KAJIAN PUSTAKA
fungsi berbagai organ tubuh. Akibat penurunan fungsi itu, muncul berbagai
tanda dan gejala proses penuaan, yang pada dasarnya dibagi dua bagian,
yaitu:
2. Tanda psikis antara lain menurunnya gairah hidup, sulit tidur, mudah
(Pangkahila, 2007).
9
2
rontok, rambut terminal menjadi rambut halus, dasar kuku abnormal, dan
2.2 Kulit
individu tersebut seperti kesehatannya secara umum, etnis atau ras, gaya
hidup dan usia. Kualitas penampilan kulit ditentukan oleh warna kulit,
sel Langerhans, dan sel Merkel. Melanosit adalah sel penghasil melanin,
yaitu pigmen kulit. Sel Langerhans memiliki fungsi imunologis dan sel
Tabel 2.1
Manifestasi histologis penuaan kulit kronologis (YaarM,2006 )
dan sel Langerhans. Perubahan kulit yang besar pada penuaan kulit
perataan rete ridges yang menyebabkan reduksi kontak antara epidermis dan
muda, epidermal turnover membutuhkan waktu 28 hari, tetapi pada usia tua
freckles dan lentigines. Kulit tua juga mudah terbakar sinar matahari sebab
kulit menipis dan sedikit melanosit. Penuaan kulit juga mempengaruhi sel-
ujung kulit yang bertanggung jawab terhadap persepsi tekanan dan sentuhan
epidermal:
1) Lapisan Korneum
2) Lapisan Lusidum
Lapisan tipis ini terletak hanya pada jari jari, telapak tangan dan
kaki. Terdiri dari 3-5 baris lapisan sel keratinosit yang jernih,
3) Lapisan Granulosum
Adalah lapisan sel lebih dalam yang terbentuk dari sel kulit yang
lapisan korneum.
4) Lapisan Spinosum
Lapisan ini terdiri atas 8-10 baris sel keratinosit dengan ikatan
5) Lapisan Basale
Adalah lapisan yang terdiri dari satu baris sel keratinosit yang
menyebabkan kelainan kulit yang parah. Radiasi ini dibagi menjadi UVA
(320-400 nm), UVB (280-320 nm) dan UVC (100-280 nm). Bagian
UVC dari spektrum tersebut tidak terdapat pada sinar mahatari di bumi,
kecuali pada garis bujur tinggi, karena bagian UVC tersebut diserap
oleh lapisan ozon atmosfer melalui absorpsi sinar UVA dan UVB oleh
(Rigel , 2004).
8
yang dapat merusak DNA dan menghambat kerja enzim tirosin fosfatase.
suppressor p53 (Kulms, 2000). P53 juga ikut serta dalam perbaikan
dari 90% squamous cellcarcinoma pada epidermis dan lebih dari 50%
terserang.
kolagen menurun dan sebagian terurai sebagai akibat dari sintesi s dan
(Kulms, 2000).
besar dari jaringan elastis yang terurai. Terdapat pita tipis yang
jaringan parut pada luka. Lebih dalam lagi pada dermis, serabut kolagen
2.2.3 Fibroblas
banyak macam jaringan ikat antara lain jaringan ikat padat, longgar, elastik,
ikat ada yang embrionik dan ada yang terspesialisasi seperti tulang, tulang
terjadi luka.
seperti epitel pembatas atau epitel penutup terdiri dari kelompok sel yang
rapat dan saling melekat erat secara langsung dengan sedikit sekali ruang
antara. Kelompok jenis ini adalah lunak, lentur dan tidak dapat
berbentuk serabut yang amat kuat (seperti tendon, ligamentum dan elastin)
Diantara serabut-serabut elastik ini terdapat matriks atau zat dasar seperti
memberikan kekuatan, bentuk dan gaya pegas pada tubuh. Pada rangka, zat
sel dengan gambaran fibroblas dan otot polos, juga diamati selama
warna, namun bila terdapat dalam jumlah besar akan menyebabkan jaringan
(Mescher, 2013).
tambahan, yaitu bila jaringan ikat cedera (Spector dan Spector, 2002).
2.2.4 Kolagen
Sampai saat ini sudah ditemukan sebanyak 12 tipe kolagen, jumlah dan
14
Santiago, 2010).
dan mempunyai berbagai fungsi seperti pengikat jaringan, adesi sel, migrasi
seperti tendon, tulang, tulang rawan dan kulit. Kolagen juga mempunyai
glomerulus ginjal yang berfungsi untuk filtrasi molekul (Kadler dkk., 2007).
Gly-X-Y triplet dimana residu glycyl menempati setiap posisi ketiga dan
Ada 28 jenis kolagen pada vertebrata yang diberi nomor I-XXVIII. Kolagen
dihasilkan oleh sel fibroblas. Kolagen tipe I adalah jenis yang paling
banyak di jaringan ikat kulit. Selain itu, kulit juga mengandung kolagen (III,
dalam tubuh manusia seperti pada tendon, tulang, kulit. Serabut kolagen
II, IX, X, XI ditemukan pada kartilago. Kolagen tipe III banyak dijumpai
pada kulit, dinding pembuluh darah, pada jaringan yang ada serabut
15
epidermal junction pada kulit, mukosa dan servik. Kolagen tipe VII juga
genetik tampak pada studi penuaan kulit pada berbagai etnis. Etnis dengan
terhadap penuaan. Kerutan wajah pada ras Asia terjadi lebih lambat dan
lebih ringan daripada ras Kaukasia (Farage et al, 2008). Produksi kolagen
Penurunan kolagen ini lebih tampak pada wanita daripada pria. Hormon
seks wanita lebih dominan pada kolagen daripada hormon seks pria
(Pangkahila, 2007).
16
Kolagen merupakan serat utama pada lapisan dermis kulit dan merupakan
Semakin bertambah umur maka struktur protein kulit dan komponen kulit
lain akan berubah dan hal ini menyebabkan penuaan kulit. Perubahan
perunit area kulit akan tetapi pada kulit yang terpapar sinar U V dijumpai
penurunan sampai 59% seperti yang ditemukan pada kulit yang mengalami
mengakibatkan penuaan kulit berupa kulit kendor dan kerutan wajah sebab
radikal bebas, yang dapat bereaksi dengan protein seperti kolagen sehingga
juga dapat mempercepat penuaan sebab radikal bebas bereaksi dengan sel
2004). Sel punca adalah merupakan sel awal kehidupan yang bisa
berkembang menjadi sel lain dan membentuk jaringan yang lain dalam
seluruh jenis sel tetapi tidak dapat membentuk organisme baru. Multipoten
adalah kemampuan membentuk berbagai jenis sel dewasa dalam lini yang
internal (jenis dan genetik sel), dan faktor eksternal (media, faktor
pertumbuhan, lingkungan mikro dan kontak fisik antar sel) (Bryant, 2008).
Sel punca dibedakan menjadi sel punca embrional dan sel punca
jaringan (Bongso, 2005). Sel punca embrional berasal dari sel blastosit dan
sel lapisan embrional lempeng kelamin. Sel ini dapat diisolasi dari manusia,
etik, teknis, reaksi penolakan, dan resiko teratoma (Shenaq, 2010). Sel
punca jaringan adalah sel punca yang berada di berbagai jaringan dan organ
tempatnya berada (Halim, et al, 2010). Sel punca ini terdapat di lapisan
germinal dan sel somatik. Sel punca somatik terdiri atas sel punca
mesenkimal dan sel punca hematopoietik. Sel punca mesenkim adalah sel
yang dapat memperbanyak diri dan membentuk berbagai jenis jaringan ikat
mesenkim (Dennis, 2004). Sel ini dapat ditemukan di sumsum tulang, darah,
tali pusat, plasenta, cairan amnion, lemak, kulit, pembuluh darah, otot,
Terayama alternatif itu adalah sel punca hematopoietik yaitu sel punca
CD34+(Terayama, 2011).
Sumbernya berasal dari sumsum tulang dan darah (Ponting, 2004). Sel
punca ini dapat diisolasi dari darah tepi secara langsung maupun dengan
melakukan proses isolasi darah tepi donor tanpa bantuan obat. Sel hasil
hematopoietic dapat diisolasi dari darah tepi secara langsung atau dengan
zat Rhodamin 123 dan Hoechst 33342. Identifikasi dapat juga dilakukan
membentuk sel yang berbeda dengan garis keturunan aslinya, yang dapat
1. 2. 3. 4.
model keturunan ganda model somatik model transdeferensiasi model dedeferensiasi
redeferensiasi
Gambar. 2.5
Sifat Plastis Sel Punca Hematopoietik (diambil dariKorbling, 2003)
membentuk sel punca seperti dirinya dan membentuk sel dengan garis
tulang atau sel punca dalam aliran darah membentuk sel bukan darah. Sel
memenuhi kriteria: 1) adanya sel transisi 2) adanya rekayasa inti sel yang
yang jelas 5) diteliti di lebih dari satu laboratorium dengan lebih dari satu
model percobaan.
21
menjadi sel yang lebih primitif atau sel multipoten , dan membentuk sel
jaringan menjadi sel punca pluripotent dan pembentukan dua sel punca baru
model transdiferensiasi atau fusi. Untuk membuktikan sifat plastis maka sel
punca harus diidentifikasi pada awal isolasi dan saat menjadi sel baru. Sel
endotel pembuluh darah, struktur membran saraf, dan folikular sel kulit
patah tulang femur tikus dengan pemberian sel CD34+ secara intra vena. Shi
dan kawan kawan (2009) melaporkan terjadinya regenerasi otot tikus yang
22
cedera, setelah pemberian sel CD 133+ secara intra vena. Sel CD 133+
adalah sub populasi dari sel CD34+. Pemeriksaan histologis jaringan baru
pembentukan jaringan otot (Shiet al., 2009). Terayama dan kawan kawan
pemberian sel CD34+ secara intra vena. Hasil tersebut menunjukkan potensi
diferensiasi sel CD34+ membentuk sel endotel dan sel osteoblas (Terayama,
2011).
Gambar 2.6
Skin Tissue Engineering(dimodifikasi dari Supartono, 2012)
CD34+ yang berasal dari darah tepi manusia akan diinjeksikan secara
subkutan dalam kulit tikus jantan wistar yang telah dipajan sinar ultraviolet
CD34+, jaringan mikro perancah dan sinyal molekul. Terdapat sejumlah sel
(Mimeault, 2010).
peran KSCs dalam regenerasi sel fibroblas dan kolagen (Mimeault, 2010).
CD34+
CD133+
Gambar 2.7 Alur kerja sel punca CD34+ untuk regenerasi sel fibroblas dan
kolagen. SCS meregenerasi lapisan epitel kulit dengan cara
mengganti sel keratin.bESCs yang ada dalam folikel rambut ikut
berdeferensiasi menjadi sel epitel setelah trauma kulit (UV). Stem
sel CD34+ meregenerasi precursor melanosit menjadi
keratinosit.Degedrasi dari kolagen pada lapisan dermal melalui
pengeluaran matriks metalo proteinase (MPPs) dengan mengaktivasi
sel fibroblas yang akan meningkatkan regenerasi kulit(diambil dari
Mimeault, 2010).