Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BIOMEDIK 1

“PULMONOLOGI”

KELOMPOK 2 :
Nurdahrianti (141201502
Dinita Arsita (14120150232)
Mita Ramadanty (141201502
Hasmiana (14120150245)
Fitria Syahruna (14120150251)
ST. Zahiah Zakirah R.A (14120150257)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
serta kasih sayang dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada seluruh ciptaan-
Nya, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW.
Alhamdulillah berkat kemudahan yang diberikan Allah SWT, kami dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul “PULMONOLOGI” Adapun tujuan dari
Penyusunan makalah ini agar membuat para pembaca lebih mengenal apa itu
pulmonologi serta sebagai salah satu tugas kelompok mata kuliah BIOMEDIK 1.

Makassar, 19 April 2016

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbicara tentang Pulmonologi pastinya tidak jauh dari kata pernafasan pada
makhluk hidup khususnya pada manusia, Setiap makhluk hidup di dunia ini
membutuhkan yang namanya oksigen (O2) tetapi dengan memerlukannya oksigen
makhluk hidup membutuhkan sistem pernafasan agar dapat memperoleh oksigen
dengan sebaik-baiknya. Makhluk hidup, di dunia ini, baik itu hewan maupun
manusia akan mati (wafat) jika sudah tidak dapat bernafas lagi. Sebenarnya
bagaimana sistem pernafasan yang terdapat dalam tubuh kita ? maka dari itu
penulis ingin mengetahui lebih banyak tentang sistem pernapasan pada mammalia
khususnya manusia

Sistem pernapasan secara garis besarnya terdiri dari paru-paru dan susunan
saluran yang menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya, yaitu hidung,
tekak, pangkal tenggorok, tenggorok, cabang tenggorok.

Pernapasan atau respirasi dapat dibedakan atas dua tahap. Tahap pemasukan
oksigen ke dalam dan mengeluarkan karbon dioksida keluar tubuh melalui organ-
organ pernapasan disebut respirasi eksternal. Pengangkutan gas-gas pernapasan
dari organ pernapasan ke jaringan tubuh atau sebaliknya dilakukan oleh sistem
respirasi. Tahap berikutnya adalah pertukaran O2 dari cairan tubuh (darah) dengan
CO2 dari sel-sel dalam jaringan, disebut respirasi internal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Defenisi dari Pulmonologi ?
2. Bagaimana sistem Pernafasan Manusia ?
3. Apa yang menjadi Faktor Penyebab Gangguan pada Pernafasan Manusia ?
4. Apa saja Gangguan-gangguan pada sistem Pernafasan Manusia dan
Bagaimana solusinya ?
5. Bagaimana Pencegahan dalam Gangguan Pernafasan ?
1.3 Tujuan
1. Mampu mengetahui defenisi dari Pulmonologi
2. Mengetahuai sistem Pernafasan pada manusia
3. Mengetahui Penyebab Gangguan pada Pernafasan Manusia
4. Mengetahui Gangguan-gangguan pada sistem Pernafasan Manusia serta
Solusinya.
5. Mengetahui pencegahan dalam Gangguan Pernafasan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Pulmonologi

Pulmonologi adalah spesialisasi ilmu kedokteran yang berkonsentrasi pada


diagnosa dan penanganan dari penyakit paru-paru dan saluran pernafasan.

2.2 Sistem Pernafasan pada Manusia

Pernafasan atau respirasi mempunyai arti :

proses pengambilan O2, pengeluaran CO2 dan penggunaan energi yang


dihasilkan oleh tubuh
pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya
reaksi enzimatis, sebab dalam proses tersebut ada satu enzim yang
memegang peranan penting yaitu sitokrom (enzim pernafasan).

Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia :

 Hidung (Cavum Nasalis)

Selain sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung juga
berfungsi sebagai salah satu dari 5 indera. Hidung berfungsi sebagai alat untuk
menghirup udara, penyaring udara yang akan masuk ke paru-paru, dan sebagai
indera penciuman

 Tekak (Faring)

Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan


(saluran pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan).
Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut pula pangkal
tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan epiglotis atau katup pangkal
tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis menutupi laring sehingga
makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas
epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian menuju
tenggorokan.

 Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di


paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri
atas tiga lapisan berikut :

1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.


2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea
tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian
belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung dan menempel pada
esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang
menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan
mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.

Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia


menuju bagian belakang mulut. Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut
dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda
asing yang masuk bersama udara pernapasan.

 Cabang Tenggorokan (Bronkus)

Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang


satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Bronkus yang
ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal
inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit.
Struktur dinding bronkus hampir sama dengan trakea. Perbedaannya dinding
trakea lebih tebal daripada dinding bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi
bronkiolus. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus
kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
 Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang


menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis.
Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap
bronkiolus bermuara ke alveolus.

 Alveolus

Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-


bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang
melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat
oksigen dari udara dalam rongga alveolus.

 Paru-paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh
siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan
paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir
atas, gelambir tengah dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas
dua gelambir yaitu gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh
suatu selaput paru-paru (pleura).

Ringkasan jalannya Udara Pernafasan :

1) Udara masuk melalui lubang hidung


2) melewati nasofaring
3) melewati oral farink
4) melewati glotis
5) masuk ke trakea
6) masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
7) masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
8) udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut
alveolus (jamak: alveoli)
2.3 Faktor Penyebab Gangguan pernafasan

Kebiasaan Merokok

Merokok adalah kebiasaan yang menjadi penyebab utama gangguan


pernapasan karena dengan rokok akan meninggalkan ribuan toksin gangguan
pernafasan dalam paru-paru seperti tar, karbon monoksida, dan nikotin. Ribuan
toksin/racun itu akan mengakibatkan gangguan pernafasan seperti batuk,
bronkitis, bahkan pneumonia. Selain itu bahkan dapat menyebabkan kanker paru-
paru juga.

Kurang Berolahraga

Olahraga sangat penting untuk tubuh, bahkan untuk pernafasan. Jika Anda
kurang berolahraga badan akan mudah menjadi tidak fit. Kurangnya gerak dan
olahraga menyebabkan aliran darah tidak lancar sehingga nutrisi bagi sel-sel,
jaringan, dan organ tubuh sangat minim dan sistem imunitas tubuh akan menjadi
terganggu sehingga tubuh menjadi rentan terhadap infeksi. Tubuh yang dalam
keadaan seperti ini akan dengan mudah mengalami gangguan pernafasan, sebut
saja misalnya flu.

Kurang Tidur

Tidur yang cukup penting agar sistem kekebalan tubuh tetap berfungsi dengan
baik karena pada saat kita tidur, tubuh akan mengembalikan dan merehabilitasi
kerja semua sel-sel tubuh, termasuk jaringan yang menghasilkan sel-sel kekebalan
tubuh. Orang yang kekurangan waktu tidurnya biasanya cenderung mengalami
gangguan pernapasan misalnya seperti asma, yang biasanya muncul karena alergi
atau infeksi
Stres

Ketidakseimbangan hormon akan terjadi pada orang yang mengalami stress.


Ketidakseimbangan hormon akan mengakibatkan sistem metabolisme dan daya
tahan tubuh menurun. Berkurangnya daya tahan tubuh seringkali berujung pada
infeksi dan gangguan pernapasan. Stres juga bisa menyebabkan sempitnya saluran
napas dan memicu asma.

Kekurangan Nabati

Tubuh tidak hanya membutuhkan karbohidrat, lemak, dan protein untuk


dapat berfungsi dengan baik tetapi juga membutuhkan zat-zat gizi lainnya seperti
mineral, vitamin  dan sebagainya untuk mengatur fungsi dan cara kerja tubuh
secara maksimal. Untuk memenuhi kebutuhan itu , Anda memerlukan sayuran dan
buah yang tidak hanya kaya akan vitamin serta mineral, tetapi juga bermanfaat
karena kandungan seperti terpenoid, glikosida, dan antrakuinon seperti karoten,
rutin, xeronin, proxeronin, dll.

Kurang Minum Air

Air bagi tubuh sangat bermanfaat.Tanpa air, organ-organ Anda akan


terganggu dan tidak berfungsi dengan baik. Jika organ bekerja terlalu berat, tanpa
adanya asupan air, tentu organ-organ tubuh kita, termasuk juga organ pernapasan,
cepat atau lambat akan aus. Hal ini akan berujung pada timbulnya berbagai
gangguan pernapasan.

Penyalahgunaan Alkohol

Mengkonsumsi alkohol dapat merusak sistem imunitas tubuh Anda. Jika


imunitas tubuh menjadi lemah, organ-organ tubuh akan lebih mudah terkena
infeksi, terutama adalah infeksi yang paling mudah menular, yaitu infeksi melalui
pernapasan. Begitu virus atau bakteri menginfeksi, bukan hanya sel-sel tubuh
yang diserang, tetapi toksin flagelin yang ada dalam bakteri juga bisa
memperparah alergi sehingga menimbulkan berbagai gangguan pernapasan,
seperti kesulitan bernapas, lendir, dan batuk.

Dalam jangka panjang, peminum berat juga bisa mengalami yang disebut
kardiomiopati atau melemahnya otot jantung. Otot jantung yang melemah tidak
akan mampu memompa curah darah yang cukup untuk menutrisi organ-organ
tubuh, termasuk paru-paru. Akibatnya dapat berupa kelelahan, napas yang pendek,
dan mengalami kesulitan bernapasan.

2.4 Gangguan Sistem Pernapasan pada Manusia

 Efisema

Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas alveolus.Asap rokok dan


kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada
paru-paru ini. Gejala yang ditimbulkan:

1) Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa
dialami penderita emfisema.
2) Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan
obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.

Pencegahan dan solusi : Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk
mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.

 Pneumonia

Pneumonia atau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru yang


disebabkan oleh diplococcus pneumoniae.

Penyakit ini menyebabkan radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri


Diplococcus pneumonia.Akibat peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan
lender sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah. Pneumonia adalah suatu
penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang
bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi
oleh cairan.

Beberapa hal yang memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang


penyakit Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah :

1) Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita


HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung,
diabetes mellitus.
2) Perokok dan peminum alkohol.
3) Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU).
4) Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal.
5) Pasien yang lama berbaring.

Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari


tingkat keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu
sendiri, antara lain:

1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan


antibiotik. Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar
tidak lagi adanya gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak
lagi menampakkan adanya bakteri Pneumonia, jika tidak maka suatu saat
Pneumonia akan kembali diderita.
2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang
hampir sama dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan
istirahat yang cukup dan pemberian intake cairan yang cukup banyak serta
gizi yang baik untuk membantu pemulihan daya tahan tubuh.
3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan
dengan pemberian antijamur. Disamping itu pemberian obat lain untuk
membantu mengurangi nyeri, demam dan sakit kepala. Pemberian obat
anti (penekan) batuk di anjurkan dengan dosis rendah hanya cukup
membuat penderita bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga akan
membantu proses pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) diparu-paru.

 Influenza

Influenza disebabkan oleh virus influenza.Gejala yang ditimbulkan antara lain


pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.Influenza
merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh
demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan
batuk yang tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya
sembuh sendiri.

Penanganan Influenza :

1. Dengan menggunakan obat :


 Berikan obat penurun demam seperti parasetamol
 Mengurangi hidung tersumbat seperti PPA HCI
 Ekspektoran yaitu senyawa yang membantu pengeluran dahak
2. Tanpa Menggunakan Obat :
 Beristirahat dengan cukup selama 2-3 hari
 Hindari kegiatan fisik secara berlebihan
 Makan Makanan yang bergizi untuk meningkatkan pertahanan
tubuh
 Komsumsi buah-buahan segar untuk mendapatkan banyak vitamin
 Minum air hangat agar rasa kering diteggorokan dapat
diminimalisir
 Asma

Asma merupakan penyakit penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan


alergi terhadap rambut, bulu atau kotoran, debu, atau tekanan psikologis.Asma
bersifat menurun.
Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif (hipereaktifitas)
jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak
napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama pada malam dan/atau dini hari

Penanganan Penyakit Asma :

1. Tenangkan Penderita
2. Bantu penderita untuk duduk dan beristirahat
3. Bantu penderita untuk mengambilkan dan mencari obatnya
4. Biarkan penderita menggunakan obat inhalernya sendiri
5. Sebisa mungkin hindarkan penderita dengan sumber alergi
6. Jika serangannya berkepanjangan, segera bawa ke layanan medis
7. Jika tidak sadar bawa ke layanan medis
8. Jangan memaksa penderita untuk tidur telentang karena penderita lebih
nyaman duduk
9. Jangan banyak bertanya pada penderita karena biasanya sulit berbicara.

 Tonsillitis

Tonsillitisadalah peradangan pada tonsil (amandel). Jika terjadi infeksi melalui


mulut atau saluran pernapasan, tonsil akan membengkak(radang) yang dapat
menyebabkan penyempitan saluran pernapasan.

Penanganan Tonsillitis :

Tonsillitis yang disebabkan oleh bakteri mungkin perlu diobati dengan


antibiotik misalnya penisilin dan obat ini harus dimunum hingga tuntas agar
bakteri tersebut benar-benar musnah dan tidak menjadi resisten obat.

 Asfiksi

Asfiksi adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan


penggunaan oksigen. Hal tersebut terjadi karena adanya kompetisi antara oksigen
dan zat lain yang dapat berikatan dengan hemoglobin. Contohnya pada keracunan
gas karbon monoksida (CO).
Yang menyebabkan Asfiksi :

1. Keracunan bahan yang menimbulkan depresi pusat pernafasan


2. Penyakit alamiah seperti tumor laring dan asma
3. Trauma mekanik seperti trauma yang menyebabkan adanya sumbatan pada
saluran pernafasan.

Penanganan Asfiksi :

Resusitasi untuk merangsang jantung dan paru untu tetap menyuplai oksigen
kebagian tubuh terutama otak, setelah itu pemberian obat-obatan seperti epinefrin
bisa dilakukan.

 Bronkitis

Bronkitis merupakan peradangan pada bronkussehinggaterjadi penyempitan


diameter bronkus.Penyakit ini menyebabkan peradangan pada dinding bronkus
yang disebabkan oleh virus.Penyakit ini menyebabkan batuk berdahak.

Menurut Gunadi Santoso dan Makmuri (1994), tanda dan gejala yang ada yaitu :

• Biasanya tidak demam, walaupun ada tetapi rendah

• Keadaan umum baik tidak tampak sakit

• tidak sesak

• Mungkin disertai nasofaringitis atau konjungtivitis

• Pada paru didapatkan suara napas yang kasar.

Penanganan Bronkitis akut :

1. Banyak beristirahat.

2. Minum banyak air.

3. Berhenti merokok dan menghindari asap (pabrik, knalpot bahan kimia).


4. Khususnya untuk anak-anak, berikan campuran madu dengan lemon.

5. Hindari mengonsumsi obat batuk

Penanganan Bronkitis kronis :

Untuk mengencerkan mukosa atau dahak yang ada, obat yang bernama
mucolytic bisa dikonsumsi. Cara yang lainnya adalah rehabilitasi paru. Hal ini
dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul.

 Faringitis

Faringitis adalah penyakit yang ditandai dengan adanya peradangan pada


tenggorokan (faring). Penyakit ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri.

Cara mengatasi faringitis adalah dengan memberikan antibiotik (jika penyakit


disebabkan oleh bakteri), makan banyak buah, dan memberikan vitamin.

 Asidosis

Asidosis respiratorik adalah kondisi medis dimana paru-paru tidak dapat


mengeluarkan semua karbondioksida yang dihasilkan dalam tubuh.

Hal ini mengakibatkan gangguan keseimbangan asam-basa dan membuat cairan


tubuh lebih asam, terutama darah.

Penyebab :

• Penyakit yang mempengaruhi saraf dan otot yang bertugas memberi


perintah ke paru-paru untuk berkontraksi.

• Obat-obatan yang mempengaruhi pernafasan seperti benzodiazepin,


terutama ketika diiringi dengan konsumsi alkohol.

• Obesitas berat sehingga membuat seseorang kesulitan bernapas.


Gejala Asidosis :

• kebingungan

• lesu

• sesak napas

• Mengantuk

• mudah lelah.

Penanganan Asidosis : Untuk asidosis respiratorik yang dipicu oleh penyakit paru-
paru, pengobatan akan mencakup obat broncho-dilator untuk memperbaiki
ganggaun jalan napas.

 Asbestosis

Asbestosis adalah penyakit yang ditandai dengan terbentuknya jaringan parut


pada paru-paru yang disebabkan oleh terlalu banyak menghirup serat-serat asbes.
Penyakit ini sering diderita oleh orang-orang yang bekerja di industri
pertambangan, industri asbes, dan konstruksi.

Cara mengatasi penyakit asbestosis adalah dengan membuang lendir/dahak dari


paru-paru dengan obat semprot. Dalam beberapa kasus mungkin perlu dilakukan
pencangkokan paru-paru

 Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan pada bagian atas rongga hidung yang disebut
sinus paranasalis. Sinusitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, alergi,
atau kerusakan pada sistem imun.

Cara mengatasi sinusitis adalah dengan istirahat yang cukup, minum air yang
cukup, menghirup uap hangat, dan mandi air panas. Penggunaan antibiotik tidak
dianjurkan karena sebagian besar penyakit sinusitis disebabkan oleh virus dan
dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu 10 hari. Antibiotik hanya boleh
diberikan jika sinusitis berlanjut selama lebih dari 10 hari.

 Tuberkolosis

Penyakit TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Penyakit ini menyerang paru-paru sehinggaterbentuk bintil-bintil dalam


alveolus.Penularan orang ke orang melalui udara, makanan dan minuman, juga
oleh darah atau juga lendir dari penderita TBC.

Penyebab Tuberkolosis :

• Perokok

• Paru-paru luka

• Sistem kekebalan tubuh penderita yang lemah.

• Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang tumbuh menjadi agresif

• Lingkungan yang kotor

Penanganan Tuberkolosis : mengonsumsi mengkudu dan jahe. Kandungan


antrakuinon dan akubin dalam buah tersebut terbukti secara klinis dapat mengusir
bakteri penyebab tuberkulosis. Penderita juga dapat diberikan antibiotik jenis
isoniazid dan rifampisin

 Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru adalah penyakit ganas yang disebabkan oleh pertumbuhan


sel-sel yang tidak biasa pada paru-paru. Penyebab utama kanker paru-paru adalah
kebiasaan merokok. Sampai saat ini

cara ampuh untuk menyembuhkan kanker paru-paru belum ditemukan. Tetapi


kanker paru-paru dapat diatasi dengan operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi.
2.5 Pencegahan Gangguan Pernafasan

1. Hentikan Kebiasaan Merokok; organ pernafasan hanya satu dan


merupakan anugerah Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya dan
tentu saja adalah tindakan bodoh merusak organ yang sangat penting
tersebut.
2. Jika Anda tinggal atau bekerja di lingkungan yang membahayakan
kesehatan, seperti pertambangan batubara atau kawasan industri maka
lindungi diri Anda dengan menggunakan masker serta melakukan
pemeriksaan foto dada secara rutin untuk deteksi dini penyakit pada
stadium awal.

3. Pastikan Anda atau anak-anak Anda mendapatkan imunisasi atau vaksin


DPT dan BCG. sElain divaksin saat bayi dan Balita, Anda bisa
mengulang vaksinasi ini ketika dewasa.

4. Hindari kontak langsung dengan penderita Penyakit Pernafasan karena


penyakit ini mudah menular melalui udara.

5. Perkuat sistem imun tubuh dengan makanan bergizi (tinggi Zinc, vitamin
C, dan E), pola tidur yang teratur, menjaga kebersihan diri serta
lingkungan, cuci tangan sebelum makan, dan rutin berolahraga.

6. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dan segera


memeriksakan diri ke dokter.
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Pulmonologi merupakan diagnosa dan penanganan penyakit gangguan pada


paru-paru dan saluran pencernaan. Adapun ringkasan saluran pernafasan pada
manusia antara lain : Udara masuk melalui lubang hidung, melewati nasofaring,
melewati oral farink, melewati glotis, masuk ke trakea, masuk ke percabangan
trakea yang disebut bronchus, masuk ke percabangan bronchus yang disebut
bronchiolus, udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut
alveolus (jamak: alveoli).

Adapun gangguan-gangguan pada pernafasan antara lain : Efisema,


Pneumonia, influenza, Asma, Tonsillitis, dan Asfiksi. Selain itu faktor yang
menyebabkan gangguan-gangguan itu terjadi di sebabkan karena kebiasaan
merokok, kurang berolahraga, kurang tidur, stres, kekurangan Nabati, kekurangan
Minum air, dan Penyalahgunaan Alkohol.

Anda mungkin juga menyukai