Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Burung merak merupakan burung dengan bulu yang sangat indah selain
dari burung cenderawasih dari tanah Papua. Merak jantan memiliki ekor menjuntai
yang akan melebar atau mengembang saat akan mendekati merak betina. Burung
merak hijau adalah salah satu species merak yang berasal dari Pulau Jawa, asli dari
Indonesia. Keberadaan burung ini menjadi primadona di Jawa Timur, dan bulunya
dijadikan bagian dari pernik Reog Ponorogo sehingga reog akan terlihat lebih
menawan.

Di Indonesia, merak ada di Pulau Jawa. Habitatnya dimulai dari dataran rendah sampai
tempat-tempat yang tinggi. Diantaranya yang tetap dapat didapati ada di Taman Nasional
Alas Purwo, Jawa Timur. Disamping itu diperkirakan juga tetap ada di Taman Nasional
Ujung Kulon, serta Taman Nasional Meru Betiri.

Taman Nasional Alas Purwo memiliki ketersediaan daya dukung pakan dan ruang untuk
populasi merak hijau. Di Taman Nasional Alas Purwo merupakan salah satu wilayah
penyebaran merak hijau, selain TN Baluran dan Meru Betiri, yang semuanya terdapat di jawa
Timur. Populasi merak hijau di TN Alas Purwo termasuk tertinggi. Merak hijau merupakan
jenis burung langka yang terdapat di Pulau Jawa dan statusnya dilindungi oleh undang-
undang. Dikatakan sebagai burung langka karena keberadaannya sudah sangat jarang
dijumpai. penyebab merosotnya populasi burung merak hijau terutama disebabkan
penangkapan oleh masyarakat, selain penyusutan atau konversi lahan.

Penangkapan merak salah satunya merak hijau dipicu oleh potensi yang dimiliki satwa
langka tersebut, seperti keindahan bulu, suara yang merdu, keunikan bentuk dan tingkah laku,
oleh karena itu jenis burung ini tergolong langka dan bernilai ekonomis tinggi (yuniar,
2007). Perlindungan terhadap jenis burung merak hijau berdasarkan Keputusan Menteri
Pertanian No.66/KPTS/Um/2/1973; Keputusan Menteri Kehutanan No.301/ Kpts -II/1991
dan PP No. 7 tahun 1999. Status burung merak hijau berdasarkan IUCN (2007) dikategorikan
ke dalam vulnerable (rentan atau rawan punah) dengan penilaian A2cd+3cd dan C2a(i)
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini :
1. Nomenklatur dari burung merak ?
2. Sejarah Singkat dari burung merak ?
3. Habitat dari burung merak ?
4. Makanan dari burung merak?
5. Ciri-ciri dari burung merak?
6. Gambar dari burung merak ?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini :
7. untuk mengetahui nomenklatur dari burung merak
8. untuk mengetahui sejarah singkat dari burung merak
9. untuk mengetahui habitat dari burung merak
10. untuk mengetahui ciri-ciri dari burung merak
11. untuk mengetahui gambar dari burung merak

1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini :
1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas mengenai sejarah perkembangan
burung merak
2. Sebagai media informasi untuk mengetahuai habitat , ciri-ciri dan melihat gambar
dari burung merak
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Nomenklatur Burung Merak


Burung merak merupakan burung dengan bulu yang sangat indah selain dari burung
cenderawasih dari tanah Papua. Merak jantan memiliki ekor menjuntai yang akan melebar
atau mengembang saat akan mendekati merak betina. Merak adalah tiga spesies burung
dalam genus Pavo dan Afropavo dari familia ayam hutan (pheasant), Phasianidae.Ketiga
spesies tersebut adalah:
* Merak India, Pavo cristatus
* Merak Hijau, Pavo muticus
* Merak Kongo, Afropavo congensis

Klasifikasi ilmiah :
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Pavo, Afropavo
spesies : - P. cristatus
- P. muticus
- Afropavo congensis

II.2 Sejarah Burung Merak


Burung merak hijau (Pavo Muticus) merupakan jenis burung langka yang daerah
persebaran alaminya di Indonesia terdapat di Pulau Jawa dan statusnya dilindungi oleh
undang-undang. Perlindungan terhadap jenis burung merak hijau berdasarkan Keputusan
Menteri Pertanian No.66/KPTS/Um/2/1973; Keputusan Menteri Kehutanan No.301/Kpts-
II/1999 (Noerdjito dan Maryanto dalam Takandjandji dan Sawitri, 2010: 13). ditulis burung
merak yaitu merupakan burung dari tiga spesies merak. Layaknya burung-burung yang lain
yang ditemukan di suku phasianidae, merak hijau memiliki bulu yang sangat indah. Bulu-
bulunya berwarna hijau keemasan. Burung jantan dewasa berukuran amat besar, panjangnya
bisa meraih 300cm, dengan penutup ekor yang amat panjang. Di atas kepalanya ada jambul
tegak. Burung betina memiliki ukuran yang lebih kecil dari burung jantan. Burung jantan
memiliki bulu yang kurang mengilap, berwarna hijau keabu-abuan serta tanpa dihiasi bulu
penutup ekor.

Menurut Strange (2001: 88) dalam bukunya yang berjudul “a Photographic Guide to the
Birds of Indonesia” menyatakan:

Peacock found on Java, mainly in the protected areas of ujung Kulon (west
Java) and Baluran National Parks (east Java). Here it can be found along
forest edges and in dry savanna types of woodlands. Generally shy, but can
be seen well in the evenings, when small groups roost low in trees. Much
reduced throughout its fragmented range due to hunting and habitat loss.

Dari pernyataan Strange di atas mengartikan bahwa burung Merak awalnya ditemukan
di Pulau Jawa, khususnya di area yang terlindungi seperti di Ujung Kulon (Jawa Barat) dan
Taman Nasional Baluran (Jawa Timur). Burung Merak biasanya bisa ditemukan sepanjang
tepian hutan dan di daerah bertipe padang rumput. Burung Merak umumnya bersifat pemalu,
dan menampakkan diri dengan jelas pada sore hari, ketika sedang membentuk kelompok
kecil yang bertengger di pohon. Jumlah Burung Merak terus mengalami penurunan
diakibatkan oleh rusaknya habitat mereka, dan perburuan liar.

Sejarah burung merak India (pavu cristatus ) ini berada di hutan terbuka dengan padang
rumput  seperti di India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal dan juga Bhutan. Di Bangladesh dulunya
species ini pernah dijumpai, namun sekarang kemungkinan besar sudah dikatakan punah.

Burung merak Biru jantan merupakan poligami spesies, memiliki pasangan yang lebih
dari satu. Saat musim kawin, burung jantan pamer bulu ekornya di depan burung betina.
Bulu-bulu penutup ekor dibuka seperti kipas dengan bintik berbentuk mata berwarna biru.
Burung betina umumnya menetaskan tiga hingga enam butir telur.

Sejarah burung merak kango (Afropavo congensis) Spesies ini merupakan satu-satunya
burung di marga Afropavo dan merak yang terdapat di Afrika. Penampilannya menyerupai
burung merak Pavo dari Asia yang masih muda Burung ini endemik di Republik Demokratik
Kongo, populasi M\merak Kongo hanya ditemukan di hutan dataran rendah di negara Afrika
ini. Pakan burung merak Kongo terdiri dari aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan,
aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil. Merak Kongo pertama ditemukan sebagai
spesies baru ke dunia pengetahuan pada tahun 1936 oleh Dr. James Chapin, berdasarkan dari
dua ekor spesimen di Museum Kongo di Belgia.

II.3 Habitat hidup burung merak

Di Indonesia, merak hijau cuma ada di pulau jawa. Habitatnya dimulai dari dataran
rendah sampai tempat-tempat yang tinggi. Di antaranya yang tetap dapat didapati ada di
taman nasional alas purwo, jawa timur. Disamping itu diperkirakan juga tetap ada di taman
nasional ujung kulon, serta taman nasional meru betiri. Sedangkan Habitat burung merak
Biru yaitu ada di hutan dan juga terdapat di hutan hujan yang banyak ditemukan di daerah
India, Pakistan, Asia Tenggara, Sri Lanka dan juga ditemukan di daerah Afrika Tengah dan
merak kango ini endemik di Republik Demokratik Kongo, populasi merak Kongo hanya
ditemukan di hutan dataran rendah di negara Afrikaini.

II.4 Makanan burung merak


Pakan burung merak terdiri dari aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka
serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing dan kadal kecil dan
bahkan merak dapat disebut sebagai omnivora. Burung merak memiliki sejumlah predator
alami dialam liar seperti, anjing dan kucing liar, bahkan harimau telah dikenal sering berburu
burung merak.

II.5 Ciri-ciri burung merak


Ada tiga jenis burung merak dan memiliki ciri-ciri yang berbeda sebagai berikut :
1. Burung merak hijau (Pavo muticus)
Burung merak hijau dikenal memiliki warna bulu yang indah. Dan bulu yang indah
itu menandakan bahwa pemilik bulu itu adalah merak jantan. Sebagian besar bulu
yang ada di tubuhnya didominasi warna hijau keemasan. Bulu di leher, punggung
hingga perut berwarna hijau dengan kombinasi warna hitam menyerupai sisik. Pada
bagian sayap berwarna hijau kebiruan dengan sayap primer berwarna merah tua.
Daerah sekitar mata berwarna biru hitam, biru kobalt dan kemudian kuning. Bulu hias
penutup ekor yang menyerupai mata berwarna hijau dengan biru di tengahnya yang
berbentuk oval. Mereka memiliki jambul tegak di atas kepalanya. Sedangkan pada
merak betina, bulunya cenderung berwarna kusam yaitu berwarna hijau keabu-abuan
dan tanpa dihiasi bulu hias penutup ekor. Untuk ukuran, merak jantan dan betina
berbeda. Sang jantan memiliki ukuran tubuh lebih panjang yaitu 300 cm, sedangkan
betinanya hanya berukuran 100 hingga 110 cm.

2. Burung merak biru (Pavo cristatus)


Merak biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa
berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230 cm, dengan penutup ekor yang
sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru
membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-
bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan
tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti betina.

3. Burung merak kango (Afropavo congensis)


Penampilannya menyerupai burung merak Pavo dari Asia yang masih muda.
Burung jantan dewasa berukuran besar, dengan panjang mencapai 70 cm, dan
memiliki bulu berwarna biru gelap dihiasi warna hijau dan ungu mengilap. Kulit
lehernya berwarna merah dan di atas kepalanya terdapat jambul tegak berwarna putih.
Burung betina berwarna coklat, dengan bulu-bulu sayap dan di belakang tubuhnya
berwarna hijau mengilap. Di kepalanya terdapat jambul berwarna coklat.

Inilah perbedaan Merak hijau (Pavo muticus) dengan Merak Biru (Pavo cristatus):
II.6 Gambar burung merak

1. Burung merak kango

2. Burung merak hijau

3. Burung merak biru


BAB III

PENUTUP

III.I KESIMPULAN DAN SARAN


III.1.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu:
Burung merak adalah burung omnivora yang memakan serangga, tanaman, biji-bijian
dan kepala bunga Burung merak juga telah diketahui memburu mamalia kecil dan reptil
untuk melengkapi diet mereka untuk menjamin bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang
tepat. Burung merak memiliki sejumlah predator alami dialam liar seperti, anjing dan kucing
liar, mamalia berukuran sedang seperti rakun dan bahkan harimau telah dikenal sering
berburu burung merak. Merak jantan memiliki ekor menjuntai yang akan melebar atau
mengembang saat akan mendekati merak betina atau menarik perhatian betina.

III.1.2 SARAN

Perluh dijaganya kelestarian berbagai jenis merak yang ada sebagai kekayaan di alam
Indonesia dan kita harus menjaga alam serta mempertahankan keindahannya serta
mengeksplorasi pembuatan habitat hewan-hewan langka, seperti burung merak.
DAFTAR PUSTAKA

Hitzkiel, Muhammad.2013. Burung Merak Habitat dan Ciri-cirinya. http://hitzkiel.blogspot.


com/2013/07/burung-merak-habitat-dan-ciri-cirinya.html (20 April 2019).
Muflihaini, Milade Annisa. 2017. Merak Hijau. https://biodiversitywarriors.org/merak-hijau-
si-jantan-yang-cantik.html (20 April 2019
Strange, Morten. 2001. A Photografic Guide to the Birds of Indonesia. Jakarta: PT. Java
Books
Indonesia.

Takandjandji, Mariana, dan Sawitri, Reni. 2010. “Populasi Burung Merak Hijau (Pavo
Muticus
Lianneus, 1766) di Ekosistem Savana, Taman Nasional Baluran, Jawa Timur.” Jurnal
Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Vol. 8, No. 1.

Anda mungkin juga menyukai