Anda di halaman 1dari 44

PERUBAHAN STRUKTUR KULIT

GERIATRI

Pembimbing : DR.dr.Nelva K Jusuf SpKK(K)

Penyaji : dr.Silvia Christie Sinuhaji


PENUAAN KULIT

Suatu fenomena yang


berkelanjutan dan multifaktorial

Terjadi pengurangan ukuran dan jumlah 


tingkat sel maupun molekular

Pengurangan kecepatan berbagai fungsi organik

Kemunduran struktur dan


fungsi kulit yang menurun
Menurunnya
fungsi barier

Produksi Melambatnya
keringat,sebum turn over sel
dan vitamin D epidermal

Perubahan Respon
Pengaturan fisiologis terhadap
suhu pada kulit trauma
lansia
Respon imun Daya
maupun pembersihan
respon terhadap
vaskular bahan kimia
Persepsi
sensorik
PENUAAN KULIT

Penuaan internal (chronological aging) 


terjadi secara alamiah sesuai dengan
penambahan umur

Penuaan eksternal  akibat dari


pengaruh lingkungan khususnya sinar
matahari (photoaging)
Penuaan Kulit dibagi dalam 3 kategori:

1. Biological aging

2. Enviromental aging

3. Mechanical aging

Intrinsik

Ekstrinsik
Pembagian Lain Penuaan
Kulit:

Kronologik
Genetik
(ditentukan waktu)

Photo-aging (radiasi Behavioural (diet,


UV, inframerah) merokok)

Katabolik (penyakit kronis Gravitational (


yang menjadikan lemah :
kanker, infeksi) kekuatan gravitasi)

Endokrin (disfungsi atau sistem


hormon yang menua : ovarium,
testis, tiroid)
Biological Aging
Perubahan yang timbul alami 
ditentukan oleh genetik

Secara bertahap  kehilangan


kemampuan dalam fungsinya

Mudah dilihat pada kulit

Seringkali perubahan yang terjadi timbul


akibat perubahan keseimbangan hormon
tertentu serta molekul pembawa pesan
(messenger molecule) yang dieksresi oleh
kelenjar & organ dalam tubuh
Perubahan akibat genetik tidak dapat
dihentikan

Meskipun ada beberapa faktor yang dapat


dikendalikan

Para ilmuwan telah mengetahui


bagaimana radikal bebas, merusak
protein, lipid dan DNA dalam sel  yang
menimbulkan berbagai permasalahan 
sehingga sekarang banyak antioksidan
yang ditawarkan
ENVIRONMENTAL AGING

Pajanan tiap hari dengan berbagai radikal


bebas

Cuaca yang "tidak


Polusi bersahabat“ (udara Stres
UV
merokok yang kering, angin eksternal
dan dingin)

Merusak lipid, protein dan DNA


Membatasi kemampuan fungsi sel
dan melumpuhkan integritas
komposisi semua sel

Pengaruh lingkungan yang


terakumulasi akan menekan
struktur selular

Berakibat premature aging


MECHANICAL AGING

Terjadi akibat perilaku yang berulang-ulang


dan terus menerus menyebabkan kerutan

Berbagai aktivitas faal yang perlu dihindari


untuk mencegah premature aging, yaitu :

Ketidak Mengerut
seimban kan bibir
Menggosok fluktuasi gan selagi
Lirikan/ Bertopang merokok
dengan air berat makan
kerdipan dagu dan
panas badan dan minum
kurang dengan
tidur sedotan
Perubahan Struktur & Fisiologik
pada Kulit Lansia
Kulit organ tubuh yang paling luas dan benteng
utama terhadap invasi patogen dan dehidrasi

Kulit terdiri dari 3 lapisan:


Epidermis
Dermis
Subkutan

Di dalamnya terdapat folikel rambut, kelenjar


sebasea, kelenjar keringat, pembuluh darah,
dan berbagai organ
Pada lansia terjadi penurunan fungsi kulit

Perubahan histologis serta struktur


dari kulit itu sendiri

Pengaruh
Faktor-faktor lingkungan (sinar
lain yang bisa matahari)
timbul
bersamaan,
yaitu: Perubahan
hormonal
Perubahan Histologis Kulit pada Penuaan Kulit

Epidermis Dermis Apendiks


• Taut epidermo-dermal •Atrofi (berkurangnya • Depigmentasi rambut
mendatar
volume dermis) • Konversi rambut
• Tebal berkurang/
variatif • Fibroblas berkurang terminal ke velus

• Bentuk dan ukuran sel • Pembuluh darah


• Nail plate abnormal
• Bentuk dan ukuran sel berkurang
• Sel mast berkurang • Kelenjar berkurang
• Melanosit berkurang
• Sel langerhans • Pemendekan
berkurang capillary loop
• Akhiran saraf
abnormal
Penurunan Fungsi Kulit pada
Lansia
Fungsi barier Pergantian sel Chemical
clearance
DNA Repair Hidrasi Immune
epidermal responsiveness
Proteksi Produksi sebum Produksi
mekanik keringat
Persepsi sensoris Regulasi termal Vitamin D
production
Penyembuhan Reaktivitas
luka vaskular
Sel yang paling banyak
mengalami keratinosit dan
kemunduran dalam fibroblas
proses penuaan
Sintesis vitamin D dan respon imun
menurun sesuai dengan waktu

Semua situasi tersebut di atas menyebabkan


gangguan dari fungsi kulit, seperti fungsi
proteksi, ekskresi, sekresi, absorbsi,
termoregulasi & persepsi sensoris

Di samping reduksi jumlah sel keratinosit, terjadi


pula pe↓ sel Langerhans, dan juga jumlah sel
melanosit serta sintesis melanosom, yang pada
gilirannya mengurangi pigmentasi.
EPIDERMIS

Lapisan epidermis
terdiri dari
beberapa lapisan Yang paling
(utamanya stratum berfungsi sebagai
korneum, stratum barier adalah statum
Lusidum, stratum korneum yang
granulosum, letaknya paling luar
stratum spinosum
dan stratum basal)
Proses Pembentukan Stratum Korneum
dan Fungsinya
1. Proses korneosit yang dimulai dari
pembelahan sel stratum basal menuju keatas
dan berikatan satu sama lain dengan
corneodesmosome, suatu multiple protein

2. Pembentukan matriks lipid stratum korneum


 ada jenis lipid-lipid tertentu yang ada pada
ruangan interseluler, yaitu asam-asam lemak,
seramid dan kolesterol, yang secara spontan
membentuk lapisan ganda (bilayer)

3. Proses Natural Moisturizing Factor (NMF), yang


terjadi dalam korneosit

4. Proses deskuamasi
Secara umum fungsi stratum korneum
adalah sebagai barier, yaitu:

Mencegah
Mencegah
Melindungi Memelihara hidrasi
hilangnya
kulit hidrasi kulit yang
air
berlebihan
Proses penuaan

Epidermis menjadi lebih tipis


terutama akibat retraksi retepegs

Penurunan kemampuan stratum


korneum untuk regenerasi setelah
kerusakan barier
Permukaan korneosit lebih luas dan lebih
pendek, stratum korneum tidak cepat
diganti, hingga kulit terlihat kasar

Fungsi barier menurun  epidermal


turnover rate menurun hingga 30-50%
antara dekade 3 dan 8

Aktivitas mitosis lapisan basal menurun


dan kecepatan pergantian stratum
korneum 2 x lebih lama
Penelitian menunjukkan  resistensi
keratosit senesen untuk terjadi apoptosis
dan bisa hidup lebih lama  menyebabkan
akumulasi kerusakan protein dan DNA 
terjadi perubahan ke arah keganasan.

Kemampuan mengikat air (water


binding capacity) dari stratum korneum
menurun
Struktur lipid interselular dikatakan normal,
namun komponen lipid total ↓, sedangkan
distribusi kolesterol, seramid, dan asam
lemak bebas normal

Terjadi pula pe↓an yang progresif dari


produksi sebum, meskipun jumlah
kelenjarnya tetap dan hipertrofi

Secara klinis, kulit nampak kering dan


berskuama, terutama ekstremitas bawah
karena menurunnya filagrin, yang digunakan
untuk mengikat filamen keratin ke dalam
mikrofibril
PH kulit
sampai umur
70 tahun masih
tetap,
kemudian akan
bertambah,
terutama pada
tungkai bawah.
Produksi vitamin D, yang merupakan fungsi
endokrin kulit, me↓ bersama bertambahnya
umur dan kecenderungan kurangnya sinar
matahari

Suplai yang inadekuat dari vitamin D aktif


akan berefek kurang baik pada deferensiasi
serta perkembangan kulit

Setiap gangguan pada kulit menua akan


meningkatkan kehilangan air dan
kemampuan untuk memperbaiki barier
menjadi lambat
Jumlah dari sel Langerhans menurun antara
20-50%  kemampuan penyaji antigen ber(-)

Kegagalan  Tanggung
bermigrasi jawab
melalui sistem respons
limfatik imun kutan
 Produksi
sitokin oleh
keratinosit
dan limfosit
Melanosit ber(-) 8-20% setiap dekade,
setelah 30 tahun

Rete pegs epidermal mendatar dan papil


dermal juga merata, sehingga taut
dermo-epidermal mendatar

Kurangnya kontak permukaan antara


epidermis dan dermis yang berakibat
aliran nutrisi dan pertukaran/
komunikasi pada lapisan-lapisan yang
ada terhambat
Perubahan-perubahan pada saraf kulit  
fungsi kewaspadaan (early warning) terhadap
ambang rasa sakit  ini pula yang bisa
menerangkan mengapa kulit orang tua mudah
terkelupas walaupun ada trauma kecil

Usia juga berefek


perubahan
permeabilitas kutan Obat yang bersifat
terhadap bahan-bahan hidrofilik seperti
kimia absorpsi hidrokortison dan asam
perkutan, tergantung bensoat lebih kurang
pada struktur obat diabsorpsi daripada yang
hidrofobik seperti
testosterone dan estradiol.
DERMIS

Lapisan yang paling tebal dan lebih dalam, berisi


matriks jaringan ikat kolagen yang mencapai 90%,
serabut-serabut elastik, pembuluh darah yang
diperlukan bagi oksigenasi sel kulit, serta
pembuluh limfe

Serabut-serabut  terutama kolagen 8% dan


elastin 5% yang membuat kulit menjadi mudah
diregangkan dengan kuat dan elastis

Sel utama dalam dermis adalah fibroblas yang


mensintesis kolagen, elastin, dan molekul lain
dalam matriks), dan sel mast (sel imun yang
memproduksi histamin)
Serabut kolagen  diproduksi oleh
fibroblas yang tersusun paralel dengan
permukaan kulit

Serabut-serabut elastin tersusun sebagai


suatu jaringan subepidermal yang tipis

Jaringan ikat dermal  mengandung


reseptor sensoris dan glikosaminoglikan.

Di dermis juga dijumpai kelenjar sebasea,


folikel rambut, kelenjar keringat, korpus
Paccini dan Meissner organ sensorik untuk
perabaan dan tekanan
Perubahan-perubahan yang terjadi pada dermis

Perubahan pada dermis sangat signifikan


pada komponen selular dan matriks sel

Dermis menjadi Pe↑an ekspresi enzim


tipis, ketebalan metalloproteinase
berkurang hingga dalam matriks dan
20% pe↓an inhibitornya

Terjadi pe↓an dalam jumlah maupun


kapasitas dari fibroblas
Produksi kolagen baru  & matriks
dalam dermis berkurang

Dermis kehilangan turgor, akibat reduksi dari


glikosaminoglikan, terutama hyaluronic acid dan
dermatan sulfat

Kulit akan tampak kendur

Terjadi pe↓an sintesis kolagen,


atrofi serabut kolagen dan
Pengurangan me↑nya enzim metalloproteinase
kolagen 1% setiap & enzim-enzim lain yang
tahun menyebabkan degradasi
kolagen
Respons inflamasi pada lansia menjadi ber(-)
 me↓nya sintesis dan sekresi sitokin dan
mediator inflamasi.

Penebalan dinding pembuluh darah sedang,


terutama pada tungkai bawah sebagai akibat
gravitasi

Pembuluh darah dalam dermis menurun


dan terjadi pemendekan dari capillary loop
pada papila dermis yang berakibat kulit
menjadi pucat, temperatur menurun dan
terjadi gangguan termoregulasi.
Terjadinya taut dermo-epidermal mendatar
menyebabkan jumlah folikel rambut me↓ seiring
dengan penambahan usia, meskipun struktur
tidak berubah

Akhir dekade kelima, kira-kira separuh populasi


mempunyai rambut yang memutih akibat dari
mengurangnya atau hilangnya melanosit bulbus
rambut secara progresif, dan menghilangnya
melanosit ini lebih cepat daripada di kulit,
karena relatif lebih aktif dalam siklusnya

Sel mast berkurang hingga 50% dan dengan


adanya pengurangan aliran darah hingga 60%
Kelenjar keringat apokrin berkurang dalam
jumlah dan fungsi, serta menunjukkan
degenerasi selular dan berkurangnya respons
stimulasi termal dan asetilkolin

Pengeluaran keringat yang bersifat spontan


berkurang sampai 70% dibandingkan dengan
orang muda

Kelenjar sebasea tidak berubah dalam jumlah


dan ukuran, namun terjadi pengurangan dalam
produksi sebum
SUBKUTAN

Terdiri dari lemak-lemak


Berfungsi sebagai shock absorber dan insulator

Adanya penuaan  volume lapisan ini me↓ 


berakibat fungsi membantu termoregulasi menjadi
terganggu, karena peranannya sebagai konduksi
hilangnya panas me↓

Hilangnya lemak serta terdistribusi lemak yang ada


dalam lapisan subkutan berakibat perubahan pada
kontur fasial dan tangan akan berkurang, namun
bertambah pada perut dan paha
Histologic differences between young and aged skin. (Reprinted by permission from
Blackwell Science, Inc. Gilchrest BA. Histologic changes in aging normal skin.
Journal of American Geriatrics Society 1982;30:139.)
KUKU PADA LANSIA
Pertumbuhan kuku lebih
lambat, kecepatan
pertumbuhan me↓ hingga
30-50%

Garis-garis Kuku menjadi


kuku pudar, kurang
longitudinal bercahaya, warna
tampak lebih kekuningan, lebih
jelas tebal dan keras
KESIMPULAN

Kulit manusia = organ tubuh yang lain 


secara kronologis akan menua. Oleh
karena kulit merupakan organ yang
paling luar, maka mudah terjadi kontak
langsung dengan lingkungan dengan
segala konsekuensinya

Penuaan kulit terjadi secara sinergis dari


berbagai faktor, yaitu umur, sinar
matahari, defisiensi hormon, perilaku,
genetik, dsb
Penurunan fungsi yang
terjadi pada lansia:

Proses Fungsi Penyembuhan Reaktivitas


keratinisasi imunitas luka vaskular

Produksi
Produksi Produksi Fungsi Persepsi
vitamin
sebum keringat barier sensoris
D
Perubahan struktur serta fungsi
pada kulit lansia akan berakibat
penampakan klinis berupa atrofi,
kekenduran, kerutan, kekeringan,
kelemahan, kelainan pigmentasi,
serta neoplasma

Memahami proses penuaan kulit akan


membantu memprediksi problem-
problem yang akan timbul, sehingga
perhatian dan penanganan akan
dapat dilakukan

Anda mungkin juga menyukai