Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Sel Prokariot, Sel Eukariot, Virus, Membran Plasma, Dinding Sel dan Kapsul”

Disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Sel dan Molekuler

DOSEN PENGAMPU : SRI WAHYUNI M.Si

Disusun Oleh : Kelompok 1

1. Saskia Nur Rida


2. Yesika Nopriliz Tobing
3. Rama Rizki Kurniawan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN VOKASI

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

PEKANBARU

2023
SEL PROKARIOT, SEL EUKARIOT, VIRUS, MEMBRAN PLASMA, DINDING SEL
DAN KAPSUL

A. Sel Prokariot

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Sel Prokariot adalah sel tunggal
yang menjadi ciri khas dari kingdom monera yaitu bakteri dan archae. Sel ini sering terlihat
dalam rantai agregat atau sel yang mengelompokkan diri menjadi ratusan. Secara umum sel
prokariot lebih kecil daripada sel eukariot karena sel prokariot memiliki struktur yang lebih
sederhana dengan tidak adanya organel-organel seperti nucleus, mitokondria dan plastid, namun
pada sel prokariot terdapat suatu struktur yang berfungsi sama dengan mitokondria dan plastid,
yaitu mesosom dan kromator. Organel-organel yang terdapat pada sel prokariot adalah dinding
sel, mesosom, sitoplasma, ribosom dan materi inti ( DNA dan RNA ).

Sel prokariot merupakan tipe sel yang tidak mempunyai sistem endomembrane seperti
reticulum endoplasma dari kompleks golgi, pada bagian lainnya yakni sitoplasma terdapat
banyak ribosom yang berguna untuk sintesis protein. Selain itu, sel prokariot adalah sel atau
organisme yang mampu hidup dalam keadaan habitat yang ekstrim disertai presentase pemakaian
sumber energinya lebih banyak dari organisme lainnya.

Ciri Khas Sel Prokariot:

1. DNA. DNA pada sel prokariot berbentuk kromosom tunggal bentuk lingkaran ( circle ).
2. Tidak ada organel memiliki membrane.
3. Dinding sel. Dinding sel bakteri terbentuk dari peptidoglikan yang berfungsi menahan
tekanan osmotic sitoplasma.
4. Pembelahan diri dengan pembelahan biner. Hanya dilakukan oleh prokariot dengan
membelahnya induk menjadi dua anakan yang memiliki kromosom yang sama.

Struktur dan Fungsi Sel Prokariot

Kebanyakan sel prokariot adalah uniseluler, namun ada beberapa juga yang multiseluler.
Contoh dari sel prokariot adalah bakteri dan sianobakteri. Berikut merupakan bagian-bagian sel
prokariot dan fungsinya.

1. Dinding sel, merupakan bagian paling luar dari sel dan terdiri atas tiga bagian yaitu
kapsul, dinding sel, dan membrane plasma. Dinding sel ini tersusun atas
peptidoglikan, polisakarida, lemak dan protein. Fungsi dari dinding sel adalah
memberi bentuk dari sel, tempat pertukaran zat dan reproduksi, sebagai pelindung
dan jalan keluar masuknya molekul.
2. Sitoplasma, tersusun atas air, nutrisi/zat makanan terlarut, lemak, protein, mineral,
serta enzim-enzim. Enzim pada sitoplasma berfungsi untuk metabolisme sel dan
pencernaan ekstraseluler.
3. Mesosom, berguna untuk sintesa dinding sel, pembelahan dan tempat oksidasi
makanan yang akan menghasilkan energy. Mesosom terletak di dekat dinding sel dan
baru terbentuk saat sel bakteri mengalami pembelahan biner.
4. Nukleoid, RNA atau DNA merupakan materi genetic dari sel bakteri yang
membentuk lingkaran atau sirkuler dan tunggal. DNA sirkuler yang lebih kecil dan
berada di luar kromosom dari sel bakteri disebut plasmid.
5. Ribosom, merupakan organel berupa granula yang mengapung dalam sitoplasma
yang berfungsi sebagai sintesis protein.susunannya terdiri atas RNA dan protein yang
berukuran sangat kecil yakni 15-20 nm/nanometer.
6. Membrane plasma, merupakan selaput tipis yang membatasi organel-organel sel
dengan lingkungannya. Tersusun atas molekul lemak dan protein sekaligus sebagai
pelindung molecular sel dengan lingkungannya. Fungsi lain dari membrane plasma
adalah mengatur lalulintas molekul dan ion dari dan kedalam sel.
7. Flagela dan pili, Flagella tersusun atas protein flagilin. Pili memiliki ukuran yang
lebih kecil dari ukuran flagella dan berfungsi untuk melekatkan diri pada jaringan
hewan atau tumbuhan yang merupakan penghasil nutrientnya.

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Organel Sel Sel Hewan Sel Tumbuhan

Dinding Sel Tidak ada Ada


Kloroplas Tidak ada Ada
Glioksisom Tidak ada Ada
Sepasang sentriol Ada Tidak ada
( sentrosom )
Lisosom Ada Tidak ada
Perioksisom Ada Tidak ada
Vakuola Berukuran kecil Berukuran besar

B. Sel Eukariot

Sel eukariot adalah setiap organisme sel yang mengandung inti dan organel lainnya tertutup
dalam membrane. Sel eukariot adalah jenis sel yang lebih kompleks daripada rekan-rekan
mereka, prokariot. Prokariot termasuk sel yang sederhana, sedangkan eukariot terdiri dari semua
jamur, hewan, tumbuhan dan Protista seperti amoeba. Organel-organel sel eukariot adalah
mitokondria, ribosom, vesikel, reticulum endoplasma, apparatus golgi, sistokeleton, flagella,
vakuola, lisosom dan sentriol. Semua organel memiliki fungsi khusus dan biasanya tertutup
dalam membrane lipid mereka sendiri.
Struktur dan Fungsi Sel Eukariot

1. Membran plasma,tersusun atas molekul lemak dan protein. Tebal membrane plasma
antara 5-10 nm. Fungsi dari membrane plasma yaitu melindungi isi sel, mengatur keluar
masuknya molekul-molekul, dan menerima rangsangan dari luar.
2. Sitoplasma, meliputi isi sel, kecuali nucleus. Sitoplasma tersusun atas cairan ( sitosol
yang terdiri dari air, protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula dan ion-
ion ) dan padatan ( organel yaitu ribosom, mitokondria, dan kompleks golgi ). Fungsi
sitoplasma sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting bagi
metabolisme sel seperti enzim, ion, gula, lemak dan protein.
3. Nucleus, merupakan organel terbesar yang berada dalam sel, memiliki diameter sekitar
10 mikrometer. Nucleus biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk bulat atau oval.
Fungsi dari nucleus yaitu mengendalikan seluruh kegiatan sel, mengeluarkan RNA dan
unit ribosom dari inti ke sitoplasma, mengatur pembelahan sel dan membawa infomasi
genetic.
4. Sentriol, merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan.
Sentriol hanya dijumpai pada sel hewan, sedangkan pada sel tumbuhan tidak. Sentriol
berjumlah sepasang, terletak saling tegak lurus antar sesamanya di dekat nucleus.
5. Reticulum endoplasma, letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma ( endoplasma ).
RE ini hanya dijumpai di dalam sel eukariotik baik sel hewan maupun sel tumbuhan.
Fungsinya adalah sebagai penampung sintesis protein, menyintesis lemak dan kolesterol,
menawarkan racun dan sebagai jalan transport dalam memindahkan molkul-molekul.
6. Ribosom, tersusun atas RNA- ribosom ( RNA-r ) dan protein. Ribosom tidak memiliki
membrane. Ribosom terdiri dari unit besar dan unit kecil yang masing-masing berbentuk
bulat. Fungsi ribosom adalah untuk menyintesis protein.
7. Kompleks golgi, terletak diatara RE dan membrane plasma. Jumlahnya beragam,, dari
satu sampai ratusan untuk tiap sel. Fungsinya adalah menambahkan glioksilat pada
protein, sebagai organel sekrretori, membentuk glikolipida, membentuk dinding sel
tumbuhan, dan membentuk lisosom.
8. Lisosom, merupakan membrane berbentuk kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik
yang disebut lisozim. Enzim ini berfungsi untuk mencerna zzat-zat yang masuk ke dalam
sel.
9. Badan mikro, disebut badan mikro karena ukurannya kecil hanya bergaris tengah 0,3-1,5
mikrometer. Terdiri atas peroksisom dan glioksisom.
10. Mitokondria, merupakan penghasil energy ( ATP ) karena berfungsi untuk respirasi.
Mitokondria mempunyai sifat plastis, yaitu bentuknya mudah berubah.

Perbedaan Sel Prokariot dan Sel Eukariot

Perbedaan Sel Prokariot Sel Eukariot

Organisme Bakteri, archae Protista, fungi, tumbuhan,


hewan.
Ukuran Sel 1-5 mikrometer 10-100 mikrometer

Nucleus Tidak memiliki membrane Memiliki membrane inti, ada


inti, tidak ada nukleus nucleus

Kromosom Kromosom tunggal Banyak kromosom

Mitokondria Tidak ada Ada

Kloroplas Tidak ada Ada pada alga dan tanaman


Retikulum endoplasma Tidak ada ada
Kompleks golgi Tidak ada Ada
Mesosom ada Tidak ada
Ribosom 50 s dan 30 s 60 s dan 40 s
Flagella Sederhana, tersusun atas Kompleks, tersusun atas
flagellin. tubulin.
Pembelahan sel Pembelahan biner Mitosis dan meiosis
Organisme sel Sel tunggal Sel tunggal dan sel banyak

C. Virus

Kata virus berasal dari bahasa latin yaitu virion yang artinya adalah racun. Virus itu sendiri
selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, sehingga bisa dibilang sulit sekali mati
atau hilang. Virus adalah organisme parasite yang mana ia membutuhkan inang untuk bertahan
hidup dengan ukuran hanya beberapa mikro atau mungkin lebih kecil yaitu antara 25-300 nm.

Struktur Tubuh Virus :

Pada umumnya struktur tubuh yang dimiliki oleh virus terdiri dari asam nukleat dan
kapsid. Secara umum, struktur tubuh virus terdiri atas 4 bagian utama, yaitu sebagai berikut :

1. Kepala. Struktur virus kepala virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang
menjadi bahan genetic kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu
selubung protein yang tersusun oleh protein. Bentuk kapsid sangat bergantung pada
jenis virusnya.
2. Isi tubuh. Isi tubuh virus atau biasa disebut virion adalah bahan genetic yang berupa
salah satu tipe asam nukleat ( DNA atau RNA ). Tipe asam nukleat yang dimiliki
akan mempengaruhi bentuk tubuh virus. Isi tubuh biasanya berupa RNA yang
terbentuk menyerupai kubus, bulat atau polyhedral. Contohnya pada virus-virus
penyebab penyakit poliomyelitis, influenza, dan radang mulut dan kuku.
3. Ekor. Ekor adalah bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat
untuk menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini umumnya
terdiri atas beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat halus.
4. Kapsid. Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang
berfungsi sebagai pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai
pembentuk tubuh dan pelindung bagi virus dari kondisi lingkungan luar.

Klasifikasi Virus Berdasarkan Jenis Sel Inang

1. Virus penyerang tanaman. Virus ini bisa merusak tanaman yang sedang kita tanam dan
rawat, contohnya adalah Tungro dan TMV.
2. Virus penyerang manusia. Virus penyerang manusia sangatlah banyak dan beberapa virus
ada yang membahayakan manusia, seperti virus HIV influenza, virus corona, virus
omicron dan lain-lain.
3. Virus penyerang hewan. Virus penyerang hewan ini bisa membuat hewan yang kita rawat
jadi jatuh sakit atau bahkan mati. Contohnya flu burung, rabies dan sebagainya.
4. Virus penyerang bakteri. Virus penyerang bakteri salah satu contohnya adalah virus T.

Klasifikasi Virus Berdasarkan Ada atau Tidak Selubung di Nukleokapsid

1. Virus berselubung. Virus berselubung adalah virus yang di dalam selubung itu ada
glikoprotein dan lipoprotein, misalnya Paramyxovirus, Herpesvirus, Togavirus,
Rahabdovirus, dan Poxyvirus.
2. Virus telanjang. Virus telanjang adalah virus yang tidak mempunyai selubung di
nukleopasid, seperti Adenovirus, Reovirus, Papovirus, dan Picornavirus.

Klasifikasi Virus Berdasarkan Jenis Asam Nukleat

1. Virus DNA. Virus DNA adalah virus dimana asam nukleat yang dimiliki berupa DNA,
misalnya parvovirus.
2. Virus RNA. Virus RNA adalah virus yang dimana kandungan asam nukleatnya berupa
RNA, misalnya piconarvirus.

Klasifikasi Virus Berdasarkan Bentuk Dasar

1. Virus helical. Virus ini hanya mempunyai satu sumbu rotasi saja dimana bentuk sumbu
itu seperti batang panjang, bentuknya heliks, dan nukleokapsid mudah bergerak atau
tidak kaku, misalnya virus flu.
2. Virus kompleks. Seperti dengan namanya, virus ini mempunyai strukturr yang cukup
kompleks bila dibandingkan dengan jenis virus yang lain. Misalnya virus cacar.
3. Virus dengan bentuk ikohedrak. Berbeda dengan virus helical, jumlah sumbu pada virus
ini ada dua rotasi ganda serta tata uangnya hanya dibatasi dengan 20 segitiga sama sisi,
misalnya virus polio.
Klasifikasi Virus Berdasarkan Tipe Genom dan Replikasinya

1. Virus tipe I. pada virus tipe I ini terdiri dari DNA dengan utas ganda serta reproduksinya
dilakukan dengan cara replikasi, misalnya Herpesvirus.
2. Virus tipe II. Virus tipe II terdiri dari DNA dengan utas tunggal serta reproduksinya
dilakukan dengan cara replikasi, misalnya virus MVM.
3. Virus tipe III. Terdiri dari RNA dengan utas ganda serta reproduksinya dilakukan dengan
cara replikasi, misalnya Reovirus.
4. Virus tipe IV. Terdiri dari RNA dengan utas tunggal ( + )serta reproduksinya dilakukan
dengan cara replikasi, misalnya virus poli0.
5. Virus tipe V. terdiri dari RNA dengan utas tunggal ( - ) dan reproduksinya dilakukan
dengan cara replikasi, misalnya virus rabies.
6. Virus tipe VI. Terdiri dari RNA dengan utas tunggal ( + ) dan DNA sebagai perantaranya
serta reproduksinya dilakukan dengan cara transkriptasi balik, misalnya virus AIDS.
7. Virus tipe VII. Terdiri dari RNA dengan utas ganda dengan RNA sebagai perantara serta
reproduksinya dengan cara transkriptasi balik misalnya heparnavirus.

Klasifikasi Virus Berdasarkan Jumlah Kapsomer

1. Virus yang kapsomernya berjumlah 32, seperti parvovirus.


2. Virus yang kapsomernya berjumlah 60, seperti picornavirus.
3. Virus yang kapsomernya berjumlah 72, seperti papovirus.
4. Virus yang kapsomernya berjumlah 162, seperti herpesvirus.
5. Virus yang kapsomernya berjumlah 252, seperti adenovirus.

Bentuk-Bentuk Virus

1. Virus dengan bentuk filament atau benang. Layaknya sebuah benang, maka virus ini bisa
dibilang memiliki ukuran yang cukup tipis, misalnya virus Ebola.
2. Virus dengan bentuk bulat, merupakan virus yang umumnya diketahui oleh banyak
orang, salah satu contoh dari bentuk virus ini adalah HIV.
3. Virus dengan bentuk seperti huruf T, bentuknya hampir sama dengan huruf T. virus
dengan bentuk ini contohnya adalah pada virus yang mengganggu kesehatan bakteri
Eschirichia coli atau dikenal dengan bakteriofag.
4. Virus dengan bentuk batang, virus ini bisa kita lihat pada Tobacco Mosaic Virus
( TMV ).
5. Virus dengan bentuk batang dan ujungnya oval. Pada virus berbentuk batang dengan
ujung oval ini salah satu contohnya berupa Rhabdovirus.
6. Virus dengan bentuk polyhedral. Salah satu contoh virus yang memiliki bentuk
polyhedral adalah adenovirus.

Reproduksi Virus
Virus dapat memperbanyak diri dan untuk melakukan itu ada beberapa tahap reproduksi virus
yang harus ditempuh.

1. Tahap adsorpsi. Adsoprsi adalah tahapan penempelan virus pada sel inang. Virion
( partikel lengkap virus ) menempel pada bagian reseptor spesifik sel inang dengan
menggunakan serabut ekornya. Reseptor merupakan molekul khusus pada membrane sel
inang yang dapat berinteraksi atau berikatan dengan virus.
2. Tahap penetrasi. Penetrasi adalah tahapan pemasukan genom ( materi genetic ) virus ke
dalam sel inang. Selubung ekor berkontraksi membuat lubang yang menembus dinding
dan membrane sel. Selanjutnya, virus menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel
inang sehingga kapsid virus menjadi kosong.
3. Tahap sintesis. Sintesis adalah tahapan perbanyakan genom virus dengan menggunakan
bahan utama materi genetic sel inang. DNA sel inang dihidrolisis dan dikendalikan oleh
materi genetic virus untuk membuat asam nukleat ( salinan genom ) dan protein
komponen virus.
4. Tahap pematangan. Pematangan adalah tahapan pembuatan dan perbanyakan struktur
tubuh virus. Hasil sintesis berupa asam nukleat dan protein dirakit menjadi partikel-
partikel virus yang lengkap sehingga terbentuk virus baru.
5. Tahap lisis. Lisis adalah tahapan pecahnya sel inang sehingga virus baru dapat keluar dan
siap menyerang sel inang lain. Virus menghasilkan lisozim yaitu enzim perusak dinding
sel inang. Rusaknya dinding sel inang mengakibatkan terjadinya osmosis ke dalam sel
inang, sehingga sel inang membesar dan pecah.

D. Membran Plasma

Membrane plasma / membrane sel adalah sebuah struktur selaput tipis yang memisahkan isi
sitoplasma dan nukleoplasma dari lingkungan luar serta berperan sebagai pelindung sel.
Membrane plasma bersifat semipermeable. Artinya, membrane ini dapat menyeleksi molekul-
molekul apa saja yang boleh masuk ke dalam sel.

Fungsi Membran Plasma

1. Sebagai pelindung dan pembentuk sel. Membrane sel nantinya akan melindungi keutuhan
bagian dalam sel dengan cara membiarkan beberapa zat yang masuk ke dalam sel dan
menghalangi beberapa zat yang tidak dibutuhkan oleh sel.
2. Sebagai media komunikasi antar lingkungan. Dalam hal ini, para sel akan saling
mengenal dan bertukar informasi terkait sel yang sudah dipakai dan sel yang belum
dipakai dalam suatu jaringan.
3. Menyeleksi zat yang keluar masuk sel. Membrane sel dapat mencegah masuknya zat-zat
yang dapat merugikan sel serta memudahkan masuknya zat-zat yang berguna bagi sel.
4. Sebagai tempat berlangsungnya reaksi kimia.
5. Sebagai reseptor dari rangsangan luar. Melalui mekanisme inilah fungsi inti sel dan
organel sel yang terdapat dalam sitoplasma dapat menyesuaikan lingkungan luar sel
sehingga mampu bertahan hidup.
6. Sebagai transport molekul.
7. Menjaga komponen sel terisolasi dari luar.

Struktur Membran Plasma :

1. Lipid. Strukur lipid membrane memiliki bentuk tak simetris dan ukurannya panjang.
Struktur komponen membrane sel ini tersusun dari molekul amfipatik karena memiliki
daerah hidrofilik dan hidrofobik.
2. Karbohidrat. Terdiri dari glikolipid dan glikoprotein. Glikolipid adalah karbohidrat yang
menempel pada lemak dan glikoprotein adalah karbohidrat pada protein.
3. Protein. Struktur protein pada membrane sel/ membrane plasma dapat dilihat dari
tingkatannya. Berikut ini struktur-struktur protein membrane sel :
 Primer : urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan oleh ikatan peptide.
 Sekunder : struktur tiga dimensi local dari jumlah asam amino dan protein.
 Tersier : gabungan dari berbagai ragam struktur sekunder.
 Kuartener : paling banyak tersusun dari insulin dan enzim rubisco.
4. Sitoskeleton. Atau disebut juga dengan kerangka membrane memiliki struktur yang tidak
berhubungan langsung dengan organel sel lain, namun berhubungan dengan protein
integral di dasar. Bagian kerangka membrane ini terdiri dari filament, intermediet, dan
mikrofilamen.
5. Kolesterol. Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol di membrane sel
dan disirkulasi ke plasma darah.

E. Dinding Sel

Dinding sel adalah struktur diluar membrane plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk
membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi, dan alga,
meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda. Dinding sel hanya dimiliki oleh sel
tumbuhan, sehingga menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel
hewan/. Dinding sel merupakan benda ergastik/tidak hidup/termasuk komponen non protolasmik
di luar plasma sel. Dalam perkembangannya dibagi menjadi 3 tahap :

 Substansi interseluler atau lamella tengah, yaitu dinding sel yang mula-mula
terbentuk pada waktu terjadi pembelahan sel, juga disebut dinding primitive yang
sangat tipis, terdiri atas zat pectin dan protopektin.
 Dinding primer, yaitu perkembangan dari lamella tengah yang telah mengalami
perubahan primer karena adanya penebalan zat selulosa dan hemiselulosa dan
kadang-kadang dijumpai senyawa polisakarida non selulosa. Missal : pada dinding sel
parenkim.
 Dinding sekunder, yaitu perkembangan lebih lanjut dari dinding primer karena
adanya penebalan dinding dari lignin. Hanya dijumpai pada sel-sel dengan fungsi
khusus: trakea, trakeida/skelerenkim.

Sifat-Sifat Dinding Sel

1. Sifat fisik : dinding sel terdiri atas misel yaitu bangun-bangun molekul yang tersusun
oleh selulosa. Bangun-bangun tersebut merupakan fibril yang bersambungan yang
tersusun miring dan pada awal perkembangan sejajar satu sama lain, sedang pada
perkembangan berikutnya serupa rangka seperti jala.
2. Sifat kimia : dinding sel tersusun oleh zat organic dan anorganik. Zat-zat organic yang
dijumpai pada dinding sel adalah pectin, hemiselulosa, pentosan, protopekti, lignin, kutin,
selulosa, suberin, sapropolenin. Zat-zat anorganik yang terdapat pada dinding sel adalah
kersik ( SiO2) dan zat kapur.

Dinding sel juga mengalami penebalan, menurut cara penebalannya, dapat terjadi secara :

a. Aposisi, yaitu dengan cara menempelkan/melapis-lapiskan bahan penebalan ( zat selulosa


) pada lamella tengah, biasanya pada dinding primer. Contohnya : sel parenkim, floem.
b. Intususepsi, yaitu penebalan yang terjadi dengan menyisipkan bahan-bahan penebalan
diantara mikrofibril.

Struktur Dinding Sel

1. Molekul Selulosa. Dinding sel tumbuhan tersusun atas serabut-serabut panjang dan keras,
masing-masing terbenam dalam matriks protein dan polisakarida. Serabut-serabut
tersebut pada umumnya tersusun atas selulosa. Molekul selulosa tersusun atas rangkaian
linear ribuan unit glukosa. Setiap rangkaian linear yang berbentuk pita tersebut masing-
masing dihubungkan oleh ikatan hydrogen, sehingga terbentuk agrerat panjang yang
tersusun dari 60-70 molekul selulosa membentuk mikrofibril. Mikrofibril dikelilingi oleh
rantai selulosa yang padat tapi mempunyai jumlah yang banyak.
2. Hemiselulosa dan pectin. Matriks dari serabut di dinding sel sebagian besar tersusun atas
hemiselulosa dan pectin. Hemiselulosa adalah kumpulan molekul yang terdiri dari
campuran polisakarida yang heterogen, sementara pectin adalah salah satu dari
polisakarida pada matriks dinding sel tumbuhan. Molekul glikoprotein akan beranyaman
dengan molekul-molekul pectin.
3. Lamella tengah, merupakan lapisan dinding sel yang berfungsi sebagai perekat untuk
membentuk jaringan tumbuhan. Lamella tengah tersusun dari zat kitin.
4. Dinding primer, merupakan bagian dinding sel yang dibentuk paling awal dan selama sel
tumbuhan dalam fase perkembangan. Lapisan dinding sel ini tersusun atas selulosa,
hemiselulosa dan pectin.
5. Dinding sekunder, adalah lapisan yang terletak di bagian dalam dari dinding sel primer
tumbuhan.
Ciri-Ciri Dinding Sel

Dikutip dari buku Fisiologi Tumbuhan Universitas Negeri Medan, berikut ini ciri-ciri dinding sel
pada sel prokariotik dan eukariotik.

1. Ciri-ciri dinding sel pada prokariotik adalah tidak tersusun atas selulosa. Artinya dinding
sel pada organisme ini tidak keras seperti pada tumbuhan yang kerap dilihat oleh
manusia.
2. Ciri-ciri dinding sel pada eukariotik. Eukariotik memiliki ciri khas sel tumbuhan yaitu
korteks, ujung akar, empulur. Dinding sel pada eukariotik memiliki benda ergastik ( non
protoplasmic ).

F. Kapsul

Kapsul adalah salah satu bagian dalam struktur sel bakteri yang terbuat dari karbohidrat
kompleks polisakarida.fungsi yang paling penting dari bagian tubuh bakteri ini adalah
menjaganya supaya tidak mongering dan melindunginya agar tidak ditelan mikroorganisme lain.
Kapsul hanya dimiliki beberapa jenis bakteri tertentu. Umumnya bakteri hidupnya parasite dan
bersifat pathogen memiliki kapsul sedangkan pada bakteri saprobe biasanya hanya memiliki
lapisan lendir.

Fungsi kapsul :

 Sebagai pelindung.
 Menjaga sel agar tidak kekeringan.
 Membantu pelekatan dengan sel bakteri lain atau pada substrak.
 Pada bakteri pathogen. Kapsul melindungi bakteri dari pengaruh sistem kekebalan
yang dihasilkan oleh sel tubuh inang.
DAFTAR PUSTAKA

Campbhell, Neil A. dkk. 2008. Biologi Jilid I. Edisi kedelapan. Jakarta : Erlangga.

Subowo. 2011. Biologi sel. Jakarta : CV Sagung Seto

Sumadi & Aditya Marianti. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta: Graha Ilmu

Suryani, Yoni. 2004. Biologi Sel dan Molekuler. Yogyakarta: Jurusan Biologi FMIPA UNY

https://www.academia.edu/9849097/Sel_Prokariotik diakses pada tanggal 18 Februari 2023.

https://parboaboa.com/membran-plasma diakses pada tanggal 18 Februari 2023

https://id.scribd.com/document/360648796/makalah-sel-eukariotik diakses pada tanggal 16


Februari 2023.

Anda mungkin juga menyukai