Anda di halaman 1dari 5

Tugas Perkuliahan 13

Nama: Edwin Nurdiansyah


Kelas: 1A
Mata Kuliah: Biomedik
Dosen: Reni Rohimah,Ners.,M.Kep
Tanggal: 30-11-2020

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM PERNAPASAN


A. Pengertian
Sistem pernapasan adalah sebuah sistem organ yang berperan dalam respirasi baik
respirasi fisiologi  maupun respirasi seluler. Respirasi fisiologi merujuk pada pertukaran
gas antara paru-paru dengan pembuluh darah. Respirasi fisiologi terjadis secara makro.
Sedangkan respirasi seluler merujuk pada penggunaan oksigen dalam produski energi
melalui katabolisme gluksoa. Respirasi seluler terjadi secara mikro, di dalam tiap sel di
dalam tubuh manusia.

B. Anatomi Sistem Pernapasan Manusia


Anatomi sistem pernapasan pada manusia terdiri atas beberapa organ. Masing-
masing tersebut memiliki tugas berbeda. Namun terkoordinasi untuk mendukung proses
pernapasan dan respirasi tubuh.

1. Hidung
Hidung adalah organ terluar yang langsung bersentuhan dengan gas atau
udara untuk bernapas. Fungsi hidung adalah menghirup oksigen (O2) dan sebagai
jalur keluarnya karbon dioksida (CO2). Organ ini terletak di tulang tengkorak dan
tersusun dari tulang rawan, tulang, otot, dan kulit.Di dalam hidung, terdapat
rongga hidung yang berperan penting dalam proses pernapasan. Rongga hidung
berfungsi untuk melembabkan, menghangatkan,dan menyaring (filter) udara yang
masuk ke tubuh. Bulu dan lendir (mucus) di dalam rongga hidung berfungsi untuk
menangkap debu, spora jamur, dan zat asing udara.
Menurut hasil pengamatan, bernapas menggunakan hidung lebih baik
daripada mulut. Mengapa bisa dikatakan demikian? Hal ini tidak lepas dari
kelengkapan sistem yang terdapat di dalam hidung. Tahukah Anda mengenai hal
itu? Hidung ini dapat mengolah udara yang masuk ke paru-paru agar menjadi
nyaman, di antaranya mengatur suhu udara, kelembapan dan kebersihan udara
yang akan masuk ke paru-paru. Kualitas udara yang baik akan membuat paru-paru
lebih sehat. Fungsi hidung, antara lain seperti berikut.
a. Menghangatkan udara
Hidung dapat berfungsi menghangatkan udara. Hal ini didukung oleh
struktur pembuluh darah yang ada di sekitar hidung. Di sekitar rongga
hidung terdapat banyak sekali pembuluh darah yang sangat kecil dan
sangat tipis dindingnya. Karena strukturnya yang seperti ini, maka
panas yang berasal dari darah sisa berpindah ke udara yang
melewatinya sehingga dapat menghangatkan udara tersebut.
b. Melembapkan Udara
Bagaimana cara hidung melembapkan udara? Hidung mensekresikan
lendir, bahkan setiap harinya lendir yang diekskresikan mencapai ± 1
liter. Dengan adanya lendir tersebut, maka air akan diuapkan untuk
melaksanakan proses pelembapan udara tersebut, dengan demikian
udara yang masuk ke paru-paru akan selalu dalam keadaan lembap,
yaitu ± 80%.
c. Membersihkan Udara
Dengan adanya lendir yang terdapat pada hidung, ternyata dapat
menjerat kotoran atau kuman yang berhasil lolos dari saringan. Selain
itu, di dalam rongga hidung juga terdapat bulu-bulu getar, yang
berfungsi sebagai penyaring udara. Seseorang yang sedang sakit
influenza atau pilek, ia akan merasakan makanan hambar.

2. Faring
Tenggorokan, atau disebut faring, merupakan jalur terusan setelah kita
menghirup udara melalui hidung. Pada tenggorokan, organ pernapasan
dilanjutkan dengan pangkal tenggorokan (laring), trakea, dan bronkus.

3. Laring
Laring, yang dikenal sebagai “kotak suara”, adalah penghubung untuk
faring dan trakea. Di bagian ini, terdapat pita suara dan katup epiglottis, yang
memisahkan saluran makanan dengan saluran udara.
Bagian sebelah atas laring disebut faring. Bagian ini memiliki panjang ± 4
cm. Struktur laring disusun oleh kepingan tulang rawan, antara lain seperti
berikut.
 Tulang rawa epiglottis
 Tulang rawan tiroid
 Tulang rawan krikoid
 Tulang rawan aritenoid
 Tulang rawan kuneiformis
 Tulang rawan kornoculatum

4. Trakea
Trakea menghubungkan laring dengan bronkus dan menjadi jalan bagi
udara dari leher ke bagian dada. Bentuknya seperti pipa. Fungsi utamanya sebagai
jalur udara untuk masuk dan keluar dari paru-paru. Organ ini tersusun atas cincin
tulang rawan dan terdapat di depan kerongkongan.

5. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Organ ini memiliki 2
percabangan menuju paru-paru kanan dan kiri. Setelah melewati bronkus,
percabangan akan diteruskan oleh bronkiolus dan berakhir di alveolus atau
gelembung udara. Bronkus dan bronkiolus berfungsi sebagai jalur udara dari
trakea menuju paru-paru.
6. Bronkhiolus
Bronkiolus merupakan cabang halus dari bronki. Dinding bronkiolus tipis,
tidak bertulang rawan maupun bersilia. Bronkiolus akan bercabang banyak dan
berakhir membentuk suatu kantung yang disebut alveolus
7. Alveolus
Alveolus merupakan gelembung-gelembung halus yang diselubungi oleh
pembuluh darah kapiler. Alveolus merupakan tempat terjadinya pertukaran
oksigen dan karbondioksida melalui difusi. Dinding alveolus sangat elastis dan
dilapisi dengan membran tipis. Hal ini untuk memudahkan proses difusi gas ke
dan dari kapiler darah.

8. Paru-Paru
Paru-paru merupakan organ vital pernapasan yang dibungkus oleh lapisan
bernama pleura. Letaknya berada di rongga dada di atas diafragma. Bentuknya
mirip seperti spons dan terdiri dari 2 bagian, yaitu kiri dan kanan. Paru-paru kiri
hanya memiliki 2 segmen. Sementara paru-paru kanan mempunyai 3 segmen.

C. Fungsi Pernapasan
Tak hanya membantu kita bernapas, fungsi sistem pernapasan lainnya, yakni:
 Membantu kita bias bicara dan membaui sesuatu.
 Mengalirkan udara sesuai suhu tubuh dan melembabkannya sesuai kondisi tubuh.
 Melindungi saluran udara dari zat berbahaya dan iritasi.

Fungsi dan Mekanisme Pertukaran Gas dalam Sistem Pernapasan


Fungsi sistem pernapasan pada manusia adalah untuk mendapatkan energi melalui respirasi
seluler. Setiap respirasi seluler oksidatif membutuhkan oksigen. Reaksi ini terjadi di dalam
mitokondria. Glukosa akan dioksidasi menjadi CO2 dengan bantuan O2 sebagai oksidator
terakhir. Oksigen didapatkan dari darah yang ada di dalam pembuluh kapiler jaringan. CO2 hasil
respirasi seluler kemudian akan dibuang dari dalam tubuh manusia dengan cara berdifusi ke
darah. Darah dari jaringan tubuh akan mengalir menuju paru-paru melalui vena dan arteri
pulmonari. Di dalam paru-paru, darah yang kaya akan CO2 namun rendah O2 akan berdifusi
dengan udara di dalam alveolus yang kaya O2 dan rendah CO2. Hasilnya adalah darah “bersih”
yang kaya akan O2 dan rendah CO2. Darah ini akan dipompa lagi menuju jaringan tubuh melalui
aorta sehingga sel-sel di dalam tubuh dapat menggunakan O2 untuk respirasi seluler. Siklus ini
berulang terus menerus

Anda mungkin juga menyukai