Anda di halaman 1dari 5

TUGAS FISIOLOGI HEWAN

“SISTEM RESPIRASI PADA REPTIL”

OLEH :

1. Nurafni Dwiana Maharani (210107502050)


2. Rizky Fathimah Azzahrah (210107502008)
3. Reinhar Ramba (210107502047)

PENDIDIKAN BIOLOGI A
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
SISTEM RESPIRASI PADA REPTIL

Respirasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen serta
menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida keluar dari tubuh. Respirasi
merupakan pertukaran gas antara individu dan lingkungan atau keseluruhan proses pertukaran
gas antara udara atmosfir dan darah dan antara darah dengan sel-sel tubuh.

Umumnya reptilia mempunyai trachea yang panjang dimana dindingnya disokong oleh
sejumlah cincin cartilago. Larinx terletak di ujung anterior trachea. Dinding larinx ini disokong
oleh cartilago cricoida dan cartilago anytenoidea. Kearah posterior trachea membentuk
percabangan (bifurcatio) menjadi bronchus kanan dan bronchus kiri, yang masing-masing
menuju ke pulmo kanan dan pulmo kiri. Pulmo lacertilia dan ophidia ialah relatif sederhana. Pa-
da beberapa bentuk, bagian internal pulma terbagi tidak sempurna menjadi 2 bagian, ialah bagian
anterior berdinding saccuter sedang bagian posterior berdinding licin, tidak vasculer dan ber-
fungsi terutama untuk reservoir. Pada ular umumnya pulmo mempunyai lekukan-lekukan yang
asymetri.

Berikut ini organ sistem respirasi pada reptil yang terlibat selama proses respirasi :

1. Hidung, adalah organ respirasi pertama pada hewan reptil yang menerima udara dari
lingkungan. Udara yang dihirup oleh hewan reptil mengandung oksigen. Selanjutnya
udara yang diterima hidung akan diteruskan ke trakea.

2. Trakea, Udara yang mengandung oksigen akan diterima oleh hidung akan diteruskan ke
trakea. Trakea pada hewan reptil merupakan trakea yang memanjang. Bentuknya yang
panjang memungkinkan saat hewan ini sedang memangsa maka trakea akan menonjol.
Fungsi trakea menonjol adalah supaya mangsa yang akan ditelan oleh hewan reptil tidak
menyebabkan mereka sesak napas.

3. Bronkus, merupakan cabang dari trakea. Tulang – tulang rawan yang membentuk seperti
cincin merupakan bentuk yang menyusun bronkus. Pada bagian bronkus terdapat bagian
– bagian lagi yang membentuk seperti cabang yaitu bronkiolus. Fungsi saluran bronkus
pada hewan reptil adalah mengalirkan udara searah melalui paru – paru dan mengalirkan
udara yang tidak diperlukan seperti karbondioksida dan uap air keluar paru – paru.
4. Paru – Paru, Reptil melakukan respirasi dengan menggunakan paru – paru. Namun paru
– paru pada hewan reptil merupakan hasil modifikasi kloaka. Kloaka adalah saluran ek-
skresi yang berhubungan dengan pencernaan. Fungsi dari modifikasi kloaka adalah untuk
meningkatkan kemampuan paru – paru – paru melakukan pertukaran gas.

• Bentuk Paru-Paru Reptil , Paru-paru Reptilia berada dalam rongga dada dan
dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru Reptilia hanya terdiri dari beberapa
lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Paru-
paru kadal, kura-kura, dan buaya lebih kompleks, dengan beberapa belahan-
belahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon.

5. Katup Penutup, Kelebihan pada hewan reptil adalah memiliki katup penutup. Fungsi
katup penutup pada sistem repirasi hewan reptil adalah memudahkan hewan reptil untuk
bernapas di dalam air. Dengan demikian katup penutup akan berfungsi ketika reptil ada di
dalam air.

Mekanisme sistem respirasi pada reptil adalah bagaimana proses reptil dapat melakukan
aktivitas bernapas.

• Sistem pernapasan pada hewan reptil dibantu oleh gerakan rongga dada. Tidak seperti
sistem pernapasan pada manusia, reptil tidal meiliki sekat diafragma dan pernapasan dia-
tur oleh otot intercostae. Ketika otot intercostae berkontraksi rongga dada membesar dan
volume udara mengecil dan udara masuk melalui lubang hidung dan selanjutnya diterus-
kan ke laring, trakea dan paru-paru. Ketika otok intercostae berelaksasi rongga dada
mengecil dan udara yang mengandung karbon dioksida akan keluar melalui lubang
hidung.

• Dinding alveoli reptil dikelilingi pembuluh kapiler yang berfungsi sebagai tempat per-
tukaran udara. Pertukaran udara terjadi di alveoli kemudian oksigen akan diikat oleh he-
moglobin dalam sel darah merah. Pada beberapa spesies ordo Crocodilia reptil termasuk
buaya, pernapasan juga dibantu oleh otot-otot hati atau visera. Pada buaya, otot visera
berhubungan langsung dengan tulang rusuk. Pada saat otot visera berkontraksi rusuk akan
bergerak ke depan dan menghisap udara masuk ke dalam rongga dada. Gerakan pada otot
visera ini sama seperti gerakan saat menarik piston.

Berikut adalah mekanisme pernapasan reptil secara lebih ringkas :

• Fase Inspirasi. Saat tulang rusuk mengembang, volume rongga dada akan meningkat.
Selanjutnya udara (oksigen) akan masuk ke dalam paru-paru. Proses masuknya oksigen
ke dalam tubuh dapat dilihat pada alur berikut ini. Gas O2 dalam udara masuk melalui
hidung → rongga mulut → anak tekak → trakea yang panjang → bronkiolus dalam paru-
paru → dari paru-paru O2 diangkut darah menuju ke seluruh jaringan tubuh.

• Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi akan terjadi, jika tulang rusuk merapat, sehingga udara
(karbon dioksida) dan uap air keluar dari paru-paru. Proses keluarnya karbondioksida dari
tubuh reptilia adalah sebagai berikut. Dari jaringan tubuh gas CO2 → di angkut darah
menuju jantung → kemudian menuju ke paru-paru untuk dikeluarkan → bronkiolus →
trakea yang panjang → anak tekak → rongga mulut → dan terakhir melalui lubang
hidung. Pada reptilia yang hidup di air, lubang hidung dapat ditutup ketika reptil sedang
menyelam.

Anda mungkin juga menyukai