Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dinda Ayu Novitasari

Nim : 190342621234

Offering :H

Fungsi dan Struktur Sistem Endomembran

Sistem Endomembran merupakan suatu kesatuan organel dalam sitoplasma yang


memiliki membran, dimana organel tersebut membentuk satu kesatuan komplek yang
fungsional. Organel-organel ini dihubungkan melalui sambungan fisik secara langsung atau
transfer segmen membrane dalam bentuk vesikel (gelembung yang dibungkus membrane)
kecil. Fungsi dari sistem endomembran sendiri sebagai pendukung aktivitas sel salah
satunya adalah sebagai sintesis lipid, sintesis protein, berperan dalam fagositosis dan lain
sebagainya. Sistem endomembran terdiri dari membran yang berbeda yang tersuspensi
dalam sitoplasma dalam sel eukariotik. Sistem endomembran meliputi nucleus, retikulum
endoplasma (RE), Badan golgi, lisosom dan vakuola.

Sumber : biologiedukasi.com
Nukleus atau inti sel merupakan bagian penting sel yang berperan sebagai
pengendali kegiatan sel. Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk bulat atau
oval, berisi materi genetik, dan penting untuk mengontrol reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan,
pembelahan sel. Nukleus di batasi oleh sepasang membran. Selubung yang terbentuk itu
tidak sinambung, tetapi mengandung pori–pori. Nukleus berfungsi untuk membawa perintah
sintesis di inti DNA karena didalamnya mengandung sandi DNA (DNA code) untuk
menentukan urutan asam amino protein.
Sumber : Campbell, 2008
Retikulum endoplasma berasal dari kata endoplasma berarti ‘di dalam sitoplasma’,
sedangkan reticulum adalah kata latin untuk ‘jaring kecil’. Retikulum Endoplasma adalah
suatu kumpulan katung seperti membran berbentuk pipa, gelembung dan kantung pipih yang
meluas dalam sitoplasma sel eukariot. Membran Retikulum Endoplasma (RE) adalah
menerus dan tidak terpisah seperti labirin, mengelilingi suatu lumen atau celah yang
memisahkan ruang sisternal dan sitosol dari sitoplasma yang mengelilinginya. Ada dua
macam RE, yaitu RE Halus (Smooth Endoplasmic Reticulum, SER) dan RE Kasar (Rough
Endoplasmic Reticulum, RER). RE halus penting dalam sintesis lipid, termasuk minyak,
fosfolipid, dan steroid. Enzim-enzim lainnya pada RE halus membantu mendetoksifikasi
obat-obatan dan racun, terutama pada sel hati. Pada RE halus tidak dijumpai adanya
ribosom di membran sebelah luarnya, sedangkan pada RE kasar dijumpai adanya ribosom
di dinding sebelah luar membran. Antara kedua jenis RE ini diduga ada hubungan yang erat,
yaitu RE kasar dapat diubah menjadi RE halus bila kehilangan ribosomnya atau sebaliknya.
Kemudian ada badan golgi berupa timbunan kantong kempis yang masing-masingnya
tidak berhubungan. Kantong-kantong itu disebut sisternae. Sisi badan Golgi yang paling
dekat dengan nukleus disebut sisi cis, sementara sisi yang menjauhi nukleus disebut sisi
trans. Ketika tiba di sisi cis, protein dimasukkan ke dalam lumen sisterna. Di dalam lumen,
protein tersebut dimodifikasi, misalnya dengan penambahan karbohidrat, ditandai dengan
penanda kimiawi, dan dipilah-pilah agar nantinya dapat dikirim ke tujuannya masing-masing.
Dari kedua sisi pada badan golgi tersebut salah satu sisinya berfungsi menerima kantong
transpor yang dihasilkan RE. Kantong transport mengandung molekul glikoprotein.
Sementara sisi yang lain berfungsi mengeluarkan substansi yang tertinggal dalam RE.
Substansi tersebut dikemas dalam kantong transport dan merupakan produk terakhir. Produk
ini dapat menjadi bagian dari membrane plasma atau organel lainnya atau lisosom.
Lisosom berbentuk bulat seperti bola yang berfungsi untuk mencernakan bahan
makanan yang masuk ke dalam sel. Lisosom berisi enzim-enzim hidrolitik seperti protease,
nuclease, glikosidase, lipase, dan fosfatase. Enzim-enzim ini dibuat oleh ribosom yang
menempel pada RE. lisosom juga berfungsi merusak bakteri jahat dan menghancurkan
organel yang rusak. Lisosom mencerna materi yang dimasukkan ke dalam sel dan mendaur
ulang materi dari pembuangan intraseluler. Selama fagositosis, sel mengurung makanan
dalam vakuola dengan membrane yang terlepas secara internal dari membrane plasma. Di
lisosom terjadi hidrolisis, setelah hidrolisis, gula sederhana, asam amino, dan monomer lain
melewati membrane lisosom untuk menuju ke dalam sitosol sebagai nutrient untuk sel
tersebut. Dengan proses autofagi, lisosom mendaur ulang kandungan molekuler organel.
Kemudian ada vakuola yang berbentuk vesikula besar yang berisi cairan dan
diselubungi membran tunggal. Vakuola terbentuk oleh pelipatan membran sel ke arah dalam.
Vakuola yang berukuran besar dapat terbentuk karena penggabungan vakuola-vakuola kecil
dari RE maupun badan golgi. Vakuola berada di sel tumbuhan yang berukuran besar yang
disebut vakuola sentral yang berfungsi untuk menyimpan substansi yang vital dan produk
sisa metabolisme sel. Vakuola sentral pada bunga berfungsi untuk menyimpan pigmen
sehingga menarik serangga penyerbuk. Fungsi lain dari vakuola adalah menyimpan asam
amino, asam organic, glukosa, gas, garam-garam kristal, minyak atsiri, dan alkaloid. Selain
vakuola kontraktil, terdapat pula vakuola makanan yang letaknya beredar karena berfungsi
untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil pencernaannya. Vakuola makanan
mencerna bahan makanan berupa partikel padat secara fagositosis atau mencerna bahan
makanan berupa zat cair secara pinositosis.

Sumber :
Albert, Bruce. et. al. 2004. Essential Cell Biology Second Edition. Garland Science: NewYork
USA.
Campbell, N.A.; Reece, J.B.; Mitchell, L.G. (2002). Biologi 1. Diterjemahkan oleh R.
Kratz, R.F. (2009) (dalam bahasa Inggris). Molecular & Cell Biology for Dummies. Hoboken,
NJ: John Wiley & Son.
Reece, Jane B. 2002. Biologi Edisi ke 5 jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai