PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Biodata :
a. Pasien
Nama : Ny. N
Umur : 64 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Sekolah Dasar
Pekerjaan : Pedagang
Status : Menikah
Pernikahan
Alamat : Graulan RT 005 RW 003 Giripeni, Wates, Kulon Progo
Tanggal Masuk : 9 September 2019
RS
Jam MRS : 09.14 WIB
Diagnosa Medis : Stroke Non Hemoragik
b. Penanggung Jawab
2. Keluhan utama :
Pasien mengeluhkan anggota gerak kanan lemas sejak pagi tadi
3. Riwayat Kesehatan :
1) Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengatakan pagi tadi setelah sholat subuh tiba-tiba pasien terjatuh karena merasa
sangat pusing, tangan dan kaki kanan terasa lemas, sehingga dibawa oleh anaknya ke IGD
RSUD Wates. Di IGD pasien di periksa didapatkan hasil TD: 152/89mmHg, N:
80x/menit, RR: 30x/menit, SpO2 100%, suhu 36oC, kekuatan otot
5555 3333
5555 3333
Pasien di diagnosa mengalami stroke dengan kelemahan anggota gerak sebelah kanan.
Pasien dianjurkan rawat inap untuk pemeriksaan lebih lanjut. Di IGD pasien
mendapatkan terapi O2, infus asering 20tpm, dan injeksi citicolin 500mg. Setelah
kondisinya stabil, pasien dipindahkan ke bangsal edelweis.
2) Riwayat Penyakit Dahulu :
1) Penyakit yang pernah dialami
a. Kanak-kanak : Pasien mengatakan ketika kecil pasien hanya
mengalami demam, pilek, batuk dan cacar air.
b. Kecelakakan : Pasien mengatakan tidak pernah jatuh dari sepeda
ataupun sepeda motor
c. Pernah dirawat : Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di RS
d. Operasi : Pasien mengatakan tidak pernah melakukan
operasi di
RS
2) Alergi : Pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan
ataupun obat
3) Imunisasi : Pasien mengatakan lupa
4) Kebiasaan : Pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan
khusus seperti minum kopi, teh atau yang lain-lain.
5) Obat-obatan : Pasien mengatakan tidak ada mengonsumsi obat-
obat
khusus
a. Lamanya : Tidak ada
b. Macam : Tidak ada
3) Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya memiliki penyakit yang sama dengan
dirinya.
Genogram
Keterangan Genogram:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Menikah
: Garis Keturunan
b. Selama Sakit
DS : Pasien mengatakan selama sakit sering tidur malam pukul 11.00
04.00 WIB dan tidur siang ± 1 jam.
DO : Kantung mata pasien tampak tidak berwarna gelap, konjungtiva
ananemis, pasien terlihat segar.
3. Kenyamanan dan nyeri
a. Sebelum Sakit
DS : Pasien mengatakan sebelum sakit tidak pernah mengalamani nyeri
b. Selama Sakit
Data Subyektif
Onset : Pasien mengatakan nyeri timbul sejak 1 hari yang lalu
Paliatif : Pasien mengatakan nyeri berkurang saat beristirahat
Provocatif : Pasien mengatakan nyeri bertambah ketika banyak pikiran dan
stres
Quality : Pasien mengatakan nyeri seperti kemeng (terpukul benda tumpul)
Region : Passien mengatakan nyeri dirasakan di leher bagian belakang
b. Selama Sakit
DS : Pasien mengatakan selama sakit hanya minum 5-6 gelas per hari
DO : Turgor kulit elastis, terpasang infus assering
Dari Pukul 07.00 sampai dengan pukul 07.00
Input/24 jam Output/24 jam
Makan 3x100= 300cc Urin 6x300= 1800cc
Minum 6x150=900cc Feses 100cc
Air metabolisme 5x45= 225cc IWL 15x45=675cc
Infus* 1500cc Drainage* -
Nutrisi NGT* - Perdarahan* -
Obat* 71cc Muntah* -
Lainnya - Lainnya -
Total 2.925cc Total 2.575
*kalau ada
b. Selama Sakit
DS : Pasien mengatakan selama sakit BAB 1x/ perhari dengan feses
tidak keras dan warna kuning kecoklatan
DO : Bising usus
1. Eliminasi urin
a. Sebelum Sakit
DS : Pasien mengatakan sebelum sakit BAK satu hari bias 5-6 kali
dalam satu hari
b. Selama Sakit
DS : Pasien mengatakan buang air kecil sekitar 5-6 kali dalam sehari
DO : Pasien terlihat tidak menggunakan selang kateter
1. Sensori, persepsi dan kognitif
a. Sebelum Sakit
DS : Pasien mengatakan memiliki rabun dan memakai kacamata ketika
membaca
b. Selama Sakit
DS : Pasien mengatakan mungkin masih sama karena belum sempat
periksa mata lagi
DO : Terlihat ada kacamata diatas meja pasien
5. Pemeriksaan Fisik :
1) Keadaan Umum :
Kesadaran : Composmestis
GCS : E4, V5, M6
Vital Sign : TD : 140/80 mmHg
Nadi : Frekuensi :84 x/mnt
Irama : Reguler
Kekuatan/isi : Lemah
Respirasi : Frekuensi : 22 x/mnt
Irama : Reguler
Suhu : 36,7 oC
2) Kepala :
Kulit Kepala : Bersih tidak ada ketombe, tidak ada lesi
Rambut : Rambut hitam, sedikit putih tebal, lurus dan tidak rontok
Muka : Muka simetris tidak lebam, tidak ada perubahan kulit
Mata
Palpebra : Tidak ada pebengkakan, reflek membuka mata dan menutup normal
Kornea : Jernih
Sklera : Anikterik
Pupil : Isokor
Lensa : Jernih
Visus : Tidak terkaji
Hidung : Hidung simetris, tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada sumbatan
Mulut : Bibir hitam, kering tidak ada edema di gusi
3) Telinga : Telinga simetris, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada lesi
4) Leher : Tidak ada perubahan warna kulit, leher simetris, tidak ada
pembengkakan, teraba nasi karotis kanan dan kiri tidak ada kelenjar teroid
5) Punggung : Tidak ada kelainan seperti lordosis, kiforit, scoliosis tidak ada rasa nyeri
6) Pinggang : Simetris tidak ada nyeri tekan
7) Dada : Bentuk : Simetris, tidak ada barrel chest atau pigeon chest
a) Pulmo : Inspeksi : Tidak ada otot bantu saat bernafas, tetapi terlihat sesak
Palpasi : Pengengembangan dada kiri dan kanan sama
Perkusi : Bunyi sonor pada lapang paru
Auskultasi : Terdengan napas vasikuler
b) Cor : Inspeksi : Tidak terlihat iklus cordis dan tidak ada perubahan warna
Palpasi : Teraba ictus cardis di ICS 5
Perkusi : Bunyi redup di ICS 5
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan, buyi jantung S1, dan S2
8) Abdomen
Inspeksi : Simetris dan tidak ada perubahan warna kulit, tidak ada luka dan tidak ada
asites
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara lambung timpani, suara perkusi hepar pekak
Auskultasi : bising usus 12x/menit
9) Genetalia :
DS : pasien mengatakan tidak ada masalah dengan genetalianya
DO : tidak terkaji pasien menolak
10) Rectum :
DS : pasien mengatakan tidak ada gangguan pada area anusnya, pasien
mengatakan tidak memiliki wasir
DO : tidak terkaji pasien menolak
11) Ektremitas :
7. Pemeriksaan Penunjang :
(Hasil pemeriksaan laboratorium,radiology, EKG,EEG dll)
Pemeriksaan Laboratorium :
Tanggal : 09-09-2019 Jam : 06.59
Jenis Pemeriksaan Hasil Harga Normal Satuan Interpretasi hasil
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13:3 12.00 - 16.00 g/dl Normal
Hemotokrit 36.8 37.00 – 47.00 % Rendah
Lekosit 13.16 4.0 – 10.5 10ˆ3/ul Tinggi
Trombosit 252 150-450 10ˆ3/ul Normal
Eritrosit 4.27 3.90-55.0 10ˆ6/ul Normal
MFV (Mean Platelet 7.5 6.5-12.00 fl Normal
Volume)
RDW 47.9 35.0-56.0 ft Normal
PDW (Pletelet 15.8 9.0-17.0 Normal
Distribution Width)
INDEX
MCV 86.2 80.0-97.0 ft Normal
MCH 31.1 27.0-32.0 P9 Normal
MOHC 36.1 32.0-38.0 g/dl Normal
HITUNG JENIS
Neutrofil% 86.1 50.0-70.0 % Tinggi
Limfosit% 10.4 25.0-40.0 % Rendah
Monosit% 2.4 3.0-9.0 % Rendah
Eosinofit% 0.9 0.5-50 % Normal
Basofit% 0.2 0.0-1.0 % Normal
Neutrofit% 11.33 2.00-7.00 10ˆ3/ul Tinggi
Limfosit% 1.36 1,25-4.0 10ˆ3/ul Normal
Monosit% 0.32 0.30-1.00 10ˆ3/ul Normal
Bosionofil% 0.12 0.02-0.50 10ˆ3/ul Normal
Basofil% 0.03 0.0-10.0 10ˆ3/ul Normal
KIMIA
GULA DARAH
Glukosa darah sewaktu 102 50-200 Mg/dl Normal
GINJAL
Netrum 30 10-50 Mg/dl Normal
Creatinine 0.76 0.6-1.2 Mg/dl Normal
ELEKTROLIT
Netrium 140.4 135-146 Mmol/l Normal
Kalium 3.4 3.4-5.4 Mmol/l Normal
1) Terapi Medis :
Jenis Terapi Nama Obat Dosis Rute Fungsi
Cairan IV Infus assering 16 tpm IV
Obat Pirasetam 3 gr/8 jam IV Untuk mencegah
parenteral pembekuan darah
Citicolin 500mg/12jam IV Meingkatkan daya ingat
dan mempercepat masa
pemulihan akibat storke
Ranitidin 50 mg/12jam IV Mencegah dan
mengobati berbagai
penyakit perut yang
disebabkan oleh
peningkatan asam
lambung
Ceftriaxson 1gr/12jam IV Untuk mengobati
berbagai macam infeksi
bakteri
Obat peroral Aspilet 1x80mg Per oral Untuk mengatasi
trombosis atau
antitrombotik
Gabapentin 1x100 mg Per oral Untuk mengatasi kejang
atau epilepsi
Betahistine 2x6 mg Per oral Untuk mengobati gejala
vertigo
Flunarizin 1x5mg Per oral Untuk mengurangi sakit
kepala akibat migran,
pencegahan gangguan
pembuluh darah, dan
vertigo
Proneuron 2x1 Per oral Untuk menghilankan
nyeri dan
merelaksasikan otot-
otot yang tegang
Obat Topikal
ANALISA DATA
Ruang Rawat : Edelweis RSUD Wates Alamat : Graulan RT 005/003 Giripeni, Wates,
Kulon Progo
TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
ketergantungan berat.
DS:
09/09/2019 Resiko Jatuh (00155)
- Pasien mengatakan pagi tadi setelah
10.00 WIB
sholat subuh tiba-tiba pasien terjatuh
karena merasa sangat pusing, tangan
dan kaki kanan terasa lemas.
DO:
- Hasil pengukuran skala jatuh dengan
menggunakan skala Morse
didapatkan nilai 55, pasien tergolong
ke dalam beresiko tinggi.
PRIORITAS DIAGNOSA
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot ditandai dengan
penurunan keterampilan motorik halus, penurunan keterampilan motorik kasar, dan gerakan
lambat.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis (stroke dengan hipertensi) ditandai dengan
sikap melindungi area nyeri, keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri, dan
keluhan tentang karakteristik nyeri dengan menggunakan standar instrument nyeri.
3. Resiko jatuh dengan faktor resiko riwayat jatuh, penurunan kekuatan ekstermitas bawah dan
hambatan mobilitas.
RENCANA TINDAKAN
1. Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan Terapi latihan : mobilitas sendi (0224) 1. Batas sendi merupakan sejauh
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam, mana pasien bisa melakukan
penurunan kekuatan otot status pergerakan Ny.N 1. Tentukan batas pergerakan sendi dan
ditandai dengan penurunan pergerakan sehingga dapat
meningkat dari level 3 (cukup
keterampilan motorik halus, efeknya terhadap fungsi sendi
terganggu) ke level 4 (sedikit diketahui fungsi sendi pasien.
penurunan keterampilan
motorik kasar, dan gerakan terganggu) dengan kriteria hasil: 2. Jelaskan pada pasien dan keluarga 2. Pemberian informasi atau
lambat. 1. Gerakan otot (cukup
penjelasan dapat menambah
terganggu ke sedikit manfaat dan tujuan melakukan latihan
terganggu) wawasan pasien atau keluarga
2. Gerakan sendi (cukup sendi
mengenai tindakan untuk
terganggu ke sedikit
3. Instruksikan pasien dan keluarga cara mempertahankan atau
terganggu)
meningkatkan pergerakan.
melakukan ROM aktif
3. Latihan ROM aktif dapat
menstimulasi dan
CATATAN PERKEMBANGAN
DS: pasien mengatakan hanya bisa menaikkan S: Pasien mengatakan telah melakukan latihan Gung Gek
tangannya tapi kalau diberi tahanan tidak kuat utuk ROM sebanyak 2 kali.
DO: batas pergerakan sendi hiperekstensi jari-jari sama hiperekstensi jari-jari tangan 10o,
tangan 10o, hiperekstensi pergelangan tangan 25o, sendi hiperekstensi pergelangan tangan 25o, sendi
siku fleksi 30o , dan sendi bahu abduksi 45o siku fleksi 30o , dan sendi bahu abduksi 45o
WIB tujuan melakukan latihan sendi (cukup terganggu): intervensi belum tercapai
pasien mengerti pentingnya melakukan latihan 1. Tentukan batas pergerakan sendi dan
DO: pasien tampak antusias saat diberikan penjelasan 2. Instruksikan pasien dan keluarga cara
11.20 3. Menginstruksikan pasien dan keluarga cara melakukan melakukan ROM aktif
DS: pasien mengatakan akan melakukan ROM aktif melakukan latihan sendi (dari kerabat
beratnya nyeri dan faktor pencetus S: Pasien mengatakan dalam sehari pasien
- Onset : Pasien mengatakan nyeri timbul sejak 1 hari yang melakukan nafas dalam sebanyak 2 kali. Pasien
lalu
mengatakan tadi pagi sudah diberikan obat.
- Paliatif : Pasien mengatakan nyeri berkurang saat
O: Pasien tampak lebih tenang dan bisa
beristirahat
- Provocatif : Pasien mengatakan nyeri bertambah ketika mempraktekkan cara melakukan nafas dalam.
banyak pikiran dan stress
TD: 140/90mmHG, N: 84x/menit, S: 37,5, RR:
- Quality : Pasien mengatakan nyeri seperti kemeng
18x/menit
(terpukul benda tumpul)
- Region : Pasien mengatakan nyeri dirasakan di leher A: Status kontrol nyeri pasien ada di level 3
bagian belakang
(sedang): tujuan belum tercapai
- Severity/Scale : Pasien mengatakan nyeri yang
P: lanjutkan intervensi
dirasakannya berada di skala 4 dari rentang 1-10
- Time : Pasien mengatakan nyeri dirasakannya terus- 1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
menerus
meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi,
DO :
kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan
Pasien tampak meringis kesakitan dan sesekali
memegang lehernya TD: 140/80mmHg, N:84x/menit, S: faktor pencetus
36,7x/menit, RR: 22x/menit
WIB 2. Memberikan informasi yang akurat untuk meningkatkan farmakologi (nafas dalam)
pengetahuan dan respon keluarga terhadap pengalaman 3. Libatkan keluarga dalam modalitas penurun
nyeri nyeri
DS: Pasien mengatakan setelah diberikan penjelasan 4. Berikan individu obat yang optimal
dalam)
diajarkan
WIB jam).
nyeri
3. 09/09/2019 17.10 DS: Pasien mengatakan tempat tidurnya sering terkunci 10/09/2019
WIB DO: tempat tidur pasien tampak sudah terkunci 07.30 WIB
2. Menyediakan pencahayaan yang cukup dalam rangka S: Pasien mengatakan sebanyak 5 kali perawat
meningkatkan pandangan yang datang baik untuk memberikan obat, Gung Gek
17.15 DS: pasien mengatakan lampu ruangan pasien tidak pernah mengganti infus, membenarkan infus macet,
DO: Lampu ruangan tampak menyala agar tempat tidur tetap terkunci dan pengaman
17.25 staff bahwa pasien beresiko tinggi jatuh. pasien belum berani untuk turun berjalan.
WIB DS: Pasien mengatakan dengan diberikan penada, ia O: Tampak bed pasien selalu terkunci, set rel
DO: Tampak terpasang tanda resiko jatuh di bed dan 3): tujuan belum tercapai
4. Menjaga posisi rel dalam posisi yang tinggi saat care giver 4. Kunci kursi roda, tempat tidur, atau brankar
WIB DS: Pasien mengatakan pengaman tempat tidur selalu 5. Sediakan pencahayaan yang cukup dalam
DO: tampak set rel selalu ditinggikan 6. Jaga posisi rel dalam posisi yang tinggi saat
1. Menentukan batas pergerakan sendi dan efeknya terhadap care giver tidak ada (set rel).
WIB DS: pasien mengatakan tangan dan kaki kanannya sulit S: Pasien mengatakan dalam 1 hari pasen
hiperekstensi jari-jari tangan 10o, hiperekstensi sudah lebih mudah untuk di gerakkan.
pergelangan tangan 25o, sendi siku fleksi 30o , dan sendi O: Batas pergerakan pergelangan tangan pasien
08.00 2. Menginstruksikan pasien dan keluarga cara melakukan hiperekstensi pergelangan tangan 40o, sendi
WIB ROM aktif siku fleksi 60o , dan sendi bahu abduksi 50o,
DS: pasien mengatakan akan lebih sering melatih ROM pasien tampak sudah bisa melakukan ROM
agar tangan dan kakinya bisa bergerak bebas aktif secara mandiri
DO: pasien tampak bisa melakukan ROM dengan mandiri A: status pergerakan pasien ada di level 3
08.20 3. Menyediakan dukungan positif dalam melakukan latihan (cukup terganggu): tujuan belum tercapai
DS: pasien mengatakan anak dan menantunya sering 1. Tentukan batas pergerakan sendi dan
mengingatkannya untuk latihan ROM hanya saja pasien efeknya terhadap fungsi sendi
sering menunda-nunda dan akhirnya tidur. 2. Instruksikan pasien dan keluarga cara
DO: tampak anak dan menantu sering menemani pasien melakukan ROM aktif
atau beratnya nyeri dan faktor pencetus S: Pasien mengatakan skala nyerinya sudah Desira
- Onset : Pasien mengatakan nyeri timbul sejak 2 hari Pasien mengatakan selama 1 hari kemarin,
yang lalu
ia mengalami nyeri sebanyak 6 kali dan
- Paliatif : Pasien mengatakan nyeri berkurang saat
sudah melakukan nafas dalam sebanyak 4
beristirahat dan melakukan nafas dalam
- Provocatif : Pasien mengatakan nyeri bertambah kali
ketika memikirkan tensinya yang selalu tinggi
- Onset : Pasien mengatakan nyeri timbul
- Quality : Pasien mengatakan nyeri seperti kemeng
sejak 2 hari yang lalu, tapi sekarang sudah
(terpukul benda tumpul)
mendingan
- Region : Pasien mengatakan nyeri dirasakan di
- Paliatif : Pasien mengatakan nyeri
leher bagian belakang
berkurang saat beristirahat dan
- Severity/Scale : Pasien mengatakan nyeri yang
melakukan nafas dalam
dirasakannya berada di skala 3 dari rentang 1-10
- Provocatif : Pasien mengatakan nyeri
- Time : Pasien mengatakan nyeri dirasakannya terus
bertambah ketika memikirkan tensinya
menerus
yang selalu tinggi
DO: pasien tampak sering menggerakkan lehernya
- Quality : Pasien mengatakan nyeri seperti
TD: 140/90mmHG, N: 84x/menit, S: 37,5, RR:
kemeng (terpukul benda tumpul)
18x/menit
di tangan
3. 10/09/2019 09.20 1. Mengunci kursi roda, tempat tidur, atau brankar selama 11/09/2019
DS: pasien mengatakan tempat tidurnya selalu terkunci S: Pasien mengatakan tempat tidurnya selalu
Desira
DO: tampak terlihat tempat tidur pasien terkunci dalam kondisi terkunci, pengaman tempat tidur
09.25 2. Menyediakan pencahayaan yang cukup dalam rangka ditinggikan baik sisi kanan dan sisi kiri, lampu
DS: pasien mengatakan lampu kamarnya tidak pernah O: tempat tidur pasien tampak terkunci,. Set rel
DO: Lampu kamar tampak menyala A: status kejadian jatuh pasien ada di level 5
09.30 3. Menjaga posisi rel dalam posisi yang tinggi saat care giver (tidak ada): tujuan tercapai
DS: Pasien mengatakan pengaman tempat tidurnya - Anjurkan pasien dan keluarga tetap
DS: Pasien mengatakan sudah bisa melakukan S: pasien mengatakan sudah melakukan latihan
Andri
pergerakan tapi masih terbatas ROM sebanyak 6 kali secara mandiri
DO: Batas pergerakan pergelangan tangan pasien O: Batas pergerakan pergelangan tangan
hiperekstensi jari-jari tangan 20o, hiperekstensi pasien hiperekstensi jari-jari tangan 25o,
pergelangan tangan 40o, sendi siku fleksi 60o , dan hiperekstensi pergelangan tangan 60o, sendi
sendi bahu abduksi 50o siku fleksi 90o , dan sendi bahu abduksi 50o
08.15 2. Menginstruksikan pasien dan keluarga cara melakukan A: status pergerakan pasien ada di level 4
atau beratnya nyeri dan faktor pencetus S: pasien mengatakan nyerinya sudah sangat Andri
WIB dalam)