Anda di halaman 1dari 6

SISTEM PERNAFASAN

A. PENGERTIAN
Sistem pernafasan atau yang sering disebut system respirasi merupakan sistem
organ yang digunakan untuk proses pertukaran gas, dimana sistem pernafasan ini
merupakan salah satu sistem yang berperan sangat penting dalam tubuh untuk
menunjang kelangsungan hidup. Sistem pernafasan dibentuk oleh beberapa struktur,
seluruh struktur tersebut terlibat didalam proses respirasi eksternal yaitu pertukaran
oksigen antara atmosfer dan darah serta pertukaran karbon dioksida antara darah dan
atmosfer, selain itu terdapat juga respirasi internal yaitu proses pertukaran gas antara
darah sirkulasi dan sel jaringan dimana system respirasi internal ini terjadi pada
seluruh system tubuh. (Djojodibroto, 2012).
Struktur utama dalam sistem pernafasan adalah saluran udara pernafasan,
saluran-saluran ini terdiri dari jalan napas, saluran napas, serta paru-paru. Struktur
saluran napas dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya system penafasan bagian
atas dan bawah. Pada system pernafasan bagian atas terdiri dari hidung, faring, laring
dan trakhea. Struktur pernafasan tersebut memiliki peran masing masing dalam
system pernafasan. Sedangkan pada system pernafasan bagian bawah terdiri dari
bronkus, bronkiolus dan alveolus (Manurung dkk, 2013)

B. ANATOMI FISIOLOGI

1. Rongga Hidung
Hidung merupakan organ utama saluran
pernapasan yang langsung berhubungan dengan dunia
luar yang berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya
udara melalui proses pernapasan. Selain itu hidung juga
berfungsi untuk mempertahankan dan menghangatkan udara yang masuk, sebagai
filter dalam membersihkan benda asing yang masuk dan berperan untuk resonansi
suara, sebagai tempat reseptor alfaktorius.

2. Faring
faring merupakan tempat persimpangan antara jalan
pernapasan dan jalan makanan, terdapat di bawah dasar
tengkorak, di belakang rongga hidung dan mulut sebelah
depan ruas tulang leher.

3. Laring
Laring merupakan saluran pernapasan yang terletak antara orofaring dan
trakea, fungsi dari laring adalah sebagai jalan masuknya udara, membersihkan jalan
masuknya makanan ke esofagus dan sebagai produksi suara.
Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :
 Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laringselama
menelan
 Glotis : ostium antara pita suara dalam laring

4. Trakhea
Trakea merupakan organ tabung
antara laring sampai dengan puncak paru,
panjangnya sekitar 10-12 cm, setinggi
servikal 6-torakal 5 Disebut juga batang
tenggorokan Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut
karina

5. Bronkus
Bronkus merupakan cabang dari trakea yang bercabang dua keparu-paru kanan
dan paru-paru kiri.Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besardiameternya.Bronkus
kiri lebih horizontal, lebih panjang dan lebih sempit.
1. Bronkus
 Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri Disebut bronkus lobaris kanan
(3lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus).
 Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental danbronkus
lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental.
 Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi subsegmental yang
dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf.
2. Bronkiolus
 Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus.
 Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi yang
membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas.
3. Bronkiolus Terminalis, Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus
terminalis(yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia).
4. Bronkiolus respiratori, Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus
respiratori. Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara
jalannapas konduksi dan jalan udara pertukaran gas.

6. Paru Paru
Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar
berada pada rongga dada bagian atas, di bagian samping di
batasioleh otot dan rusuk dan di bagianb bawah di batasi oleh
diafragma yang berotot kuat.
Merupakan organ yang elastis berbentuk
kerucut Terletak dalam rongga dada atau toraks Kedua paru dipisahkan oleh
mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar Setiap
paru mempunyai apeks dan basis Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus
oleh fisura interlobaris Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus Lobos-lobus
tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnya.

7. Alveolus
Merupakan bagian terminal cabang-cabang bronkus dan
bertanggung jawab akan struktur paru-paru yang
menyerupai kantong kecil terbuka pada salah satu sisinya
dan tempat pertukaran O2 dan CO2 Terdapat sekitar 300
juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan
seluas 70 m2

Fisiologi Sistem Pernafasan


Fungsi paru – paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.Pada
pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen dipungut melalui
hidung dan mulut pada waktu bernapas; oksigen masuk melalui trakea dan pipa
bronkial ke alveoli, dan dapat berhubungan erat dengan darah di dalam kapiler
pulmonaris. Hanya satu lapis membran, yaitu membran alveoli-kapiler, yang
memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh
hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung. Dari sini dipompa di dalam
arteri ke semua bagian tubuh. Darah meninggalkan paru – paru pada tekanan oksigen
100 mm Hg dan pada tingkat ini hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen.
Di dalam paru-paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan metabolisme,
menembus membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli dan setelah
melalui pipa bronkial dan trakea, dinapaskan keluar melalui hidung dan mulut.
Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-
paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak badan, lebih banyak
darah datang di paru – paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2;
jumlah CO2 itu tidak dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam darah arteri
bertambah. Hal ini merangsang pusat pernapasan dalam otak unutk memperbesar
kecepatan dan dalamnya pernapasan. Penambahan ventilasi ini mengeluarkan CO2
dan memungut lebih banyak O2.
Pernapasan jaringan atau pernapasan interna. Darah yang telah menjenuhkan
hemoglobinnya dengan oksigen (oksihemoglobin) megintari seluruh tubuh dan
akhirnya mencapai kapiler, di mana darah bergerak sangat lambat. Sel jaringan
memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan oksigen berlangsung, dan
darah menerima, sebagai gantinya, yaitu karbon dioksida.

C. PATOLOGI

Ada beberapa gangguan respirasi yang umum terjadi, di antaranya:

1. Flu

Flu disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Virus penyebab gangguan respirasi ini dapat menyebar melalui udara, benda yang telah
terkontaminasi, maupun kontak fisik dengan penderita flu.

Flu dapat dicegah dengan melakukan beberapa langkah pencegahan, seperti mencuci tangan
secara rutin, tidak menyentuh wajah, dan menjauhi keramaian.

2. Faringitis
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan atau faring. Keluhan ini disebabkan oleh
infeksi bakteri maupun virus. Faringitis dapat ditangani bedasarkan penyebabnya. Misalnya,
faringitis yang disebabkan oleh bakteri dapat diobati menggunakan antibiotik.

3. Laringitis

Gangguan respirasi lainnya adalah laringitis, yaitu peradangan yang terjadi pada laring atau
pita suara. Keluhan ini umumnya disebabkan oleh penggunaan laring yang berlebihan, iritasi,
atau infeksi.

Gejala yang ditunjukkan laringitis biasanya berupa sakit tenggorokan, batuk, demam, suara
serak, hingga kehilangan suara.

4. Asma

Asma merupakan gangguan respirasi yang ditandai dengan peradangan pada saluran
pernapasan. Keluhan ini membuat saluran napas mengalami penyempitan. Penyebabnya bisa
karena alergi, paparan asap, polusi, hingga udara dingin.

Gejala khas yang umumnya dialami penderita asma adalah mengi, sesak napas, dada terasa
sesak, dan batuk.

5. Bronkitis

Bronkitis terjadi ketika saluran yang membawa udara ke paru-paru atau bronkus mengalami
peradangan. Akibatnya, gangguan respirasi ini menyebabkan penderitanya batuk berdahak.
Bronkitis dapat terjadi akut atau kronis.

Selain batuk berdahak, gejala yang menyertai bronkitis adalah dada sesak, dahak berwarna
kuning atau hijau, hingga demam.

6. Emfisema

Emfisema adalah penyakit kronis atau jangka panjang akibat kerusakan pada alveolus, yaitu
kantong udara kecil pada paru-paru. Gangguan respirasi ini lebih sering dialami oleh perokok
aktif.
Penderita emfisema dapat mengalami gejala batuk kronis dan sesak napas, bahkan saat
berolahraga ringan atau menaiki tangga.

7. Pneumonia Pneumonia adalah gangguan respirasi pada paru-paru yang disebabkan oleh
infeksi virus, bakteri, atau jamur. Pneumonia juga bisa disebabkan oleh virus SARS-CoV-2
yang menyebabkan COVID-19.

Gejala pneumonia cukup bervariasi. Namun, pneumonia umumnya ditandai dengan gejala,
seperti batuk, demam, sesak napas, dan menggigil.

8. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker paling berbahaya dengan angka
kematian yang tinggi. Baik perokok aktif maupun pasif berisiko tinggi terkena kanker paru-
paru.

Oleh karena itu, untuk mencegah kanker paru-paru, Anda disarankan agar berhenti merokok
dan menghindari paparan asap rokok.

Anda mungkin juga menyukai