Anda di halaman 1dari 16

FUNGSI SEL DAN KOMPARTEMENTASI SEL DALAM

MELAKSANAKAN METABOLISME SEL

Oleh :

KELOMPOK 1:

1. USTMAN BUCHORI 19025010200


2. SOFIA AYU LESTARI 19025010201
3. TASYA WAHYU RAMADANI 19025010202
4. VINDI SINTA MAYSELLA 19025010203
5. OKI NUR HIDAYAH 19025010204

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
2020/2021
Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional, dan herediter terkecil dari makhluk
hidup yang berupa ruangan kecil yang dibatasi oleh selaput dan berisi cairan pekat, sel
merupakan suatu unit dasar biologi. Teori biogenesis menyatakan bahwa semua sel hidup
berasal dari sel yang telah ada. Konsep tersebut populer dengan omnis cellula e cellula. Sel
dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu sel prokariotik (prokaryotic) dan sel
eukariotik (eukaryotic).
Sel prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki membran nukleus, hal ini
menyebabkan nukleus bercampur atau mengadakan hubungan langsung dengan sitoplasma.
Ukuran dari sel prokariotik sangat kecil, yaitu 1−10 μm. Contoh dari sel prokariotik adalah
pada mycoplasma, bakteri dan ganggang biru. Pada umumnya sel prokariotik memiliki empat
bagian pokok dengan yaitu: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan flagela.
Eukariotik adalah sel dengan nukleus sejati. Sel ini dibungkus oleh membran nukleus
sehingga isinya tidak bercampur dengan sitoplasma. Ada dua bagian utama sel, yaitu: inti dan
isinya sering kali disebut nukleoplasma, dan bagian sisanya yang disebut sitoplasma. Inti dan
sitoplasma itu dikelilingi oleh membran, demikian pula bagian yang lebih kecil seperti
mitokondria dan benda-benda Golgi.
Metabolisme adalah seluruh reaksi kimia yang bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan yang terjadi di dalam suatu organisme. Secara umum,
metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik:
a. Katabolisme, yaitu reaksi untuk menghasilkan energi dengan cara mengurai senyawa
organik, seperti pemecahan glukosa menjadi piruvat oleh proses respirasi seluler.
b. Anabolisme, yaitu reaksi yang memerlukan energi untuk menyusun (sintesis)
senyawa organik seperti protein, karbohidrat, lipid, dan asam nukleat dari molekul-
molekul tertentu.

Fungsi sel dalam metabolismE sel sebagai berikut :


1. Pembentukan tubuh dan organnya
2. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh
3. Proses reproduksi
4. Penyaluran nutrisi, kotoran, dan senyawa lainnya dalam tubuh
5. Proses metabolisme
6. Produksi energi untuk tubuh
Organel sel :
1. Nukleus dan nucleolus

Struktur dan fungsi sel yang paling utama terletak pada inti sel atau bagian nukleus
dan nukleolus. Nukleus merupakan bagian tengah sel yang mengendalikan keseluruhan
proses sel tubuh.Di dalam nukleus, terdapat kumpulan benang kromatin yang mengandung
DNA. Selain benang kromatin, di dalam nukleus terdapat nukleolus yang merupakan
bagian padat pada ribonucleic acid (RNA) yang membantu proses pembentukan protein di
sel.
2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan dalam sel yang merupakan bagian dari struktur dan
fungsi sel. Sitoplasma berperan sebagai mediator dari reaksi kimia dalam sel dan
membantu kinerja organel atau organ-organ dalam sel. Sitoplasma juga berfungsi untuk
membantu proses perkembangan, pertumbuhan, dan replikasi sel tubuh. (Sitoskeleton
berperan sebagai penyokong badan sel)
3. Sitoskeleton
Sitoskeleton merupakan penyokong bentuk sel dan memanjang dari nukleus,
melewati sitoplasma, dan sampai ke membran sel. Tanpa sitoskeleton, sel tidak akan
memiliki bentuk dan akan runtuh.
4. Mitokondria
Mitokondria adalah bagian struktur dan fungsi sel yang cukup penting karena
mitokondria berperan dalam proses pernapasan sel. Di mitokondria terjadi proses
glikolisis yang berfungsi untuk menghasilkan energi yang dapat digunakan oleh sel.
5. Ribosom
Ribosom tersebar di sitoplasma dan biasanya bergerombol di bagian-bagian sel
yang memiliki fungsi tertentu. Ribosom berperan dalam produksi protein menggunakan
informasi di DNA.
6. Retikulum endoplasma
Salah satu organ sel yang lainnya adalah retikulum endoplasma yang terbuat dari
membran plasma yang menyatu dengan lapisan luar nukleus. Fungsi dari retikulum
endoplasma adalah untuk memodifikasi pembentukan protein menjadi enzim dan
senyawa lainnya.Retikulum endoplasma juga memproduksi lemak, hormon, dan
karbohidrat. Terdapat dua bagian retikulum endoplasma, yaitu bagian yang kasar (SER)
yang membentuk senyawa hormon, enzim, karbohidrat, dan lemak, serta bagian
halus(RER) yang memodifikasi protein.
7. Lisosom
Serupa dengan tubuh manusia, sel juga memiliki kotoran atau senyawa yang tidak
digunakan setelah proses metabolisme sel berakhir. Lisosom merupakan organ sel yang
mengandung enzim pencernaan yang berperan dalam pemecahan senyawa-senyawa
tersebut
8. Badan golgi
Badan golgi atau yang bisa disebut sebagai aparatus golgi merupakan struktur
dan fungsi sel yang berperan dalam pengumpulan lemak dan protein dari retikulum
endoplasma ke vesikel yang akan menyalurkannya ke bagian-bagian sel lainnya.
9. Vakuola dan vesikel
Vakuola dan vesikel adalah dua struktur dan fungsi sel yang berperan dalam
penyaluran komponen-komponen dalam sel ke berbagai bagian sel. Perbedaan vakuola
dan vesikel terletak pada kemampuan vesikel yang mampu menyatu dengan bagian-
bagian sel lainnya.
10. Peroksisom
Peroksisom merupakan sebuah organel dalam sel tumbuhan yang berbentuk bulatan
kecil. Pada dasarnya, peroksisom memiliki peranan utama dalam pemecahan asam lemak
menjadi gula. peroksisom juga membantu kloroplas dalam melakukan fotorespirasi. Di
dalam peroksisom terdapat kandungan enzim oksidatif khusus. Enzim tersebutlah yang
digunakan untuk memecah asam lemak menjadi gula sederhana dalam metabolisme.
11. Membran sel
Membran sel merupakan lapisan terluar dari sel . Membran sel secara umum
tersusun oleh lipid dan protein, disamping juga karbohidrat dan memiliki struktur umum
yang sama. Lipid, protein dan karbohidrat tersebut secara bersama menyusun membran
plasma atau membran internal. Membrane sel berfungsi untuk memisahkan sel dengan
materi-materi di luar sel. Membran sel membantu sel untuk bisa mempertahankan bagian
dalam sel, Sebagai reseptor (penerima) rangsang dari luar, seperti hormon dan bahan
kimia lain, baik dari lingkungan luar maupun dari bagian lain dalam organisme itu
sendiri, Melindungi agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel, Mengontrol zat-zat yang
boleh masuk maupun keluar meninggalkan sel. Hal inilah yang menyebabkan membran
plasma bersifat semipermeabel (selektif permeabel) artinya dapat dilalui oleh air dan zat-
zat tertentu yang terlarut di dalamnya melalui struktur protein yang hidrofilik.
Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan "kompartementasi" di
dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin berlangsung di
sitosol. Sistem kompartementasi dapat terjadi karena adanya sistem membran plasma
(membran sel) yang mampu mencegah proses difusi atau perpindahan molekul- molekul
tertentu dari dalam ke luar atau sebaliknya dari luar ke dalam sistem membran.
Kompartementasi ini memungkinkan masing-masing organel mempunyai fungsi khusus.

Kompartemen memiliki tiga peran utama. Salah satunya adalah menetapkan batas fisik
untuk proses biologis yang memungkinkan sel melakukan aktivitas metabolisme yang
berbeda pada waktu yang bersamaan. Ini mungkin termasuk menjaga biomolekul tertentu di
dalam suatu wilayah, atau menjaga molekul lain di luar. Di dalam kompartemen yang terikat
membran, pH intraseluler yang berbeda, sistem enzim yang berbeda, dan perbedaan lainnya
diisolasi dari organel dan sitosol lain. Dengan mitokondria, sitosol memiliki lingkungan
pengoksidasi yang mengubah NADH menjadi NAD +. Dengan kasus ini,
kompartementalisasi bersifat fisik

Kompartemen pada sl-sel Organisme Tingkat Tinggi

Dalam sel prokariotik terdiri dari satu kompartemen, yaitu sitosol, yang
diselubungi oleh membran plasma. Pada sel eukariotik, sel terbagi menjadi membran-
membran internal. Membran-membran ini membuat kompartemen terselubung dimana
sejumlah enzim dapat beroperasi tanpa ada gangguan dari reaksi yang terjadi di dalam
kompartemen lainnya. Kompartemen-kompartemen bermembran yang utama pada sel
eukariotik dapat dilihat dalam tabel 1.

Tabel 1. Fungsi utama kompartemen-kompartemen bermembran pada sel eukariotik


KompartemenFungsi Utama

Sitosol Berisi metabolic pathways dan sintesis protein

Nukleus Berisi genome dan sintesis DNA dan RNA

Retikulum Sintesis sebagian besar lipid, protein untuk


endoplasma didistribusikan ke organela lain dan ke membran
plasma

Aparatus Modifikasi, pemilahan, dan pengemasan protein dan


Golgi lipid untuk disekresi atau dikirim ke organela lain
Lisosoma Degradasi intraseluler

Endosoma Pemilahan material endositosol

Mitokondria Sintesis ATP dengan fosoforolasi oksidative

Kloroplas Sintesis ATP dan fiksasi karbon dengan fotosintesis

Gambar 1. Sel Hewan dan Sel Tumbuhan (Urry et al, 2017)


Bakteri umumnya tdr dr satu kompartmen intraselular yang dikelilingi oleh membran plasma,
sedangkan sel eukariotik terbagi atas bbrp kompartmen dengan fungsi tersendiri dan
masing2nya diselubungi oleh membran (Gb-13)

Sorting/Pemilahan protein

Sebelum sel eukariotik membelah menjadi dua, sel tersebut harus menduplikasi semua
organela bermembran. Sel tidak dapat membuat membran ini dari
scratch; pembentukan ini memerlukan informasi di dalam organela bersangkutan. Sehingga
semua organela berasal dari organela yang terbentuk sebelumnya, yang tumbuh dan
membelah. Organela bermembran membentang bersamaan dengan pembentukan molekul
baru, organela kemudian membelah dan ketika sel membelah didistribusikan ke kedua sel
anakan. Pertumbuhan organela memerlukan lipid dan protein untuk membentuk membran
baru. Meskipun sel tidak membelah, protein harus secara tepat dan terus menerus dikirim ke
organelaorganela, sebagain untuk disekresi dari sel dan yang lain untuk menggantiakn protein
organela yang sudah terdegradasi. Permasalahan bagaimana membuat dan mempertahankan
organela bermembran adalah bagaimana mengarahkan protein baru ke organela yang benar.

Untuk mitokondria, kloroplas, peroxisome dan nukleus, protein dikirim secara


langsung dari sitosol. Untuk organela lainnya, termasuk apparatus Golgi, lisosoma, endosome
dan membran nukleus, protein dan lipid dikirim secara tidak langsung melalui retikulum
endoplasma, dimana RE merupakan tempat utama untuk sintesis lipid dan protein. Protein
yang masuk ke RE langsung dari sitosol:

 sebagian akan tinggal di dalam sitosol


 sebagian besar ditransport lebih lanjut oleh vesikuli transport (Sub Pokok
Bahasan 3) ke apparatus Golgi dan kemudian ke organela-organela lain atau membran
plasm

Di bagian ini akan dibahas tentang mekanisme protein secara langsung memasuki organela
bermembran dari sitosol. Protein dari sitosol ditransport ke sejumlah lokasi yang berbeda di
dalam sel sesuai dengan alamat tertentu yang mengandung asam amino sequencenya.
Apabila sudah menemukan alamat yang benar, protein akan masuk ke organela.

Protein diimport ke dalam organela-organela melalui tiga mekanisme


Sintesis protein berawal di ribosom di dalam sitosol, kecuali protein mitokondria dan
kloroplas yang disintesis pada ribosom di dalam organela-organela ini; sebagian besar protein
dalam mitokondria dan kloroplas disintesis disini. Protein yang terbentuk di dalam sitosol
dibedakan menjadi dua tipe yaitu:

 protein yang asam aminonya mempunyai sorting signal (signal yang


mengarahkan protein ke organela yang dituju). Protein ini bergerak dari sitosol ke
organela yang tepat, mitokondria, kloroplas, nukleus, RE. Dar RE dapat dikirim ke
Golgi, lisosom, membran nukleus, atau membran sel. Sorting signal yang
mengarahkan protein ke miokondria akan berbeda dengan sorting signal yang
mengarahkan protein ke organela lai
 protein kurang signal, yang biasanya tetap tinggal di dalam sitosol secara permanen

Bagaimana protein tersebut dibawa dari sitosol atau dari organela satu ke organela lain
melewati membran organel yang biasanya impermiabel untuk makromolekul yang
hidrofilik?. Ada tiga jalur/mekanisme yang berbeda untuk organela yang berbeda, namun
semuanya membutuhkan eneregi. Ketiga jalur/mekanisme (Gambar 2 )tersebut adalah:
Mekanisme 1: Dari sitosol ke nukleus

Protein bergerak dari sitosol ke dalam nukleus akan ditransport melalui porus nukleus yang
membran luar dan dalamny aberpenetrasi. Porus ini berfungsi sebagai gerbang seleksi, yang
secara aktif mentransport makromolekul spesifik tetapi juga memperbolehkan proses difusi
molekul yang lebih kecil .
Mekanisme 2: Dari sitosol ke RE, mitokondria, kloroplas atau peroksisom

Protein dari sitosol bergerak ke RE, miokondria, kloroplas atau peroksisom melewati
membran organela dengan perantaraan protein translocator yang terletak pada membran tiap
organel tersebut. Protein yang ditransport biasanya harus terurai untuk bisa masuk ke
organela tersebut.

Mekanisme 3 : dari RE ke organel lain dan dari organela-organela dalam system


endomembran satu ke lainnya
Mekanisme ini berbeda dengan dua mekanisme tersebut di atas. Protei yang akan ditransfer
harus diangkut oleh vesikuli transport (pertunasan organela), yang akan penuh
dengan kargo protein ruang dalamnya (lumen). Vesikuli ini akan berfusi dengan membran
organela tujuan untuk bisa melepas protein yang dibawanya.

Gambar 2. Tiga mekanisme import protein pada organela-organela bermembran. Pada


mekanisme 1 dan 2, protein masih terlipat selama transport, sedangkan pada mekanisme 3,
protein harus diurai.

Signal Peptides dan Signal Patches Mengarahkan Protein ke alamat sel yg tepat

 Ada dua tipe signals pada protein:


 Signal Peptides (Peptida Sinyal) :

Suatu residu dlm pemanjangan sekuen asam amino (15 s/d 60 residu). Digunakan
untuk mengarahkan protein dari sitosol ke dalam RE, mitochondria, kloroplas, peroksisom
dan nukleus, dan dia juga digunakan utk mempertahankan protein terlarut dalam RE. Signal
Peptide ini diuraikan oleh enzim peptidase setelah proses transpor selesai.
 Signal Patches (Potongan Sinyal) :

Terdiri dari atom tiga dimensi pada permukaan protein yg terbentuk bila protein
melipat. Residu asam amino yg membangun signal patch yang tersebar dari satu sama
lainnya dalam sekuen asam amino. Memeiliki residu gula spesifik kemudian mengarahkan
protein dari apparatus Golgi ke dalam lisosom. Signal patch ini umumnya dipertahankan
dalam protein akhir.

Signal yang mengarahkan protein ke tujuan


Untuk dapat sampai ke tempat tujuan, protein harus diarahkan oleh sorting
signal, sekumpulan asam amino, terdiri dari 15 — 160 asam amino, yang disebut juga signal
sequence. Signal ini sering (tapi tidak selalu) dilepas dari protein yang diarahkan. Ada
beberapa tipe signal sequence dibutuhkan untuk mengarahkan protein ke organela tertentu,
seperti yang dapat dilihat pada Tabel 11.2. berikut ini:

Tabel 2. Tipe-tipe signal sequence


Transpor Molekul ke dalam dan ke luar Nukleus
Protein yg dibuat pada ribosom ditranspor ke dalam ruang antara membran luar dan
dalam inti (ruang perinuclear) yang berkesinambungan dengan lumen RE. Lalulintas dua
arah terjadi scr kontinu antara sitosol dan nukleus. Beberapa protein yang berfungsi dalam
inti (histones DNA, DNA polimerase, RNA polymerase, DNAse/RNAse, protein regulator
gen, dan protein yg memproses RNA) secara selektif diimpor dari sitosol ke dalam nukleus.
Pada saat yang sama, tRNA dan mRNA disintesis dalam nukleus dan kemudian diekspor ke
sitosol. Sebagaimana proses impor, proses ekspor juga tjd secara selektif. Contoh, mRNA
diekspor hanya setelah RNA sepurna diproses di dalam nukleus. Protein ribosomal, dibuat di
dalam sitosol kemudian diimpor ke dalam nukleus dimana dia dikemas dengan RNA ribosom
menjadi partikel, kemudian diekspor selanjutnya ke sitosol sebagai sub unit ribosom.
Mekanisme impor dan ekspor tersebut melintasi selubung nukleus dan berlangsung melalui
transpor selektif
Makromolekul ditranspor secara aktif ke dalam dan ke luar nukleus melalui pori inti
Interaksi awal protein inti dengan pori inti membutuhkan satu atau lebih protein sitosol yang
mengikat ke sinyal yang terdapat dalam inti dan membantu mengarahkan protein pori inti.
Protein inti kemudian bergerak ke pusat pori untuk transpor aktif melintasi selubung inti
dengan proses yang membutuhkan hidrolisis ATP .Ekspor subunit ribosom baru dan molekul
mRNA melalui pori inti juga tergantung sistem transpor selektif. Mekanisme transpor
makromolekul melintasi pori inti scr fundamental berbeda dari mekanisme transpor yang
terlibat dalam transfer protein melintasi membran organel lainnya

Gambar 4. Skema mekanisme transpor aktif melalui pori inti. Protein dan struktur
terlibat dalam proses transpor aktif. Sejumlah protein sitosol dibutuhkan untuk pengikatan
protein inti untuk menjadi kompleks. Protein tersebut disebut nucleoporins yang
mengandung gula sederhanan ( N-acetylglucosamine).
Pengaturan Transpor antara inti dan sitosol
Aktivitas beberapa protein regulator gen dikendalikan oleh sinyal di luar inti sampai dia
dibutuhkan disana. Sinyal yang terdapat dlm inti dapat dalam tdk aktif melalui fosforilasi.
Bila sel menerima rangsangan yang cocok, protein ditranspor ke dalam inti .Spt halnya
tranpor aktif ke dalam inti, ekspor juga membutuhkan signal. Contoh molekul 2 mRNA hanya
diekspor ke luar inti setelah pemorosesan pre-mRNA sempurna. RNA lainnya spt tRNA atau
rRNA yang tidak memiliki kepala pada ujung 5’, pertama sekali harus dirakit dengan protein
kemudian diekspor sebagai komplek. Protein tersebut mengandung signal untuk ekspor ke
sitosol dan signal tersebut menjadi aktif setela sempurna dirakit dengan RNA

Transpor Protein KE DALAM MitoKondria Dan Kloroplas


Mitochondria dan kloroplast adl organel yang diselubungi oleh double-membrane yg
terspesialisasi dalam sintesis ATP. Meskipun kedua organel mengandung DNA sendiri,
ribosom, dan mesin lainnya namun untuk sintesis kebanyakan protein dikode dalam inti sel
dan diimpor dari sitosol. Mitokondria mempunyai dua subkompartmen yaitu ruang matriks
internal dan ruang intermembran. Kompartment tersebut dibentuk oleh dua membran
mitokondria yang berbeda yaitu membran sbl dalam yang menutupi ruang matrik dan
membran sbl luar yang berhubungan langsung dengan sitosol. Kloroplas mempunyai dua
subkompartmen yang sama ditambah dengan subkompartmen tambahan, yaitu
ruang thylakoid, yang dikelilingi oleh membran Thylakoid.
Masing2 Subkompartmen mengandung protein. Pertumbuhan mitokondria dan kloroplast
membutuhkan impor protein dari sitosol

Protein Mitokondria diimpor ke dalam matriks


Tahap pertama impor protein mitokondria, yaitu protein precursor mitokondria
berikatan ke protein reseptor dimana residu dalam membran sebelah luar mitokondria dan
mengenal signal peptide mitokondria . Tahap berikutnya adl proses translokasi protein itu
sendiri. Tahap ke dua melibatkan insersi peptida sinyal dan penggabungan sekuen ke kedua
membran mitokondria, yang dikendalikan oleh gradien elekrokimia. Tahap ke tiga, residu
rantai polipeptida bergerak ke dlm matriks, membutuhkan hidrolisis ATP.
Transpor Protein ke Membran Mitokondria sebelah dalam dan ruang intermembran
membutuhkan dua Signal
Beberapa fungsi mitokondria membutuhkan protein dimana dia diintegrasikan ke membran
mitokondria sebelah dalam atau bekerja dalam ruang intermembran. Protein tsb ditranspor
dari sitosol dengan mekanisme yang sama dengan transpor protein ke dalam matrik. Protein
precursor pertama ditransfer ke dalam matriks. Sekuen asam amino yg amat hidrofobik,
ditempatkan setelah aminoterminal dari signal peptide yg menginisiasi impor. Sekali amino-
terminal signal dilepas oleh peptida signal dalam matriks, sekuen hidrophobik dapat
berfungsi sbg peptide amino-terminal signal baru untuk mentranslokasi protein kembali dari
matriks ke dalam atau melintasi membran sebelah dalam.

Gambar 5. Impor protein dari sitosol ke ruang intermembran atau membran sebelah
dalam mitokondria.

 Jalur yg membutuhkan dua peptide signal dan dua kejadian translokasi menggerakkan
beberapa protein dari sitosol ke membran sebelah dalam. Protein pertama diimpor ke
dalam ruang matrik. Pelepasan peptide signal (merah) digunakan utk translokasi awal,
selanjutnya peptide signal hidrofobik (orange) melekat pada ujung asam amino baru.
Signal ini menyebabkan protein terintegrasi ke membran sebelah dalam.
 Mekanisme lainnya, sekuen hidrofobik yang diikuti oleh sinyal target matriks
mengikat ke translokator dan menghentikan translokasi melintasi membran sebelah
dalam. Sisa protein kemudian ditarik ke dalam ruang intermembran dan sekuen
hidrofobik dilepaskan ke dalam membran sebelah dalam.
 Beberapa protein terlarut dari ruang intermembran menggunakan jalur pada gambar
(A) dan (B) karena dia dilepaskan ke dalam ruang intermembran oleh signal
peptidase kedua.

Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) sangat luas Jaringan membran yang menyumbang lebih
dari separuh Selaput total pada banyak sel eukariotik. (Kata Endoplasma berarti “di dalam
sitoplasma,” dan retikulum Adalah bahasa Latin untuk “jaring kecil.”) RE terdiri dari jaringan
Tubulus membran dan kantung yang disebut cisternae (dari Cisterna Latin, waduk untuk
cairan). Membran RE memisahkan kompartemen internal, yang disebut Lumen RE (rongga)
atau ruang cisternal, dari sitosol. Dan Karena membran RE terus menerus dengan selubung
inti, ruang antara dua membran Amplop itu kontinu dengan lumen RE. Ada dua wilayah yang
berbeda, meski terhubung RE yang berbeda dalam struktur dan fungsinya: RE halus dan RE
kasar, RE Halus dinamakan demikian karena permukaan luarnya tidak memiliki ribosom. RE
kasar dipenuhi ribosom pada permukaan luar membran dan dengan demikian tampak kasar
melalui mikroskop elektron. Seperti telah disebutkan, Ribosom juga melekat pada sisi
sitoplasma Membran luar amplop nuklir, yang kontinyu Dengan RE kasar. Fungsi Halus
Halus Fungsi RE halus dalam beragam proses metabolisme, Yang bervariasi dengan jenis sel.
Proses ini meliputi sintesis Lipid, metabolisme karbohidrat, detoksifikasi Obat-obatan dan
racun, dan penyimpanan ion kalsium. Enzim dari ER halus penting dalam sintesis Lipid,
termasuk minyak, steroid, dan membran baru Fosfolipid.
Di antara steroid yang diproduksi oleh RE halus pada sel hewan adalah hormon seks
vertebrata dan berbagai hormon steroid yang disekresikan oleh kelenjar adrenal. Sel yang
mensintesis dan mensekresikan ini Hormon di testis dan ovarium, misalnya – kaya Di RE
halus, fitur struktural yang pas fungsinya Dari sel-sel ini. Enzim lain dari RE halus membantu
detoksifikasi obat-obatan Dan racun, terutama di sel hati. Detoksifikasi biasanya Melibatkan
penambahan gugus hidroksil ke molekul obat, Membuat mereka lebih mudah larut dan
mudah disiram dari tubuh. Fenobarbital penenang dan barbiturat lainnya adalah Contoh obat
dimetabolisme dengan cara ini dengan lancar RE di sel hati. Padahal, barbiturat, alkohol, dan
banyak Obat lain menginduksi proliferasi ER halus dan Terkait enzim detoksifikasi, sehingga
meningkatkan laju Detoksifikasi Hal ini, pada gilirannya, meningkatkan toleransi terhadap
Obat-obatan, yang berarti dosis tinggi harus dicapai Efek tertentu, seperti sedasi. Juga, karena
beberapa Enzim detoksifikasi memiliki aksi yang relatif luas, proliferasi RE halus dalam
menanggapi satu obat bisa Meningkatkan kebutuhan akan dosis obat lain yang lebih tinggi
juga. Pelepasan rasiturat, misalnya, bisa menurunkan efektifitasnya Antibiotik tertentu dan
obat bermanfaat lainnya. RE halus juga menyimpan ion kalsium. Di sel otot, untuk Misalnya,
membran RE halus memompa ion kalsium dari Sitosol ke dalam lumen RE. Saat sel otot
dirangsang Dengan dorongan saraf, ion kalsium bergegas kembali melintasi Membran RE ke
dalam sitosol dan memicu kontraksi Sel otot. Pada jenis sel lainnya, pelepasan ion kalsium
dari RE halus memicu respons yang berbeda, seperti sekresi Dari vesikula membawa protein
yang baru disintesis.

Fungsi RE kasar Banyak sel mengeluarkan protein yang diproduksi oleh ribosom
Melekat pada RE kasar. Misalnya sel pankreas tertentu Mensintesis insulin protein di RE dan
mensekresikan ini Hormon ke dalam aliran darah. Sebagai rantai polipeptida Tumbuh dari
ribosom terikat, rantai berulir ke dalam Lumen RE melalui pori yang dibentuk oleh kompleks
protein Di membran RE. Polipeptida baru dilipat ke dalamnya Bentuk fungsional saat
memasuki lumen RE. Kebanyakan sekretaris Protein adalah glikoprotein, protein dengan
karbohidrat Terikat secara kovalen dengan mereka. Karbohidrat dilekatkan Ke protein di
lumen RE oleh enzim yang dibangun ke dalam Membran ER Setelah protein sekretori
terbentuk, membran RE Membuat mereka terpisah dari protein dalam sitosol, yaitu
Diproduksi oleh ribosom bebas. Protein sekretori berangkat Bagian RE terbungkus selaput
vesikula seperti kuncup Gelembung dari wilayah khusus yang disebut RE peralihan. Vesikel
dalam perjalanan dari satu bagian sel Ke yang lain disebut transport vesikula; Kita akan bahas
Nasib mereka segera Selain membuat protein sekretorik, RE kasar adalah Pabrik membran
untuk sel; Itu tumbuh di tempat dengan menambahkan Protein membran dan fosfolipid ke
membrannya sendiri. Sebagai polipeptida yang ditakdirkan menjadi protein membran tumbuh
Dari ribosom, mereka dimasukkan ke dalam membran RE Itu sendiri dan berlabuh di sana
oleh bagian hidrofobik mereka. Seperti RE halus, RE kasar juga membuat membran
Fosfolipid; Enzim yang dibangun ke dalam membran ER merakit Fosfolipid dari prekursor di
sitosol. RE Membran mengembang, dan bagiannya dipindahkan Dalam bentuk vesikula
transportasi ke lainnya.

Anda mungkin juga menyukai