Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pernafasan adalah serangkain proses interaksi dan koordinasi yang kompleks yang
mempunyai peranan sangat penting dalam mempertahankan kestabilan, atau homeostasis
lingkungan internal tubuh kita. Sistem pernafasan yang berfungsi dengan baik dapat
menjamin jaringan memperoleh pasokan oksigen yang adekuat dan pembuangan
karbundioksida yang cepat. Proses ini sangat rumit, sehingga mekanisme kontrol harus
dapat memastikan terpeliharanya homeostasis sepanjang kondisi lingkungan dan kebutuhan
tubuh yang terus berubah. Pengaturan pertukaran gas antara sel-sel tubuh dan darah yang
bersirkulasi adalah ”inti” dari fisiologi pernafasan. Berdasarkan etiologinya, asthma dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu asthma intrinsik dan asthma ektrinsik. Asthma
ektrinsik (atopi) ditandai dengan reaksi alergik terhadap pencetus-pencetus spesifik yang
dapat diidentifikasi seperti : tepung sari jamur, debu, bulu binatang, susu telor ikan obat-
obatan serta bahan-bahan alergen yang lain. Sedangkan asthma intrinsik ( non atopi )
ditandai dengan mekanisme non alergik yang bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik
seperti : Udara dingin, zat kimia,yang bersifat sebagai iritan seperti : ozon ,eter, nitrogen,
perubahan musim dan cuaca, aktifitas fisik yang berlebih , ketegangan mental serta faktor-
faktor intrinsik lain. Serangan asthma mendadak secara klinis dapat dibagi menjadi tiga
stadium.

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimanakah bentuk anatomi system pernapasan
2) Bagaimanakah bentuk fisiologi system pernapasan
3) Bagaimanakah bentuk penyakit yang terdapat pada system pernapasan

C. Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui bagaimanakah bentuk anatomi system pernapasan
2) Unttuk mengetagui bagaimanakah bentuk fisisologi system pernapasan
3) Untuk mengetahui salah satu peyakit yang terdapat pada system pernapasan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN RESPIRASI

Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan
oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia
dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke
lingkungan. Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu : Respirasi Luar yang
merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara. Respirasi Dalam yang
merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh. Dengan bernafas
setiap sel dalam tubuh menerima persendian oksigennya dan pada saat yang sama
melepaskan produk oksidasinya. Oksigen yang bersenyawa dengan karbon dan hidrogen
dari jaringan memungkinkan setiap sel melangsungkan sendiri proses metabolismenya,
yang berarti pekerjaan selesai dan hasil buangan dalam bentuk karbondioksida (CO2) dan
air (H2O).

Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan
dua cara pernapasan, yaitu :

1. Respirasi / Pernapasan Dada Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
Tulang rusuk terangkat ke atas Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara
dalam dada kecil sehingga udara masuk ke dalam badan.

2. Respirasi / Pernapasan Perut Otot difragma pada perut mengalami kontraksi Diafragma
datar Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada
mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru. Normalnya manusia butuh kurang lebih 300
liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang
diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika
oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan
disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara. Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen

2
dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena
tekanannya hanya 40 milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan
dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3
cc karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu
dengan bantuan darah. Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia : Pembuangan CO2
dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2 Pengikatan oksigen oleh
hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2 Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel :
HbO2 ---> Hb + O2 Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O --->
H2 + CO2 Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen
dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.

3
B. ANATOMI SISTEM PERNAPASAN

Alat – alat pernapasan pada manusia

1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis) Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung
(cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar
minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir
berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat
juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk
bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi
menghangatkan udara yang masuk.Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan
nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae. Pada permukaan rongga hidung
terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara
yang masuk ke dalam rongga hidung.

2. Faring (Tenggorokan) Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan
percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan
saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang.

Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara
(pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan
terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke
saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun
demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak
terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan. Fungsi utama faring adalah
menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan
minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung(resonansi) untuk suara
percakapan.

3. Pangkal Tenggorokan (laring) Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh
tulang rawan. Laring berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu
tulang rawan pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring.
Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup

4
tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring. Fungsi utama laring
adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara. Pangkal
tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok
dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan makanan,
katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka. Pada
pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru,
misalnya pada waktu kita bicara.

4. Batang Tenggorokan (Trakea) Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm,


terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis
dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-
silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Batang
tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang
tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus).

Didalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat
kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut
gelembung paru-paru (alveolus).

5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus) Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua


bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama
dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian
bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna.
Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus. Batang tenggorokan bercabang
menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju
paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus
primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus
sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke
dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah,
melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam
darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar
paru-paru.

5
6. Bronkeolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan salurannya
lebih tipis. Bronkeolus bercabang-cabang menjadi bagian yang lebih halus.

7. Alveolus Saluran akhir dari saluran pernafasan yang berupa gelembung-gelembung


udara. Dinding aleolus sanat tipis setebal silapis sel, lembap dan berdekatan dengan kapiler-
kapiler darah. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya luasnya daerah permukaan yang
berperan penting dalam pertukaran gas. Pada bagian alveolus inilah terjadi pertukaran gas-
gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah, sedangkan perukaran CO2 dari sel-sel tubuh ke
udara bebas terjadi.

Pertukaran Gas dalam Alveolus Oksigen yang diperlukan untuk oksidasi diambil dari udara
yang kita hirup pada waktu kita bernapas. Pada waktu bernapas udara masuk melalu saluran
pernapasan dan akhirnyan masuk ke dalam alveolus. Oksigen yang terdapat dalam alveolus
berdifusi menembus dinding sel alveolus. Akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah dan
diikat oleh hemoglobin yang terdapat dalam darah menjadi oksihemoglobin. Selanjutnya
diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Oksigennya dilepaskan ke dalam sel-sel tubuh
sehingga oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin. Karbondioksida yang dihasilkan
dari pernapasan diangkut oleh darah melalui pembuluh darah yang akhirnya sampai pada
alveolus Dari alveolus karbon dioksida dikeluarkan melalui saluran pernapasan pada waktu
kita mengeluarkan napas. Dengan demikian dalam alveolus terjadi pertukaran gas yaitu
oksigen masuk dan karnbondioksida keluar.

8. Paru-paru (Pulmo)

Paru-paru ada dua merupakan alat pernafasan utama. Paru-paru mengisi rongga dada.
Terletak disebelah kanan dan kiri dan di tengah dipisahkan oleh jantung beserta pembuluh
darah besarnya dan struktur lainnya yang terletak di dalam mediastinum. Paru-paru adalah
organ yang berbentuk kerucut dengan apeks (puncak) diatas dan muncul sedikit lebih tinggi
dari pada klavikula di dalam dasar leher. Pangkal paru-paru duduk diatas landai rongga
thoraks, diatas diafragma. Paru-paru mempunyai permukaan luar yang menyentuh iga-iga,
permukaan dalam yang memuat tampak paru-paru , sisi belakang yang menyentuh tulang
belakang, dan sisi depan yang menutupi sebagian sii depan jantung.

Lobus paru-paru (belahan paru-paru)

6
Paru-paru dibagi menjadi beberapa belahan atau lobus oleh fisur. Paru-paru kanan
mempunyai tiga lobus dan paru-paru kiri dua lobus. Setiap lobus tersusun atas lobula.
Sebuah pipa bronkial kecil masuk ke dalam setiap lobula dan semakin bercabang, emakin
menjadi tipis dan akhirnya berakhir menjadi kantong kecil-kecil , yang merupakan kantong-
kantong udara paru-paru. Jaringan paru-paru elastis, berpori dan seperti spons. Di dalam air,
paru-paru mengapung karena uadara yang ada di dalamnya.

Bronkus pulmonaris

Trakhea terbelah menjadi dua bronkus utama: bronkus ini bercabang lagi sebelum
masuk paru-paru. Dalam perjalanannya menjelajahi paru-paru, bronkus-bronkuss
pulmonaris bercabang dan beranting lagi banyak sekali. Saluran besar yang
mempertahankan struktur serupa dengan yangdari trakhea mempunyai dinding fibrusa
berotot yang mengandung bahan tulang rawan dan dilapisi epitelium bersila. Makin kecil
salurannya, makin berkurang tulang tulang rawannya dan akhirnya tinggal dinding fibrusa
berotot dan lapisan silia. Bronkus terminalis masuk ke dalam saluran yang agak lain yang
disebut vestibula , dan disini membran pelapisnya mulai berubah sifatnya, lapisan epitelium
bersila diganti dengan sel epitalium yang pipih. Dari vestibula berjalan beberapa
infundibula dan didalam dindingnya dijumpai kantong-kantong udara itu. Kantong udara
atau alveoli itu terdiri atas satu lapis tunggal seel epitelium pipih, dan disinilah darah
hampir langsung bersentuhan dengan udara- suatu jaringan pembuluh darah kapiler
mengintari alveoli dan pertukaran gas pun terjadi.

Pembuluh darah dalam paru-paru

Arteri pulmonalis membawa darah yang sudah tidak mengandung oksigen dari
ventrikel kanan jantung ke paru-paru, cabang-cabangnya menyentuh saluran-saluran
bronkial, bercabang dan bercabang lagi sampai menjadi arteriol halus, arteriol itu
membelah-belah dan membentuk jaringan kapiler dan kapiler itu menyentuh dinding alveoli
atau gelembung udara.

Kapiler halus itu hanya dapat memuat sedikit, maka praktis dapat dikatakan sel-sel
darah merah membuat baris tunggal. Alirannya bergerak lambat dan dipisahkan dari udara
dalam alveoli hanya oleh dua memberan yang sangat tipis, maka pertukaran gas
berlangsung dengan difusi, yang merupakan fungsi pernafasan.

7
Kapiler paru-paru bersatu dan bersatu lagi sampai menjadi pembuluh darah lebih
besaar dan akhirnya dua vena pulmonaris meninggalkan setiap paru-paru membawa darah
berisi oksigen ke atrium kiri jantung untuk didistribusikan ke seluruh tubuh melalui aorta.

Hilus (tampuk) paru-paru dibentuk oleh struktur berikut:

Arteri pulmonaris, yang menegmbalikan darah tanpa oksigen kedalam paru-paru untuk diisi
oksigen.

Vena Pulmonaris, yang mengembalikan darah berisi oksigen dari paru-paru ke jantung.

Bronkuss yang bercabang dan beranting membentuk ohon bronkiaal, merupakan jalan udara
utama.

Arteri bronkialis, keluar dari aorta dan menghantarkan darah arteri ke jaringan paru-
paru

Vena bronkialis, mengembalikan sebagian darah dari paru-paru ke vena kava


superior.

Pembuluh limfe, yang masuk – keluar paru-paru, sangat banyak.

Persarafan, paru-paru mendapat pelayanan dari saraf vagus dan saraf simpati.

Kelenjer limfe, semua pembuluh limfe yang menjelajahi strukstur paru-paru dapat
menyalurkan ke dalam kelenjer yang ada di tampuk paru-paru.

Pleura

Setiap paru-paru dilapisi memberan serosa rangkap dua, yaitu pleura. Pleura viseralis
erat melapisi paru-paru, masuk ke dalam fisura, dan dengan demikian memisahkan lobus
satu dari yang lain. Membran ini kemudian dilipat kembali di sebelah tampuk paru-paru dan
membentuk pleura parietalis, dan melapisi bagian dalam dinding dada. Pleura yang melapisi
iga-iga ialah pleura kostalis, bagian yang terletak di leher ialah pleura servikalis, dan bagian
yang menutupi diafragma ialah pleura diafragmatika. Pleura ini diperkuat oleh membran

8
yang kuat bernama membran suprapleuralis (fasia sibson ) dan diatas membran ini terletak
arteri subklavia.

Diantara kedua lapisan pleura itu terdapat sedikit eksudat untuk meminyaki
permukaannya dan menghindarkan gesekan antara paru-paru dan dinding dada yang
sewaktu bernafas bergerak. Dalam keadaan sehat kedua lapisan itu satu dengan yang lain
erat bersentuhan. Ruang atau rongga pleura itu hanyalah ruang yang tidak nyata , tetapi
dalam keadaan tidak normal udara atau cairan memisahkan kedua pleura dan ruang
diantaranya menjadi jelas.

9
C.FISIOLOGI RESPIRASI

Fungsi paru-paru ialah untuk pertukaran gas oksigen dan karbondioksida.


Pada pernafasan melauli paru-paru atau pernafasan eksterna, oksigen dipungut
melalui hidung dan mulut pada waktu bernapas, oksigen masuk melalui trakea dan pipa
bronkial ke aalveoli, dan dapat berhubunngan erat dengan darah didalam kapiler
pulmonaris.
Hanya satu lapis membran, yaitu membran alveoli-kapiler, yang memisahkan iksigen
dari darah. Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah
di bawa ke jantung. Dari sini dipompa didalam arteri ke semua bagian tubuh. Darah
meninggalkan paru-paru pada tekanan oksigen 100 mm Hg dan pada tingkat ini
hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen.
Didalam paru-paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan metabolisme,
menembus membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli, dan setelah melalui pipa
bronkial dan trakea, dinapaskan keluar melalui hidung dan mulut.

Empat proses yang berhubungan dengan pernafasan pulmoner atu pernafsan eksterna:
1. Ventilasi pulmoner, atu gerak pernafasan yang menukar udara dalam alveoli dengan
udara luar.
2. Arus darah melalui paru-paru
3. Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga dalam jumlah terdapat
mencapai semua bagian tubuh.
4. Difusi gass yang menembusi membran pemisah alveoli dan kapiler, CO2. Lebih mudah
berdifusi dari pada okigen.

10
Pernafasan jaringan atu pernafasan interna.

Darah yang telah menjenuhkan hemoglobinnya dengan oksigen (oksihemoglobin)


mengitari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler, dimana darah bergerak sangat
lambat. Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan oksigen
berlangsung, dan darah menerima, sebagai gantinya, hasil buangan oksidasi, yaitu
karbondioksida.

Daya muat udara paru-paru


Besar daya muat udara oleh paru-paru ialah 4.500ml sampai 5.000 ml atau 4,5
sampai 5 liter udara. Hanya sebagian kecil dari udara ini, kira-kira 1/10-nya atau 500 ml
adalah udara pasang-surut (tidal air), yaitu yang dihirup massuk dan diembuskan keluar
pada penafasan biasa dengan tenang.
Kapasitass vital. Volume udara yang dapat di capai masuk dan keluar paru-paru pada
penarikan napas paling kuat disebut kapasitas vital paru-paru. Diukurnya dengan alat
spirometer. Pada seorang laki-laki , normal 4-5 liter dan pada seseorang perempuan 3-4
liter. Kapasitas itu berkurang pada penyakit jantung (yang menimbulkan kongesti paru-
paru) dan kelemahan otot pernafasan.

Kecepatan dan pengendalian pernapasan


Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan dua faktor utama, (a) kimiawi, dan
(b) pengendalian oleh saraf. Beberapa faktor tertentu merangsang pusat pernafasan yang
terletak di salam medula oblongata, dan kalau dirangsang, pusat itu mengeluarkan impuls
yang disalurkan saraf spinalis ke otot pernafasan- yaitu difragma dan otot interkostal.

11
D. GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN DAN PENANGANANNYA

Asma bronkial adalah penyakit obstruksi jalan nafas, yang dapat pulih dan intermiten
yang ditandai oleh penyempitan jalan nafas, mengakibatkan dispnea, batuk, mengi (Suddart
dan brunner, 2000).

Asma Bronkial adalah penyakit pernafasan obstruktif yang ditandai oleh spame akut
otot polos bronkiolus. Hal ini menyebabkan obsktrusi aliran udara dan penurunan ventilasi
alveolus. ( Huddak & Gallo, 1997 ) Asma bronkial adalah penyakit jalan nafas obstruktif
intermiten, reversibel dimana trakea dan bronchi berspon dalam secara hiperaktif terhadap
stimuli tertentu.( Smeltzer, 2002) Asma bronkial adalah obstruksi jalan nafas yang bersifat
reversibel, terjadi ketika bronkus mengalami inflamasi atauperadangan dan hiperresponsif.
(Reeves, 2001 ) Asma bronkial adalah penyakit pernafasan obstruksi yang ditandai oleh
spasme akut otot polos bronkhiolus, hal ini menyebabkan obstruksi aliran udara dan
penurunan ventilasi alveolus (Corwin, 2001). Asma bronkial suatu penyakit yang ditandai
dengan tanggap reaksi yang meningkat dari trachea dan bronkus terhadap berbagai macam
rangsangan dengan manifestasi berupa kesukaran bernafas yang disebabkan oleh
peyempitan yang menyeluruh dari saluran nafas. (United States National Tuberculosis
Association, 1967).

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari


pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam
tubuh.
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Alat-alat respiraasi pada manusia adalah rongga hidung
faring laring, trakea, paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Pada proses inspirasi
dan ekspirasi, mekanisme pernapasan pada manusia dibagi atas pernafasan dada dan
pernafasan perut. Sedangkan faktor yang mempengaruhi frekuensi penapasan adalah
umur, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh.

B. Saran

Jagalah kesehatan organ pernapasan terutama pada paru-paru dan organ sistem
pernafasan lainnya. Agar tidak terjadi gangguan pada sistem pernapasan kita, hindarilah
polusi udara dan gas-gas beracun, dan terutama hindari skap merokok, serta rawatlah
paru-paru agar tetap bersih, karena paru-paru mudah sekali tersrang penyakit infeksi
sehingga menimbulkan kerusakan jaringan.

13
Daftar Pustaka

Pearce,Evelyn C.2016.Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis.Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.

14

Anda mungkin juga menyukai