bentuk isang, yaitu :
1. Insang yang mempunyai tutup insang, misalnya teleostei.
2. Insang yang tidak memiliki tutup insang, misalnya selachii. Pada selachii ini arcus
branchiallis mempunyai lanjutan yang panjang dan ujungnya melengkung disebut sebagai :
septum interbranchiale.
Mekanisme pernafasan pada teleostei dapat dibedakan menjadi dua fase yaitu : \
 Fase inspirasi : pemasukan oksigen ke dalam alat pernapasan. Fase ini dapat terjadi apabila
tekanan cavum oris lebih kecil dari pada tekanan di luar.
 Fase ekspirasi : proses pelepasan udara dari alat pernafasan kealam sekitarnya. Fase ini dapat
terjadi apabila tekanan dalam cavum oris lebih besar dari pada tekanan di lingkungan luar.
Oleh karena pada golongan selachii tidak mempunyai tutup insang maka mekanisme pernafasan
golongan ikan tersebut dilakukan dengan cara memperbesar atau memperkecil cavum oris
dengan jalan menurunkan atau menaikkan dasar mulut. Untuk beberapa ikan membutuhkan alat
bantu pernafasan, ada beberapa macam alat bantu pernafasan, yaitu :
1. labyrinth : merupakan rawan yang berlipat-lipat seperti bunga mawar yang mengandung
epithelium pernafasan. Terletak dalam suatu kantong di daerah derso lateral pre operculum.
Misalkan terdapat pada ikan Tricogaster sp, Halostoma sp, Anabas sp.
2. amborescene : merupakan bangunan yang berbentuk seperti pohon yang terletak pada
bagian atas lengkung insang kedua dan ketiga. Misalnya pada ikan Clarias sp.
3. diverticula : terletak pad daerah pharynx. Misalnya pada ikan Ophiocephalus sp.

Gelembung Renang
Gelembung renang pada ikan berwarna keputih-putihan. Secara umum gelembung renang ikan
terdiri dari dua rongga. Tetapi ada juga jenis ikan yang sulit ditemukan gelembung renangnya.
Bentuk gelembung renang pada setiap jenis ikan cukup bervariasi. Bahkan diantara kedua rongga
itu bisa juga bervariasi seperti halnya pada ikan mas (Cyprinus carpio) rongga bagian anterior
lebih besar dari pada rongga bagian posterior. Tetapi ada juga yang bagian posterior lebih besar
dari pada bagian anterior contoh pada ikan tawes (Puntius javanicus).
Pada beberapa jenis ikan, pneumatocyv mempunyai hubungan dengan esophagus dengan
perantara suatu saluran yang disebut sebagai : ducus pneumaticus. Berdasarkan ada tidaknya
ducus pneumaticus ini maka ikan dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
1. Physostomy, yaitu golongan ikan yang mempunyai ducus pneumaticus
2. Physoclisti, yaitu golongan ikan yang tidak mempunyai ducus pneumaticus
Golongan ikan yang tidak mempunyai ducus pneumaticus, pemasukan dan pengeluaran udara ke
dalam pneumatocyt dilakukan oleh suatu bangunan yang terdapat pada bagian muka atas dari
dinding pneumatocyt yang disebut macula rubra. Macula rubra ini berupa anyaman pembuluh
darah yang disebut sebagai rate mirabile.
Amphibi
1. Alat pernapasan pada katak
Pada katak: proses respirasi dilakukan dengan menggunakan paru-paru dan kulit.

Katak Mengalami metamorfosis sempurna:


1. Telur katak : bernafas secara difusi melalui permukaan sel telur
2. Kecebong tanpa kaki sampai umur 20 hari : dengan insang luar
3. Kecebong berkaki setelah umur 20 hari : dengan insang dalam
4. Katak kecil berekor : insang dalam dan kulit
5. Katak dewasa tanpa ekor : Paru-paru dan kulit
6. Mekanisme Respirasi
Katak dalam daur hidupnya mengalami metamorfosis atau perubahan bentuk. Pada waktu muda
berupa berudu dan setelah dewasa hidup di darat. Mula-mula berudu bernapas dengan insang
luar yang terdapat di bagian belakang kepala. Insang tersebut selalu bergetar yang
mengakibatkan air di sekitar insang selalu berganti. Oksigen yang terlarut dalam air berdifusi di
dalam pembuluh kapiler darah yang terdapat dalam insang.
Setelah beberapa waktu insang luar ini akan berubah menjadi insang dalam dengan cara
terbentuknya lipatan kulit dari arah depan ke belakang sehingga menutupi insang luar. Katak
dewasa hidup di darat, pernapasannya dengan paru-paru. Selain dengan paru-paru, oksigen dapat
berdifusi dalam rongga mulut yaitu melalui selaput rongga mulut dan juga melalui kulit
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Selaput rongga
mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak terdapat kapiler yang
bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung
terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui
selaput rongga mulut yang tipis.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini
dimungkinkan karena kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler
sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena
kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya
karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-
paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea.
Katak tidak memiliki tulang rusuk dan diafragma sehingga pernafasan dilakukan oleh : Otot
Rahang bawah, Otot Sternohioideus, Otot Geniohioidieus dan otot perut. Berikut di bawah ini
mekanisme respirasi katak.
Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat
mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga
mulut dan kulit berdifusi pada gelembunggelembung di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah
sebagai berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya
oksigen masuk melalui koane.
Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus
berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen
masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat
oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paruparu dan sebaliknya, karbon dioksida
dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut. Otot-otot perut dan
sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam
rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot
rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga
rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon
dioksida keluar
Reptil

Reptil bernapas dengan paru – paru. Udara masuk melalui hidung => batang tenggorokan =>
paru – paru. Dalam paru – paru, oksigen diserap, sedangkan karbon dioksida dikeluarkan.
Contoh reptile adalah ular, kadal, buaya, cicak, dan biawak. Paru-paru reptilia berada dalam
rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan
beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia
pertukaran gas tidak efektif.
Pada kadal, kura-kura, dan buaya, paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa belahan-belahan
yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Reptil yang sering berkubang di air
misalnya buaya, lubang hidungnya dapat ditutup selamamenyelam. Tujuannya agar air tidak
masuk ke dalam paru – paru.
Aves
1. Sistem respirasi aves
1) Jalur Pernapasan Burung
Pada burung, tempat berdifusinya udara pernapasan terjadi di paru-paru. Paru-paru burung
berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.
2) Alat Pernapasan Burung
Selain paru-paru, burung biasanya memiliki 4 pasang perluasan paru-paru yang disebut pundi-
pundi hawa atau kantung udara (saccus pneumaticus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan
sayap. Kantung-kantung udara ini terdapat pada pangkal leher (saccus cervicalis), rongga dada
(saccus thoracalis anterior dan posterior), antara tulang selangka atau korakoid (saccus
interclavicularis), ketiak (saccus axillaris), dan di antara lipatan usus atau rongga perut (saccus
abdominalis). Kantung udara berhubungan dengan paru-paru, berselaput tipis, tetapi tidak terjadi
difusi udara pernapasan. Adanya kantung udara mengakibatkan, pernapasan pada burung
menjadi efisien.
Kantung udara memiliki beberapa fungsi berikut.
1. Membantu pernapasan, terutama pada waktu terbang, karena menyimpan oksigen cadangan.
2. Membantu mempertahankan suhu badan dengan mencegah hilangnya panas badan secara
berlebihan.
3. Membantu memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring.
4. Mengatur berat jenis (meringankan) tubuh pada saat burung terbang.

1. Mekanisme Pernapasan pada Burung

1. Pada Saat Istirahat


2. Fase Inspirasi : tulang rusuk bergerak ke depan – volume rongga dada membesar – tekanan
mengecil – udara akan masuk melalui saluran pernapasan. Saat inilah sebagian oksigen
masuk ke paru-paru dan O2berdifusi ke dalam darah kapiler, dan sebagian udara
dilanjutkan masuk ke dalam katong-kantong udara.
3. Fase Ekspirasi : tulang rusuk kembali ke posisi semula – rongga dada mengecil – tekanan
membesar. Pada saat ini udara dalam alveolus dan udara dalam kantong-kantong hawa
bersama-sama keluar melalui paru-paru. Pada saat melewati alveolus, O 2 diikat oleh darah
kapiler alveolus, dan darah melepas CO2. Dengan demikian, pertukaran gas CO2 dan
O2 dapatberlangsung saat inspirasi dan ekspirasi.

2. Pada Saat Terbang


Pada saat terbang, burung tidak dapat menggerakkan tulang rusuknya. Oleh sebab itu, pada saat
burung terbang yang berperan penting dalam pernapasan adalah kantong hawa. Inspirasi dan
ekspirasinya dilakukan secara bergantian oleh pundi-pundi hawa antar tulang korakoid (bahu)
dan pundi hawa bawah ketiak.
1. Fase Inspirasi : Pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang korakoid terjepit,
sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, akibatnya udara masuk ke pundi hawa
ketiak melewati paru-paru, terjadilah inspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi
pertukaran gas O2 dan CO2.
2. Fase Ekspirasi : Sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak terjepit,
sedangkan pundi hawa antar tulang korakoid mengembang, sehingga udara mengalir keluar
dari kantong hawa melewati paru-paru sehingga terjadilah ekspirasi. Saat melewati paru-
paru akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2.
Dengan cara inilah inspirasi dan ekspirasi udara dalam paru-paru burung saat terbang. Jadi
pertukaran gas pada burung saat terbang juga berlangsung saat inspirasi dan ekspirasi.
Mamalia
Alat Pernafasan Mamalia Hewan yang menyusui anaknya disebut mamalia. Mamalia ada yang
hidup di darat dan ada yang hidup di air. Mamalia yang hidup di darat mempunyai alat
pernafasan mirip dengan manusia, yaitu hidung, pangkal tenggorok, batang tenggorok, dan paru-
paru. Mamalia yang hidup di air juga bernapas dengan paru-paru, tetapi pada hidungnya
dilengkapi katup. Katup itu akan menutup pada saat menyelam dan akan terbuka pada saat
muncul dipermukaan air. Pada saat muncul di permukaan, air mamalia yang hidup di air
mengambil oksigen serta mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Contoh mamalia yang hidup
di air adalah paus, lumba-lumba dan duyung

Sistem Respirasi pada paus


Mamalia perlu bernapas dengan teratur, karenanya air bukan lingkungan yang tepat bagi mereka.
Namun sebagai mamalia laut, paus mengatasi masalah ini dengan sistem pernapasan yang jauh
lebih efisien dibandingkan kebanyakan hewan darat. Paus mengembuskan napas dengan
mengeluarkan 90% udara yang dipakainya. Jadi paus hanya perlu bernapas sekali-sekali. Pada
saat yang sama, zat pekat yang dimilikinya yang disebut “mioglobin” membantunya menyimpan
oksigen dalam otot. Dengan bantuan sistem ini, paus gin-back, misalnya, dapat menyelam hingga
kedalaman 500 meter dan berenang selama 40 menit tanpa bernapas sama sekali.idak seperti
mamalia darat, lubang hidung paus terletak di punggungnya agar ia mudah bernapas. Spesies
dari tipe yang dapat membahayakan biota laut, akibat terjadinya penurunan oksigen terlarut atau
disebut spesies “anoxious”.

Respirasi ini merupakan sistem pernapasan yang juga menyangkut persoalan pergerakan energi
di tubuh makhluk hidup dalam mendukung interaksi senyawa.
Manusia membutuhkan O2 untuk bisa bernapas, sedangkan untuk tumbuhan membutuhkan CO2,
kecuali diwaktu malam hari, Tumbuhan juga menghirup O2. Namun respirasi pada tumbuhan
ini juga berkaitan dengan sistem yang amat erat mengenai proses perubahan kimiawi. Apabila
pada manusia, respirasi ini bertujuan untuk dapat menghidupkan organ keseluruhan hingga
sistem syaraf pusat, pada tumbuhan pun juga demikian.
Pengertian Respirasi Tumbuhan merupakan suatu proses di mana tumbuhan itu menyerap
molekul oksigen yang terdapat di udara untuk dapat menghasilkan air, karbon dioksida, serta
juga energi, yang dibutuhkan tanaman untuk dapat tumbuh dan berkembang. Respirasi pada
tumbuhan tersebut diketahui terjadi diwaktu pagi sertasiang hari bersamaan dengan proses
fotosintesis dan juga diwaktu malam hari saat tumbuhan tidak melakukan fotosintesis. Dapat
juga dikatakan bahwa 100% dari proses respirasi itu terjadi pada saat tumbuhan berfotosintesis.
Proses respirasi pada tanaman tersebut melibatkan penggunaan gula yang dihasilkan selama
fotosintesis dan juga oksigen untuk menghasilkan energi bagi pertumbuhan tanaman. Dalam
banyak hal, respirasi tersebut merupakan kebalikan dari fotosintesis. Di lingkungan alami,
tanaman juga menghasilkan makanannya sendiri untuk dapat bertahan hidup.
Dalam proses fotosintesis tumbuhan itu menggunakan karbon dioksida (CO2) dari lingkungan
untuk dapat menghasilkan gula serta oksigen (O2), yang nantinya dimanfaatkan ialah sebagai
sumber energi. Perbedaan yang lainnya antara fotosintesis serta juga respirasi ialah fotosintesis
hanya terjadi pada daun serta batang saja, respirasi itu terjadi pada daun, batang serta juga akar
tanaman. Proses respirasi tersebut direpresentasikan sebagai berikut ini.
Rumus Kimia Respirasi Pada Tumbuhan :
C₆H₁₂O₆ + 6O₂ → 6CO₂ + 6H₂O + 38 ATP (Energi)
Proses dan Tahapan Respirasi Pada Tumbuhan
Setiap proses pasti terdapat prosedur didalamnya, begitu juga dengan respirasi tanaman ini yang
memiliki proses yang urut serta runtut. Namun pada beberapa tumbuhan itu mungkin
mempunyai proses yang berbeda urutannya karena tiap spesies tanaman, sejatinya itu
mempunyai proses bernapas yang berbeda.
1. Penyerapan O2 dari Alam
Pada Tahapan ini ialah proses yang mana terjadi penangkapan atau juga penyerapan gas oksigen
dari alam. Tumbuhan ini ternyata mempunyai kemampuan ini juga, walaupun mereka hanya
membutuhkan CO2 saja disaat melakukan fotosintesis.
2. Mobilisasi Gas & Penyerapan O2
Pergerakan gas-gas pada tumbuhan tersebutakan terjadi pada proses ini. Yang mana pada
tumbuhan, proses yang dimaksud dinamakan difusi. Mungkin tepatnya, dikatakan bahwa pada
proses tersebut, tumbuhan mulai melakukan pertukaran gas lama dengan gas baru pada
tubuhnya. Di proses tersebut, tumbuhan juga memasukkan O2 ke dalam selnya.
4. Pertukaran CO2
Di sini terjadi difusi lagi yang mana terdapat proses pelepasan O2, sedangkan CO2 yang
dihasilkan itu akan diserap oleh tubuh tanaman itu sendiri. Berbagai sel pada tumbuhan akan
menikmati proses tersebut sebagai penunjang hidup mereka.
5. Tahapan Respirasi
Terdapat beberapa tahapan respirasi yang perlu diketahui, seperti misalnya ialah Glikosis. Ini
merupakan sebuah tahapan di mana glukosa yang dihasilkan didalam tumbuhan itu diubah
menjadi 2 molekul asam piruvat.
Macam Jenis Respirasi Pada Tumbuhan
Terdapat 2 jenis respirasi pada tumbuhan yang dikenal didalam studi biologi sejak zaman sampai
pada sekarang ini. Dari keduanya itu dapat dibedakan bahwa beberapa tumbuhan ternyata masih
mempunyai kebutuhan pada O2 walalupun dikatakan mereka itu bernapas dengan CO2.
1. Respirasi Aerob
Jenis Respirasi Aerob merupakan sistem yangmana tumbuhan itu menggunakan oksigen yang
terdapat di udara untuk bisa mendapatkan energi bagi dirinya. Pemecahan karbohidrat pada
tumbuhan itu sangat bergantung pada O2. Respirasi tersebut terjadi seumur hidup dan juga
sintesisnya ialah karbondioksida (CO2) serta air (H2O).
2. Respirasi Anaerob
Jenis Respirasi Anaerob merupakan sistem yang mana tumbuhan itu tidak perlu memakai O2
dalam melakukan reaksi pemecahan rantai karbohidrat. Respirasi tersebut terjadi hanya
sementara pada tumbuhan, hasilnya ialah sintesis berupa alkohol serta juga karbondioksida. Jenis
respirasi ini menghasilkan ATP (Energi) yang lebih sedikit apabila dibandingkan dengan
respirasi Aerob.
Faktor Yang Mempengaruhi Respirasi Tumbuhan
Adapun Faktor yang mempengaruhi respirasi tumbuhan ini akan diuraikan sebagai berikut :
1. Faktor Internal :
 Faktor Protoplasmik
 Konsentrasi substrat respirasi yang tersedia
2. Faktor Eksternal :
 Temperatur
 Cahaya
 Konsentrasi oksigen di udara
 Konsentrasi karbon dioksida
 Tersedianya air
 Luka pada organ tumbuhan
 Senyawa kimia
 Perlakuan mekanik
Zat Yang Menghambat Proses Respirasi
Selain dari beberapa syarat yang dibutuhkan supaya tumbuhan itu bisa melakukan respirasi,
terdapat juga beberapa zat yang mampu untuk membuat proses respirasi tumbuhan itu menjadi
terganggu. Dibawah ini merupakan beberapa jenis zat yang menggangu dari pada proses
Respirasi pada tumbuhan, diantaranya :
 Iodoasetat (C2H3IO2)
 Fluorida
 Sianida
 Kloroform, Aseton dan Eter
Daftar Pustaka
https://pendidikan.co.id/pengertian-respirasi-tumbuhan-tahapan-jenis-dan-faktornya/
https://sainsone.files.wordpress.com/2008/06/sistem-respirasi-pada-hewan.pdf ( Diakses tanggal 28
November 2020)
staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bb2-Respirasi.pdf
Niati, Sarah. 2013. Makalah Sistem Respirasi Hewan Vertebrata Dan Invertebrata.
Universitas Lampung.
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/mekanisme-pernapasan-pada-manusia-1949/

Anda mungkin juga menyukai