Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERNAPASAN PADA MAHLUK HIDUP

( MANUSIA,HEWAN, DAN TUMBUHAN )

DOSEN PEMBIMBING

NURDAWANI PUTRI INSYANI,M.Pd

DISUSUN OLEH

BELINDA PUTRI FARADIVA (2202011003)


IFIASR (2202011009)
ZAKIATUN HIDAYAH (2202021025)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
WIDYASWARA INDONESIA
2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam pengertian sehari-hari, bernafas sekedar diartikan sebagai proses


pertukaran gas di paru-paru. Tetapi secara biologis, pengertian respirasi
tidaklah demikian. Pernafasan lebih menunjuk kepada proses pembongkaran
atau pembakaran zat sumber energi di dalam sel-sel tubuh untuk memperoleh
energi atau tenaga. Zat makanan sumber tenaga yang paling utama adalah
karbohidrat. Pembakaran membutuhkan oksigen (O2), terjadai di dalam
setiap sel yang hidup. Energi yang diperoleh berupa energi kimia (ATP) yang
digunakan untuk berbagai aktivitas fisiologi dalam tubuh. Di samping itu,
pembakaran menghasilkan pula zat sisa berupa gas asam arang (CO2) dan
air.

B. Tujuan makalah

1. Menjelaskan alat pernapasan hewan


2. Menjelaskan alat pernapasan pada manusia
3. Menjelaskan alat pernapasan pada tumbuhan

BAB II
PEMBAHASAN

A. ALAT PERNAPASAN PADA HEWAN

Organ respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi
masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan
bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa
paruparu, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan ada beberapa
organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi
langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu,
porifera, dan coelenterata. Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari
lingkungan melalui rongga tubuh.

Organ respiratorius merupakan organ yang menyediakan tempat untuk


pertukaran gas antara darah dan atmosfir, dan dalam batas-batas tertentu
meningkatkan kualitas udara yang diinspirasi dan mengatur pengalirannya.
Sistem respirasi dimulai nari nostril (lubang hidung/nares anterior), cavum
nasalis, faring, laring, trakea, dan paru-paru.

Pertukaran gas terjadi di dalam alveoli paru-paru dimana darah kapiler


alveoli berkontakan dengan udara melalui dinding alveoli yang sangat tipis.
Dalam pengaliran mulai dari nostril sampai alveoli, udara biasa dibersihkan,
dilembabkan, dihangatkan, dan volumenya diatur oleh nostril dan laring.
Diafragma dan otot-otot respirasi lain ikut mengatur volume respirasi melalui
pembesaran dan penurunan ukuran cavum thorakalis.

1. PARU-PARU

Pada masa embrional, paru-paru berasal dari lantai usus bagian depan
(foregut), biasanya merupakan tunas tunggal, yang selanjutnya berbelah
menjadi tunas paru-paru kanan dan kiri. Pada anjing, paru-paru berasal dari
dua tunas yang terpisah pada dinding lateral foregut yang kemudian
berkembang menjadi pulmo dexter dan sinister.

a. Letak Paru - Paru

Paru-paru terletak di dalam kantong pleura (sacus pleura). Kantong


pleura bertemu di bidang median membentuk mediastinum. Dinding
kantong pleura melekat di sebelah lateral ke costae membentuk pleura
costalis, di sebelah caudal ke diafragma membentuk pleura
diafragmatika, di sebelah medial ke organ di dalam mediastinum atau ke
kantung pleura lain membentuk pleura mediastinalis. Paru-paru
menempati pleura pulmonalis secara komplit dan hanya menyisakan
ruang sempit (ruang kapilarius) yang pada hewan sehat terisi oleh sedikit
cairan serous. Cairan ini penting untuk lubrikasi saat paru-paru
mengembang dan mengempis.

b. Warna Paru - Paru

Warna paru-paru tergantung dari jumlah darah yang mengalirinya.


Pada hewan yang mengalami perdarahan secara komplit, paru-paru
berkesan pink, tetapi jika darah mash ada dalam paru-paru setelah
kematian, paru-paru akan berkesan merah gelap.

c. Berat Paru - Paru

Karena sejumlah udara terperangkap di dalam paru-paru, paru-paru


akan mengapung jika direndam di dalam air. Paru-paru hewan stillborn
(lahir mati) akan tenggelam di dalam air. Tetapi jika paru-parunya
mengapung, hewan tersebut sempat bernafas dan hidup sesaat sehingga
tidak disebut sebagai stillborn. Berat absolut paruparu bervariasi di
antara hewan. Sebagai rataan, berat paru-paru 1-1,5% dari berat badan
hewan.

d. Ukuran Paru - Paru

Ukuran paru-paru sangat tergantung dari jumlah udara yang


dikandungnya. Ukuran saat inspirasi lebih besar dari saat ekspirasi. Para
paru-paru yang kolaps ukurannya lebih kecil dari paru-paru fungsional
setelah ekspirasi. Hal serupa dapat ditimbuklan oleh masukknya udara
ke dalam sacus pleura (pneumothoaks) pada hewan hidup, atau setelah
kematian, jika cavum pleura dibuka. Paru-paru kanan selalu lebih lebar
dari paru-paru kiri.

Ada 4 spesies hewan yang bernapas dengan paru-paru, yaitu :

1. Mamalia

Pada hewan mamalia ternyata memiliki sistem dan mekanisme


pernapasan yang sama seperti manusia. alat-alat pernapasanya terdiri
atas hidung, batang tenggorok dan juga paru-paru.Pada paru-paru
terdapat gelembung (aveolus) yang berdinding tipis dan terdiri atas sari
lapis sel. Dinding alveolus berimpitan dengan dinding pembuluh kapiler
darah yang juga terdiri atas satu lapis sel. O2 masuk ke dalam kapiler
daran dan CO2 di keluar dari kapiler darah melalui difusi.

2. Aves

Sistem pernapasan pada burung di awali pada lubang hidung


(nares) yang Dihubungkan dengan trakea (trachea) oleh saluran yang
dinamakan nostril. Alat pernapasan pada burung adalah paru-paru
(pulmo).Percabangan trakea menjadi bronkus dinamakan (biforkatio
trakealis). Pada percabangan tersebut terdapat kantung suara (siring)
yang dilekatkan ke dinding trakea oleh otot siringalis. Sementara itu,
perlengkapan siring dengan tulang dada di hubungkan oleh otot
sternotrakealis. Trakea bercabang menjadi bronkus kiri dan kanan.
Bronkus kemudian bercabang lagi menjadi bronkiolus yang
berhubungan dengan kantung udara. Ukuran paru-paru burung relatif
kecil. Paru paru burung terbungkus oleh selaput pleura parietalis dan
pleura viseralis. Pada paru-paru burung , terdapat kantung-kantung
udara.

Paru-paru burung tidak mempunyai alveoli. Sebagai gantinya


burung memiliki pembuluh-pembuluh udara yang disebut parabronkus.
Pada Parabronkus, terdapat saluran udara yang bercabang-cabang
berupa pembuluh kapiler udara. Pembuluh kapiler udara berdampingan
dengan kapiler-kapiler darah. Ketika inspirasi , udara mengalir melalui
bronki (mesobronkus). Udara bersih masuk ke kantung udara belakang
sedangkan udara kotor akan mengalir melalui parabronkus, lalu masuk
ke kantung udara depan.

3. Amfibi

Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit,


dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang
karena hidupnya di air.

Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karna


tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada
saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka
dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan
berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain
bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan
kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah
dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah
berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit
(vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke
seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di
bawa ke jantung.
kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo
kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida
dapat terjadi di kulit.

4. Reptil

Proses pernafasan pada Reptil:

Oksigen masuk melalui Hidung - batang tenggorokan - Paru-


paru.
Sistem pernapasan Hewan reptilia mirip dengan sistem
pernapasan pada burung. alat-alat pernapasan pada Reptilia terdiri
dari. Lubang Hidung, batang tenggorok dan Paru-paru. Fase
pemasukan udara (inspirasi) dan fase pengeluaran udara (ekspirasi)
pada reptilia terjadi melalui mekanisme pernapasan yang sama
dengan mamalia.

2. INSANG

Respirasi adalah proses pengikatan oksigen O2 dan pengeluaran


karbondioksida CO2 oleh darah melalui alat pernafasan. Proses
pengikatan oksigen dipengaraluhi oleh struktur alat pernafasan dan
perbedaan tekanan parsial oksigen antara perairan dengan darah – difusi
gas ke dalam darah atau keluar melalui alat pernafasan.

Ikan bernapas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran-


lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar
dari insang berhubungan dengan air, sedang bagian dalam berhubungan
erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari
sepasang filamen dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis
(lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak
kapiler, sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi
keluar.

Organ-organ pernapasan insang

1. Operkulum Berfungsi melindungi bagian kepala dan mengatur


mekanisme aliran air ketika ikan bernapas. Operkulum opercle,
preopercle, interopercle, dan subopercle. Bagian ini berfungsi menjaga
air dan oksigen agar tidak keluar kembali saat proses respirasi, serta
menjaga tekanan air.

2. Membran brankiostega Adalah selaput tipis di perairan tepi


operkulum. Berfungsi sebagai klep atau katup saat air masuk dalam
rongga mulut.

3. Lengkung insang (arkus brankialis) Berfungsi sebagai tempat tulang


tapis insang melekat. Pada bagian ini, ada banyak pembuluh darah
dan pembuluh saraf.

4. Tulang tapis insang Berfungsi untuk menyaring supaya organisme


makanan tidak masuk dalam insang.

5. Lembaran insang (holobrankialis) Berfungsi sebagai tempat


terjadinya pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

6. Tapis insang Berfungsi menjaga supaya tidak ada benda asing yang
masuk dalam rongga insang

Mekanisme Pernapasan insang

Saat ikan menarik napas, ikan akan membuka mulut dan menutup insang.
Oksigen kemudian masuk lewat mulut menuju insang yang kemudian diserap oleh
pembuluh darah pada insang. Saat katup insang terbuka, ikan akan mengeluarkan
karbondioksida dan air. Ikan bernapas dengan menyerap air yang di dalamnya
mengandung gelembung oksigen. Air yang sudah diserap ini akan diambil
oksigennya, lalu disaring di insang supaya memisahkan oksigen dari airnya. Air
yang sudah disaring tersebut akan dibuang lewat operkulum, dan oksigen yang
tersaring akan dialirkan ke lembaran insang.Pada lembaran insang ini juga, terjadi
pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Oksigen yang berhasil disaring pada
lembaran insang akan dikirimkan lewat pembuluh darah ke seluruh tubuh ikan.
Sedangkan karbon dioksida sisa dari proses pernapasan, akan diproses keluar dari
tubuh lewat organ operkulum.
Ada dua fase dalam sistem pernapasan pisces/ikan antara lain:
a. Fase inspirasi

Gerakan tutup insang ke samping dan selaput tutup insang tetap


menempel pada tubuh mengakibatkan rongga mulut bertambah besar,
sebaliknya celah belakang insang tertutup. Akibatnya, tekanan udara
dalam rongga mulut lebih kecil daripada tekanan udara luar. Celah mulut
membuka sehingga terjadi aliran air ke dalamrongga mulut.

b. Fase ekspirasi

Setelah air masuk ke dalam rongga mulut, celah mulut menutup.


Insang kembali ke kedudukan semula diikuti membukanya celah insang.
Air dalam mulut mengalir melalui celah-celah insang dan menyentuh
lembaran-lembaran insang. Pada tempat ini terjadi pertukaran udara
pernapasan. Darah melepaskan CO2 ke dalam air dan mengikat O2 dari
air.

Pada fase inspirasi, O2 dan air masuk ke dalam insang, kemudian O2


diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang
membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh
darah dari jaringan akan bermuara ke insang, dan dari insang
diekskresikan keluar tubuh.

B. PERNAPASAN PADA MANUSIA

1. PENGERTIAN RESPIRASI/PERNAPASAN

Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari


pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di
dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas
dan membuang karbon dioksida kelingkungan.

Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :

 Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah


dan udara.

 Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke


sel-sel tubuh.

Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara


dilakukan dengan dua cara pernapasan, yaitu :
1. Respirasi / Pernapasan Dada

 Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut

 Tulang rusuk terangkat ke atas

 Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada


kecil sehinggaudara masuk ke dalam badan.

2. Respirasi / Pernapasan Perut

 Otot difragma pada perut mengalami kontraksi

 Diafragma datar

 Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara


pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.

Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam
keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun
menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika
oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang
banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.

Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :

 Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2

 Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2

 Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2

 Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2

2. ALAT – ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA

Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung


oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap
air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi.
1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis).
Rongga hidungberlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak
(kelenjar sebasea) dankelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir
berfungsi menangkap bendaasingyang masuk lewat saluran pernapasan. Selain
itu, terdapat juga rambut pendek dantebal yang berfungsi menyaring partikel
kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai
banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.

Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring


melalui dualubang yang disebut choanae. Pada permukaan rongga hidung
terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk
menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.

2. Faring (Tenggorokan)

Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan


percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian
depan dan saluran pencernaan(orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian
belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknyapitasuara
(pita vocalis).Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita
suarabergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat
mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasankarena saluran
pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, sarafkita
akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidakterjadi
bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.

Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar
masuk danjugasebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga
menyediakanruangdengung(resonansi) untuk suara percakapan.

3. Batang Tenggorokan (Trakea)


Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian
di leher dansebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan
kaku, dikelilingi olehcincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga
bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke
saluran pernapasan.

Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di


dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok
(bronkus). Di dalamparu-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi
menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa
gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru(alveolus).

4. Pangkal Tenggorokan (laring)

Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan.


Laringberadadiantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu
tulang rawan pada laringdisebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian
pangkal laring.

Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel


berlapis pipihyangcukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran
suara pada laring. Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga
sebagai tempat keluar masuknya udara. Pangkal tenggorok disusun oleh
beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat
ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelanmakanan,
katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas
katumembuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan
bergetar bilaadaudara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.

5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)

Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan


danbronkuskiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya
tulang rawanbronkusbentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang
lebih besar cincin tulang rawannyamelingkari lumen dengan sempurna.
Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus. Batang tenggorokan
bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dansebelah kanan.
Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus.
Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga
bronkus.lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang
menjadi duabronkiolus.
Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru
atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler-
kapiler darahdalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah.
Fungsi utama bronkusadalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan
keluar paru-paru.

6. Paru-paru (Pulmo)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping


dibatasi olehotot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang
berotot kuat. Paru-paruadadua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster)
yang terdiri atas 3 lobus dan paru-parukiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2
lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yangtipis, disebut pleura. Selaput
bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-parudisebut pleura dalam
(pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yangbersebelahan
dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). Paru-parutersusun
oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah.

C. PERNAPASAN PADA TUMBUHAN

Tumbuhan juga menyerap O2 untuk pernafasannya, umumnya diserap melalui


daun (stomata). Pada keadaan aerob, tumbuhan melakukan respirasi aerob. Bila
dalam keadaan anaerob atau kurang oksigen, jaringan melakukan respirasi
secara anaerob. Misal pada akar yang tergenang air.

1. Stomata

Alat pernapasan tumbuhan yang paling krusial adalah stomata. Stomata


merupakan bagian dari tumbuhan yang memiliki fungsi utama sebagai
tempat pertukaran gas oksigen menjadi karbondioksida yang menjadi awal
dari proses pernapasan pada tumbuhan. Stomata atau mulut daun ini
memiliki sebuah celah yang dijaga oleh 2 buah sel penjaga. Sel penjaga ini
memiliki fungsi untuk mengatur buka tutupnya sebuah stomata pada suatu
tumbuhan. Stomata pada tumbuhan ini biasanya akan membuka ketika
mendapat cahaya matahari yang cukup dan akan menutup sendiri pada saat
tidak ada cahaya matahari yang masuk. Sel penjaga dapat membuka dan
menutup suatu stomata karena memiliki kandungan ion kalium dan air di
dalamnya.

2. Lentisel

Alat pernapasan pada tumbuhan yang kedua adalah lentisel. Lentisel ini
biasanya terdapat di tumbuhan bertipe dikotil, monokotil, maupun tumbuhan
berbiji terbuka. Lentisel merupakan suatu lubang-lubang di batang akibat
pengelupasan dari kambium gabus, parenkim gabus, dan lapisan gabus yang
terbentuk untuk menggantikan epidermis dan berfungsi untuk melindungi
batang. Lapisan gabus yang terbentuk melalui kambium gabus ini sangat
rapat sehingga dapat memutus pasokan udara luar yang sangat penting untuk
kebutuhan pernapasan bagian-bagian tumbuhan lainnya. Adanya lentisel ini
berfungsi sebagai penyedia jalan bagi udara luar untuk melewati rapatnya
lapisan gabus sehingga bagian-bagian tumbuhan yang lainnya mendapatkan
pasokan udara yang cukup.

3. Rambut Akar

Alat pernapasan lainnya pada tumbuhan selain stomata dan lentisel adalah
rambut akar. Memang benar bahwa rambut akar ini memiliki fungsi utama
untuk menghisap air maupun zat hara dari dalam tanah dan menyalurkannnya
kepada bagian tumbuhan yang lain, namun ternyata rambut akar ini juga
sangat bermanfaat untuk alat pernapasan tumbuhan. Rambut akar ini dapat
mengambil oksigen yang terdapat pada pori-pori tanah.

Proses pernapasan pada tumbuhan

1) Penangkapan oksigen hasil fotosintesis tumbuhan dari udara.

2) Proses transport gas-gas dalam tumbuhan secara keseluruhan yang

berlangsung secara difusi.

3) Oksigen masuk ke dalam setiap sel tumbuhan secara difusi melalui rongga
antarsel, sitoplasma, dan membran sel.

4) Oksigen ini kemudian digunakan dalam proses pernapasan dengan melewati


beberapa siklus, antara lain glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan
transport elektron.
5) CO2 yang dihasilkan akan berdifusi ke luar sel dan masuk ke dalam ruang
antarsel untuk mengikuti proses fotosintesis tumbuhan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Respirasi/pernapasan adalah suatu proses mulai dari pengambilan


oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam
tubuh.

2. Alat-alat pernapasan pada hewan berparu-paru terdiri atas 4 yaitu ;


mamalia, aves, amfibi, reptil. Alat pernapasan insang terdapat pada ikan.

3. Alat pernapasan manusia terdiri atas rongga hidung, faring, trakea, laring,
bronkus, bronkiolus, alveolus.

4. Alat pernapasan tumbuhan menggunakan stomata, lentisel, rambut akar.

B. SARAN

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,


akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan manfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA

Fernandez, Gregory James. 2017. Sistem Pernapasan. Artikel. Denpasar : RSUP


Sanglah.

Suyitno. 2006. Respirasi pada tumbuhan. Artikel. Yogyakarta. Staf Pengajar di


Jurdik. Biologi FMIPA – UNY.

Heryani, Luh gde Sri Surya. 2017. Sistem Respirasi Hewan. Artikel. Denpasar :
Universitas udayana.

Anda mungkin juga menyukai