Anda di halaman 1dari 6

FUNGSI SEL DAN KOMPARTEMENTASI SEL DALAM

MELAKSANAKAN METABOLISME SEL

Oleh :

KELOMPOK 1:

1. USTMAN BUCHORI 19025010200


2. SOFIA AYU LESTARI 19025010201
3. TASYA WAHYU RAMADANI 19025010202
4. VINDI SINTA MAYSELLA 19025010203
5. OKI NUR HIDAYAH 19025010204

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
2020/2021
Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional, dan herediter terkecil dari makhluk
hidup yang berupa ruangan kecil yang dibatasi oleh selaput dan berisi cairan pekat, sel
merupakan suatu unit dasar biologi. Teori biogenesis menyatakan bahwa semua sel hidup
berasal dari sel yang telah ada. Konsep tersebut populer dengan omnis cellula e cellula. Sel
dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu sel prokariotik (prokaryotic) dan sel
eukariotik (eukaryotic).
Sel prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki membran nukleus, hal ini
menyebabkan nukleus bercampur atau mengadakan hubungan langsung dengan sitoplasma.
Ukuran dari sel prokariotik sangat kecil, yaitu 1−10 μm. Contoh dari sel prokariotik adalah
pada mycoplasma, bakteri dan ganggang biru. Pada umumnya sel prokariotik memiliki empat
bagian pokok dengan yaitu: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan flagela.
Eukariotik adalah sel dengan nukleus sejati. Sel ini dibungkus oleh membran nukleus
sehingga isinya tidak bercampur dengan sitoplasma. Ada dua bagian utama sel, yaitu: inti dan
isinya sering kali disebut nukleoplasma, dan bagian sisanya yang disebut sitoplasma. Inti dan
sitoplasma itu dikelilingi oleh membran, demikian pula bagian yang lebih kecil seperti
mitokondria dan benda-benda Golgi.
Metabolisme adalah seluruh reaksi kimia yang bertujuan untuk mempertahankan
kehidupan yang terjadi di dalam suatu organisme. Secara umum, metabolisme memiliki dua
arah lintasan reaksi kimia organik:
a. Katabolisme, yaitu reaksi untuk menghasilkan energi dengan cara mengurai senyawa
organik, seperti pemecahan glukosa menjadi piruvat oleh proses respirasi seluler.
b. Anabolisme, yaitu reaksi yang memerlukan energi untuk menyusun (sintesis)
senyawa organik seperti protein, karbohidrat, lipid, dan asam nukleat dari molekul-
molekul tertentu.
Fungsi sel tumbuhan sebagai berikut :
1. Pembentukan tubuh dan organnya
2. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh
3. Proses reproduksi
4. Penyaluran nutrisi, kotoran, dan senyawa lainnya dalam tubuh
5. Proses metabolisme
6. Produksi energi untuk tubuh
Organel sel :
1. Nukleus dan nucleolus

Struktur dan fungsi sel yang paling utama terletak pada inti sel atau bagian nukleus
dan nukleolus. Nukleus merupakan bagian tengah sel yang mengendalikan keseluruhan
proses sel tubuh.Di dalam nukleus, terdapat kumpulan benang kromatin yang mengandung
DNA. Selain benang kromatin, di dalam nukleus terdapat nukleolus yang merupakan
bagian padat pada ribonucleic acid (RNA) yang membantu proses pembentukan protein di
sel.
2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan dalam sel yang merupakan bagian dari struktur dan
fungsi sel. Sitoplasma berperan sebagai mediator dari reaksi kimia dalam sel dan
membantu kinerja organel atau organ-organ dalam sel. Sitoplasma juga berfungsi untuk
membantu proses perkembangan, pertumbuhan, dan replikasi sel tubuh. (Sitoskeleton
berperan sebagai penyokong badan sel)
3. Sitoskeleton
Sitoskeleton merupakan penyokong bentuk sel dan memanjang dari nukleus,
melewati sitoplasma, dan sampai ke membran sel. Tanpa sitoskeleton, sel tidak akan
memiliki bentuk dan akan runtuh.
4. Mitokondria
Mitokondria adalah bagian struktur dan fungsi sel yang cukup penting karena
mitokondria berperan dalam proses pernapasan sel. Di mitokondria terjadi proses
glikolisis yang berfungsi untuk menghasilkan energi yang dapat digunakan oleh sel.
5. Ribosom
Ribosom tersebar di sitoplasma dan biasanya bergerombol di bagian-bagian sel
yang memiliki fungsi tertentu. Ribosom berperan dalam produksi protein menggunakan
informasi di DNA.
6. Retikulum endoplasma
Salah satu organ sel yang lainnya adalah retikulum endoplasma yang terbuat dari
membran plasma yang menyatu dengan lapisan luar nukleus. Fungsi dari retikulum
endoplasma adalah untuk memodifikasi pembentukan protein menjadi enzim dan
senyawa lainnya.Retikulum endoplasma juga memproduksi lemak, hormon, dan
karbohidrat. Terdapat dua bagian retikulum endoplasma, yaitu bagian yang kasar (SER)
yang membentuk senyawa hormon, enzim, karbohidrat, dan lemak, serta bagian
halus(RER) yang memodifikasi protein.
7. Lisosom
Serupa dengan tubuh manusia, sel juga memiliki kotoran atau senyawa yang tidak
digunakan setelah proses metabolisme sel berakhir. Lisosom merupakan organ sel yang
mengandung enzim pencernaan yang berperan dalam pemecahan senyawa-senyawa
tersebut
8. Badan golgi
Badan golgi atau yang bisa disebut sebagai aparatus golgi merupakan struktur
dan fungsi sel yang berperan dalam pengumpulan lemak dan protein dari retikulum
endoplasma ke vesikel yang akan menyalurkannya ke bagian-bagian sel lainnya.
9. Vakuola dan vesikel
Vakuola dan vesikel adalah dua struktur dan fungsi sel yang berperan dalam
penyaluran komponen-komponen dalam sel ke berbagai bagian sel. Perbedaan vakuola
dan vesikel terletak pada kemampuan vesikel yang mampu menyatu dengan bagian-
bagian sel lainnya.
10. Peroksisom
Peroksisom merupakan sebuah organel dalam sel tumbuhan yang berbentuk bulatan
kecil. Pada dasarnya, peroksisom memiliki peranan utama dalam pemecahan asam lemak
menjadi gula. peroksisom juga membantu kloroplas dalam melakukan fotorespirasi. Di
dalam peroksisom terdapat kandungan enzim oksidatif khusus. Enzim tersebutlah yang
digunakan untuk memecah asam lemak menjadi gula sederhana dalam metabolisme.
11. Membran sel
Membran sel merupakan lapisan terluar dari sel . Membran sel secara umum
tersusun oleh lipid dan protein, disamping juga karbohidrat dan memiliki struktur umum
yang sama. Lipid, protein dan karbohidrat tersebut secara bersama menyusun membran
plasma atau membran internal. Membrane sel berfungsi untuk memisahkan sel dengan
materi-materi di luar sel. Membran sel membantu sel untuk bisa mempertahankan bagian
dalam sel, Sebagai reseptor (penerima) rangsang dari luar, seperti hormon dan bahan
kimia lain, baik dari lingkungan luar maupun dari bagian lain dalam organisme itu
sendiri, Melindungi agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel, Mengontrol zat-zat yang
boleh masuk maupun keluar meninggalkan sel. Hal inilah yang menyebabkan membran
plasma bersifat semipermeabel (selektif permeabel) artinya dapat dilalui oleh air dan zat-
zat tertentu yang terlarut di dalamnya melalui struktur protein yang hidrofilik.
Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan "kompartementasi" di
dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin berlangsung di
sitosol. Sistem kompartementasi dapat terjadi karena adanya sistem membran plasma
(membran sel) yang mampu mencegah proses difusi atau perpindahan molekul- molekul
tertentu dari dalam ke luar atau sebaliknya dari luar ke dalam sistem membran.
Kompartementasi ini memungkinkan masing-masing organel mempunyai fungsi khusus.

Kompartemen memiliki tiga peran utama. Salah satunya adalah menetapkan batas fisik
untuk proses biologis yang memungkinkan sel melakukan aktivitas metabolisme yang
berbeda pada waktu yang bersamaan. Ini mungkin termasuk menjaga biomolekul tertentu di
dalam suatu wilayah, atau menjaga molekul lain di luar. Di dalam kompartemen yang terikat
membran, pH intraseluler yang berbeda, sistem enzim yang berbeda, dan perbedaan lainnya
diisolasi dari organel dan sitosol lain. Dengan mitokondria, sitosol memiliki lingkungan
pengoksidasi yang mengubah NADH menjadi NAD +. Dengan kasus ini,
kompartementalisasi bersifat fisik.

Kompartemen pada sel-sel Organisme Tingkat Tinggi


Dalam sel prokariotik terdiri dari satu kompartemen, yaitu sitosol, yang
diselubungi oleh membran plasma. Pada sel eukariotik, sel terbagi menjadi membran-
membran internal. Membran-membran ini membuat kompartemen terselubung dimana
sejumlah enzim dapat beroperasi tanpa ada gangguan dari reaksi yang terjadi di dalam
kompartemen lainnya.
Sebelum sel eukariotik membelah menjadi dua, sel tersebut harus menduplikasi
semua organela bermembran. Organela bermembran membentang bersamaan dengan
pembentukan molekul baru, organela kemudian membelah dan ketika sel membelah
didistribusikan ke kedua sel anakan. Pertumbuhan organela memerlukan lipid dan protein
untuk membentuk membran baru. Meskipun sel tidak membelah, protein harus secara tepat
dan terus menerus dikirim ke organelaorganela, sebagain untuk disekresi dari sel dan yang
lain untuk menggantiakn protein
organela yang sudah terdegradasi.
Untuk mitokondria, kloroplas, peroxisome dan nukleus, protein dikirim
secara langsung dari sitosol. Untuk organela lainnya, termasuk apparatus Golgi,
lisosoma, endosome dan membran nukleus, protein dan lipid dikirim secara
tidak langsung melalui retikulum endoplasma, dimana RE merupakan tempat
utama untuk sintesis lipid dan protein. Protein yang masuk ke RE langsung dari
sitosol, sebagian akan tinggal di dalam sitosol dan sebagian besar ditransport
lebih lanjut oleh vesikuli transport ke apparatus Golgi dan kemudian ke
organela-organela lain atau membran plasma.
Di bagian ini akan dibahas tentang mekanisme protein secara langsung
memasuki organela bermembran dari sitosol. Protein dari sitosol ditransport ke
sejumlah lokasi yang berbeda di dalam sel sesuai dengan alamat tertentu yang
mengandung asam amino sequencenya. Apabila sudah menemukan alamat yang
benar, protein akan masuk ke organela. Protein diimport ke dalam organela-
organela melalui tiga mekanisme. Mekanisme 1: Dari sitosol ke nukleus,
mekanisme 2: Dari sitosol ke RE, mitokondria, kloroplas atau peroksisom, dan
mekanisme 3 : dari RE ke organel lain dan dari organela-organela dalam system
endomembran satu ke lainnya.

Anda mungkin juga menyukai