PENDAHULUAN
Burung merak merupakan burung dengan bulu yang sangat indah selain
dari burung cenderawasih dari tanah Papua. Merak jantan memiliki ekor menjuntai
yang akan melebar atau mengembang saat akan mendekati merak betina. Burung
merak hijau adalah salah satu species merak yang berasal dari Pulau Jawa, asli dari
Indonesia. Keberadaan burung ini menjadi primadona di Jawa Timur, dan bulunya
dijadikan bagian dari pernik Reog Ponorogo sehingga reog akan terlihat lebih
menawan.
Di Indonesia, merak ada di Pulau Jawa. Habitatnya dimulai dari dataran rendah sampai
tempat-tempat yang tinggi. Diantaranya yang tetap dapat didapati ada di Taman Nasional
Alas Purwo, Jawa Timur. Disamping itu diperkirakan juga tetap ada di Taman Nasional
Ujung Kulon, serta Taman Nasional Meru Betiri.
Taman Nasional Alas Purwo memiliki ketersediaan daya dukung pakan dan ruang untuk
populasi merak hijau. Di Taman Nasional Alas Purwo merupakan salah satu wilayah
penyebaran merak hijau, selain TN Baluran dan Meru Betiri, yang semuanya terdapat di jawa
Timur. Populasi merak hijau di TN Alas Purwo termasuk tertinggi. Merak hijau merupakan
jenis burung langka yang terdapat di Pulau Jawa dan statusnya dilindungi oleh undang-
undang. Dikatakan sebagai burung langka karena keberadaannya sudah sangat jarang
dijumpai. penyebab merosotnya populasi burung merak hijau terutama disebabkan
penangkapan oleh masyarakat, selain penyusutan atau konversi lahan.
Penangkapan merak salah satunya merak hijau dipicu oleh potensi yang dimiliki satwa
langka tersebut, seperti keindahan bulu, suara yang merdu, keunikan bentuk dan tingkah laku,
oleh karena itu jenis burung ini tergolong langka dan bernilai ekonomis tinggi (yuniar,
2007). Perlindungan terhadap jenis burung merak hijau berdasarkan Keputusan Menteri
Pertanian No.66/KPTS/Um/2/1973; Keputusan Menteri Kehutanan No.301/ Kpts -II/1991
dan PP No. 7 tahun 1999. Status burung merak hijau berdasarkan IUCN (2007) dikategorikan
ke dalam vulnerable (rentan atau rawan punah) dengan penilaian A2cd+3cd dan C2a(i)
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini :
1. Nomenklatur dari burung merak ?
2. Sejarah Singkat dari burung merak ?
3. Habitat dari burung merak ?
4. Makanan dari burung merak?
5. Ciri-ciri dari burung merak?
6. Gambar dari burung merak ?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini :
7. untuk mengetahui nomenklatur dari burung merak
8. untuk mengetahui sejarah singkat dari burung merak
9. untuk mengetahui habitat dari burung merak
10. untuk mengetahui ciri-ciri dari burung merak
11. untuk mengetahui gambar dari burung merak
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini :
1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas mengenai sejarah perkembangan
burung merak
2. Sebagai media informasi untuk mengetahuai habitat , ciri-ciri dan melihat gambar
dari burung merak
BAB II
PEMBAHASAN
Klasifikasi ilmiah :
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Pavo, Afropavo
spesies : - P. cristatus
- P. muticus
- Afropavo congensis
Menurut Strange (2001: 88) dalam bukunya yang berjudul “a Photographic Guide to the
Birds of Indonesia” menyatakan:
Peacock found on Java, mainly in the protected areas of ujung Kulon (west
Java) and Baluran National Parks (east Java). Here it can be found along
forest edges and in dry savanna types of woodlands. Generally shy, but can
be seen well in the evenings, when small groups roost low in trees. Much
reduced throughout its fragmented range due to hunting and habitat loss.
Dari pernyataan Strange di atas mengartikan bahwa burung Merak awalnya ditemukan
di Pulau Jawa, khususnya di area yang terlindungi seperti di Ujung Kulon (Jawa Barat) dan
Taman Nasional Baluran (Jawa Timur). Burung Merak biasanya bisa ditemukan sepanjang
tepian hutan dan di daerah bertipe padang rumput. Burung Merak umumnya bersifat pemalu,
dan menampakkan diri dengan jelas pada sore hari, ketika sedang membentuk kelompok
kecil yang bertengger di pohon. Jumlah Burung Merak terus mengalami penurunan
diakibatkan oleh rusaknya habitat mereka, dan perburuan liar.
Sejarah burung merak India (pavu cristatus ) ini berada di hutan terbuka dengan padang
rumput seperti di India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal dan juga Bhutan. Di Bangladesh dulunya
species ini pernah dijumpai, namun sekarang kemungkinan besar sudah dikatakan punah.
Burung merak Biru jantan merupakan poligami spesies, memiliki pasangan yang lebih
dari satu. Saat musim kawin, burung jantan pamer bulu ekornya di depan burung betina.
Bulu-bulu penutup ekor dibuka seperti kipas dengan bintik berbentuk mata berwarna biru.
Burung betina umumnya menetaskan tiga hingga enam butir telur.
Sejarah burung merak kango (Afropavo congensis) Spesies ini merupakan satu-satunya
burung di marga Afropavo dan merak yang terdapat di Afrika. Penampilannya menyerupai
burung merak Pavo dari Asia yang masih muda Burung ini endemik di Republik Demokratik
Kongo, populasi M\merak Kongo hanya ditemukan di hutan dataran rendah di negara Afrika
ini. Pakan burung merak Kongo terdiri dari aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan,
aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil. Merak Kongo pertama ditemukan sebagai
spesies baru ke dunia pengetahuan pada tahun 1936 oleh Dr. James Chapin, berdasarkan dari
dua ekor spesimen di Museum Kongo di Belgia.
Di Indonesia, merak hijau cuma ada di pulau jawa. Habitatnya dimulai dari dataran
rendah sampai tempat-tempat yang tinggi. Di antaranya yang tetap dapat didapati ada di
taman nasional alas purwo, jawa timur. Disamping itu diperkirakan juga tetap ada di taman
nasional ujung kulon, serta taman nasional meru betiri. Sedangkan Habitat burung merak
Biru yaitu ada di hutan dan juga terdapat di hutan hujan yang banyak ditemukan di daerah
India, Pakistan, Asia Tenggara, Sri Lanka dan juga ditemukan di daerah Afrika Tengah dan
merak kango ini endemik di Republik Demokratik Kongo, populasi merak Kongo hanya
ditemukan di hutan dataran rendah di negara Afrikaini.
Inilah perbedaan Merak hijau (Pavo muticus) dengan Merak Biru (Pavo cristatus):
II.6 Gambar burung merak
PENUTUP
III.1.2 SARAN
Perluh dijaganya kelestarian berbagai jenis merak yang ada sebagai kekayaan di alam
Indonesia dan kita harus menjaga alam serta mempertahankan keindahannya serta
mengeksplorasi pembuatan habitat hewan-hewan langka, seperti burung merak.
DAFTAR PUSTAKA
Takandjandji, Mariana, dan Sawitri, Reni. 2010. “Populasi Burung Merak Hijau (Pavo
Muticus
Lianneus, 1766) di Ekosistem Savana, Taman Nasional Baluran, Jawa Timur.” Jurnal
Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Vol. 8, No. 1.