“Lisosom,Peroksisom,Glioksisom,Sitoskleton,Cillia,Flagela”
Disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Sel dan Molekuler
Karakteristik lisosom
Fungsi Lisosom
2. PEROKSISOM
Ciri-ciri Peroksisom
Peroksisom memanfaatkan O2 dan H2O2 untuk melakukan reaksi
oksidatif. Adapun salah satu peran penting oksidatif yang dilakukan
peroksisom yaitu memecah berbagai molekul asam lemak yang disebut dengan
beta-oksidasi.
Teori model klasik mengungkapkan bahwa protein peroksisom dapat
disintesis karena didukung dengan ribosom yang menempel endoplasmic
reticulum. Selanjutnya, protein periksisomal akan masuk ke sistenae dan
membentuk kantung.Sementara itu, teori kedua mengungkapkan bahwa
protein peroksisomal disintesis karena dibantu oleh ribosom bebas.
Selanjutnya, protein peroksisomal dibebaskan menuju sitoplasma dan
berkembang menjadi peroksisom.
Bisa dibilang, peroksisom merupakan organel yang cukup beragam.
Hal ini bergantung pada spesies studi dan jenis selnya. Mereka mampu
memodifikasi komposisi enzimatik interior. Peroksisom juga dapat berubah
sesuai dengan lingkungan tempat mereka terpapar. Contohnya, peroksisom
akan mengecil jika dalam ragi terdapat karbohidrat. Namun, saat peroksisom
tumbuh di lingkungan yang banyak metanolnya, maka ia akan lebih besar.
3. Glioksisom
4. SITOSKELETON
Struktur Sitoskeleton Sitoskeleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut
yang berbeda, yaitu: mikrofilamen, mikrotubulus, dan filamen intermediet.
Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis, terdiri
dari protein yang disebut aktin. Mikrofilamen berdiameter antara 5-6 nm. Karena
kecilnya sehingga pengamatannya harus menggunakan mikroskop elektron.
Mikrofilamen seperti mikrotubulus tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen
utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan
dalam pergerakan sel k. dan peroksisom (Badan Mikro). Organel ini senantiasa
berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase
(banyak disimpan dalam sel-sel hati).
2) Mikrotubulus
3) Filamen intermediet
Filamen intermediet adalah rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang
saling melilit. Filamen ini berdiameter 8-10 nm. Disebut filamen intermediet atau
filamen antara karena berukuran diantara ukuran mikrotubulus dan mikrofilamen.
Serabut ini tersusun atas protein yang disebut fimetin. Akan tetapi, tidak semua sel
tersusun atas fimetin, contohnya sel kulit tersusun oleh protein keratin.
Fungsi Sitoskeleton
Silia adalah struktur sitoplasma yang melekat pada membran plasma sel, yang
disebabkan oleh perpanjangan sentriol, dibentuk oleh protein motorik (dynein) yang
membentuk seperangkat mikrotubulus
Silia menempel pada sel di badan basal. Badan basal terdiri dari mikrotubulus
yang disusun sebagai sembilan kembar tiga. Si kembar tiga dibentuk sebagai doublet
dari silia bergabung dengan mikrotubulus tambahan dari sel. Dua mikrotubulus
sentral berakhir sebelum memasuki tubuh basal.
Silia adalah struktur yang sangat kecil – berukuran sekitar 0,25 μm dengan
diameter dan panjang hingga 20 μm. Saat ini mereka ditemukan dalam jumlah besar
di permukaan sel. Silia bertindak seperti dayung, berdetak bolak-balik untuk
menciptakan gerakan.
Fungsi silia
Silia memainkan peran penting dalam pergerakan. Ini bisa termasuk
pergerakan sel itu sendiri, atau dari zat dan benda lain melewati sel. Dalam beberapa
organisme yang dikenal sebagai ciliata, silia bertanggung jawab untuk pergerakan
organisme secara keseluruhan.
Misalnya, dalam Paramesium protista uniseluler, silia menutupi permukaan
organisme dan bertanggung jawab untuk pergerakan serta makan. Selain menutupi
bagian luar organisme, silia juga melapisi alur oral, memindahkan makanan ke
“mulut” organisme.
Silia dapat membantu menghilangkan kontaminan dari organ atau jaringan
dengan membantu memindahkan cairan ke sel. Lapisan nasofaring dan trakea ditutupi
oleh silia. Sel-sel epitel bersilia ini mengeluarkan lendir, bakteri, dan puing-puing
lainnya dari paru-paru. Contoh lain adalah lapisan tuba falopi. Silia di sini
bertanggung jawab untuk membantu pembuahan dengan pergerakan telur menuju
rahim.
Kinocil ia adalah jenis khusus dari silia yang ditemukan pada ujung
apikal sel rambut vertebrata. Seiring dengan stereocilia, koleksi filamen aktin non-
motil terkait dengan silia, mereka terlibat dalam pendengaran dan keseimbangan
(mechanoreception).
6. FLAGELA
adalah alat gerak berbentuk cambuk pada sejumlah organisme bersel satu.
Suatu individu dapat memiliki satu atau lebih flagella.
https://apacontoh.com/lisosom/index.html
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Flagela
Marianti, Aditya dan Sumadi. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta. Graha Ilmu
Lumowa, Sonja V. T. 2015. Biologi Sel. Malang. UMM Press