Daftar Isi
A. Latar belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................................... 2
A. Kesimpulan .................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................. 12
Daftar pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Histologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari struktur dan sifat jaringan dan
organ tubuh untuk menjelaskan fungsinya dalam keadaan normal, termasuk perubahannya
sepanjang usia dan dalam keadaan sakit (Wonodirekso, 2003).
Salah satu metode membuat sajian histologi yaitu metode histoteknik. Teknik ini merupakan
salah satu teknik laboratorium yang dipergunakan dalam kegiatan eksperimental. Hasil
pemeriksaan dari teknik ini adalah berupa spesimen mikroskopik setelah dilakukan pewarnaan
sesuai dengan yang dibutuhkan, salah satunya adalah dengan pewarnaan Hematoxylin-Eosin
(HE) (Alwi, 2016).
Tahapan histoteknik salah satunya adalah fiksasi. Fiksasi (pengawetan) adalah stabilisasi unsur
penting pada jaringan sehingga unsur tersebut tidak terlarut, berpindah, atau terdistorsi selama
prosedur selanjutnya. Fiksasi yang benar merupakan dasar dari semua pembuatan preparat yang
baik. Fungsi fiksasi adalah menghambat proses pembusukan dan autolisis, pengawetan,
pengerasan jaringan, pemadatan koloid, diferensiasi optik, dan berpengaruh terhadap
pewarnaan (Bancroft, 2008). Sehingga proses fiksasi sangat penting dalam pemeriksaan
histologi jaringan manusia maupun hewan. Pada jaringan hewan apabila dibiarkan lama setelah
penyembelihan akan menyebabkan autolisis. Selain menyebabkan kualitas daging menurun,
autolisis juga menyebabkan gangguan dalam mendiagnosis jaringan secara histopatologi,
karena autolisis memiliki ciri- ciri yang menyerupai nekrosis seperti sel yang mengalami
piknosis yang ditandai dengan hiperkromatik dengan inti sel yang mengecil (Kroemer, 2005).
Sistem pernafasan atau yang sering disebut system respirasi merupakan sistem
organ yang digunakan untuk proses pertukaran gas, dimana sistem pernafasan ini
merupakan salah satu sistem yang berperan sangat penting dalam tubuh untuk
menunjang kelangsungan hidup. Sistem pernafasan dibentuk oleh beberapa
struktur, seluruh struktur tersebut terlibat didalam proses respirasi eksternal yaitu
pertukaran oksigen antara atmosfer dan darah serta pertukaran karbon dioksida
antara darah dan atmosfer, selain itu terdapat juga respirasi internal yaitu proses
pertukaran gas antara darah sirkulasi dan sel jaringan dimana system respirasi
internal ini terjadi pada seluruh system tubuh. (Djojodibroto, 2012).
1
Rumusan Masalah
B. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan histologi organ dan sistem respirasi.
2. Mengetahui organ sistem respirasi.
3. Mengetahui bagaimana mekanisme pernafasan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. PENGERTIAN SISTEM RESPIRASI
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan
oksigen, pengeluaran karbon dioksidsa hingga penggunaan energi di dalam
tubuh. Manusia dalam
bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida
ke
lingkungan.
[3]
Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu : Respirasi Luar merupakan
pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara. Respirasi Dalam
merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel
tubuh. Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara
dilakukan dengan
dua cara pernapasan, yaitu :
1. Respirasi / Pernapasan Dada Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau
mengerut Tulang rusuk terangkat ke atas Rongga dada membesar yang
mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga
udara masuk ke dalam badan.
2. Respirasi / Pernapasan Perut Otot difragma pada perut mengalami
kontraksi Diafragma datar Volume rongga dada menjadi besar yang
mengakibatkan tekanan udara pada dada
mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru. Normalnya manusia butuh kurang
lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh
bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat
kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput
alveolus, hemoglobin akan
mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan
udara. Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg
dengan 19 cc
oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter
air raksa
dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih
sebanyak 200
3
cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2.
CO2 yang
dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah.
Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia : Pembuangan CO2 dari paru-
paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2
Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2
Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2
Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen
dan
mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan
proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas
terjadi
pelepasan energy. Sistem Pernapasan pada Manusia terdiri atas:
1. Rongga Hidung
2. Faring
3. Laring
4. Trakea
5. Bronkus
6. Bronkiolus
7. Paru-paru
4
B. SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA
1. Rongga Hidung
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung
berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan
yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan
tebal
5
yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat
konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan
udara yang
masuk. Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua
Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir
yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.
2. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran,
yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan
(orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat
laring (tekak) tempat terletaknya pita
suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara
bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan
6
makanan masuk ke saluran pernapasan
karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian,
saraf
kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi
sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang
dengan (resonansi) untuk suara percakapan.
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada
diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring
disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Laring diselaputi
oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang
cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring. Fungsi
utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya
udara. Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk
7
jakun. Pangkal
tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan
makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu
membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh
cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi
bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-
paru
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus
kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus
bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang
rawannya
dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama
bronkus
adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.
6. Bronkiolus
Merupakan cabang dari bronkus yang adalah cabang batang tenggorokan yang
terletak setelah tenggorokan sebelum paru-paru. Yang berfungsi untuk
menyalurkan udara dari bronkus ke aveoli. Aveoli adalah kantung udara tempat
terjadinya pertukaran oksigen dengan karbondioksida.
7. Paru-Paru
Adalah salah satu organ vital pada manusia tepatnya organ pernafasan yang
terletak didalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan dibagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-
paru ada 2 bagian, paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan
paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Fungsi utama dari organ
ini menukar oksigen dari udara dengan karbondioksida dari darah.
9
warna.)
Cuci kembali dengan air mengalir. Rendam di dalam air sebentar sampai warna
menjadi biru. Masukkan ke dalam cat eosin selam 3-5 menit. Cuci dengan air
mengalir.
Masukkan ke dalam larutan alkohol 1.
Masukkan ke dalam larutan alkohol 2. Cuci dengan air mengalir.
Tekan preparat dengan kertas, lap dengan kapas. Masukkan ke dUdara dari
rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu
saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan
(orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior)
terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita
suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara
bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat
mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan
karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun
demikian, saraf
kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi
bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan. Fungsi utama faring
adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga
sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan
ruangalam xylol. Tekan kembali preparat dengan kertas, lap dengan kapas.
Lakukan Mounting, dan beri nomor laboratorium.
(Mounting adalah proses mengkaitkan sebuah sistem berkas yang baru ditemukan
pada sebuah piranti ke struktur direktori utama yang sedang dipakai.)
12
Larutan Asam Periodik (0.5%) : Asam periodik - 0.5g dan air suling - 100ml
10 ml formalin 37%.
Tambahkan pereaksi Schiff yang akan diuji.
Pereaksi Schiffs yang baik berubah menjadi merah-ungu, tetapi pereaksi Schiffs
yang buruk memiliki reaksi tertunda yang menghasilkan rona biru-ungu tua.
Prosedur kerja standar :
Perbaiki apusan darah kering udara dalam Larutan Fiksatif Formalin-Etanol selama
satu menit pada suhu kamar.
Bilas slide 1 menit dengan air keran yang terus mengalir.
Benamkan slide selama lima menit dalam Larutan Asam Periodik pada suhu kamar.
Bilas slide dalam banyak perubahan air suling.
Benamkan slide selama 15 menit pada suhu kamar dalam Schiff's Reagent.
CATATAN: Segera setelah digunakan, tutupi Reagen Schiff dan dinginkan pada
suhu 2–8 derajat Celcius.
Cuci slide selama lima menit di bawah air mengalir.
13
C. Kekurangan dan Kelebihan Pewarnaan Histopatologi
1. Pewarnaan HE (Hematoxylin-Eosin)
Kelebihan :
H&E menghasilkan morfologi yang sangat baik, memberikan kontras yang
sangat baik antara komponen seluler.
H&E memberikan visualisasi yang lebih baik dari nekrosis sel individual,
keratinisasi, dan mutiara keratin, yang merupakan temuan histologis yang
sering ditemukan pada karsinoma sel skuamosa yang berdiferensiasi baik.
H&E menawarkan stabilitas jaringan bernoda yang bertahan bertahun-tahun
tanpa memudar. Pewarnaan H&E juga kompatibel bila dikombinasikan dengan
berbagai oksidan, mordan, dan zat pembeda.
H&E dapat diandalkan dan mudah dilakukan.
Kekurangan :
Lamanya prosedur pewarnaan. Diperlukan waktu 3 hingga 5 menit untuk
menyiapkan satu slide, bergantung pada protokol latihan. Karena banyaknya
noda yang digunakan,
Melakukan H&E selama bagian yang dibekukan terkadang menjadi tantangan
terutama ketika beberapa bagian atau bagian diproses sekaligus.
H&E juga tidak menodai bahan elastis, serat retikuler, membran basal, dan lipid
dengan buruk. Ini hanya memberikan wawasan terbatas mengenai sifat
biokimia spesifik jaringan, khususnya hanya komponen asam dan basa.
14
Pewarnaan harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan mengenakan pakaian
pelindung untuk menghindari paparan terhadap sifat korosif dari reagen yang
digunakan.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Histopatologi adalah studi mikroskopis dari sel dan jaringan
melalui pewarnaan dan melihatnya dibawah mikroskop.Pewarnaan jaringan sangat
diperlukan untuk mewarnai komponen-komponen jaringan yang transparan setelah
melalui proses pematangan jaringan. Pewarnaan dapat memperlihatkan struktur dan
morfologi jaringan, keberadaan dan prevalensi sel-sel jaringan tertentu. Pada
dasarnya pewarnaan jaringan ada 2 macam, yaitu pewarnaan rutin Haematoksilin-
Eosin (HE) dan pewarnaan khusus (PAS, Mallory, Masson’s trichrome, dan lain
lain).
B. Saran
Saat memasuki laboratorium kimia sebaiknya menggunakan alat-alat pelindung
diri agar terhindar dari bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan didalam
laboratorium. Dalam melakukan praktikum sebaiknya praktikan didampingi
dengan dosen pembimbing. Apabila terjadi kecelakaan kerja sebaiknya langsung
melakukan pertolongan pertama pada korban. Kami sangat senang jika ada kritik
dan saran yang dapat membangun ditujukan pada makalah ini,
16
DAFTAR PUSTAKA
17