Dasar Teori
Pernapasan dan Respirasi
Istilah pernapasan yang lazim digunakan mencakup dua proses yaitu pernafasan luar
(eksterna) merupakan penyerapan O2 dan pengeluaran CO2 dari tubuh secara keseluruhan
serta pernafasan dalam (interna) merupakan penggunaan O2 dan pembentukan CO2 oleh sel-
sel serta pertukaran gas antara sel-sel tubuh dengan media cair sekitarnya.
Respirasi merupakan proses yang menghasilkan energy. Sistem respirasi dibedakan
menjadi respirasi eksternal dan respirasi internal. Respirasi eksternal adalah pertukaran gas
antara atmosfer dan darah. Adapun respirasi internal adalah pertukaran gas antara darah dan
sel-sel tubuh.
Pernapasan ialah proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau
“pernapasan dalam” dan yang terjadi di dalam paru-paru bernama “pernapasan luar”.
( http://ratnaarmin.blogspot.com)
Alat Pernapasan Manusia
1. Hidung
Hidung merupakan organ pertama yang dilalui oleh udara. Di dalam rongga hidung
terdapat rambut-rambut dan selaput lendir, yang berfungsi sebagai penyaring, penghangat,
dan pengatur kelembaban udara yang akan masuk ke paru-paru. Sebaiknya bernapas selalu
melalui hidung.
2. Saluran Pernapasan :
o Faring
Faring (tekak) merupakan persimpangan antara kerongkongan dan tenggorokan.
Terdapat katup yang disebut epiglotis (anak tekak) berfungsi sebagai pengatur jalan masuk ke
kerongkongan dan tenggorokan.
o Laring
Laring adalah pangkal tenggorokan. Terdiri atas kepingan tulang rawan membentuk
jakun dan terdapat celah menuju batang tenggorok (trakea) disebut glotis. Didalamnya
terdapat pita suara dan beberapa otot yang mengatur ketegangan pita suara sehingga timbul
bunyi.
o Trakea (Batang Tenggorok)
Berupa pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapisan, yaitu lapisan luar terdiri atas
jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan, dan lapisan dalam
terdiri atas jaringan epitelium besilia. Terletak di leher bagian depan kerongkongan.
o Bronkhus
Merupakan percabangan trakea yang menuju paru-paru kanan dan kiri. Struktur
bronkhus sama dengan trakea, hanya dindingnya lebih halus. Kedudukan bronkhus kiri lebih
mendatar dibandingkan bronkhus kanan, sehingga bronkhus kanan lebih mudah terserang
penyakit.
o Bronkheolus
Bronkheolus adalah percabangan dari bronkhus, saluran ini lebih halus dan
dindingnya lebih tipis. Bronkheolus kiri berjumlah 2, sedangkan kanan berjumlah 3,
percabangan ini akan membentuk cabang yang lebih halus seperti pembuluh.
o Alveolus
Berupa saluran udara buntu membentuk gelembung-gelembung udara, dindingnya
tipis setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan kapiler darah. Alveolus berfungsi
sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x luas permukaan tubuh) cukup
untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.
3. Paru-paru
Paru-paru adalah salah satu organ pada sistem pernapasan yang berfungsi sebagai
tempat bertukarnya oksigen dari udara yang menggantikan karbondioksida di dalam darah.
Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Dilindungi oleh tulang selangka dan diseliputi oleh
kantung dinding ganda ( pleura ) yang melekat pada permukaan luar paru-paru.
Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan (medulla oblongata) yang terdapat
di otak. Sedangkan keinginan bernafas adalah karena adanya rangsangan dari konsentrasi
CO2 dalam darah. Bila kita menahan napas dalam waktu tertentu, maka dorongan untuk
bernapas semakin besar. Ini terjadi karena kadar CO2 dalam darah semakin meningkat dan
akan memacu pusat pernapasan agar organ pernapasan melakukan gerakan bernapas.
Ada dua cara pernafasan yang dilakukan manusia, yaitu pernafasan dada dan
pernafasan perut. Organ yang terlibat pada pernafasan dada adalah tulang rusuk, otot antar
rusuk (intercostae), dan paru-paru. Sedangkan pada pernafasan perut yang terlibat adalah
diafragma, otot perut, dan paru-paru.
1. Pernapasan dada
o Inspirasi : Bila otot antar tulang rusuk berkontraksi, maka tulang rusuk terangkat, volume
rongga dada akan membesar sehingga tekanan udara di dalamnya menjadi lebih kecil
daripada tekanan udara luar, sehingga udara masuk ke paru-paru.
o Ekspirasi : Bila otot antar tulang rusuk relaksasi, maka posisi tulang rusuk akan
menurun, akibatnya volume rongga dada akan mengecil sehingga tekanan udara
membesar, akibatnya udara terdorong ke luar dari paru-paru.
2. Pernapasan perut
o Inspirasi : Bila otot diafragma berkontraksi, maka posisi diafragma akan mendatar,
akibatnya volume rongga dada bertambah besar, tekanan mengecil, sehingga udara
masuk ke paru-paru
o Ekspirasi : Bila otot diafragma relaksasi, maka posisi diafragma naik/melengkung,
sehingga rongga dada mengecil, tekanan membesar, akibatnya udara terdorong keluar.
Ekspirasi bukan saja akibat otot-otot antar tulang rusuk dan diafragma yang berelaksasi,
tetapi juga karena kontraksi otot dinding perut.
(http://biologimediacentre.com)
Volume Udara Pernapasan
Volume paru-paru kurang lebih 5-6 liter. Volume udara pernapasan dapat bervariasi
tergantung besar kecilnya paru-paru,kekuatan bernapas dan cara bernapas, Pada pernapasan
orang dewasa udara yang keluar masuk sebanyak 0,5 liter. Udara sebanyak ini disebut udara
pernapasan atau udara tidal. Udara yang dapat masuk setelah kita menarik napas biasa
disebut udara komplementer. Pada orang dewasa volumenya 1,5-3 liter. Ada pula udara
suplementer atau udara cadangan,volumenya pada orang dewasa berkisar 1,2-2 liter. Udara
yang tidak dapat keluar dari paru-paru setelah menghembuskan napas sekuat-kuatnya disebut
udara residu. Jika kita menarik napas sedalam-dalamnya dan menghembuskan sekuat-
kuatnya volume yang masuk dan keluar sebanyak kurang lebih 4,8 liter disebut kapasitas
vital paru-paru. Volume yang tersedia dalam paru-paru sebanyak lkurang lebih 5-6liter
disebut kapasitas total paru-paru.
Umur
Jenis kelamin
suhu tubuh
Posisi tubuh
Kegiatan atau aktivitas tubuh
Cara Kerja
Praktik ke-1 :
Praktikum ke-1
Praktikum ke-2
Pembahasan