Anda di halaman 1dari 16

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Jenis-Jenis Penyakit Pada Organ Ekskresi Paru-Paru”.
Makalah ini dibuat sebagai tugas Anatomi Dan Fisiologi Ternak.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak – pihak yang telah


membantu dalam penyusunan makalah ini. Tak lupa penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada dosen yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang
sekiranya dapat membangun dan memotivasi penulis untuk berkarya lebih baik
lagi di masa mendatang.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah ini dengan
baik. Dan pada akhirnya kepada Allah jualah penyusun mohon taufik dan
hidayah, semoga usaha kami mendapat manfaat yang baik. Serta mendapat ridho
Allah SWT. Amin ya rabbal alamin.

Kendari, 6 Juni 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Paru adalah struktur elastik yang dibungkus dalam sangkar thoraks, yang
merupakan suatu bilik udara kuat dengan dinding yang dapat menahan tekanan.
Paru-paru ada dua, merupakan alat pernafasan utama. Paru-paru mengisi rongga
dada, terletak disebelah kanan dan kiri dan ditengah dipisahkan oleh jantung
beserta pembuluh darah besarnya dan struktur lainnya yang terletak didalam
mediastinum. Paru-paru (Bahasa Inggris: Lung, dari kata Latin pulmones untuk
paru-paru.) adalah organ utama pada sistem pernapasan (respirasi) dan
berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) dan juga sistem ekskresi.
Fungsinya adalah untuk menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari
darah atau sering disebut “bernapas”. Pada umumnya paru-paru terdapat pada
hewan mamalia termasuk juga manusia.

B. Rumusan Masalah

1.      Jelaskan pengertian paru-paru ?


2.      Apa saja fungsi paru-paru ?
3.      Sebutkan bagian-bagian paru-paru ?
4.      Apa saja yang tergolong penyakit paru-paru ?

C. Tujuan

1.      Mengetahui pengertian paru-paru


2.      Mengetahui fungsi-fungsi paru-paru
3.      Mengetahui bagian-bagian paru-paru
4.      Mengatahui berbagai macam penyakit paru-paru
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Paru-Paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada (mediastinum), dilindungi oleh


struktur tulang selangka. Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu sekat disebut
diafragma. Berat paru-paru kanan sekitar 620 gram, sedangkan paru-paru kiri
sekitar 560 gram. Masing-masing paru-paru dipisahkan satu sama lain oleh
jantung dan pembuluh-pembuluh besar serta struktur-struktur lain di dalam
rongga dada. Selaput yang membungkus paru-paru disebut pleura. Paru-paru
terbenam bebas dalam rongga pleuranya sendiri. Paru-paru dibungkus oleh selaput
yang bernama pleura. Pleura dibagi menjadi dua yaitu:

1. Pleura visceral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang


langsung membungkus paru.

2. Pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada luar.

Antara kedua pleura ini terdapat ronggga (kavum) yang disebut kavum pleura.
Pada keadaan normal, kavum pleura ini hampa udara, sehingga paru-paru dapat
berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk
meminyaki permukaan pleura, menghindari gesekan antara paru-paru dan dinding
dada sewaktu ada gerakan bernafas.

Paru-paru kanan sedikit lebih besar dari paru-paru kiri dan terdiri atas tiga
gelambir (lobus) yaitu gelambir atas (lobus superior), gelambir tengah (lobus
medius), dan gelambir bawah (lobus inferior). Sedangkan paru-paru kiri terdiri
atas dua gelambir yaitu gelambir atas (lobus superior) dan gelambir bawah (lobus
inferior). Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan yang lebih kecil bernama segmen.
Paru-paru kiri mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus
superior, dan lima buah segmen pada inferior. Paru-paru kanan mempunyai
sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dua buah segmen
pada lobus medial, dan tiga buah segmen pada lobus inferior. Tiap-tiap segmen ini
masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus. Diantara
lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh
darah getah bening dan saraf, dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkeolus.
Di dalam lobulus, bronkeolus ini bercabang-cabang yang disebut duktus alveolus.
Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 –
0,3 mm.

Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari
gelembung (gelembung hawa, alveoli, atau alveolus). Pada gelembung inilah
terjadi pertukaran udara di dalam darah, O2 masuk ke dalam darah dan CO2
dikeluarkan dari darah. Gelembung alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan
endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya ± 90m2. Banyaknya gelembung
paru-paru ini kurang lebih 700juta buah. Ukurannya bervariasi, tergantung lokasi
anatomisnya, semakin negatif tekanan intrapleura di apeks, ukuran alveolus akan
semakin besar. Ada dua tipe sel epitel alveolus. Tipe I berukuran besar, datar dan
berbentuk skuamosa, bertanggungjawab untuk pertukaran udara. Sedangkan tipe
II, yaitu pneumosit granular, tidak ikut serta dalam pertukaran udara. Sel-sel tipe
II inilah yang memproduksi surfaktan, yang melapisi alveolus dan mencegah
kolapnya alveolus.

B.     Fungsi Paru-Paru

Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang


tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya
sebagai penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh
akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang
bersifat asam ke luar tubuh. Dalam sistem ekskresi, fungsi paru-paru adalah untuk
mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Dalam sistem pernapasan, fungsi paru-
paru adalah untuk proses pertukaran oksigen dan karbondioksida di dalam darah.
Dalam sistem peredaran darah, fungsi paru-paru adalah untuk membuang
karbondioksida di dalam darah dan menggantinya dengan oksigen.

Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan


karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap
karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru.
Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-
paru melalui hidung.

C.    Bagian-Bagian Paru-Paru

Berikut adalah bagian-bagian paru-paru. Semua penjelasannya


menggunakan Bahasa Indonesia.

Berdasarkan gambar sistem pernapasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa


paru-paru terdiri dari:

1. Trakea

2. Bronkus
3. Rongga pleura

4. Paru-paru kanan

5. Paru-paru kiri

6. Tulang rusuk

7. Otot intercosta

8. Diafragma

Berikut adalah penjelasan dari beberapa bagian penting paru-paru:

1. Trachea atau batang tenggorokan berupa pipa tempat lalunya udara.


Udara yang dihirup dari hidung dan mulut akan ditarik ke trachea menuju
paru-paru.

2. Bronchi merupakan batang yang menghubungkan paru-paru kanan dan


kiri dengan trachea. Udara dari trachea akan di bawa keparu-paru lewat
batang ini.

3. Bronchioles merupakan cabang-cabang dari bronchi berupa tabung-


tabung kecil yang jumlahnya sekitar 30.000 buah untuk satu paru-paru.
Bronchioles ini akan membawa oksigen lebih jauh ke dalam paru-paru.

4. Alveoli merupakan ujung dari bronchioles yang jumlahnya sekitar 600 juta
pada paru-paru manusia dewasa. Pada aveoli ini oksigen akan didifusi
menjadi karbondioksida yang diambil dari dalam darah.

D.    Penyakit Paru-Paru


1.      Pneumonia (radang paru-paru)

Salah satu jenis-jenis penyakit paru-paru yang berbahaya adalah pneumonia


atau disebut juga dengan radang paru-paru. Pneumonia dapat timbul di berbagai
daerah di paru-paru. Pneumonia lobar menyerang sebuah lobus atau potongan
besar paru-paru. Pneumonia lobar adalah bentuk pneumonia yang mempengaruhi
area yang luas dan terus-menerus dari lobus paru-paru.

Selain itu, ada juga yang disebut bronkopneumonia yang menyerang seberkas
jaringan di salah satu paru-paru atau keduanya.

2.      Flu burung

Flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu burung
adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian
ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing,
harimau, dan manusia. Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak
melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati
dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak
dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula
dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga
perlu dijaga. Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang
didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum
dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah. Unggas sebaiknya
tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus
dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan. Gejala umum yang
dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut.
Perkembangan virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu
segera mendapatkan pengobatan.

3.      Penyakit Legionnaries

Jenis-jenis penyakit paru-paru lainnya adalah legionnaries. Penyakit paru-


paru yang satu ini disebabkan bakteri legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya
mirip dengan pneumonia. Penyebab penyakit legionnaries adalah bakteri
legionella, sebuah bakteri berbentuk batang yang ditemukan di sebagian besar
sumber air. Mereka dapat berlipat ganda sangat cepat. Mereka terdapat di sistem
pipa ledeng atau di mana pun yang air bisa menggenang. Penyakit Legionnaire
pertama kali dijelaskan pada 1976 setelah terjadi wabah penyakit yang mirip
penumonia berat pada veteran perang di sebuah konvensi American legion.
Penyakit ini lebih banyak menyerang laki-laki.

4.      Flu babi (Swine influenza)

Flu babi adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus


Orthomyxoviridae yang biasanya menyerang babi. Flu babi menginfeksi manusia
tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan
babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia.
Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah,
dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian

Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala


influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada
kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa
penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.

5.      Efusi pleura


Cairan berlebih di dalam membran berlapis ganda yang mengelilingi paru-
paru disebut efusi pleura. Dua lapis membran yang melapisi paru-paru atau pleura
dilumasi oleh sedikit cairan yang memungkinkan paru-paru mengembang dan
berkontraksi dengan halus dalam dinding dada. Infeksi seperti pneumonia dan
tuberkulosis, gagal jantung, dan beberapa kanker dapat menimbulkan
pengumpulan cairan di antara pleura. Jumlahnya bisa mencapai tiga liter yang
menekan paru-paru.

6.      Faringitis

Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokkan


atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang ini bisa
disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat daya tahan tubuh lemah. Pengobatan
dengan antibiotika hanya efektif apabila karena terkena kuman. Kadangkala
makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan
vitamin bisa menolong.

7.      Tuberkulosis (TBC)

Jenis-jenis penyakit paru-paru lainnya adalah Tuberkulosis atau disingkat


TB merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang menyerang jaringan
paru-paru. Penyebab seseorang mengidap TB adalah bakteri mycobacterium
tuberculosis. Sebagian besar orang memiliki mikroba TB di dalam tubuhnya, tapi
mikroba ini hanya menyebabkan penyakit di beberapa orang saja, biasanya jika
imunitas atau kekebalan tubuh orang itu menurun.

8.      Pneumotoraks

Pneumotoraks adalah penyakit yang terdapat di selaput paru atau yang


disebut pleura. Pneumotoraks terjadi jika satu atau kedua membran pleura
tertembus dan udara masuk ke dalam rongga pleura menyebabkan paru-paru
mengempis. Membran pleura dipisahkan oleh lapisan cairan pleura sangat tipis
yang melumasi gerakan mereka. Keseimbangan tekanan antara dinding dada,
lapisan pleura, dan jaringan paru-paru memungkinkan paru-paru “terisap” ke
dalam dinding dada. Pada pneumotoraks, udara masuk ke dalam rongga pleura.
Keseimbangan tekanan pun berubah dan paru-paru mengempis. Jika lebih banyak
udara yang masuk ke dalam rongga tapi tidak dapat keluar, tekanan di sekitar
paru-paru semakin tinggi yang dapat mengancam jiwa. Pneumotoraks spontan
dapat terjadi akibat pecahnya alveolus yang membesar secara abnormal di
permukaan paru-paru atau akibat kondisi paru-paru, seperti asma. Penyebab lain
adalah patah tulang rusuk dan luka dada.

9.      Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus adalah
gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema,
volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena
karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap
didalamnya.

Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan


elastisitas pada paru-paru ini.

Gejala emfisema:

 Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat
pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.

 Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa
dialami penderita emfisema.

Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk
mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.

10.  Asma

Jenis-jenis penyakit paru-paru lainnya adalah Asma. Asma merupakan


penyakit radang paru-paru yang menimbulkan serangan sesak napas dan mengi
yang berulang. Asma merupakan salah satu kelainan paru-paru paling banyak dan
bervariasi, menyerang satu dari empat anak di beberapa daerah. Otot dinding
saluran udara berkontraksi seperti kejang, menyebabkan saluran udara
menyempit, sehingga terjadi serangan sesak napas. Penyempitan diperburuk oleh
sekresi lendir yang berlebihan. Sebagian besar kasus terjadi di masa kanak-kanak
dan biasanya berkaitan dengan penyakit yang didasari oleh alergi seperti eksema
dan keduanya mempunyai faktor penyakit turunan.

11.  Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronis


Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) mempunyai karakteristik
keterbatasan jalan napas yang tidak sepenuhnya reversibel. PPOK adalah kelainan
jangka panjang di mana terjadi kerusakan jaringan paru-paru secara progresif
dengan sesak napas yang semakin berat. PPOK terutama meliputi bronkitis kronis
dan emfisema, dua kelainan yang biasanya terjadi bersamaan.

12.  Bronkhitis

Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-


paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh
sempurna, tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya
penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa
bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan
penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun.

13.  Bronkitis Kronis

Peradangan kronis saluran udara paru-paru biasanya disebabkan oleh rokok.


Jarang sekali, infeksi akut yang berulang menimbulkan bronkitis kronis. Pada
bronkitis kronis, bronkus, saluran udara utama menuju paru-paru, meradang,
membengkak, dan menyempit akibat iritasi oleh asap tembakau, infeksi berulang,
atau paparan lama terhadap zat polutan. Saluran udara yang meradang mulai
menghasilkan dahak berlebihan, awalnya menyebabkan batuk mengganggu di
waktu lembap dan dingin, lalu berlanjut sepanjang tahun.

14.  Emfisema

Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan


kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak
mendapatkan oksigen yang diperlukan. Emfisema membuat penderita sulit
bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Penyebab paling
umum adalah merokok.

15.  Penyakit Paru Akibat Kerja


Asbestosis, silikosis, dan pneumokoniosis disebabkan oleh menghirup
partikel yang mengiritasi dan membuat peradangan jaringan paru-paru, mengarah
ke timbulnya fibrosis. Orang yang berisiko tinggi menderita penyakit paru-paru
akibat pekerjaan, adalah para pekerja yang terpapar partikel beracun selama
bertahun-tahun, misalnya para pekerja tambang. Pada penyakit paru-paru akibat
kerja, terdapat penebalan perlahan (fibrosis) jaringan paru-paru, yang akhirnya
menimbulkan pembentukan jaringan parut ireversibel.

16.  Silikosis

Silikosis adalah salah satu penyakit paru akibat lingkungan kerja. Penyakit
ini merupakan suatu pneumokoniosis yang disebabkan oleh inhalasi partikel-
partikel kristal silika bebas. Silika adalah sejenis bahan yang banyak digunakan
dalam bangunan dan perusahaan konstruksi. Silika dalam bentuk padat tidak
berbahaya, tetapi bentuk butiran debu sangat tidak baik untuk paru-paru. Yang
termasuk silika bebas adalah kuarsa, tridimit, dan kristobalit.

17.  Asbestosis

Asbestosis adalah penyakit paru yang disebabkan banyaknya zat asbes yang
terhirup paru-paru, sehingga menyebabkan kerusakan berat. Pada beberapa kasus
asbestosis, bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit kanker paru-paru. Kanker
paru-paru sendiri adalah keberadaan tumor ganas di paru-paru. Kanker paru-paru
adalah kanker paling umum di dunia dan lebih dari satu juta kasus baru ditemukan
setiap tahun.

18.  Kanker paru-paru

Penyakit pada paru-paru lainnya yang sangat berbahaya adalah penyakit


kanker paru-paru. Kanker paru-paru ialah keberadaan tumor ganas pada paru-
paru. Kanker paru-paru termasuk kanker yang paling umum di dunia dan lebih
dari satu juta kasus baru ditemukan setiap tahun. Penyebab paling sering pada
penyakit kanker paru-paru yang ditemukan hampir 90 persen dari seluruh kasus
adalah rokok. Banyaknya zat iritan yang terhirup saat bernapas memicu
pertumbuhan sel abnormal di dalam paru-paru, dan rokok mengandung ribuan zat
karsinogen atau zat penyebab kanker. Dalam kasus yang sangat jarang, kanker
paru-paru disebabkan oleh asbes, zat kimia beracun, atau gas radioaktif radon.
Seperti penyakit kanker lainnya, kanker paru-paru pun dapat dipicu oleh
keberadaan faktor genetik dan penerapan gaya hidup yang tidak sehat, yang
umumnya seperti merokok dan terlalu banyak minum-minuman alkohol, serta
kurangnya berolahraga.

Gejala awal kanker paru-paru tidak spesifik. Namun, umumnya batuk yang
terus-menerus yang merupakan gejala paling awal penyakit kanker paru-paru.
Karena kebanyakan orang yang menderita kanker paru-paru adalah perokok, maka
biasa disebut “batuk perokok”. Gejala lain berupa batuk berdarah, mengi, berat
badan turun, suara serak yang terus menerus, dan nyeri dada.

19.  Influenza

Influenza atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
influenza. Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si penderita.
Penyakit ini tidak hanya menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia
seperti babi dan orang utan juga dapat terserang flu. Pada manusia, gejala umum
yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan
mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus yang
lebih buruk, influensa juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat
mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut. Masa
penularan hingga terserang penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak
kontak dengan hewan atau orang yang influensa. Penderita dianjurkan agar
mengasingkan diri atau dikarantina agar tidak menularkan penyakit hingga
mereka merasa lebih sehat.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Paru-paru juga membantu menjaga sel-sel tubuh tetap mendapatkan pasokan
oksigen dan menyingkirkan karbondioksida. Namun, tentu saja hal ini dapat
dilakukan jika kondisi paru-paru memang sehat. Penyakit Paru Paru dapat
mempengaruhi saluran udara. Sakit paru paru yang umum dikenal pada
masyarakat meliputi asma, PPOK (penyakit Obstruktif Kronis), Bronkitis (akut
dan kronis), Emfisema, fibrosis kistik, tuberculosis / tbc / tb, kanker paru paru, dll.
Penyakit pada paru paru yang disebutkan tadi tergantung organisme dan letak
kelainan/infeksi yang terjadi.
Penyakit Paru Paru adalah beberapa kondisi medis yang paling umum di
seluruh dunia. Organ paru paru merupakan organ yang kompleks, setiap hari
berfungsi untuk membawa oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. penyakit
yang menyerang paru paru dapat berupa hasil dari masalah dalam bagian manapun
dari sistem ini. Penyakit pada paru paru sangat mempengaruhi jalan napas
mulai dari trakea (tenggorokan) yang bercabang menjadi bronkus, yang pada
gilirannya menjadi semakin kecil (alveoli) menuju seluruh paru-paru.

B.     Saran
Untuk menjaga paru-paru tetap sehat, saran yang sering kita dengar adalah
menghindari kebiasaan merokok. Selain merugikan diri sendiri, merokok juga
merugikan kesehatan orang lain yang terkena polusi asap rokok (perokok pasif).
Nah, selain itu, ada juga beberapa makanan sehat dan bergizi yang sangat
bermanfaat untuk menjaga paru-paru sehat, memastikan sistem pernafasan
berfungsi dengan baik, dan juga untuk membantu mengurangi risiko penyakit
terkait paru-paru.
Sebuah penelitian di University of Southampton, Inggris, menyebutkan
bahwa diet yang kaya akan buah-buahan dan sayuran berpotensi menjadi
pelindung terhadap perkembangan penyakit paru-paru obstruktif kronik. Peserta
penelitian tersebut adalah 266 perokok yang mengisap sekitar 20 batang
rokok/hari selama 10 tahun. Fakta yang ditemukan adalah, satu sendok makan
sayuran per hari, atau satu potongan buah per hari, dapat membantu mengurangi
risiko perkembangan penyakit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://tutorialkedokteran.blogspot.com
http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/03/paru-paru-artikel-lengkap.html

Anda mungkin juga menyukai