Anda di halaman 1dari 3

Nama: Muh.

Alwi Naharuddin

NIM : 230013301019

BIOLOGI SEL DAN BILOGI KIMIA

LISOSOM

Lisosom adalah organel sel berbentuk kantung yang diselubungi oleh membran tunggal. Lisosom
memiliki enzim-enzim hidrolitik yang digunakan oleh sel hewan untuk mencerna makanan menjadi
makromolekul. Organel sel ini ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve. Lisosom terdapat
di sel eukariotik, dengan bentuk yang agak bulat berdiameter 1,5 µm dan dibatasi oleh membran
tunggal.

Selain lisosom, di dalam sel eukariota juga dijumpai mikrobodi. Mikrobodi berbentuk bulat dengan
diameter antara 0,2 – 1,5 um. Jadi ukurannya kurang lebih sama dengan lisosom dan mitokondria.
Memiliki matrik biasanya yang amorphous, granular mengandung inklusi kristloid. Ada dua kelas
utama mikrobodi, yaitu peroksisom dan glioksisom. Setiap jenis mikrobodi tersebut memiliki ciri-cii
biokimia yang spesifik. Peroksisom adalah mikrobodi yang mengandung enzim katalase dan oksidase,
dijumpai pada mamalia. Pada mamalia. Mikrobodi yang mengandung sebahagian atau keseluruhan
dari siklus glioksilat selain enzim-enzim dari katalase dan oksidase disebut glioksisom.

A. Lisosom

Lisosom adalah vesikula yang berbatas membran dimana di dalamnya Terkandung enzim-enzim
hidrolase. Suatu organel dapat didefinisikan sebagai Lisosom bilamana memenuhi beberapa kriteria,
yaitu:

1. Organel yang bersangkutan berbatas membran;


2. Mengandung dua atau lebih enzim-enzim hidrolase yang semuaNya adalah asam hidrolase;
3. Memiliki sifat kelatenan enzim.

Ada penelitian yang dilakukan untuk membuktikan apakah atau bagaimana reaksi dari enzim yang
ada di dalam granula utuh apabila berada di luar granula bagaimana reaksi dari enzim tersebut. Dan
ternyata hasil dari penelitian tersebut lengkap bahwa enzim yang berada di luar granula dia
cenderung melakukan aktivitas yang tinggi dibanding ketika enzim tersebut masih di dalam granula.

Enzim-enzim yang ada pada lisosom ini bekerja dengan baik apabila PH kurang dari 5,0. Untuk
mempertahankan PH tersebut maka secara terus-menerus terjadi pemompaan ion hidrogen ke
dalam lumen lisosom dengan melibatkan hidrolisis ATP sebagai sumber energi.

Fungsi lisosom meliputi mencerna zat-zat makanan, degradasi polimer, berbagai proses sel, sekresi,
perbaikan membran plasma, apoptosis, persinyalan sel, dan metabolisme energi. Lisosom bertindak
sebagai sistem “pembuangan sampah” sel dengan mencerna material bekas pakai di sitoplasma, baik
dari dalam maupun dari luar sel. Material dari luar sel diambil melalui endositosis, sedangkan
material dari dalam sel dicerna melalui autofagi.

Lisosom memiliki enzim hidrolitik yang aktif pada pH asam sekitar 5, sedangkan pH sitoplasma sel
adalah netral yaitu 7,2. Semua enzim dalam lisosom adalah hidrolase asam yang aktif pada pH asam
sekitar 5. Enzim lisosom mencerna makromolekul seperti kabrohidrat, protein, lipid, dan juga asam
nukleat.

Enzim-enzim pada lisosom berisi enzim hidrolitik yang digunakan oleh sel hewan untuk mencerna
makanan menjadi makromolekul. Lisosom memiliki enzim-enzim hidrolitik yang aktif pada pH asam
sekitar 5, sedangkan pH sitoplasma sel adalah netral yaitu 7,2. Semua enzim dalam lisosom adalah
hidrolase asam yang aktif pada pH asam sekitar 5

Berikut beberapa contoh enzim hidrolitik yang terdapat pada lisosom:

1. Glukosidase: Enzim yang mencerna gula yang ada pada sekam pada lisosom
2. Fosfolipase: Enzim yang mencerna fosfolipid yang ada pada lisosom
3. Protease: Enzim yang mencerna protein yang ada pada lisosom
4. Nuklease: Enzim yang mencerna asam nukleat yang ada pada lisosom
5. Lipase: Enzim yang mencerna lipid yang ada pada lisosom.
6. Fosfatase: Enzim yang mencerna fosfat yang ada pada lisosom

Lisosom memiliki protein maker yang disebut sebagai “Docking-marker acceptor” . Dengan
demikian, lisosom akan dapat berfusi Dengan vesikula-vesikula target dengan tepat. Beberapa
molekul sederhana dapat menembus membran lisosom, Misalnya quinakrin. Quinakrin dapat
meningkatkan pH di dalam lisosom jika Diberikan ke dalam sel. Quinakrin digunakan di laboratorium
sebagai inhibitor Fungsi lisosom. Lisosom memiliki fungi pencernaan intra sel yang sangat luas
Meliputi pencernaan bahan-bahan intra dan ekstra sel, mikroorganisme yang Telah difagositosis dan
program kematian sel selama organogenesis.

B. Pembentukan Lisosom

Asal dan pembentukan lisosom telah dipelajari dengan sangat intensif. Dari berbagai hasil temuan,
ada dua pendapat yang berkenaan dengan asal Dan pembentukan lisosom, yaitu:

1. Protein hidrolitik dibentuk di ribosom pada retikulum endoplasma yang kemudian


ditranslasikan menuju badan golgi sehingga terbentuklah lisosom (lisosomm primer)
2. Protein-protein hidrolitik dibentuk pada ribosom yang kemudian ditranslokasikan
menuju retikulum endoplasma kasar dan selanjutnya dilepas dalam bentuk vesikula
vesikula tersebut disebut lisosom

Ada dua jenis lisosom yang pertama lisosom primer yang kedua lisosom sekunder. Lisosom yang
pertama kali dibentuk merupakan lisosom yang belum melakukan aktivasi atau melakukan aktivitas
fagosit sedangkan pada lisosom sekunder merupakan lisosom yang telah melakukan pencernaan.
Lisosom sekunder memiliki dua fungsi yang berbeda yang pertama heterolisosom yaitu bila substrat
yang dicerna berasal dari luar sel dan yang kedua vakuola atau kg atau atualisom artinya lisosom ini
dia mencerna substrat yang ada di dalam sel misal seperti organel-organel sel.

Heteroisosom terbagi atas dua tipe, yaitu: (1) vakuola pencernaan yaitu hasil fusi antara Pak gosong
dengan lisosom primer. (2) Badan-badan multi vesikula yaitu hasil fusi antara beberapa endosom
dengan lisosom primer. Dengan demikian badan-badan multi vesikula merupakan kantung-kantung
terbatas membran di mana di dalamnya mengandung banyak vesikula-vesikula kecil dengan diameter
sekitar 50 nanometer.
C. Komposisi Lisosom

Lisosom merupakan vesikula terbatas membran tunggal, di mana di dalamnya terdapat enzim-enzim
proteolitik. Membran lisosom mengandung karbohidrat netral hexamine dan asam N-asetilmuramat
yang lebih banyak dibandingkan dengan membran plasma.

Anda mungkin juga menyukai