MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Sel
Dosen Pengampu: Drs. Suharsono, M.Pd.
Egi Nuryadin., S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh:
Disusun oleh:
Kelompok 4
Biologi sel merupakan salah satu cabang dari ilmu biologi yang
mempelajari tentang sel. Sel sendiri merupakan kesatuan structural dan fungsional
makhluk hidup yang paling kecil. Sesuatu dapat dikatakan makhluk hidup jika
memiliki minimal satu sel.
Berdasarkan keadaan inti, sel terbagi menjadi dua yaitu sel prokariotik yaitu
sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma
(sel yang memiliki satu system membrane. Yang termasuk dalam kelompok ini
adalah bakteri dan alga biru). Dan yang kedua adalah sel eukariotik yaitu sel yang
intinya memiliki memban. Materi ini dibatasi oleh satu system membrane terpisah
dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua amkhluk hidup
kecuali bakteri dan alga biru.
Struktur sel prokariotik lebih sederhana disbanding dengan struktur sel
eukariotik. Akan tetapi sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein
dibentuk) yang sangat banyak.
Sel memiliki beberapa sifat dasar, yaitu hidup, sel sangat kompleks dan
terorganisasi, mempunyai tata letak organel yang konsisten dan bentuknya pun
konsisten, memiliki program genetic organisme yang terbentuk berdasarkan
informasi yang dikode gen, mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri
dengan cara pembelahan (dediferensiasi), memerlukan dan menggunakan energy,
melakukan berbagai reaksi kimia, reaksi kimia yang terjadi di dalam sel mewakili
metabolism sel tersebut, sel juga mampu memberikan respon terhadap stimulan.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
masalah :
1. Apa pengertian dediferensiasi?
2. Bagaimana mekanisme dediferensiasi?
3. Bagaimana sel yang mengalami dediferensiasi?
4. Apa yang dimaksud populasi sel dan bagaimana kemampuan
bermitosisnya?
1
2
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini dibuat dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan dediferensiasi.
2. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme dediferensiasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana sel yang mengalami dediferensiasi.
4. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan populasi sel
dan bagaimana kemampuan bermitosisnya.
D. Manfaat Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoritis maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai
pengembangan konsep dediferensiasi dan populasi sel. Secara praktis makalah
ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Penulis, dapat menambah ilmu pengetahuan terutama tentang dedifreensiasi
dan populasi sel.
2. Pembaca, dapat dijadikan informasi tentang dediferensiasi dan populasi sel.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dediferensiasi Sel
1. Pengertian Dediferensiasi
Dediferensiasi merupakan proses selular yang sering terjadi pada
makhluk hidup basal seperti cacing dan amfibi. (Suharsono, Egi Nuryadin,
2017)
Sel-sel hidup yang telah berdiferensiasi, dan kehilangan kemampuan
untuk membelah, dapat memiliki kemampuan kembali untuk membelah
dalam kondisi tertentu. Fenomena ini disebut dediferensiasi. Misalnya
pembentukan meristem-kambium gabus dan kambium interfascicular dari
sel-sel parenkim. (Academia. edu)
Dari kedua pendapat tersebt dapat disimpulkan bahwa Dediferensiasi
adalah adanya jaringan dalam tubuh dewasa yang sudah berdiferensiasi dan
dapat kembali bermitosis.
Ketika sel terdiferensiasi sebagian atau penuh kembali ke tahap
perkembangan awal, biasanya sebagai bagian dari proses regeneratif.
Dediferensiasi juga terjadi pada tumbuhan. Sel di dalam kultur sel dapat
kehilangan ciri-ciri aslinya, seperti ekspresi protein, atau berubah bentuk.
Sel yang mengalami dediferensiasi bukan berarti menjadi muda kembali
dan pluripoten, melainkan tetap bersifat uniproten, yakni hanya membelah
diri membentuk sel anak yang struktur dan fungsinya sama dengan sel
jaringan yang bersangkutan. Dediferensiasi berperan dalam penyembuhan
dan mengganti bagian tubuh yang hilang atau lepas.
2. Mekanisme Dediferensiasi
Sebuah molekul kecil bernama revisin, sebuah analog purin
ditemukan mampu melakukan dediferensiasi di dalam miotube. Sel-sel yang
terdiferensiasi ini kemudian mampu merediferensiasi diri menjadi ostoblas
dan adiposity. Sel yang sudah berdiferensiasi hanya membelah diri
3
4
membentuk sel anak yang struktur dan fungsinya sama dengan sel lain
jaringan bersangkutan.
a. Proses Penyembuhan Luka
Luka (vulnus) adalah kondisi rusaknya kontinuitas struktur
jaringan tubuh yang ada pada kulit. Proses penyembuhan luka
merupakan sesuatu proses yang kompleks karena adanya
kesinambungan antara biokimia dengan bioseluler. Proses
penyembuhan luka secara umum terdiri dari tiga fase yaitu fase
inflamasi, fase poliferasi, dan fase maturasi.
1) Fase Inflamasi
Inflamasi merupakan fase pertama dari proses penyembuhan
luka. Fase penyembuhan luka berupa inflamasi kemudian terbagi
lagi menjadi 2 (dua), yaitu inflamasi awal (hemostatis) dan
inflamasi akhir (lag phase).
a) Inflamasi awal (Hemostatis), dalam tahap ini terjadi
pembekuan darah. Apabila terjadi luka dan darah keluar, maka
trombosit (keping darah) akan bersentuhan dengan permukaan
luka yang kasar, dan pecah sehingga mengeluarkan
tromboplastin (trombokinase). Trombokinase bersama-sama
ion Ca2+ dan vitamin K akan mengubah protombin menjadi
trombin. Trombin akan mengubah fibrinogen menjadi fibrin
yang akan menghalangi keluarnya sel-sel darah merah
sehingga terjadi pembekuan darah dalam waktu sekitar 5
menit.
b) Inflamasi akhir (Lag Phase). Dalam tahap ini terjadi proses
peradangan yang disertai dengan pelebaran pembuluh darah.
Setelah darah membeku, maka selanjutnya tubuh akan
mengirimkan sel darah putih (leukosit) guna mencegah
terjadinya infeksi agen mikrobial patogen, atau membuang
jaringan rusak yang telah mati. Leukosit dan sel radang akut
5
5. Peranan Dediferensiasi
8
B. Populasi Sel
Populasi sel terdiri dari sekelompok sel yang berasal dari jaringan
yang sama. Berdasarkan kemampuannya bermitosis, populasi sel dibagi
menjadi tiga macam, yaitu populasi statis, populasi ekspansif, dan populasi
perbaruan.
1. Populasi statis
Sel selnya tidak dapat lagi bermitosis, berarti tidak mengalami
kemampuan dediferensiasi. Contohnya adalah sel saraf. Diferensiasi
jaringan saraf sudah berlangsung sejak embrio awal dan beberapa hari
setelah kelahiran terjadi mitosis. Sampai tingkat dewasa, sel saraf hanya
mengalami pertumbuhan pada volume dan kualitas sel saraf dan juga
pertumbuhan jaringan neuroglianya.
2. Populasi Ekspansi
Sel selnya terus mengalami mitosis pada berbagai tempat. Mitosis
itu terjadi untuk mencapai batas volume alat tertentu menjelang dewasa,
atau dalam proses penyembuhan bagian jaringan sel yang rusak. Contoh
dari populasi ekspansi adalah berbagai kelenjar, seperti kelenjar pankreas,
kelenjar hati, kelenjar ginjal, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, dan
sebagainya.
3. Populasi Perbaruan
Sel-selnya melakukan mitosis terus-menerus. Perbanyakan diri ini
diperlukan untuk menggantikan sel yang rusak atau mati yang terjadi
dalam tempo singkat dan terjadi secara terus menerus. Contohnya adalah
sumsum tulang, kelenjar limfa, epidermis kulit, lapisan lendir khusus,
kelenjar minyak buluh, dan testis.
9
A. Kesimpulan
Dedifirensiasi adalah proses selular yang sering terjadi pada makhluk
hidup basal seperti cacing dan amfibi. Namun, sel yang mengalami
dediferensiasi bukan berarti menjadi muda kembali tetapi tetap bersifat
unipoten atau membentuk sel anak yang struktur dan fungsinya sama. Hal
tersebut sesuai dengan mekanisme dediferensiasi. Sel yang memiliki
diferensiasi tinggi maka memiliki dediferensiasi rendah sedangkan sel yang
memliki diferensiasi rendah maka memiliki dediferensiasi tinggi.
Jenis-jenis populasi sel terdiri dari 3 macam menurut kemampuan sel-
selnya bermitosis, yaitu: statis, ekspansi, pembaruan. Kandungan populasi sel
yaitu mengandung matriks yang sama merendam semua populasi, beradhesi
melalui membran sel, junctional complex, jembatan interseluler, contact
inhibition, dan khalon.
B. Saran
Penulis diharapkan untuk mencari sumber referensi yang lebih banyak
untuk menunjang tersususnya makalah ini secara maksimal.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Fitri, Luthfi Nurul. (2016). Dediferensiasi dan Populasi Sel. [Online]. Tersedia:
https://www.slideshare.net/mobile/Luthfinurul/dediferensiasi-dan-populasi-sel
Suharsono dan Egi Nuryadin. (2015). Biologi sel. Tasikmalaya: LPPM
Universitas Siliwangi.
Irnaningtyas. (2014). Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.