Anda di halaman 1dari 8

Di dalam endositosis , makromolekul ekstraseluler diambil ke dalam sel untuk membentuk vesikel yang terikat

membran yang disebut endosom yang menyatu dengan lisosom. Autofagositosis adalah proses dimana organel tua
dan bagian seluler yang tidak berfungsi dikeluarkan dari sel; mereka diselimuti oleh membran internal yang
kemudian menyatu dengan lisosom. Fagositosis dilakukan oleh sel-sel khusus (misalnya, makrofag) yang menelan
partikel ekstraseluler besar, seperti sel mati atau penyerbu asing (misalnya, bakteri ), dan menargetkannya untuk
degradasi lisosom . Banyak produk pencernaan lisosom, seperti asam amino dan nukleotida , didaur ulang kembali
ke sel untuk digunakan dalam sintesis komponen seluler baru.

Protein
Alfa helix transmembran
Gen Rubisco
Biokatalis (Enzim)
Biokatalisis adalah proses yang menggunakan katalis alami (biokatalis), seperti protein enzim, untuk melakukan
transformasi kimia pada senyawa organik. Enzim yang digunakan dalam biokatalisis dapat berupa enzim yang telah
diisolasi atau enzim yang masih terdapat dalam sel hidup.

Ribozim:
Ribozim adalah molekul RNA yang mengatalisis reaksi kimia. Enzim asam ribonukleat juga dapat disebut enzim RNA
atau RNA katalitis. Ribozim alami mengatalisis hidrolisis ikatan fosfodiester mereka sendiri, atau hidrolisis ikatan di
RNA lain. Beberapa ribozim mengatalisis aktivitas aminotransferase pada ribosom.

Vesikel

Vesikel terdiri dari fosfolipid (membran lipid/


lemak) dan jika saat panas akan merengang dan kalau dingin merapat).

Filtrasi gel
Kromatografi filtrasi gel merupakan teknik pemisahan protein dan makromolekul biologi lain berdasarkan ukuran
molekul. Matriks filtrasi gel berupa gel yang berpori seperti dekstran, agarosa atau poliakrilamida.
Oligonukleotida
Oligonukleotida merupakan seberkas pendek polimer nukleotida yang sering digunakan sebagai primer atau sebagai
penuntun probe pada berbagai teknik analisis deteksi dalam biologi molekular. Ukurannya biasanya antara 5 sampai
20 basa N.

Asam amida.

Quorum sensing
Penemuan komunikasi antarsel bakteri telah menimbulkan
kesadaran bahwa bakteri mampu melakukan koordinasi
aktivitas yang sebelumnya diyakini terbatas pada organisme
multiselular. Kemampuan berperilaku kolektif sebagai suatu
kelompok merupakan suatu keuntungan. Sebagai contoh,
kemampuan untuk bermigrasi ke lingkungan yang lebih cocok
atau lebih baik ketersediaan nutrisinya serta mengadopsi pola
pertumbuhan baru seperti sporulasi atau pembentukan
biofilm akan melindungi bakteri dari lingkungan yang dapat
mematikannya (De Kievit & Iglewski 2000).
Quorum Sensing adalah komunikasi antar sel-sel bakteri
yang dimediasi oleh molekul-molekul sinyal kecil yang bersifat mudah berdifusi untuk memicu atau mengontrol
perubahan ekspresi gen sebagai respon terhadap peningkatan kepadatan populasi. Komunikasi bakteri tidak terbatas
pada komunikasi antar sel dalam spesies yang sama, tetapi juga
antar spesies sehingga suatu spesies dapat menangkap dan
menyebarkan pesan dari atau ke spesies lainnya untuk melakukan modifikasi/perubahan perilaku, baik untuk
kepentingan komunal maupun untuk keuntungan suatu spesies terhadap spesies yang lain (Atkinson & William 2009)

Promotor:

Anda mungkin juga menyukai