Anda di halaman 1dari 13

ISSN 2302-4283 (print)

ISSN 2580-9571 (online)


Online di https://jurnal.poltekkes-soepraoen.ac.id
DOI: 10.47794/jkhws

FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI PADA REMAJA


Fira Mardianti1, Dewi Rachmawati2, Suprajitno3
1,2,3
Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Malang
(Korespondensi: dewi_rachmawati@poltekkes-malang.ac.id)

ABSTRAK
Pendahuluan: hipertensi dapat terjadi pada usia dewasa maupun remaja, banyak faktor yang
mempengaruhi terjadinya hipertensi pada remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko
yang dapat mempengaruhi terjadinya hipertensi pada remaja. Metode: desain penelitian adalah
Traditional Review, dengan sumber literatur dari database google scholar, dengan kriteria inklusi artikel
yang terbit tahun 2016-2020, dapat di download secara keseluruhan, dilengkapi DOI atau ISSN atau E-
ISSN dan desain penelitian cross sectional dan kasus kontrol. Pencarian menggunakan kata kunci faktor
risiko”hipertensi”remaja diperoleh 21 artikel dan hanya 5 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi,
kemudian artikel yang terpilih disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil: faktor risiko hipertensi
meliputi, IMT, obesitas, aktivitas fisik, riwayat hipertensi keluarga, jenis kelamin, kebiasaan merokok,
stress dan kebiasaan konsumsi garam atau natrium berlebih. Kesimpulan: faktor risiko hipertensi yang
dominan sering terjadi pada remaja diakibatkan oleh faktor risiko obesitas, riwayat hipertensi keluarga,
dan aktivitas fisik. Diharapkan bagi remaja agar selalu menjaga kesehatan dan kebugaran diri seperti
olahraga dan menjaga pola makan yang baik untuk mencegah terjadinya hipertensi pada remaja dan
pada fasilitas kesehatan perlu diadakan pencegahan hipertensi pada remaja salah satunya dengan
sosialisasi.

Kata kunci: Faktor risiko, Hipertensi, Remaja

RISK FACTORS FOR HYPERTENSION IN ADOLESCENTS

ABSTRACT
Introduction: hypertension can occur in adults and adolescents, many factors influence the
occurrence of hypertension in adolescents. The purpose of this study was to determine the risk
factors that can affect the occurrence of hypertension in adolescents. Methods: The research
design is a traditional review, with literature sources from the google scholar database, with
inclusion criteria for articles published in 2016-2020, which can be downloaded in their
entirety, equipped with DOI or ISSN or E-ISSN and cross-sectional and case-control research
designs. A search using the keyword risk factor "hypertension" found 21 articles and only 5
articles that matched the inclusion criteria, then the selected articles were presented in the
form of tables and narratives. Results: Risk factors for hypertension include BMI, obesity,
physical activity, family history of hypertension, gender, smoking habits, stress, and the habit
of consuming excess salt or sodium. Conclusion: the dominant risk factors for hypertension
often occur in adolescents due to risk factors for obesity, family history of hypertension, and
physical activity. It is expected for adolescents to always maintain their health and fitness such
as exercise and maintaining a good diet to prevent hypertension in adolescents and at health
facilities, it is necessary to prevent hypertension in adolescents, one of which is through
socialization

Keywords: Risk factor, Hypertension, Adolescents

43 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 10 Nomor 01, April 2022
PENDAHULUAN WHO tahun 2011 dalam (Kemenkes RI,
Hipertensi atau penyakit tekanan 2013) satu milyar orang didunia menderita
darah tinggi adalah salah satu penyakit hipertensi, dua pertiga diantaranya berada
yang banyak diderita pada penduduk pada negara berkembang yang
negara berkembang. Hipertensi merupakan berpenghasilan rendah sampai sedang.
penyakit tidak menular kronis yang tidak Prevelensi hipertensi akan terus meningkat
dapat disembuhkan tetapi dapat tajam, diprediksikan pada tahun 2025 nanti,
dikendalikan. Hipertensi tidak hanya terjadi sekitar 29% orang dewasa di seluruh dunia
pada kelompok usia dewasa maupun lanjut, menderita hipertensi. Hipertensi telah
tetapi juga dapat terjadi pada usia remaja. mengakibatkan kematian sekitar 8 juta
Faktor risiko terjadinya hipertensi dapat orang setiap tahun. Berdasarkan Riset
berasal dari riwayat hipertensi keluarga, Kesehatan Dasar tahun 2007 prevelensi
berat badan lebih atau obesitas, aktivitas hipertensi pada penduduk usia 18 tahun ke
fisik kurang, pola hidup sehari-hari, atas di Indonesia adalah sebesar 31,7%.
mengonsumsi alkohol, dan stres (Nurmala Prevalensi hipertensi tertinggi di provinsi
& Rachmayanti, 2020). Kalimantan selatan sebesar 39,6% dan
Hipertensi terjadi jika peningkatan terendah di Papua Barat sebesar 20,1%.
tekanan darah dalam pembuluh darah Selain itu, Provinsi Jawa Timur,
(arteri) tidak nomal. Seringkali, seseorang Yogyakarta, Jawa Tengah, hingga NTB
yang mengalami hipertensi tidak menyadari merupakan provinsi yang mempunyai
bahwa dirinya mengalami hipertensi. prevelensi hipertensi lebih tinggi dari angka
Klasifikasi hipertensi pada remaja berbeda nasional. Pada usia remaja hipertensi juga
dengan klasifikasi pada orang dewasa. merupakan suatu masalah. Oleh karena itu
Klasifikasi tekanan darah atau hipertensi remaja yang mengalami hipertensi dapat
pada remaja didasarkan pada kurva terus berlanjut pada usia dewasa dan
persentil yang diklasifikasikan remaja yang memiliki risiko morbiditas dan mortalitas
mengalami hipertensi dengan tekanan yang lebih tinggi. Walaupun prevalensi
darah 130-139 mmHg atau >95persentil secara klinis sangat sedikit pada anak dan
ditambah 11 mmHg. Hipertensi yang remaja dibanding pada dewasa, namun
terjadi pada remaja biasanya adalah cukup banyak bukti yang menyatakan
hipertensi esensial, yaitu hipertensi tanpa bahwa hipertensi esensial pada orang
gejaladan banyak terdeteksi pada saat tes dewasa dapat berawal pada masa kanak-
rutin (Shaumi & Achmad, 2019). Menurut kanak dan remaja. Angka kejadian
44 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 10 Nomor 01, April 2022
hipertensi pada anak dan remaja pola hidup dalam keluarga misalnya pola
diperkirakan antara 1–3%. Angka kejadian makan. Faktor gaya hidup juga dapat
hipertensi ini meningkat sesuai dengan mempengaruhi risiko terjadinya hipertensi.
usia, berkisar 15% pada usia dewasa muda Gaya hidup yang kurang baik seperti
hingga 60% pada orang yang berusia 65 kurang teratur jam tidur, olahraga atau
tahun ke atas. Di Indonesia angka kejadian aktivitas yang kurang yang dapat
hipertensi pada anak dan remaja bervariasi menimbulkan stres juga sangat berperan
dari 3,11% sampai 4,6% (Saing, 2016). dalam memicu terjadinya hipertensi pada
Banyak faktor yang menyebabkan remaja (Shaumi & Achmad, 2019).
hipertensi pada remaja, yang dibedakan Berdasarkan uraian diatas
menjadi 2 kelompok, yang pertama faktor hipertensi dapat terjadi pada usia dewasa
risiko yang tidak dapat diubah dan faktor maupun remaja. Banyak faktor yang
risiko yang dapat diubah. Faktor risiko mempengaruhi terjadinya hipertensi pada
hipertensi yang tidak dapat diubah meliputi remaja. Sehingga, tujuan literatur review
riwayat hipertensi yang dialami keluarga, ini adalah untuk mengetahui tentang faktor
berat lahir rendah, dan jenis kelamin. risiko terjadinya hipertensi terhadap
Sedangkan faktor risiko yang dapat diubah remaja.
meliputi, kegemukan atau obesitas,
kebiasaan merokok, kurang aktivitas fisik, METODE PENELITIAN
konsumsi garam berlebihan, konsumsi Jenis dan metode literatur review
alkohol, psikososial, kualitas tidur, dan yang digunakan adalah Traditional review.
stress (Shaumi & Achmad, 2019). Strategi pencarian literatur dilakukan
Kejadian hipertensi pada remaja dengan 1). Menentukan topik yaitu faktor
banyak diawali dengan faktor berat badan risiko kejadian hipertensi pada remaja, 2).
atau obesitas. Dalam penelitian didapatkan Merumuskan, PEOS yaitu P (Population):
bahwa terdapat hubungan antara remaja, E(Exposure): faktor risiko
kegemukan atau obesitas dengan hipertensi, O (Outcome): adanya hipertensi
hipertensi. Riwayat hipertensi pada pada remaja, S (Study): observasional
keluarga juga dapat mempengaruhi dengan desain cross sectional dan kasus
terjadinya hipertensi pada remaja. Riwayat control, 3). Melakukan penelusuran artikel
hipertensi keluarga merupakan faktor pada database google scholar menggunakan
dominan kejadian hipertensi pada remaja. kata kunci faktor risiko”hipertensi”dengan
Riwayat hipertensi dalam keluarga kriteria inklusi artikel yang terbit tahun
dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor 2016-2021, artikel yang dapat didownload
45 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 10 Nomor 01, April 2022
secara keseluruhan, artikel yang dilengkapi diolah dengan cara mencari kesamaan
DOI atau ISSN/e-ISSN dan artikel sesuai ataupun membandingkan isi artikel yang
dengan konteks yang dibahas, 4). Hasil sesuai dengan rumusan masalah peneliti,
penelusuran literatur ditemukan 50 artikel dan hasil dari pembandingan tersebut akan
yang kemudian diseleksi berdasarkan dilakukan pembahasan untuk menentukan
kriteria inklusi didapatkan 5 artikel yang kesimpulan. Berikut adalah dokumentasi
sesuai, 5). Artikel yang didapat kemudian pencarian artikel dalam diagram flowchart:
Mencari di database Google Shcolar

Dengan kata kunci faktor risiko, hipertensi, remaja n=


50

Artikel disaring atas dasar judul, abstrak dan kata kunci

Hasil pencarian yang akan diproses Hasil pencarian yang tidak diproses
kembali n: 21 kembali n: 29

Inklusi Eksklusi
 Artikel terbitan 5 tahun terakhir  Artikel terbitan lebih dari 5 tahun
(2016-2020) terakhir (lebih dari 2016-2020)
 Artikel yang dapat diunduh  Artikel yang tidak dapat diunduh
keseluruhan keseluruhan atau artikel yang
 Artikel dilengkapi DOI atau hanya dapat dibaca abstraknya
ISSN atau e-ISSN saja
 Artikel sesuai dengan konteks  Artikel tidak dilengkapi DOI atau
yang dibahas ISSN atau e-ISSN
 Artikel berupa literatur review

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, Hasil akhir


setelah dieklusi n= 5

Gambar 1. Flowchart Literatur Review Faktor Risiko Kejadian Hipertensi pada


Remaja

46 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 10 Nomor 01, April 2022
HASIL PENELITIAN obesitas, kurangnya aktifitas fisik, riwayat
Berdasarkan hasil review pustaka keluarga dengan hipertensi/gen, jenis
ditemukan beberapa faktor risiko yang kelamin, kebiasaan merokok, stress dan
dapat mempengaruhi hipertensi pada kebiasaan konsumsi natrium (lihat tabel 1).
remaja diantaranya adalah IMT berlebih,
Tabel 1. Hasil Literatur Review Faktor Risiko Hipertensi Pada Remaja

No. Judul Penelitian Desain dan Sampel Faktor risiko Hasil


HT
1. Judul: Risk Desain: Cross sectional Jenis kelamin, a. Stress tinggi (b: 3,52; 95% CI:
Factors of Sampel: riwayat 1,64 sampai 5,39;p<0,001)
Hypertension in - Jumlah dan Usia keluarga b. Durasi tidur < 8 jam (b: 2,28; 95%
High School responden: 200 remaja (genetik), CI: 0,63 sampai 3,93; p: 0,007)
Students: yang berusia 15-19 obesitas, diet, c. Obesitas (b: 2,15;95% CI: 0,76
Multilevel tahun (perempuan durasi tidur, sampai 3,55; p: 0,002)
Evidence of The berjumlah 165 dan laki- tingkat stres, d. Tingkat uang saku berlebih (b:
Contextual Effect laki 35 remaja) dan tingkat 2,00; 95% CI: 0,45 sampai 3,56; p:
of School ekonomi 0,011)
Penulis: Mayasari (uang saku) e. Riwayat hipertensi keluarga (b:
Kurnianingsih, 1,93; 95% CI: 0,48 sampai 3,39; p:
Yulia Lanti Retno 0,009)
Dewi, Dan Eti f. Jenis kelamin laki-laki (b: 1,87;
Poncorini 95% CI: 0,38 sampai 3,36; p:
Pamungkasari, 0,014)
Tahun Publikasi: g. Pola makan buruk (b: 1,54; CI
Juli 2019 95%: 0,09 sampai 2.99; p: 0,036)
2. Judul: Analisis Desain: Jenis kelamin, Dari uji statistik faktor risiko
Faktor Yang Deskriptif korelasional Riwayat hipertensi pada remaja, yang termasuk
Berhubungan dengan pendekatan cross keluarga, faktor risiko terjadinya hipertensi pada
Dengan sectional IMT, remaja ada 2 kategori, yaitu:
Hipertensi Pada Sampel: Konsumsi a. IMT (R: 0,355, p value: 0,000)
Remaja -Jumlah dan Usia natrium, b. Aktivitas fisik (R: -0,178, p value:
Penulis: Zahrotul responden: 125 remaja Merokok, 0,047)
Fitria Suryawan siswa SMA Negeri Stress,
Tahun Publikasi: Surabaya, mayoritas Ekonomi,
2019 berusia 16 tahun Aktivitas fisik,
(perempuan sebanyak 76 dan Hipertensi
dan laki-laki 49) pada remaja
3. Judul: Faktor Desain: Umur, a. Obesitas (OR: 24,449 95%CI, p:
Risiko Kejadian Observasional dengan Tekanan 0,003)
Hipertensi Pada pendekatan kasus kontrol darah, Gaya b. Asupan natrium berlebih (OR:
Siswa Sma Di Sampel: hidup dan pola 14,752 95%CI p:0,018)
Kota Semarang - Jumlah dan usia makan yang
Tahun 2016 responden: 70 Siswa kurang baik,
Penulis: Bintari SMA Islam Hidayatullah IMT (Indeks
Fajar Kota Semarang Tahun Masa Tubuh),
Kurnianingtyas,S 2016 (35 siswa Olahraga atau
uyatno, Martha menderita hipertensi, 35 aktivitas fisik
Irene Kartasurya siswa sebagai kontrol),
Tahun Publikasi: Mayoritar remaja usia
2017 15-18 tahun (tidak
diketahui jumlah jenis
kelamin antara laki-laki
dan perempuan)

47 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 10 Nomor 01, April 2022
No. Judul Penelitian Desain dan Sampel Faktor risiko Hasil
HT
4. Judul: Analisis Desain: Usia, Jenis a. Aktivitas fisik (koefisien: -1,097,
Faktor Risiko Korelasional dengan kelamin, OR: 0,334, p-val: 0,024)
Terjadinya pendekatan cross sectioal Riwayat b. Perilaku merokok (koefisien:
Hipertensi Pada Sampel: keluarga, 1,770, OR: 0,170, p-val: 0,008)
Remaja Usia 15- - Jumlah dan usia Indeks masa
18 Tahun Di responden: 176 orang tubuh (IMT),
Wilayah siswa sekolah menengah Lingkar
Kepanjen kejuruan di wilayah abdomen,
Penulis: Frastiqa kepanjen, mayoritas Aktivitas fisik,
Fahrany berusia 17 tahun Kebiasaan
Tahun Publikasi: (responden perempuan merokok
2019 154 dan responden laki-
laki 22)
5. Judul: Riwayat Desain: Status gizi a. Riwayat hipertensi keluarga (OR:
Hipertensi Potong lintang (IMT), 3,884, 95%CI: 1,588 sampai
Keluarga Sebagai Sampel: Asupan gizi, 9,498, p-val: 0,003)
Faktor Dominan - Jumlah dan usia Gaya hidup b. IMT (OR: 3,174, 95%CI: 1,420
Hipertensi pada responden: 144 siswa (durasi tidur, sampai 7,094, p-val: 0,003)
Remaja Kelas XI kelas XI SMA stres, aktivitas
SMA Sejahtera 1 Sejahtera 1 Depok, fisik),
Depok Tahun mayoritas berusia Karakteristik
2017 kurang dari 17 tahun (jenis kelamin
Penulis: Annisa (Responden dan riwayat
Nursita Angesti, perempuan 87 dan keluarga)
Triyanti, Ratu responden laki-laki 65)
Ayu Dewi Sartika
Tahun Publikasi:
2018

PEMBAHASAN mendeteksi kejadian gemuk dan obesitas.


Faktor risiko IMT terhadap terjadinya Pada remaja, IMT berkolerasi dengan
hipertensi pada remaja faktor risiko penyakit kardiovaskuler salah
IMT (Indeks masa tubuh) merupakan satunya adalah hipertensi.
salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi Hal tersebut didukung oleh penelitian
pada remaja. Pada penelitian Suryawan Shaumi & Achmad (2019), peningkatan
(2019), mengatakan adanya peningkatan IMT yang terkait dengan peningkatan
level hipertensi pada remaja yang obesitas. jumlah norefinefrin di ginjal menunjukkan
IMT merupakan salah satu metode yang adanya hubungan antara aktivasi sistem
dapat digunakan untuk mengukur lemak saraf simpatis yang berhubungan dengan
dalam tubuh anak-anak dan remaja. obesitas dan pelepasan renin. Peningkatan
Pengukuran ini untuk menskrining nilai aktivitas sistem saraf simpatis inilah yang
IMT dalam beberapa kategori. Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan darah
sejalan dengan penelitian Angesti et al pada remaja
(2018), mengatakan IMT merupakan salah Faktor risiko obesitas terhadap
satu pengukuran untuk skrining atau terjadinya hipertensi pada remaja

48 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 10 Nomor 01, April 2022
Remaja dengan obesitas memiliki fisiologis lain dari insulin masih terjadi
risiko 2,15 kali lebih tinggi mengalami seperti retensi sodium, perubahan struktur
hipertensi dari pada remaja tidak obesitas. dan fungsi vaskular, transpor ion, dan
Hal ini karena apabila badan gemuk jantung aktivasi sistem saraf simpatis, sehingga
akan memompa darah lebih cepat keseluruh akan mengakibatkan hipertensi.
tubuh sehingga mengakibatkan tekanan Didapatkan juga obesitas dapat
lebih kuat dan mengakibatkan tekanan meningkatkan risiko terjadinya hipertensi
darah meningkat Kurnianingsih et al. karena beberapa sebab seperti, semakin
(2019). Penelitian ini sejalan dengan besar massa tubuh, maka semakin banyak
Kurnianingtyas, Bintari Fajar. Suyatno. darah yang dibutuhkan untuk memasok
Kartasurya (2017), mengatakan bahwa oksigen dan makanan ke jaringan tubuh.
obesitas merupakan faktor risiko yang Hal ini berarti volume darah yang beredar
dapat mengakibatkan hipertensi pada melalui pembuluh darah menjadi
remaja. Pada remaja yang obesitas saat meningkat sehingga memberikan tekanan
istirahat curah jantung menjadi meningkat, lebih besar pada dinding arteri (Tika &
hal tersebut disertai dengan peningkatan Widya, 2019).
volume darah yang dipompa setiap denyut. Faktor risiko aktivitas fisik terhadap
Selain itu, pada remaja obesitas diding terjadinya hipertensi pada remaja
arteri karoid juga menebal, oleh karena itu Suryawan (2019), menunjukkan pada
tekanan darah meningkat. Hal ini juga artikel penelitiannya bahwa ada hubungan
sejalan dengan penelitian Angesti et al. antara aktivitas fisik dan kejadian
(2018), pada remaja obesitas, dapat terjadi hipertensi pada remaja. Dibuktikan bahwa
resistensi insulin dan gangguan pada fungsi responden yang memiliki kebiasaan
endotel pembuluh darah yang aktivitas fisik ringan memiliki jumlah
menyebabkan vasokontriksi dan reabsorbsi hipertensi tingkat 1 lebih banyak (5,5%)
natrium pada ginjal yang dapat memicu dari pada responden dengan aktivitas fisik
terjadinya hipertensi. sedang (0,8%) dan aktivitas fisik berat
Pernyataan diatas didukung dengan (1,6%). Hal ini terjadi karena kekuatan
penelitian yang dilakukan Saing (2016), hubungan antar variabel rendah dan
Selective insulin resistance yang terjadi berbanding terbalik. Sehingga semakin
pada remaja obesitas merupakan suatu ringan aktivitas fisik, maka hipertensi
keadaan apabila seseorang mengalami semakin berat. Hal ini sejalan dengan
gangguan kemampuan insulin dalam penelitian yang dilakukan Fahrany et al.
metabolisme glukosa, namun efek (2019), bahwa aktivitas fisik terbukti
49 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 10 Nomor 01, April 2022
mempunyai peran dalam mempengaruhi menyatakan, jika orangtua mengalami
tekanan darah. karena semakin tinggi durasi hipertensi maka anak akan memiliki resiko
waktu yang digunakan untuk aktivitas fisik mengalami hipertensi, faktor genetik
(kurang lebih 25menit/hari), maka tekanan diyakini dengan kejadian hipertensi pada
diastol akan menurun sebesar 1,4 mmHg. remaja, dimana jika kedua orangtua remaja
Pernyataan diatas didukung oleh yaitu ayah dan ibu mengalami hipertensi
penelitian yang dilakukan Pardede (2018), maka risiko remaja mengalami hipertensi
menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat sebanyak 50%. Sedangkan apabila hanya
mempengaruhi tekanan darah. Hal ini salah satu orang tua yang mengalami
disebabkan oleh pengaruh hormonal dan hipertensi maka risiko terjadinya hipertensi
aktivitas jantung. Kurangnya aktivitas fisik sebanyak 30%.
dapat meningkatkan risiko hipertensi Hal tersebut sejalan pada penelitian
karena meningkatkan risiko kelebihan berat Angesti et al., (2018) mengatakan, riwayat
badan atau obesitas. Jadi orang yang tidak hipertensi keluarga merupakan faktor
aktif juga cenderung mempunyai frekuensi dominan terhadap terjadinya hipertensi.
denyut jantung yang lebih tinggi, sehingga Faktor genetik yang berperan pada kejadian
otot jantungnya harus bekerja lebih keras hipertensi memberikan 2 jenis hipertensi,
pada setiap kontraksi. Makin keras dan yaitu hipertensi yang diturunkan secara
sering otot jantung memompa darah mendelin atau disebut dengan hipertensi
keseluruh tubuh, semakin besar tekanan monogenik dan hipertensi yang
yang dibebankan pada arteri. dipengaruhi banyak gen. Hipertensi
Faktor risiko riwayat keluarga terhadap monogenik terjadi paling sedikit akibat
terjadinya hipertensi pada remaja mutasi pada 10 gen, kelainan yang
Riwayat hipertensi keluarga mendasari hipertensi monogenik akibat
merupakan salah satu faktor risiko mutasi gen adalah gangguan pada protein
terjadinya hipertensi pada remaja. Hal ini tubuli ginjal yang berperan pada
memiliki efek yang hampir signifikan pada transportasi natrium. Sedangkan hipertensi
hipertensi remaja usia 15-19 tahun. Remaja yang dipengaruhi oleh banyak gen ini
dengan riwayat hipertensi remaja memiliki disebabkan gen major dan minor. Ada
risiko lebih tinggi sebanyak 1,93 kali dari beberapa gen yang melibatkan sistem yang
pada remaja yang tidak memiliki riwayat berperan pada mekanisme terjadinya
keluarga hipertensi. Hal tersebut sesuai hipertensi, yaitu Renin-Angiotensin-
dengan penelitian yang dilakukan Aldosteron (RAA) sistem, G-protein/signal
Kurnianingsih et al (2019), yang
50 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 10 Nomor 01, April 2022
transduction pathway system, noradregenik Suryawan (2019), secara keseluruhan hasil
sistem dan inflamasi. tekanan darah pada remaja menunjukan
Selain pernyataan diatas, juga hasil yang normal. Pada remaja dengan
didukung oleh pernyataan dari Saing, prehipertensi, remaja perempuan lebih
(2016) bahwa jika kedua orangtua banyak dari pada remaja laki-laki, dan pada
mengalami hipertensi, maka angka hipertensi tingkat 1, remaja laki-laki lebih
kejadian hipertensi pada keturunannya banyak daripada remaja perempuan.
meningkat 4 sampai 15 kali dibanding Sedangkan pada penelitian Kurnianingsih
dengan kedua orangtua tidak mengalami (2019), terdapat perbedaan antara
hipertensi. Bila kedua orangtua menderita presentase hipertensi laki-laki dan
hipertensi esensial, maka 44,8% anaknya perempuan. Tingginya presentasi ini dapat
akan menderita hipertensi. Jika hanya salah dipengaruhi oleh faktor biologis, yang
satu orangtua hipertensi maka 12,8% meliputi hormon dan kromosom yang dapat
keturunannya akan mengalami hipertensi. mempengaruhi ataupun menurunkan risiko
Telah terbukti bahwa bukan hanya tekanan hipertensi pada perempuan. Hormon
darah, tapi juga mekanisme pengaturan androgen pada laki-laki inilah yang
sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron, memberikan pengaruh peningkatan darah
sistem saraf simpatis, semuanya lebih tinggi dibandingkan perempuan. Jenis
dipengaruhi secara genetik. Tehnik kelamin dapat menyebabkan hipertensi
biomolekular modern telah melakukan pada remaja kemungkinan karena adanya
pemeriksaan gen yang bertanggungjawab perbedaan mekanisme hormonal yang
terhadap terjadinya hipertensi pada mempengaruhi tekanan darah. Selain itu,
seseorang. perbedaan secara signifikan proporsi
Faktor risiko jenis kelamin terhadap kejadian hipertensi pada laki-laki dan
terjadinya hipertensi pada remaja perempuan mungkin disebabkan oleh gaya
Pada penelitian Kurnianingsih et al hidup yang berbeda contohnya pada laki-
(2019), mengatakan jenis kelamin memliki laki tidak sering ditemukan dengan
hubungan yang hampir signifikan dengan kebiasaan merokok (Siswanto et al., 2020).
kejadian hipertensi pada remaja. Faktor risiko kebiasaan merokok
Sedangkan pada penelitian Suryawan terhadap terjadinya hipertensi pada
(2019), jenis kelamin tidak memiliki remaja
hubungan terhadap terjadinya hipertensi. Hubungan antara kebiasaan merokok
Perbedaan hasil dari kedua penelitian dan risiko terjadinya penyakit
adalah pada penelitian Zahrotul Fitria kardiovaskuler memang sering terjadi.
51 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 10 Nomor 01, April 2022
Selain lama kebiasaan merokok dilakukan, bisa terjadi jika seseorang berada dalam
banyaknya rokok yang dikonsumsi perhari kondisi tegang, perasaan tertekan, sedih,
juga dapat meningkatkan risiko lebih tinggi takut dan merasa bersalah. Keadaan inilah
(Siswanto et al., 2020). Pada penelitian yang akan merangsang ginjal untuk
Fahrany et al. (2019), mengatakan perilaku memproduksi hormon adrenal yang akan
merokok sering dikaitkan dengan kejadian merangsang jantung untuk memompa darah
hipertensi. Namun tidak jarang juga terjadi cepat dan lebih kuat, sehingga tekanan
pada remaja, risiko hipertensi akan semakin darah meningkat. Jika kondisi ini
meningkat 1,13 kali pada orang yang berlangsung lama, dan tidak segera
merokok lebih dari 10 batang/hari. dapatkan pengobatan dapat menyebabkan
Sedangkan menurut penelitian Suryawan hipertensi. Stress yang terjadi terus
(2019), tidak ada hubungan signifikan menerus dapat mempengaruhi kerja
antara merokok dengan kejadian hipertensi kelenjar adrenal dan tiroid dalam
pada remaja. Karena pada populasi lebih memproduksi hormon adrenalin, tiroksin,
dominan perempuan dibandingkan laki-laki dan kortisol. Sebagai hormon utama stress
dan remaja dengan kebiasaan merokok akan naik jumlahnya dan berpengaruh
sedikit. secara signifikan pada sistem homeostasis,
Zat kimia beracun, seperti nikotin dan adrenalin yang bekerja secara simpatis
karbon monoksida yang terdapat dalam inilah yang berpengaruh terhadap kenaikan
rokok dan dihisap masuk kedalam aliran denyut jantung, dan tekanan darah (Tika &
darah sehingga merusak lapisan endotel Widya, 2019).
pembuluh darah arteri, yang dapat Namun pada penelitian Suryawan
mengakibatkan proses aterosklerosis dan (2019), mengatakan bahwa stress tidak
hipertensi. Seseorang yang merokok lebih memiliki hubungan signifikan dengan
dari satu bungkus rokok sehari memiliki kejadian hipertensi. Karena pada remaja
risiko dua kali lebih tinggi dari pada yang mayoritas berada pada tingkat stress yang
tidak memiliki kebiasaan merokok normal, sehingga hipertensi pada remaja
(Pardede, 2018). tidak disebabkan oleh faktor stress,
Faktor risiko stres terhadap terjadinya melainkan faktor lainnya seperti IMT. Dan
hipertensi pada remaja dengan seiring bertambahnya usia stress
Pada penelitian Kurnianingsih et al juga dapat meningkat.
(2019), menunjukkan bahwa stress Faktor risiko konsumsi natium terhadap
memiliki efek kusus dengan terjadinya terjadinya hipertensi pada remaja
hipertensi pada remaja. Hal ini karena Stres
52 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 10 Nomor 01, April 2022
Asupan natrium berlebih merupakan oubain dilepaskan oleh kelenjar adrenal
faktor risiko terhadap kejadian hipertensi. sebagai respon terhadap asupan natrium
Hasil penelitian Kurnianingtyas, Bintari yang tinggi (Tika & Widya, 2019).
Fajar. Suyatno. Kartasurya (2017),
menunjukkan bahwa retensi natrium akan KESIMPULAN
meningkatkan cairan dari sel. Dimana air Berdasarkan hasil study literatur
akan bergerak ke arah larutan elektrolit review 5 artikel, dapat disimpulkan faktor
yang memiliki konsentrasi tinggi. Hal ini risiko hipertensi meliputi IMT, obesitas,
mengakibatkan peningkatan volume aktivitas fisik, riwayat hipertensi keluarga,
plasma darah dan akan meningkatkan curah jenis kelamin, kebiasaan merokok, stress,
jantung, sehingga tekanan darah dan kebiasaan konsumsi garam atau
meningkat. Sedangakn dalam penelitian natrium. Sedangkan faktor risiko hipertensi
Suryawan, (2019), mengatakan bahwa pada yang sering terjadi pada remaja diakibatkan
remaja memiliki sensitifitas yang berbeda- oleh obesitas, riwayat hipertensi keluarga
beda pada garam dan natrium. Pada remaja dan aktivitas fisik. Disarankan pada remaja
sensitivitas terhadap garam dan natrium untuk selalu menjaga kesehatan dan
cenderung lebih rendah dari usia dewasa, kebugaran diri. Seperti, dengan cara rutin
sensivitas garam akan meningkat seiring mengikuti pemeriksaan di sekolah atau
dengan konsumsi garam atau makanan fasilitas kesehatan terdekat, melakukan
yang mengandung natrium dalam jangka aktivitas fisik/olahraga rutin, menjaga pola
waktu lebih lama. makan yang sehat dan teratur, pola tidur
Natrium memiliki hubungan yang yang baik, serta perlu edukasi untuk
sebanding dengan timbulnya hipertensi. pengetahuan lebih lanjut terkait kesehatan
semakin banyak jumlah natrium dalam remaja. Salah satunya adalah edukasi
tubuh maka akan mengakibatkan tentang pengetahuan pencegahan hipertensi
peningkatan volume plasma, curah jantung dini.
dan tekanan darah. Reabsorbsi natrium oleh
tubulus ginjal akan meningkat pada DAFTAR PUSTAKA
penderita hipertensi primer. Hal ini Angesti, A. N., Triyanti, T., & Sartika, R.
disebabkan karena stimulasi beberapa A. D. (2018). Riwayat Hipertensi
Keluarga Sebagai Faktor Dominan
pengangkut natrium yang terletak di Hipertensi pada Remaja Kelas XI
membran luminal dan menyediakan energi SMA Sejahtera 1 Depok Tahun
2017. Buletin Penelitian Kesehatan,
untuk transpor tersebut. Selain itu, zat
46(1), 1–10.
endogen yang merupakan stereisomer dari
53 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 10 Nomor 01, April 2022
https://doi.org/10.22435/bpk.v46i1. Kurnianingsih, M., Lanti, Y., Dewi, R., &
41 Pamungkasari, P. (2019). Risk
Factors of Hypertension in High
Batubara, J. R. (2016). Adolescent
School Students. Journal of
Development (Perkembangan
Epidemiology and Public Health,
Remaja). Sari Pediatri, 12(1), 21.
4(4), 259–269.
https://doi.org/10.14238/sp12.1.20
10.21-9 Kurnianingtyas, Bintari Fajar. Suyatno.
Kartasurya, M. I. (2017). Journal of
Budi Susatia, Sk. M. K., Dr. Moh. Wildan,
Chemical Information and
A. Per.Pen., M. P., Dr Annasari
Modeling, 53(9), 21–25.
Mustafa, SKM., M. S., Dr. Nur
http://www.elsevier.com/locate/scp
Rahman, STP., M., Dr. Farida Halis
DK, SKp, Mp., Tapriadi, SKM., M. Nurmala, I. Muthmainnah. rachmayanti, R.
P., Imam Subekti, S.Kp., M. K. S. D. D. (2020). Mewujudkan Remaja
K., Herawati Mansur, SST., M.Pd., Sehat Fisik, Mental dan Sosial.
M. P., Diniyah Kolidah, S.ST, Airlangga University Press.
S.Gz., M., Ibnu Fajar, SKM, Mk., https://books.google.co.id/books?id
Ir. Astutik Pudjirahaju, M. S., Dyah =uOkJEAAAQBAJ&pg=PA28&d
Widodo, S.Kp, M. K., Hurun Ain, q=hipertensi+remaja&hl=id&sa=X
S.Kep.Ns, M. K., Afnani Toyibah, &ved=2ahUKEwij_6uk1LnuAhX_
A.Per.Pen, M. P., Tarsikah, S.Si.T, _XMBHed8Cz0Q6AEwAHoECA
M. K., Lulut Sasmito, S.Kep, Ns, QQAg#v=onepage&q=hipertensi
M. K., Sumy Dwi Antono, remaja&f=false
S.Kep.Ners, M. K., Achmad Zani
Nursalam, Kusnanto, M.Has, E. M., Yusuf,
Pitoyo, S.Si.T, M., Chyntia Vicky
A., Kurniawati, N. D., Sukartini, T.,
Alvionita, S.Tr.Kes, M. S., &
Efendi, F., & Kusumaningrum, T.
Polkesma, P. K. S. (2020). New24
(2020). Pedoman Penyusunan
Sept_PEDOMAN KTI STUDI
Skripsi - Literature Review Dan
LITERATUR-2.
Tesis - Systematic Review.
Fahrany, F., Tinggi, S., & Kesehatan, I.
Octavia, S. A. (2020). MOTIVASI
(2019). ANALISIS FAKTOR
BELAJAR DALAM
RISIKO TERJADINYA
PERKEMBANGAN REMAJA.
HIPERTENSI Jurnal ILKES (
https://books.google.co.id/books?id
Jurnal Ilmu Kesehatan ). 10(2),
=QmrSDwAAQBAJ&printsec=fro
156–163.
ntcover&dq=perkembangan+remaj
Fitrianingsih, Siswanto, Y., & Tarmali, A. a&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi6
(2015). Beberapa Faktor Yang 8P3K_8DuAhUjILcAHQErCJg4C
Berhubungan Dengan Kejadian hDrATAAegQIBhAB#v=onepage
Hipertensi Pada Remaja di SMAN 1 &q=perkembangan remaja&f=false
Ungaran Kabupaten Semarang.
Pardede, S. O. (2018). Majalah kedokteran
Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 8(17),
F.K.-UKI. Majalah Kedokteran,
33–39.
32(1), 30–40.
Kemenkes RI. (2013). Pedoman Teknis http://ejournal.uki.ac.id/index.php/
Penemuan dan Tatalaksana mk/article/view/681
Hipertensi.

54 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 10 Nomor 01, April 2022
Probosari, E. (2017). Faktor Risiko 115–122.
Hipertensi Pada Remaja. Faktor https://doi.org/10.22435/mpk.v29i2
Risiko Hipertensi Pada Remaja, .1106
5(1), 18–27.
Siswanto, Y., Widyawati, S. A., Wijaya, A.
https://doi.org/10.14710/jnh.5.1.20
A., & Dewi, B. (2020). Hipertensi
17.18-27
pada Remaja di Kabupaten
Saing, J. H. (2016). Hipertensi pada Semarang. Jurnal Penelitian Dan
Remaja. Sari Pediatri, 6(4), 159. Pengembangan Kesehatan
https://doi.org/10.14238/sp6.4.200 Masyarakat Indonesia, 1(186), 11–
5.159-65 17.
Saputro, K. Z. (2018). Memahami Ciri dan Suryawan, Z. F. (2019). Jurnal
Tugas Perkembangan Masa Keperawatan Muhammadiyah di
Remaja. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Surabaya. 4(1), 74–80.
Ilmu-Ilmu Agama, 17(1), 25. https://scholar.google.co.id/scholar
https://doi.org/10.14421/aplikasia.v ?start=20&q=cerita+dengan+teman
17i1.1362 +kontrol+perilaku+alkohol+2019&
hl=id&as_sdt=0,5
Shaumi, N. R. F., & Achmad, E. K. (2019).
Kajian Literatur: Faktor Risiko Tika, M., & Widya, C. (2019). Higeia
Hipertensi pada Remaja di Journal of Public Health. Higeia
Indonesia. Media Penelitian Dan Journal of Public Health Research
Pengembangan Kesehatan, 29(2), and Development, 1(3), 625–634.

55 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 10 Nomor 01, April 2022

Anda mungkin juga menyukai