Anda di halaman 1dari 19

SISTEM PERNAFASAN (RESPIRASI)

I. PENDAHULUAN : Konsep Dasar Sistem Pernafasan


Setiap sel pada tubuh makhluk hidup membutuhkan suplai oksigen (O 2) secara terus
menerus untuk dapat melaksanakan respirasi seluler secara aerob. Respirasi seluler yang
terjadi pada mitokondria sel ini sangat penting bagi tubuh untuk mendapatkan energi.
Dikarenakan tubuh hewan tidak dapat memproduksi oksigen sendiri, maka oksigen untuk
respirasi seluler harus didapatkan dari lingkungan di luar tubuh..
Sel-sel tubuh juga melaksanakan proses-proses metabolisme yang penting.
Metabolisme sel akan menghasilkan zat sisa. Salah satu sisa metabolisme tersebut adalah
gas karbon dioksida (CO2). Gas CO2 sisa metabolisme ini harus dibuang karena dapat
bersifat racun jika dibiarkan dalam tubuh. Gas CO2 ini dibuang terutama melalui udara
pernafasan.
Proses penarikan oksigen ke dalam tubuh dan pembuangan CO 2 ke luar tubuh
tersebut disebut pernafasan. Seperti dikatakan sebelumnya, bahwa hewan memerlukan
lingkungan di luar tubuh sebagai penyedia oksigen. Lingkungan penyedia oksigen untuk
pernafasan ini disebut medium respirasi. Hewan yang hidup di air (aquatik) menggunakan air
sebagai medium respirasinya. Sedangkan hewan darat (terestrial) menggunakan atmosfer
sebagai medium respirasinya.
Medium respirasi ini harus kontak dengan permukaan respirasi. Permukaan respirasi
adalah suatu lapisan tipis yang berfungsi untuk difusi (pertukaran) gas-gas pernafasan.
Setiap hewan memiliki permukaan respirasi yang telah diadaptasikan dengan
lingkungannya. Misalnya, insang pada ikan yang diadaptasikan untuk medium air. Kulit pada
cacing tanah dan katak untuk lingkungan lembab, alveolus pada hewan tingkat tinggi,
permukaan sel untuk hewan invertebrata tingkat rendah (protozoa, porifera, coelenterata,
cacing pipih, dsb.)
Pada bahasan kali ini, akan ditekankan pada sistem pernafasan manusia. Berikut ini
adalah penjelasannya.

II. ORGAN-ORGAN YANG MENYUSUN SISTEM PERNAFASAN MANUSIA


Pada bagian ini akan diuraikan organ-organ yang menyusun sistem pernafasan pada
manusia. Organ-organ ini terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan paru-paru.
Perhatikan gambar organ-organ yang menyusun sistem pernafasan beriut ini, kemudian
pahami penjelasannya !

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 1


A. Hidung
Hidung merupakan pintu masuk udara pernafasan. Cuping hidung memiliki tulang
rawan Hyalin. Terdapat dua lubang hidung pada manusia. Kedua lubang hidung
menghubungkan atmosfer dengan rongga hidung.
Permukaan lubang hidung sebelah depan (luar) dilapisi oleh epitel pipih berlapis.
Gunanya adalah sebagai pelindung terhadap gesekan.Terdapat pula rambut-rambut hidung
yang berfungsi untuk menyaring debu atau kotoran yang mungkin ada pada udara yang
dihirup. Bagian dalam rongga hidung dilapisi oleh epitel berlapis semu bersilia.. Pada
permukaan epitel tersebut serdapat sel Goblet yang mensekresikan mukus (lendir) yang
berfungsi untuk menghangatkan dan melembabkan udara, serta menjerat kotoran yang
masuk. Gerakan silia ke arah faring, akan mendorong mukus masuk ke faring.
Pada rongga hidung juga terdapat ujung-ujung saraf pembau. Udara yang dihirup
mungkin membawa aroma tertentu yang dapat dideteksi kehadirannya oleh saraf pembau
tersebut. Pada bagian belakang, rongga hidung berhubungan dengan faring melalui suatu
lubang yang disebut koane.

B. Faring (Tekak)
Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung, mulut, laring dan esophagus.
Faring terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 2


1. Nasofaring, yaitu bagian faring yang terletak di antara koane dan langit-langit rongga
mulut. Pada nasofaring terdapat tuba eustachius yang menghubungkan mulut dan telinga.
2. Orofaring, yaitu bagian faring yang terletak di rongga mulut, antara langit-langit mulut
sampai ke tulang hyoid. Orofaring dilapisi oleh epitel berlapis pipih. Pada orofaring inilah
terdapat persimpangan jalur udara pernafasan dan makanan yang saling-silang
3. Laringofaring, merupakan bagian faring sebelah dalam, antara tulang hyoid sampai
belakang laring.

C. Laring
Laring merupakan saluran nafas yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring terletak
antara faring dan trakea (tenggorokan). Pada laring terdapat Glottis, yaitu suatu lubang yang
berfungsi mengalirkan udara ke trakea. Di atas glottis terdapat epiglottis, yaitu suatu katup
yang dapat menutup glottis. Glottis akan selalu terbuka sebagai jalan masuk udara. Glottis
akan tertutup jika kita menelan makanan.
Pada saat menelan makanan, laring akan terangkat ke atas. Epiglottis akan rebah
menutupi glottis, sehingga makanan tidak akan masuk ke trakea melainkan akan masuk ke
esophagus. Jika glotis terbuka saat makanan lewat, maka makanan dapat masuk ke dalam
trakea. Jika demikian, akan terjadi refleks batuk untuk mengeluarkan makanan yang masuk
ke dalam saluran pernafasan tersebut.
Pada laring, terdapat tulang rawan tiroid. Tulang ini lebih menonjol pada pria dewasa
membentuk suatu struktur yang disebut jakun. Pada daerah ini juga terdapat kelenjar tiroid
(gondok) dan kelenjar paratiroid (anak gondok).
Pada manusia dan mamalia lainnya, laring diadaptasikan menjadi kotak suara. Dalam
kotak suara tersebut terdapat pita suara. Ketika udara pernafasan dihembuskan, maka udara
tersebut akan menggetarkan pita suara. Pita suara yang tipis, pendek dan tegang akan
menghasilkan suara bernada tinggi. Sebaliknya, pita suara yang tepal, panjang dan kendur
akan menghasilkan suara rendah (bas). Suara kencang/keras akan dihasilkan jika
hembusan nafas kuat, sebaliknya suara akan perlahan jika hembusan udara nafas lemah.
Suara laki-laki lebih rendah daripada perempuan. Hal ini dikarenakan pada laki-laki
terdapat perluasan laring dengan adanya jakun. Maka pita suara laki-laki lebih panjang dan
tebal.

D. Trakea (batang tenggorokan)


Trakea merupakan suatu pipa sepanjang ± 12 cm, terletak di depan esophagus
(kerongkongan). Trakea dikelilingi oleh cincin tulang rawan yang berbentuk C. trakea dilapisi
oleh empat lapisan, dari dalam ke luar yaitu:

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 3


1. Tunika mukosa, yang berupa epitel berlapis semu bersilia, dengan sel Goblet yang
menghasilkan lendir. Silia tersebut dapat menggerakan lendir ke arah faring untuk
mengeluarkan kotoran.
2. Tunika sub mukosa, yang terdiri dari jaringan ikat.
3. Tunika tulang rawan, terdiri dari tulang rawan hyalin berbentuk C. Dengan bentuk ini,
maka bronkus trakea bentuknya bisa dipertahankan ketika bernafas. Di antara tulang
rawan tersebut terdapat jaringan otot lurik.
4. Tunika adventitia, terdiri dari jaringan ikat
Trakea bercabang menjadi dua bronki (tunggal: bronkus), kanan dan kiri masing-
masing menuju ke tiap belahan (lobus) paru-paru.

E. Bronkus dan Bronkiolus


Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Strukturnya mirip dengan trakea,
dilapisi oleh epitel berlapis semu bersilia. Bronkus kiri lebih mendatar dari bronkus kanan.
Maka, benda-benda yang terhisap lebih mudah masuk ke bronkus kanan.
Bronkus menembus setiap lobus paru-paru. Di dalam paru-paru, bronkus bercabang-
cabang lagi secara berulang membentuk bronkiolus. Pada ujungnya, bronkiolus yang paling
kecil akan berakhir dan membentuk sekumpulan kantung alveoli. Kantung alveoli ini disusun
oleh gelembung-gelembung paru-paru yang disebut alveolus. Keseluruhan sistem saluran
udara ini tampak seperti sebuah pohon terbalik, dengan trakea sebagai batang utamanya,
bronkus adalah cabangnya, bronkiolus adalah ranting-rantingnya dan alveoli sebagai daun-
daunnya.
Sepanjang percabangan saluran nafas tersebut (dari trakea sampai dengan
bronkiolus), terdapat beberapa perubahan, yaitu:
1. Epitelnya menjadi selapis kubus pada bronkiolus
2. Tidak terdapat lagi tulang rawan pada bronkiolus
3. Otot polos pada bronkiolus lebih tebal.

F. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru merupakan sepasang organ yang terletak di rongga dada. Sebelah bawah
paru-paru dibatasi oleh suatu otot yang disebut diafragma. Diafragma membatasi rongga
dada dan rongga perut.
Paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus, yaitu lobus superior, lobus media, dan lobus
inferior. Sedangkan paru-paru kiri terdiri dari dua lobus, yaitu lobus superior dan inferior saja.
Tidak terdapat lobus media pada paru-paru kiri, sehingga tempat tersebut berupa rongga
yang disebut mediastinum. Rongga mediastinum tersebut ditempati oleh jantung. Paru-paru
kanan lebih gemuk dan pendek, sementara paru-paru kiri lebih ramping dan tinggi.

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 4


Seperti yang telah disebutkan di atas, setiap ujung bronkiolus membentuk kantung
alveolar. Kantung ini disusun oleh gelembung-gelembung respirasi yang disebut alveolus
(jamak:alveoli). Dinding alveolus disusun oleh epitel pipih selapis yang permukaannya
dilingkupi oleh hamparan pembuluh kapiler darah. Pada alveous inilah terjadi pertukaran gas
O2 dengan CO2.
Seperti yang kita ketahui, bahwa bilik kanan jantung akan memompa darah yang
kaya CO2 hasil metabolisme tubuh ke arteri pulmonalis. Arteri ini menuju ke paru-paru. Di
paru-paru, arteri ini akan bercabang membentuk arteriola arteriola yang masing-masing akan
menuju ke kantung-kantung alveoli. Selanjutnya arteriola tersebut akan bercabang menjadi
pembuluh kapiler yang akan menyelimuti gelembung alveolus. Kapiler-kapiler ini nantinya
akan bermuara dan bersatu lagi membentuk venula. Venula venula akan bermuara
membentuk vena pulmonalis yang kaya akan O 2. O2 tersebut adalah hasil difusi dari
alveolus.
Kumpulan dari gelembung-gelembung alveoli secara keseluruhan akan membentuk
permukaan paru-paru seperti balon. Paru-paru diselimuti oleh dua lapis selaput elastis yang
disebut pleura. Lapisan dalam pleura menempel pada paru-paru, sedangkan lapisan luar
pleura menempel pada tulang dada dan rusuk. Di antara lapisan tersebut terdapat cairan
licin yang berguna untuk mengurangi gesekan ketika paru-paru bergerak.

III. MEKANISME PERNAFASAN PADA MANUSIA


Vertebrata (termasuk manusia) mendapatkan aliran udara pada paru-parunya
dengan cara bernafas. Bernafas melibatkan dua proses yaitu inspirasi/inhalasi (penarikan
nafas) dan ekspirasi/ekshalasi (penghembusan nafas).
Pada manusia, proses pernafasannya dikenal dengan istilah pernafasan tekanan
negatif. Artinya, udara ditarik oleh paru-paru, seperti alat penyedot/pipet bukan dengan cara
didorong oleh mulut ke dalam paru-paru.
Menurut hukum fisika, udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah
bertekanan rendah. Untuk menghasilkan tekanan udara yang rendah, maka volume ruangan
udara tersebut harus besar. Berdasarkan keterangan tersebut, ketika Inhalasi (menarik
nafas), agar udara dapat masuk ke dalam paru-paru, maka tekanan udara dalam paru-paru
harus lebih rendah dari tekanan udara di luar tubuh (atmosfer). Hal ini dapat dilakukan
dengan cara memperbesar volume ruangan paru-paru (rongga dada).
Ketika ekshalasi, proses yang terjadi adalah sebaliknya. Agar udara dapat mengalir
ke luar tubuh, maka tekanan udara dalam paru-paru harus lebih tinggi dari tekanan udara di
luar tubuh (atmosfer). Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengecilkan volume rongga
dada.

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 5


Bagaimana cara memperbesar dan memperkecil volume paru-paru (rongga dada) ?
Temukan jawabannya pada bahasan berikutnya!

PERNAFASAN DADA DAN PERUT


Volume rongga dada dapat diperbesar dengan dua cara. Pertama, otot antar tulang
rusuk luar (musculus intercostalis eksterna) berkontraksi, sehingga tulang rusuk menjadi
terangkat. Hal ini dapat menambah volume rongga dada menjadi lebih besar. Tekanan di
rongga dada lebih rendah dari luar tubuh, maka terjadilah inhalasi. Sebaliknya, ketika otot
antar tulang rusuk luar berrelaksasi, tulang rusuk akan kembali ke posisi semula. Dengan
demikian, volume rongga dada akan mengecil kembali, tekanan di rongga dada menjadi
lebih tinggi, maka terjadilah ekshalasi. Proses ini dinamakan pernafasan dada.
Cara kedua adalah otot diafragma berkontraksi. Kontraksi tersebut akan
menyebabkan diafragma tertarik ke bawah. Hal ini akan menyebabkan volume rongga dada
membesar, sehingga tekanan udara mengecil dan terjadilah inhalasi. Sebaliknya, ekshalasi
terjadi bila otot diafragma berelaksasi. sehingga diafragma akan kembali ke posisi semula.
Hal ini mengakibatkan volume rongga dada mengecil dan tekanan udara dalam rongga dada
membesar. Dengan demikian udara akan keluar, terjadilah ekshalasi. Mekanisme
pernafasan ini disebut pernafasan perut. Perhatikan gambar pernafasan dada dan perut
berikut ini!

RESPIRASI EKSTERNA DAN INTERNA


Respirasi eksterna adalah pertukaran antara O2 dan CO2 yang berada pada alveolus
paru-paru dan kapiler paru-paru. O2 dari alveolus akan masuk ke dalam kapiler paru-paru.
Hal ini dikarenakan terdapat perbedaan tekanan parsial O 2 dalam alveolus dan kapiler.
Tekanan parsial O2 dalam alveolus lebih besar daripada tekanan parsial O 2 dalam kapiler.
Oleh sebab itulah O2 akan bergerak dari alveolus ke dalam kapiler. Sebaliknya, tekanan
parsial CO2 dalam kapiler paru-paru lebih besar dari tekanan parsial CO 2 dalam alveolus.
Dengan demikian, CO2 akan bergerak dari kapiler ke dalam alveolus.

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 6


Respirasi interna adalah pertukaran antara O 2 dan CO2 yang berada pada kapiler
jaringan dengan sel-sel pada jaringan tubuh. Tekanan parsial O 2 dalam kapiler lebih besar
daripada tekanan parsial O2 dalam jaringan. Hal ini mengakibatkan O 2 dalam kapiler akan
masuk ke dalam sel-sel jaringan. Sebaliknya, CO 2 akan melimpah dalam jaringan kerena
dihasilkan terus oleh metabolisme. Hal ini menyebabkan tekanan parsial CO 2 dalam jaringan
akan lebih besar dari tekanan parsial CO2 dalam kapiler. Maka, CO2 akan bergerak ke luar
dalam kapiler.

MEKANISME TRANSPORTASI O2 dan CO2 DALAM DARAH


Dalam tubuh, hanya sedikit O2 yang diedarkan melalui plasma darah sebagai oksigen
terlarut. Sebagian besar O2 akan terikat oleh Hemoglobin (Hb) dalam eritrosit dan
membentuk HbO2 (oksihemoglobin). Bagian ion Fe dalam Hemoglobin dapat mengikat satu
molekul Oksigen.
Sementara itu, CO2 dalam tubuh akan diangkut dengan tiga cara, yaitu :
1. Sebagai CO2 yang terlarut dalam plasma darah sebanyak kurang lebih 8%
2. Berikatan dengan Hemoglobin (Hb) dalam eritrosit membentuk HbCO 2
(karbominohemoglobin) sebanyak kurang lebih 23 %
3. Membentuk ion Bikarbonat (HCO3-) sebanyak kurang lebih 69 % dengan proses sebagai
berikut:

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 7


CO2 pada jaringan akan berdifusi ke luar, kemudian akan menembus kapiler dan
masuk ke dalam eritrosit. Selanjutnya CO2 dalam eritrosit akan berikatan dengan H2O
membentuk asam karbonat (H2CO3) dengan bantuan enzim karbonat anhidrase. Asam
karbonat dalam sitoplasma bersifat labil. Artinya, akan terurai kembali menjadi ion-ion
penyusunnya. Maka, H2CO3 yang terbentuk akan segera terurai kembali membentuk ion H+
dan ion HCO3- (bikarbonat). Ion H+ akan berikatan dengan Hb membentuki HHb. Sedangkan
ion HCO3- akan keluar dari sel dan masuk ke plasma. Sebagai gantinya, ion Cl - akan masuk
ke dalam eritrosit. Peristiwa ini disebut chlorideshift (pertukaran klorida)
Semua bentuk CO2 tersebut akan diangkut ke paru-paru. Di kapiler paru-paru terjadi
proses sebaliknya. HbCO2 akan diuraikan menjadi Hb dan CO2. CO2 tersebut selanjutnya
akan masuk ke alveolus dan diekspirasikan ke luar tubuh.
HCO3- dari plasma akan kembali masuk ke eritrosit. Sebagai gantinya Cl- akan keluar
dari eritrosit ke plasma. HHb akan diuraikan menjadi H + dan Hb. H+ tersebut akan berikatan
dengan HCO3- membentuk H2CO3. Dengan bantuan enzim yang sama, H2CO3 akan terurai
menjadi CO2 dan H2O. CO2 yang dihasilkan akan masuk ke alveolus untuk diekspirasikan ke
luar tubuh.

IV. VOLUME UDARA DAN KAPASITAS PARU-PARU


Aliran udara dari sumber oksigen (medium respirasi) ke permukaan respirasi (paru-
paru) disebut ventilasi. Jumlah udara yang keluar atau masuk ke paru-paru disebut volume
udara pernafasan.
Terdapat beberapa jenis udara pernafasan yaitu:
1. Volume udara tidal (normal/biasa).
Volume udara tidal ialah volume udara yang masuk atau keluar saat bernafas normal
(keadaan istirahat) dan tidak dipaksakan. Banyaknya udara ini sekitar 500 cc

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 8


2. Volume udara komplementer (volume cadangan inspirasi)
Volume udara komplementer adalah volume udara maksimal yang masih bisa ditarik
masuk setelah menghirup nafas normal. Banyaknya udara ini sekitar 3000 cc.
3. Volume udara suplementer (volume cadangan ekspirasi)
Volume udara suplementer adalah volume udara maksimal yang masih bisa
dihembuskan setelah menghembuskan nafas normal. Banyaknya udara ini sekitar 1250
cc
4. Volume udara residu (sisa)
Walaupun kita berusaha untuk melakukan ekspirasi semaksimal mungkin, tetapi
tetap akan terdapat sisa udara yang tidak dapat dikeluarkan. Udara ini hanya dapat
dikeluarkan jika dada kita dilindas oleh stoomwall. Banyaknya udara ini sekitar 1250 cc.
Jumlah udara yang bisa dihirup dan dihembuskan secara maksimal dinamakan
kapasitas vital paru-paru. Kapasitas vital sama dengan jumlah udara tidal, ditambah udara
komplementer dan suplementer. Kapasitas vital paru-paru manusia sekitar 4750 cc.
kapasitas vital ditambah dengan udara residu disebut kapasitas total paru-paru. Banyaknya
udara ini sekitar 6000 cc.
Volume udara yang keluar masuk paru-paru dapat bertambah besar atau kecil sesuai
dengan kebutuhan. Untuk mengukur volume udara yang keluar masuk paru-paru, digunakan
alat yang disebut spirometer.

V. KONTROL TERHADAP PERNAFASAN


Laju pernafasan dapat ditingkatkan dan dapat diturunkan. Pernafasan secara sadar
dikendalikan oleh korteks otak. Sedangkan pernafasan otonom (tidak sadar) dikendalikan
oleh medulla oblongata (sumsum lanjutan) dan pons Varoll. Terdapat beberapa faktor yang
dapat mengendalikan laju pernafasan, diantaranya adalah konsentrasi CO2 dalam darah.
Jika konsentrasi CO2 meningkat, maka laju pembentukan H2CO3 akan meningkat.
Jika kadar H2CO3 meningkat maka pH darah akan turun. Hal ini akan disadari ketika darah
melewati otak, sehingga medulla oblongata dan pons varoll akan memberikan sinyal pada
organ sistem pernafasan untuk meningkatkan laju pernafasan. Peningkatan ini ditujukan
untuk mendapatkan oksigen maksimal dan membuang berlebihnya CO2. Turunnya kadar O2
menjadi indikator berlebihnya CO2. Hal ini biasanya terjadi ketika berolahraga atau
beraktivitas berat. Sebaliknya jika O2 melimpah, dan CO2 kadarnya turun maka, laju
pernafasan akan diturunkan.
Laju pernafasan manusia adalah relatif. Banyak faktor yang mempengaruhi laju
pernafasan, di antaranya adalah : konsentrasi CO2 dan O2, usia, jenis kelamin, kondisi tubuh,
aktivitas tubuh, posisi tubuh, berat badan, dsb.

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 9


VI. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM PERNAFASAN
1. Hypoxia
Adalah keadaan dimana terjadi kekurangan O2 pada jaringan tubuh. Hal ini bisa
disebabkan karena berada pada daerah bertakanan O2 rendah misalnya di pegunungan.
Jika hypoxia berat, dapat menyebabkan kematian
2. Hiperventilasi
Adalah berlebihnya jumlah aliran udara ke paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan
gangguan pada pernafasan karena terlalu banyak udara yang mengalir ke paru-paru.
3. Rhinitis
Adalah radang selaput lendir hidung akibat infeksi bakteri atau virus.
4. Faringitis
Adalah radang faring akibat infeksi yang dapat menyebabkan sakit saat menelan.
5. Laryngitis
Adalah radang laring yang menyebabkan tenggorokan menjadi kering dan sakit.
Diakibatkan oleh infeksi mikroorganisme. Biasa menyerang pada perokok.
6. Difteria
Penyakit menular yang disebabkan oleh Corynebacterium diphteriae. Menyerang
mukosa pernafasan dengan gejala sakit tenggorokan, demam, dan muntah-muntah
7. Bronchitis
Adalah peradangan pada bronkus atau bronkiolus karena infeksi bakteri. Dapat
mengakibatkan berlebihnya lender dalam paru-paru. Sering disebut paru-paru basah.
8. Asma
Gejala susah bernafas karena otot-otot pernafasan kaku. Penderita sering
kekurangan oksigen.
9. Kanker paru-paru
Berlebihnya aktivitas sel pada paru-paru sehingga menjadi kanker. Sering kali batuk
berdarah, dan nafas berbunyi. Dapat diakibatkan oleh infeksi atau polutan pada asap.
10. Pneumonia
Radang paru-paru karena serangan bakteri. Infeksi terjadi di alveolus.
11. Influenza
Umum diderita karena infeksi virus influenza. Mudah menular. Biasanya hidung
berlendir dan demam. Jika akut, dapat menyebabkan kematian.
12. Emfisema
Adalah jumlah udara yang berlebihan biasanya akibat infeksi kronik dan merokok.
Alveoli kaku dan mengembang terus

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 10


13. TBC
Infeksi oleh Mycobacterium tubercolosae. Organ akan rusak karena ada
peningkatan makrofag. Luas permukaan respirasi akan berkurang. Bisa disertai batuk
darah. Penyakit ini dapat menular.

VII. SISTEM PERRNAFASAN PADA BEBERAPA HEWAN


1. Pernafasan pada serangga
Pada serangga seperti belalang, pernafasan menggunakan sistem trakea. Di
samping badannya, terdapat lubang yang disebut spirakel. Lubang ini terhubung ke
suatu saluran udara bercabang yang disebut trakea. Trakea bercabang kembali menjadi
trakeola. Trakeola akan menembus sampai ke sel untuk melakukan difusi gas antara
trakeola dengan sel-sel.
Pada serangga, pernafasan tidak melibatkan transportasi oksigen melalui darah.
Walaupun serangga memiliki haemolimph, yaitu sejenis cairan darah, namun cairan
tersebut hanya digunakan untuk mengangkut sari-sari makanan saja, tidak untuk
mengangkut gas.

2. Pernafasan pada ikan


Ikan berbeda dengan organisme lain. Karena habitatnya adalah air, medium
respirasi ikan adalah air. Jadi, harus ada organ yang mampu menyaring oksigen terlarut
dalam air. Organ itu adalah insang. Dalam insang terdapat rigi-rigi insang sebagai
saringan.
Ketika ikan bergerak maju, ia akan membuka mulutnya untuk memasukkan air. Air
tersebut kemudian dialirkan ke insang. Pada insang, air akan bersinggungan dengan
lembaran insang yang kaya akan pembuluh darah kapiler. Oksigen yang ada pada air
akan tersaring oleh lembaran insang. Oksigen pada air tersebut akan berdifusi ke dalam
kapiler darah. Sedangkan CO2 dari kapiler akan dikeluarkan ke air. Pemasukan oksigen
ke kapiler semakin meningkat karena arah aliran air dan arah aliran darah pada insang
saling berlawanan. Selanjutnya air akan keluar melalui celah insang.. Proses ini disebut
pertukaran lawan arus (countercurrent exchange). Pada beberapa jenis ikan yang hidup
pada lingkungan yang miskin oksigen/berlumpur misalnya ikan betok, mujair, gabus,
lele,dsb. terdapat organ pernafasan tambahan yang disebut labyrinth (labirin)

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 11


3. Pernafasan pada katak
Pada katak berlangsung pernafasan tekanan positif. Saat inspirasi, lubang hidung
terbuka, dan rongga mulut membesar. Tekanan pada rongga mulut mengecil., sehingga
udara akan masuk ke rongga mulut. Kemudian, lubang hidung dan mulut tertutup, udara
pada rongga mulut ditekan kuat ke dalam paru-paru. Jadi, udara masuk ke paru-paru
bukan “disedot”, tapi ditekan paksa ke dalam paru-paru.
Saat ekspirasi, rongga mulut membesar sementara hidung tertutup. Tekanan
rongga mulut mengecil. Udara keluar dari paru-paru, masuk ke rongga mulut. Setelah
itu, hidung dan mulut katak terbuka sehingga udara dapat keluar.
Selain paru-paru, katak juga memiliki insang saat masih kecebong. Katak juga
mempunyai kapiler di bawah kulit yang tipis. Sehingga pernafasan dibantu oleh kulit.

4. Pernafasan pada kura-kura


Karena kura-kura memiliki tempurung yang kuat, maka hal itu akan membatasi
gerakan rongga dada. Oleh sebab itulah kura-kura memiliki epitel pernafasan pada
mulut dan anusnya.

5. Pernafasan pada burung


Burung bernafas dengan menggunakan paru-paru. Tidak seperti mamalia, burung
tidak memiliki gelembung alveolus. Sebagai gantinya, burunmg memiliki saluran-saluran
halus pada paru-parunya yang disebut parabronki.
Pada burung, terdapat kantung udara yang membantu proses bernafas terutama
saat terbang. Pada saat inspirasi, kantung udara anterior dan posterior akan
mengembang. Udara segar akan tersedot masuk melalui trakea dan mengisi kantung
udara posterior. Sementara itu udara lama dari paru-paru akan mengisi kantung udara
anterior.
Saat ekspirasi, kantung udara akan mengempis. Udara segar dari kantung posterior
akan masuk ke paru paru, sedangkan udara lama akan keluar dari kantung anterior

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 12


untuk dikeluarkan dari tubuh. Jadi pada burung, udara bersih yang kaya akan oksigen
akan mengalir ke paru-paru saat ekspirasi.
Pada burung terdapat modifikasi laring yang disebut siring. Pada siring ini terdapat
struktur mirip pita suara pada manusia.

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 13


LATIHAN SOAL SISTEM PERNAFASAN

A. STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN PERNAFASAN

Beri keterangan gambar di atas, dan jelaskan fungsi atau peranannya masing-masing!
1. ………………………………………………
2. ……………………….......................
3. ………………………………………………
4. ………………………………………………
5. ………………………………………………
6. ………………………………………………
7. ………………………………………………
8. ………………………………………………
9. ………………………………………………
10. ………………………………….............
11. ………………………………….............
12. ………………………………….............
13. ………………………………….............
14. …………………………………............

1. Sebutkan urutan saluran pernafasan yang dilewati udara saat inspirasi secara berturut-turut!

2. Apa yang dimaksud dengan koane?

3. Mengapa bernafas sebaiknya dilakukan melalui hidung bukan mulut?

4. Saluran pernafasan yang sekaligus merupakan saluran pencernaan adalah….


5. Sebutkan tiga bagian dari faring beserta batasan daerahnya!

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 14


6. Saluran penghubung antara telinga dengan rongga mulut disebut.....
7. Pita suara pada manusia terletak pada organ ….
8. Bagian paru-paru yang berfungsi sebagai permukaan respirasi pada manusia adalah….
9. Jelaskan 3 alasan struktur alveoli sangat mendukung terhadap optimalisasi pertukaran gas
pada paru-paru!

10. Pada laring terdapat tulang .......................... yang pada laki-laki lebih menonjol, akan
membentuk struktur yang dikenal dengan istilah.............................

11. Apa yang dimaksud dengan glottis, epiglottis dan pita suara?

12. Sebutkan empat lapisan (tunika) yang melapisi dinding trakea secara berurutan dari luar ke
dalam!

13. Berapa jumlah lobus pada paru-paru kanan dan kiri masing-masing?

14. Rongga di antara lobus paru-paru kiri disebut.......................... rongga ini diisi oleh
organ .............
15. Sebutkan pembuluh-pembuluh darah yang menghubungkan jantung dengan paru-paru!
Manakah yang kaya akan oksigen?

Tarik garis lurus yang menghubungkan pernyataan sebelah kiri dengan sebelah kanan seperti
contoh!
Lapisan pada permukaan rongga hidung sebelah depan   Tulang rawan hyalin
struktur yang melapisi permukaan dalam trakea   Sel Goblet
struktur yang melapisi permukaan dalam dinding bronkiolus   Rambut hidung
struktur yang melapisi dinding alveolus   Epitel silindris berlapis semu bersilia
struktur yang menyusun cuping hidung   Epitel pipih selapis
Struktur yang menghasilkan mucus/lendir pada saluran nafas   Epitel kubus selapis
Struktur yang melapisi paru-paru   Pleura
Struktur yang dapat menjerat kotoran yang masuk hidung   Epitel pipih berlapis
Struktur yang dapat mendeteksi aroma pada udara   Epiglottis
Struktur yang dapat menutup laring   Ujung saraf olfaktori

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 15


B. MEKANISME PERNAFASAN
1. Jelaskan dua urgensi (arti penting) pernafasan bagi makhluk hidup!

2. Apa yang dimaksud dengan medium respirasi dan permukaan respirasi?

3. Apa yang menyebabkan udara bisa mengalir dari alveolus ke kapiler dan dari kapiler ke
jaringan serta sebaliknya?

4. Jelaskan mekanisme pernafasan dada pada saat fase inspirasi dan ekspirasi!

5. Jelaskan mekanisme pernafasan perut pada saat fase inspirasi dan ekspirasi!

6. Jelaskan apa yang dimaksud respirasi interna dan respirasi eksterna!

7. Jelaskan 2 cara/mekanisme pengangkutan oksigen dalam tubuh!

8. Jelaskan 3 cara/mekanisme pengangkutan karbon dioksida dalam tubuh!

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 16


9. Beri keterangan di manakah tempat berlangsungnya reaksi berikut ini. Apakah pada kapiler
alveolus atau kapiler jaringan!
a. H2O + CO2 →H2CO3 d. Hb + O2 → HbO2
b. Hb + CO2 → HbCO2 e. H2CO3 → H+ + HCO3-
c. HbO2 → Hb + O2

10. Isilah tabel mengenai udara pernafasan berikut!


JENIS UDARA PENGERTIAN JUMLAH
(dalam ml
atau cc)
Udara tidal

Udara komplementer

Udara suplementer

Kapasitas vital paru-paru

Udara residu

Kapasitas total paru-paru

Perhatikan grafik berikut ini!

1. Berapa kali orang tersebut bernafas menurut grafik tersebut?


2. Menurutmu, apa yang dilakukan oleh orang tersebut untuk mencapai titik L atau R?

3. Untuk membuat grafik pernafasan F-G-H-I-J-K , jelaskan apa yang dilakukan oleh orang tersebut!

4. Sebutkan contoh grafik yang menunjukkan kapasitas vital!


5. Berapa kali orang tersebut menarik nafas maksimal? Apa alasannya?

11. Di manakah pusat pengontrolan pernafasan secara sadar dan tidak sadar?

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 17


C. GANGGUAN/KELAINAN/PENYAKIT PADA SISTEM PERNAFASAN
1. Jelaskan penyebab dan gejala dari kelainan/penyakit pernafasan berikut ini!
Nama Penyebab Gejala
gangguan/penyakit
a. Influenza

b. Difteria

c. TBC

d. Emfisema

e. Hipoksia

f. Asma

g. Pneumonia

h. Flu babi

i. Flu burung

j. Asidosis

2. PERNAFASAN PADA BEBERAPA HEWAN


1. Sebutkan organ pernafasan hewan-hewan berikut ini (isi dengan : permukaan tubuh /
kapiler kulit / sistem trakea / insang / paru-paru atau organ lainnya!)
a. Cacing tanah k. Anjing laut
b. Cacing pipih l. Hiu
c. Belalang m. Lumba-lumba
d. Kuda laut n. Paus
e. Amoeba sp. o. Lebah
f. Singa laut p. Mujair
g. Ikan mas q. Katak
h. Burung elang r. Penyu
i. Ular s. Ubur-ubur
j. Belut t. Kecebong katak

2. Manakah sistem pernafasan berikut yang tidak berkaitan dengan peredaran darah sama
sekali? (lingkari!)
a. Permukaan tubuh
b. Kulit
c. Sistem trakea
d. Insang
e. Paru-paru

3. Organ pernafasan tambahan pada ikan yang hidup di lumpur adalah….

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 18


4. Apa yang dimaksud dengan spirakel, trakeola, rigi insang, labirin, kantung/pundi pundi
udara dan parabronki?

5. Jelaskan bagaimana mekanisme pernafasan tekanan positif yang dilakukan oleh katak!

6. Jelaskan mekanisme pernafasan pada ikan!

7. Jelaskan mekanisme pernafasan pada burung ketika terbang saat fase inspirasi dan
ekspirasi!

Materi Pembelajaran Biologi : Sistem Pernafasan 19

Anda mungkin juga menyukai