Anda di halaman 1dari 7

Program Studi D3 Keperawatan

STIKes Kusuma Husada Surakarta


2019

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP


PERKEMBANGAN KELUARGA ORANG TUA PARUH BAYA

Selly Arieka Rahma1, Maula Mar’atus Solikhah2


1
Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
selly.arieka2426@yahoo.com
2
Dosen Prodi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
nurse_maula@yahoo.id

ABSTRAK

Tahap perkembangan orang tua paruh baya yaitu tahapan dimulai ketika anak
terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah
satu pasangan. Masalah kesehatan yang muncul pada tahap perkembangan
keluarga orang tua paruh baya adalah hipertensi. Hipertensi adalah suatu keadaan
dimana terjadi peningkatan tekanan darah di atas 120/80 mmHg. Untuk mencegah
hipertensi adalah dengan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan
melalui media booklets. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui gambaran
asuhan keperawatan keluarga pada tahap perkembangan keluarga orang tua paruh
baya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode
pendekatan studi kasus. Subjek dalam studi kasus ini adalah keluarga pada tahap
perkembangan orang tua paruh baya dengan hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Masalah keperawatan defisiensi
pengetahuan dengan pengelolaan dilakukan 4 kali kunjungan, dengan 1 kali
kunjungan pendidikan kesehatan dengan durasi 30 menit. Hasil studi menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan pengetahuan tentang hipertensi. Rekomendasi tindakan
pendidikan kesehatan tentang hipertensi menggunakan media booklets dapat
dilakukan pada keluarga tahap perkembangan keluarga orang tua paruh baya
dengan hipertensi.

Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Peningkatan Pengetahuan Hipertensi, Orang


Tua Paruh Baya.

1
Diploma 3 Nursing Study Program
STIKes Kusuma Husada Surakarta
2019

FAMILY NURSING CARE IN THE STAGE OF


DEVELOPMENT FAMILY WITH MIDDLE-AGED ADULTS

Selly Arieka Rahma1, Maula Mar’atus Solikhah2


1
Student of Diploma 3 Nursing Study Program of STIKesKusumaHusada
Surakarta
selly.arieka2426@yahoo.com
2
Lecturer of Diploma 3 Nursing Study Program of STIkes Kusuma Husada
Surakarta nurse_maula@yahoo.id

ABSTRACT
The development stage of middle-aged adults is the stage begins when the
last child leaves home and ends at retirement or the death of one of the spouses. A
health problem that appears at the family development stage of middle-aged adults
is hypertension. Hypertension is a condition where an increase in blood pressure
above 120/80 mmHg. The preventive action in hypertension is health education to
increase knowledge through media booklets. The purpose of this case study was to
identify the description of family nursing care at the family development stages of
middle-aged adults. This type of research was descriptive with a case study
approach. The subject was a family at the development stage of middle-aged adults
with hypertension in the work area of Puskesmas Gondangrejo, Karanganyar
District. The nursing problem of knowledge deficiency management was carried
out 4 visits, with 1 health education visit with a duration of 30 minutes. The study
result revealed that there was an increase in hypertension knowledge.
Recommendations: health education actions about hypertension utilizing media
booklets can be conducted at the family development stage of middle-aged adults
with hypertension.

Keywords: Health Education, Developed Knowledge of Hypertension, Middle-


Aged Adults. PENDAHULUAN
Keluarga mempunyai tahap
perkembangan sebagaimana layaknya

2
individu, perkembangan itu terutama orang atau 12,98 persen dinyatakan
dalam hal besarnya keluarga dan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
kemampuannya, mulai dari pasangan Berdasarkan jenis kelamin, presentase
yang baru menikah, baru memiliki hipertensi pada kelompok perempuan
anak, memiliki anak remaja, memiliki sebesar 13,10 persen, lebih rendah
anak remaja, memiliki anak dewasa, dibanding kelompok laki-laki yaitu
sampai salah satu anggota 13,16 persen. Dari hasil pengukuran
keluarganya meninggal dunia. Tahap hipertensi di Kabupaten atau Kota
perkembangan orang tua paruh baya dengan presentase hipertensi tertinggi
yaitu tahapan dimulai ketika anak adalah Salatiga yaitu 77,72% dan
terakhir meninggalkan rumah dan terendah Kendal 2,72%. Di
berakhir pada saat pensiun atau Karanganyar terdapat pada urutan ke
kematian salah satu pasangan. Tahap 6 yaitu 7,38% dari 35 Kabupaten atau
ini dimulai ketika orang tua Kota di Provinsi Jawa Tengah (Dinas
memasuki usia 45-55 tahun dan Kesehatan Jawa Tengah, 2017).
berkahir pada saat seorang pasangan Salah satu tindakan keperawatan
pensiun, biasanya 16-18 tahun untuk menurunkan tekanan darah
kemudian (Proverawati, 2011). tinggi pada keluarga orang tua paruh
Penyakit yang sering terjadi pada baya dengan pendidikan kesehatan.
tahap perkembangan keluarga orang Pendidikan kesehatan adalah aplikasi
tua paruh baya yaitu masalah atau penerapan pendidikan dalam
pengelihatan, pendengaran, bidang kesehatan. Secara
rheumatik, paru-paru, gangguan opearasional pendidikan kesehatan
seksualitas, gangguan tidur, hipertensi adalah semua kegiatan untuk
(Triyanto, 2014). memberikan dan meningkatkan
Hipertensi atau yang dikenal pengetahuan, sikap, praktek baik
dengan nama penyakit darah tinggi individu, kelompok atau masyarakat
adalah suatu keadaan dimana terjadi dalam memelihara dan meningkatkan
peningkatan tekanan darah di atas kesehatan mereka sendiri
ambang batas normal yaitu 120/80 (Notoatmodjo, 2012).
mmHg. Menurut WHO (World Pendidikan kesehatan dapat
Health Organization), batas tekanan dilakukan dengan menggunakan
darah yang dianggap normal adalah media booklets. Booklest adalah
kurang dari 130/85 mmHg. Bila media untuk menyediakan referensi
tekanan darah sudah lebih dari 140/90 (bahan bacaan) bagi kelompok
mmHg dinyatakan hipertensi (batas masyarakat yang memiliki
tersebut untuk orang dewasa di atas keterbatasan akses terhadap buku
18 tahun) (Adib, 2009). sumber karena keterbatasan mereka.
Pada tahun 2017 sebanyak Dengan adanya booklet masyarakat
8.888.585 atau 36,53 persen jumlah dapat memperoleh pengetahuan
penduduk berisiko diatas 18 tahun seperti membaca buku, dengan waktu
tercatat dari hasil pengukuran membaca yang singkat dan dalam
tekananan darah sebanyak 1.153.371 keadaan apapun (Roymond, 2009).

3
Dari latar belakang tersebut maka hipertensi, belum pernah
penulis mengaplikasikan pendidikan mendapatkan informasi pendidikan
kesehatan dalam peningkatan kesehatan tentang hipertensi, klien
pengetahuan keluarga dengan tampak bingung, bertanya-tanya hal
hipertensi dalam menyusun Karya ini didukung dengan hasil kuesioner
Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan pre test tingkat pengetahuan tentang
Keperawatan Keluarga Pada Tahap hipertensi dengan jumlah soal 10
Perkembangan Keluarga Orang Tua dengan benar 4 soal dan jumlah salah
Paruh Baya”. 6 soal. Kurangnya pengetahuan
tentang hipertensi dikarenakan subjek
METODE PENELITIAN belum mempunyai keinginan untuk
Jenis penelitian ini adalah mencari informasi tentang hipertensi.
deskriptif dengan menggunakan Sedangkan pengetahuan akan
pendekatan metode studi kasus. Studi bertambah jika memiliki rasa
kasus ini dilakukan untuk mengetahui keingintahuan yang tinggi agar
gambaran asuhan keperawatan terbentuk tindakan seseorang
keluarga pada tahap perkembangan (Notoadmodjo, 2012). Teori ini sesuai
keluarga orang tua paruh baya. dengan keadaan klien yang
Subjek studi kasus adalah keluarga mengatakan bahwa tidak mencari
tahap perkembangan orang tua paruh informasi tentang hipertensi.
baya yang mengalami hipertensi. Berdasarkan hasil pengkajian
Tempat penelitian di Wilayah Kerja tersebut penulis menegakkan
Puskesmas Gondangrejo Kabupaten diagnosa defisien pengetahuan yang
Karanganyar pada tanggal 21 ditandai dengan data subjek
Februari sampai 26 Februari 2019. mengatakan kurang mengerti tentang
Media yang digunakan untuk hipertensi, belum pernah
pendidikan kesehatan adalah mendapatkan informasi pendidikan
booklets. Etika studi kasus yang kesehatan tentang hipertensi, klien
digunakan penulis yaitu informed tampak bingung, bertanya-tanya hal
concent (persetujuan menjadi klien), ini didukung dengan hasil kuesioner
anonimity (tanpa nama), pre test tingkat pengetahuan tentang
confidentiality (kerahasiaan), hipertensi dengan jumlah soal 10
beneficience (kemurahan hati atau dengan benar 4 soal dan jumlah salah
nasihat), justice (keadilan) dan 6 soal. Defisien pengetahuan (00126)
otonomi. adalah ketiadaan atau defisien
informasi kognitif yang berkaitan
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan topik tertentu atau kemahiran
Hasil pengkajian yang dilakukan (Nanda, 2018). Berdasarkan dari data
berfokus pada tingkat pengetahuan skoring maka penulis membuat
keluarga orang tua paruh baya prioritas diagnosa defisien
terutama subjek dalam peningkatan pengetahuan dengan total skor 4 .
pengetahuan tentang hipertensi. Dari Sesuai dengan prioritas diagnosa
hasil observasi didapatkan data subjek maka rencana keperawatan yang
mengatakan kurang mengerti tentang dilakukan untuk meningkatkan

4
pengetahuan berdasarkan lima fungsi keluarga tentang pengambilan
keperawatan keluarga : rencana keputusan untuk mencegah hipertensi.
keperawatan yang pertama keluarga Data yang diperoleh keluarga Tn. J
mampu mengenal masalah (5510) belum mengetahui komplikasi
tentang pengetahuan hipertensi, hipertensi. Menurut penulis dengan
diskusikan dengan keluarga tentang memberikan pendidikan kesehatan
pengertian hipertensi, penyebab diharapkan keluarga mengetahui
hipertensi, tanda dan gejala tentang komplikasi hipertensi.
hipertensi. Data yang diperoleh Rencana keperawatan yang
keluarga Tn. J belum mengetahui ketiga yaitu keluarga memiliki
tentang pengertian hipertensi, kemampuan merawat anggota
penyebab hipertensi, tanda dan gejala keluarga yang sakit (1100) untuk
hipertensi. Tindakan yang dilakukan meningkatkan pengetahuan tentang
dalam melakukan pengkajian tingkat cara perawatan hipertensi. Data yang
pengetahuan tentang hipertensi diperoleh keluarga Tn. J belum
memberikan pendidikan kesehatan mampu merawat anggota keluarga
melalui media booklets. Sejalan dengan hipertensi. Menurut penelitian
dengan penelitian yang dilakukan Widyasari (2013) pengaruh
oleh Notoatmodjo (2012) pendidikan kesehatan terhadap
menjelaskan bahwa kurang lebih 75% pengaruh peningkatan pengetahuan
dari pengetahuan manusia diperoleh keluarga dalam merawat anggota
melalui mata, sedang sisanya melalui keluarga yang menderita hipertensi.
indera yang lain. Dengan Penulis akan melakukan pendidikan
menggunakan booklets, informasi kesehatan diharapkan keluarga
yang disampaikan melalui mata lebih mengetahui tentang penatalaksanaan
banyak, sehingga informasi akan hipertensi agar mampu merawat
lebih mudah diterima oleh keluarga. anggota keluarga dengan hipertensi.
Menurut penulis dengan memberikan Rencana keperawatan yang ke
pendidikan kesehatan melalui media empat yaitu keluarga mampu
booklets diharapkan keluarga memodifikasi lingkungan (6485)
mengetahui tentang pengertian dalam perawatan hipertensi. Sejalan
hipertensi, penyebab hipertensi, tanda dengan penelitian yang dilakukan
dan gejala hipertensi. oleh Saldana (2015) bahwa intervensi
Rencana keperawatan yang kedua pendidikan kesehatan memperbaiki
yaitu keluarga mampu mengambil lingkungan di rumah. Data yang
keputusan (5510) untuk mengatasi diperoleh keluarga Tn. J mengatakan
masalah hipertensi, diskusikan menciptakan lingkungan yang
dengan keluarga tentang komplikasi nyaman dalam perawatan hipertensi.
yang terjadi akibat hipertensi, Penulis memberikan pujian untuk
identifikasi komplikasi hipertensi, mempertahankan kesehatan
motivasi keluarga untuk lingkungan.
mengungkapkan kembali tentang Rencana keperawatan yang ke
komplikasi yang terjadi akibat lima keluarga memiliki kemampuan
hipertensi, diskusikan dengan untuk memanfaatkan pelayanan

5
kesehatan (7560). Hal ini sejalan pengetahuan tentang hipertensi
dengan penelitian Ludianita (2013) didapatkan data keluarga sudah mampu
pendidikan kesehatan memiliki menjalankan 5 fungsi perawatan
hubungan terhadap pengaruh keluarga, hasil post test menunukkan
manajemen diri dalam memanfaatan hasil jumlah benar 8 soal dan jumlah
fasilitas pelayanan kesehatan. Data salah 2 soal. Hasil studi kasus setelah
yang diperoleh keluarga Tn. J pergi diberikan pendidikan kesehatan
ke fasilitas pelayanan kesehatan terdapat pengaruh pada tingkat
ketika obat hipertensi Ny. S sudah pengetahuan keluarga. Hal ini sesuai
dengan penelitian Jafar (2016) bahwa
habis dan merasa hipertensinya
adanya pengaruh pemberian
kambuh. Menurut penulis
pendidikan kesehatan terhadap tingkat
memberikan informasi kepada
pengetahuan.
keluarga dapat meningkatkan
pemanfaatan fasilitas pelayanan
KESIMPULAN DAN SARAN
kesehatan.
Pada studi kasus ini penulis Studi kasus ini dilakukan dengan
memberikan tindakan pendidikan pengelolaan asuhan keperawatan
kesehatan tentang hipertensi yang keluarga selama 4 kali kunjungan
dilakukan 1 kali dengan durasi 30 dimana dilakukan pendidikan
menit menggunakan media booklets. kesehatan tentang hipertensi. Hasil
Pendidikan kesehatan adalah aplikasi studi kasus ini menunjukkan ada
atau penerapan pendidikan dalam peningkatan pengetahuan tentang
bidang kesehatan. Secara hipertensi. Rekomendasi tindakan
opearasional pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan tentang
adalah semua kegiatan untuk hipertensi menggunakan media
memberikan dan meningkatkan booklets dapat dilakukan oleh
pengetahuan, sikap, praktek baik perawat pada keluarga dengan
individu, kelompok atau masyarakat hipertensi untuk meningkatkan
dalam memelihara dan meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi.
kesehatan mereka sendiri
(Notoatmodjo, 2012). Tujuan DAFTAR PUSTAKA
dilakukan pendidikan kesehatan Adib, M, (2009). Cara Mudah
tentang hipertensi memiliki pengaruh Memahami dan Menghindari
yang positif terhadap peningkatan Hipertensi Jantung dan
pengetahuan keluarga (Mardhiah, Stroke. Yogyakarta :
2015). Pendidikan kesehatan pada Dianloka Pustaka Populer.
keluarga ini perlu dilakukan terutama
pada keluarga yang menderita Dinas Kesehatan, Jateng.
hipertensi karena membutuhkan Profil Kesehatan Provinsi
informasi atau pengetahuan agar Jawa Tengah Tahun 2017.
keluarga mampu merawat anggota Semarang : Dinkes Jateng.
keluarga yang menderita hipertensi.
Hari Selasa, 26 Februari 2019 Hermand & Heamer T. (2018).
dilakukan evaluasi pada kunjungan ke Diagnosis Keperawatan
empat terdapat peningkatan

6
Definisi Dan Klasifikasi Edisi 11. keluarga, kelompok dan
Jakarta : EGC. komunitas dengan modifikasi
NANDA, ICPN, NOC dan NIC, di
Jafar, Hasmi. (2016). Community Puskesmas
based lifestyle intervention for blood dan Masyarakat. Jakarta : penerbit
pressure reduction in children and universitas indonesia (UI-Press).
young adults in developing country,
Bio Medical Journal, 340. Roymond S. Simamora.
(2009). Buku Ajar Pendidikan
Ludianita, O, (2013). dalam Keperawatan. Jakarta : EGC.
Pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap perilaku Triyanto, Endang. (2014).
penderita hipertensi ditinjau dari Pelayanan Keperawatan
aspek sikap tentang hipertensi di Bagi Penderita
Desa Malasan Kecamatan Hipertensi Secara Terpadu,
Durenan Kabupaten Yogyakarta: Graha
Trenggalek. Tesis. Ilmu.
http:/pasca.uns.ac.id/?p=35
6 diakses tanggal 16 Juni Saldana, D.M, Rodriquez S.M.,
2014. Beltran, L.F, Velasco, M.P.,
Umama, J.M., Martinez,
Mardhiah A, Abdullah M.A., et al. (2015). Efecto de un
A, Hermansyah. (2015). plan educativo en la cappacidal de
Pendidikan Kesehatan Dalam agencia de autocuidado del paciente
Peningkatan Pengetahuan Sikap con hypertension arterial. Aquichan
Dan Keterampilan Keluarga Dengan ISSN 1657-599, 13(3), 363-372.
Hipertensi. Jurnal Ilmu Keperawatan
ISS: 2338-6371. Widyasari, F., Candrasari, D., &
Anika, (2013). Pengaruh Pendidikan
Notoatmodjo, S. (2012). Metode Tentang Hipertensi Terhadap
Penelitian Keperawatan. Perubahan Pengetahuan Dan Sikap
Jakarta : Rineka Cipta. Lansia Di Desa Makam Haji
Kartasura Sukoharjo, Jurnal UMS.
Notoatmodjo, S. (2012).
Promosi Kesehatan
Teori dan Aplikasi, Jakarta: Rineka
Cipta.

Proverawati, A & Sulistyawati, E.


(2010). Solusi Problem Dewasa.
Yogyakarta : Nuha Medika.

Riasmini et al. (2017). Panduan


asuhan keperawatan individu,

Anda mungkin juga menyukai