Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Elemen utama sebuah sel adalah protoplasma. Protoplasma pada sebuah


sel terdiri atas dua komponen utama yaitu komponen organik dan komponen
anorganik. Komponen-komponen anorganik terdiri atas air, gas oksigen, karbon
dioksida, nitrogen dan ammonia. Sedangkan komponen organic terutama terdiri
atas karbohidrat, lipida, protein, dan asam lemak.

Pengetahuan akan komposisi dan cara kerja sel merupakan hal mendasar
bagi semua bidang ilmu biologi, pengetahuan akan persamaan dan perbedaan di
antara berbagai jenis sel merupakan hal penting, persamaan dan perbedaan
mendasar tersebut menimbulkan tema pemersatu, yang memungkinkan prinsip-
prinsip yang dipelajari dari suatu sel diekstrapolasikan dan di generalisasikan pada
jenis sel lain.

Kemajuan dalam bidang biologi sel sejalan dengan kemajuan ilmu fisika
dan ilmu kimia, dengan menggunakan mikroskop electron struktur sel dapat di
kenal sampai pada tingkat dan aturan milimikron, misalnya organel yang
berukuran kecil dan struktur makromolekul yang berukuran besar. Sedangkan
kemajuan di bidang kimia dapat digunakan untuk membantu menganalisis
struktur molekul sel.

Sel memiliki sistem organisasi molekuler dan biokimiawi yang mampu


menyimpan informasi, menterjemahka informasi untuk mensintesis molekul sel,
serta menggunakan sumber energi untuk melakaukan kegiatan. Berdasarkan
kajian di atas dan mengingat pentingnnya kajian tentang sel baik secar structural
dan fungsional serta mekanismenya menarik minat untuk menyusun makalah
biologi tentang “komponen kimia dalam sel”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja komposisi kimia organik dan anaorganik?
2. Apa rumus umum dari karbohidrat, protein, lipid, dan asam nukleat?
3. Apa saja unsur atau penyusun karbohidrat. Protein, lipid, dan asam nukleat
?
4. Bagaimana struktur dari karbohidrat. Protein, lipid, dan asam nukleat ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahuai apa saja komposisi kimia organik dan anaorganik
2. Untuk mengetahuai Apa rumus umum dari karbohidrat, protein, lipid, dan
asam nukleat
3. Untuk mengetahui Apa saja unsur atau penyusun karbohidrat. Protein,
lipid, dan asam nukleat
4. Untuk mengetahui Bagaimana struktur dari karbohidrat. Protein, lipid, dan
asam nukleat
D. Manfaat

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan di atas, manfaat pembuatan makalah


ini yaitu, agar menjadi bekal untuk ke depannya dan diharapkan bagi pembaca
bisa menerapkan hal-hal positif yang ada di dalamnya.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah biologi tentang komponen kimia dalam sel. Sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki.

Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah


wawasan serta pengetahuan kita mengenal komponen kimia dalam sel. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik dan
saran yang membangun demi kelancaran bersama dimasa yang akan datang.

Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang


membacanya. Makalah ini jauh dari kesempurnaan.

Palu, 12 oktober 2017

Penyusun

DAFTAR ISI

Komponen kimiawi sel ……………………………………………………….

1. Komponen Kimia Organik Sel


1.1 Protein …..………………………………………………………...
1.2 Karbohidrat ............................………………………………………….….
1.3 Lemak ……………...……………………………………………….…..
1.4 Asam nukleat …………………………………………………………..
2. Komponen Kimia Anorganik Sel
2.1 Air …………………………….………………………………………..
2.2 Mineral ………………………………………………………………...
2.3 Ion-ion ..............……………………………………………………….

BAB I

KOMPONEN KIMIAWI SEL

Seluruh bagian sel merupakan senyawa kimia. Senyawa kimia penyusun


sel disebut protoplasma. Protoplasma terdiri dari unsur-unsur kimia, unsur kimia
penyusun protoplasma terdapat dalam bentuk komponen organik dan komponen
anorganik.

Komponen organik adalah komponen yang dihasilkan oleh makhluk hidup seperti
protein, lipid, karbohidrat, asam nukleat. Komponen anorganik adalah komponen
yang berasal dari alam seperti garam mineral dan ion-ion.

1. Komponen organik penyusun sel


1.1 Protein

Protein merupakan senyawa makromolekul yang terbentuk dari hasil


polimerisasi kondensasi berbagai asam amino. Protein termasuk kopolimer. Setiap
molekul protein mengandung sekitar 20 jenis asam amino yang berikatan, dengan
jumlah asam amino yang dapat mencapai ribuan.

Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk
hidup dan virus. Protein merupakan protein merupakan salah satu biomolekul
raksasa yang merupakan penyusun utama makhluk hidup selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia .

Asam amino mengandung gugus karboksil (COOH) dengan gugus amino


(𝑁𝐻2 ) dengan rumus umum :

R dapat bermacam-macam , misalnya glisin, alanin, valin, sistein, dan


sebagainya.

1.1.1. Komponen penyusun protein

Unit dasar penyususun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata
lain protein tersusun atas asam-asam amino yang saling berkaitan. Asam amino
mengandung gugus karboksil (COOH) dengan gugus amino (𝑁𝐻2 ) dengan rumus
umum :

R dapat bermacam-macam , misalnya glisin, alanin, valin, sistein, dan sebagainya.


1.1.2. Fungsi protein

a. Fungsi protein menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya


untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh

b. mengatur kelangsungan proses didalam tubuh

c. memberi tenaga jika keperluaannya tidak dapat dipenuhi oleh


karbohidrat dan lemak

d. sumber energy pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan

e. sebagai sintesis hormone enzim dan antibody

f. pengatur pH dalam sel

1.2 Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon,


hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat
adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi
akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses
oksidasi(pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk
menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung dan
otot serta juga untuk menjalankan bebagai aktivitas seperti berolahraga atau
bekerja.

1.2.1 Penggolongan karbohidrat


a. Monosakarida

Monosakarida (monosaccharidae dari kata yunani monos=tunggal dan


sacchar=gula) umumnya memiliki rumus molekul CH2O. monosakrida
merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya hanya terdiri atas
beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi
karbohidrat lain. Monosakarida dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Contoh dari
aldosa yaitu glukosa dan galaktosa. Contoh ketosa yaitu fruktosa.

b. Disakarida

Disakarida (disaccharide) terdiri dari 2 monosakarida yang dihubungkan


oleh tautan glikosidik, yaitu Ikatan kovalen yang terbentuk antara dua
monosakarida melalui reaksi dehidrasi. Contoh dari disakarida adalah sukrosa,
laktosa, dan maltose.

 Sukrosa diperoleh dari gula tebu


 Laktosa terdapat didalam kandungan susu
 Maltosa dihasilkan ketika amilase memecah pati. Hal ini
ditemukan dalam biji berkecambah seperti gadum.
c. Polisakarida

Polisakarida (polysaccharide) adalah makromolekul, polimer dengan beberapa


ratus hingga beberapa ribu monosakarida yang digabungkan oleh tautan
glikosidik. Yang termasuk polisakarida yaitu :
 Pati yaitu sejenis polisakarida yang mengandung amilosa amilopektin
 Glikogen yaitu disimpan pada sel hati dan ototd. Glikogen memiliki
banyak percabangan,
 Selulosa, tidak dapat dicerna oleh manusia.
1.2.2 Fungsi karbohidrat
 Fungsi utamanya sebagai sumber energy
 Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil
energi.
 Membantu metabolisme lemak dan protein dengan
demikian dapat mencegah terjadinya ketosis dan
pemecahan protein yang berlebihan.
1.3 Lipid

Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam


alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti
suatu hidrokarbon atau dietil eter.Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat
tersebut tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak
adaah eter, chloroform, benzena, carbontetrachlorida, xylena, alkohol panas, dan
aseton panas. (Iskandar, 1974).

1.3.1 Fungsi lipid :


a. Penyimpan energy dan transport
b. Struktur membrane
c. Kulit pelindung, komponen dinding sel
d. Penyampai kimia

Selain itu ada beberapa referensi peran lipid dalam sistem makhluk hidup adalah
sebagai berikut (Toha,2005) :

a. Komponen struktur membrane


Semua membran sel termasuk mielin mengandung lapisan lipid ganda.
Fungsi membran diantaranya adalah sebagai barier permeabel.
b. Lapisan pelindung pada beberapa jasad
Fungsi membran yang sebagian besar mengandung lipid sperti barier
permeabel untuk mencegah infeksi dan kehilangan atau penambahan air
yang berlebihan.
c. Bentuk energi cadangan.
1.4 Asam nukleat

Asam nukleat (bahasa Inggris: nucleicacid) adalah makromolekul


biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai
nukleotida yang mengandung informasi genetik. Asam nukleat yang paling umum
adalah Asam deoksiribonukleat (DNA) dan Asam ribonukleat (RNA). Asam
nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus. Asam nukleat dinamai
demikian karena keberadaan umumnya di dalam inti (nukleus) sel.

1.4.1. Struktur asam nukleat

Asam nukleat merupakan biopolimer, dan monomer penyusunnya adalah


nukleotida. Setiap nukleotida tersusun atas gugus fosfat, gula berkarbon 5
pentosa, dan siklik nitrogen yang mengandung gula ribosa. DNA mengandung
gula 2-deoxyribosa, sedangkan RNA mengandung gula ribosa. Pada DNA di
temukan empat basa yang berbeda yaitu adenine (A), guanine (G), thymin (T),
dan cytosine (C). RNA juga terdiri atas adenine (A), guanine (G), dan cytosine
(C), akan tetapi terdapat basa urasil (U) yang menggantikan basa tymhin (T).

Adenine dan guanine memiliki cincin ganda yang dikenal dengan purin :
cytosine, thymin, dan uracil memiliki cincin tunggal yang dikenal dengan
pirimidin. Baik DNA maupun RNA terdiri atas empat nucleotide yang berbeda : 2
purin dan 2 pirimidin.
2. Komponen anorganik penyusun sel
2.1 Air
Kadar air yang terdapat didalam tubuh setiap organisme berkisar
antara 60% - 90%. Kadar ini di sesuaikan dengan tempat organisme itu
hidup makhluk yang hidup di daerah yang kering seperti serang

Anda mungkin juga menyukai