N DENGAN
RESPIRATORY FAILURE e.c CAP POST VP SHUNT
e.c INTRAVENTIKULER HAEMORAGIC (IVH) DI GICU IA
RSUP dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
Laporan Kasus
Disusun Oleh :
RESTU WIJAYANTI
220112180112
I. Pengkajian
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. N
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Sunda
Agama : Islam
Alamat : Tasikmalaya
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : Sarjana
Status : Menikah
Tanggal Masuk RS : 07 September 2018
Masuk GICU A : 07 September 2018
Tanggal Pengkajian : 26 Februari 2019
No medrec : 0001742788
Diagnosa Medis : Respiratory failure e.c CAP post Vp Shunt e.c
Intraventikuler haemoraguc (IVH)
Keterangan :
Laki-laki Klien Tinggal serumah
Perempuan Meninggal Hipertensi
Minum Lebih sering minum air putih Kebutuhan cairan klien 1350
bisa 2 liter atau lebih per hari cc/24 jam, cairan dibeikan
Klien minum secara mandiri intravena RL : 500cc/24 jam
(20 cc/jam) dan NaCl 0,9% 10
cc/jam.
Eliminasi
BAB Keluarga klien mengatakan Klien BAB 1x/hari lembek,
klien BAB 1x/hari warna spontan di diapers, dibantu
kecoklatan konsistensi total oleh perawat.
lembek, BAB mandiri
D. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : klien tampak lemah, terpasang tracheostomi tersambung
dengan ventilator
a. Kesadaran : Sopor
b. GCS : E3M2Vt
c. Tekanan Darah : 150/71 mmHg, MAP: 95
d. Nadi : 123 x/menit
e. Pernapasan : 30 x/menit
f. Suhu : 37,2˚C
2. Antropometri
BB : 45
TB :150
IMT : 20 (normal)
3. Pemeriksaan per sistem
a. Sistem respirasi
PCH (-), pergerakan dada simetris, tidak tampak retraksi otot
pernafasan. Tampak terpasang tracheostomi tersambung ventilator
dengan mode CPAP PSV, FiO2: 50%, Positif end-exspiratory pressure
(PEEP): 5, PEAK pressure: 19, terpasang saturasi oksigen 100%. Suara
paru ronkhi di apek paru atas kanan dan kiri . Terdapat sekret pada
lubang tracheostomi, saat dilakukan close suction sekret berwarna
putih.
b. Sistem kardiovaskular
Tidak ada peningkatan JVP , terpasang CVC line di vena jugularis
kanan dan tersambung dengan cairan infus RL 20cc/jam. Apeks jantung
pada ICS V rongga depan mediastinum midklavikula sinistra (teraba).
Bunyi jantung reguler, terdengar kuat. Akral teraba hangat, CRT 3
detik, terdapat pitting oedema derajat +4
c. Sistem gastrointestinal
Mulut dan lidah bersih, gusi kemerahan, gigi tampak kuning kecoklatan
dan sebagian besar gigi tampak sudah tanggal. Terpasang NGT untuk
diit, reflek menelan (-), BU 5x/menit, distensi abdomen (-).
d. Sistem muskuloskeletal
Ekstremitas atas tampak oedema, kekuatan otot 1/1. Ekstremitas bawah
bentuk simetris, terdapat oedema dikedua kaki kekuatan otot 1/1.
e. Sistem endokrin
Warna kulit klien kecoklatan, tidak tampak hiperpigmentasi, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
f. Sistem integumen
Turgor kulit kembali lambat, terdapat luka di perut kuadran kiri atas
bekas pengeluaran vp shunt peritoneal, luka tampak kehitaman
terbungkus colostomi bag.
g. Sistem neurologi
1. Olfaktorius (I) : sulit terkaji
2. Optikus (II) dan okulomotorius (III) : isokor, respon pupil terhadap
cahaya +/+ (3mm/3mm)
3. Trochelar (IV), trigeminus (V), abducens (VI) : sulit terkaji
4. Facial (VII): klien dapat mengernyitkan dahi
5. Vestibulakoklearis : sulit terkaji
6. Vagus (X) : reflek muntah (-), bising usus 5x/menit
7. Aksesorius (XI) : posisi bahu sejajar satu sama lain
8. Hipoglosus (XII) : lidah klien simetris, tidak ada atropi
E. Kebutuhan Nutrisi
a. Antropometri
Berat Badan : 45 kg
Tinggi : 150 cm
IMT : 20 (normal)
b. Laboratorium
Tanggal 18-02-19
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hematologi 14 Parameter
Hemoglobin 10.4 g/dL 12,3-15,3
Hematokrit 32 % 36-45
Leukosit 14.92 103/uL 4,5-11
Eritrosit 3.61 juta/uL 4,2-5,5
Trombosit 240 ribu/uL 150-450
Index Eritrosit
MCV 89.2 fL 80-96
MCH 28.8 Pg 27,5-33,2
MCHC 32.3 % 33,4-35,5
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 1 % 0-4
Neutrofil batang 0 % 3-5
Neutrofil Segmen 88 % 45-73
Limfosit 9 % 18-44
Monosit 2 % 3-8
Kimia
Ureum 50 mg/dL 15-39
Kreatinin 0.68 mg/dL 0,6-1,0
Analisa Gas Darah
Arteri
pH 7.427 7.35-7.45
pCO2 35.1 mmHg 35.0-45.0
pO2 172.3 mmHg 80-105
Status Asam Basa
HCO3 23.4 mmol/L 22-26
tCo2 24.5 mmol/L 23.05-27.35
Standar BE-b -0.1 mmol/L (-2)-(+2)
Saturasi O2 97 % 95-100
G. Terapi
Obat dosis Indikasi Kontraindikasi
Captopril 3x12.5m Captopril adalah obat kondisi alergi
g tekanan darah tinggi (hipersensitif) terhadap
atau hipertensi. obat golongan
ACEI;Pasien tidak dapat
Terdapat bayak
berkemih
golongan obat (anuria);Penyempitan
antihipertensi. pembuluh darah
Captopril termasuk ginjal (stenosis bilateral
dalam golongan arteri renal);Kehamilan
obat inhibitor enzim trimester 2 dan 3 karena
angiotensin konverter berisiko menyebabkan
kecacatan atau kematian
(angiotensin-
janin
converting enzyme
inhibitor, ACEI).
N- 3x200mg Acetylcysteine adalah Hipersensivitas, wanita
Acetylcystein obat golongan hamil dan menyusui,
e mukolitik yang anak-anak,
Penderita asma serta diabe
berfungsi untuk
tes.
mengencerkan dahak
yang menghalangi
saluran pernapasan.
Paracetamol 4x100mg Paracetamol adalah Paracetamol tidak dapat
po salah satu obat yang digunakan pada pasien
masuk ke dalam yang memiliki
golongan analgesik
hipersensitivitas
(pereda nyeri) dan
antipiretik (penurun terhadap paracetamol dan p
demam). Obat ini enyakit hepar aktif derajat
dipakai untuk berat.
meredakan rasa sakit
ringan hingga
menengah, serta
menurunkan demam.
Omeprazole 1x40 mg antisekresi/ Omeprazole dikontraindika
IV penghambat pump sikan untuk pasien yang
inhibitor (PPI) yang diketahui hipersensitivitas t
mempunyai tempat erhadap obat ini atau bahan
kerja dan bekerja lain yang terdapat dalam
langsung pada pompa formulasi.
asam (H+ K+ ATPase)
yang merupakan tahap
akhir proses sekresi
asam lambung dan
sel-sel parietal
dilambung.
Nebu Nacl Nacl merupakan Efek samping jarang
3% sebuah zat untuk terjadi, hanya terkadang
nebulizer sebagai membuat iritasi saluran
obat yang memiliki pernapasan jika sering
fungsi atau kegunaan dilakukan
untuk mengencerkan
dahak
Amlodipin 1x10 mg bekerja dnegan cara Hipersensitivitas terhadap
tablet melemaskan dinding amlodipine atau komponen
dan melebarkan lain dalam sediaan.
diameter pembuluh
darah. Efeknya akan
memperlancar aliran
darah menuju jantung
dan mengurangi
tekanan darah dalam
pembuluh darah
Amikacyn 1x1 gr Amikasin sulfat Penderita
adalah antibiotik golo
ngan aminoglikosida yang hipersensitif terhadap
yang mempunyai amikasin dan antibiotik
spektrum luas golongan aminoglikosida
yang aktif terhadap ba
lain, karena terdapat
kteri gram negatif
termasuk sensitivitas silang.
Pseudomonas spp.
Untuk pengobatan
jangka pendek pada in
feksi serius yang
disebabkan oleh
bakteri yang sensitif
baik gram negatif dan
positif.
Lansoprazole 1x30 mg penghambat sekresi Hipersensivitas
IV asam lambung dengan
menghambat (H+/K+)
ATPase (proton
pump) pada sel
parietal sel mukosa
lambung.
H. Analisa data
Data Etiologi Masalah
DS:- Invasi bakteri ke dalam tubuh Gangguan
↓
DO: ventilasi spontan
Kerusakan endotelial
Terpasang selang ↓
Peningkatan permeabilitas
ETT no 7 kedalaman
membran kapiler
22cm ↓
Distribusi volume darah
Tersambung
terganggu
ventilator dengan ↓
Aliran darah yang mengangkut
mode PS: 16,
O2 ke pulmonal mengalami
PEEP:8, FiO2: 40%, penurunan
↓
TV: 423
Sel-sel dalam paru hipoksia
HR: 56x/menit ↓
Pengingkatan respirasi rate
AGD tgl 13-02-19:
sebagai awal kompensasi paru
pCO2: 50.3 mmHg ↓
Penurunan respirasi rate karena
pO2: 75.6 mmHg
otot-otot
pernafasan kelelahan
↓
Distres otot-otot pernafasan
↓
Gangguan ventilasi spontan
DS:- Invasi bakteri ke dalam tubuh Gangguan
↓
DO: pertukaran gas
Kerusakan endotelial
Terpasang selang ↓
Peningkatan permeabilitas
ETT no 7 kedalaman
membran kapiler
22cm ↓
Distribusi volume darah ke organ
Tersambung
terganggu
ventilator dengan ↓
mode PS: 16, Aliran darah yang mengangkut
O2 ke pulmonal mengalami
PEEP:8, FiO2: 40%
penurunan
AGD tgl 13-02-19: ↓
Hipoventilasi
pCO2: 50.3 mmHg
↓
pO2: 75.6 mmHg Gangguan pertukaran gas
DS:- Pemasangan selang ETT Ketidakefektifan
↓
DO: bersihan jalan
Merangsang peningkatan
Terpasang selang produksi sekret+kesulitan nafas
mengeluarkan dahak (reflek
ETT no 7 kedalaman
batuk menurun)
22cm ↓
Akumulasi sekret di jalan nafas
Tersambung
↓
ventilator dengan Ketidakefektifan bersihan jalan
nafas
mode PS: 16,
PEEP:8, FiO2: 40%
Terdapat sekret
berwarna putih di
selang ETT
DS:- Invasi Cardiomiopati, Penurunan curah
bakteri ke arteroskeloris
DO: jantung
dalam tubuh ↓
- Terpasang selang ↓ Terganggunya
Infeksi aliran darah
ETT no 7
↓ preload,
kedalaman 22cm Respon afterload dan
sistemik otot jantung
- Tersambung
↓
ventilator dengan Sepsis
↓
mode PS: 16
Peningkatan
- Peningkatan vena permeabilita
s membran
jugularis
kapiler
- Oedema di kaki
kanan derajat +1 ↓
- CRT 2 detik Distribusi volume darah
terganggu
- TD: 125/67 ↓
mmHg Penurunan aliran darah ke organ
- N: 56x/menit ↓
- Interpretasi EKG penurunan aliran darah ke
jantung
tgl 12-02-19: AV
↓
blok derajat II Penurunan curah jantung
tipe 1
- Ro thorax kesan:
Arterosklerosis
DS: Invasi bakteri ke dalam tubuh Resiko syok
↓
DO:
Infeksi
- Terpasang selang ↓
Respon sistemik
ETT no 7
↓
kedalaman 22cm Sepsis
↓
- Tersambung
Gangguan hemodinamik
ventilator dengan ↓
Resiko Syok
mode PS:16,
PEEP:8, FiO2:
40%
- TD: 125/67
mmHg
- N: 56x/menit
- S: 36.6 C
- Lab 13-02-19:
- L: 12900
- Ro : efusi pleura
I. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan ventilasi spontan b.d distres otot-otot pernafasan
2. Gangguan pertukaran gas b.d hipoventilasi
3. Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas jantung dan
perubahan preload,afterload
4. Resiko syok b.d sepsis
II. Rencana Tindakan Keperawatan
Nama pasien : Ny. A Ruangan : CICU
No Medrek : 0001742788 Nama mahasiswa : Yuyun melinda
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Gangguan ventilasi Dalam waktu 3x24 jam pasien 1. Kolaborasi dengan dokter untuk 1. Membantu pasien dalam
spontan dapat : pemasangan pressure support mengatasi distres pernafasan
Mempunyai tingkat energi dengan ventilator dengan ventilator dan endotrakeal
dan fungsi otot yang 2. Hati-hati memotong kelebihan tube
adekuat untuk mendapatkan panjang dari ujung proksimal 2. Menurunkan kematian dan
ventilasi spontan endotrakeal tube mengurangi kerja pernafasan
HR : 60-100x/menit 3. Kolaborasi dengan dokter dan 3. Mencegah produksi
Hasil AGD normal nutrisian untuk memastikan karbondioksida berlebih
pH: 7.35-7.45 bahwa setidaknya 50% dari 4. Karena setiap situasi berbeda dan
pO2: 80-105 sumber kalori nonprotein diet beragam dalam opsi penyapihan
Tanggal/
DX Implementasi Respon Paraf
jam
13-02-19 1. Mengkaji kesadaran 1. Klien dalam Yuyun
14.00 klien pengaruh obat
15.00 2. Mengobservasi midazolam 2
hemodinamik mg/jam IV via
15.00 3. Memantau kepatenan syringe pump
ETT 2. TD: 120/60, N:
15.30 4. Memantau mode 55x/menit, RR:
ventilator, VT, 26x/menit, S: 36,7
respirasi, C, IWL: 29
perbandingan I:E, 3. ETT terpasang
PEEP, PEAK dengan baik,
16.00
5. Mencatat haularan bersih
16.00 urine/jam 4. Mode ventilator
6. Memberikan terapi PS: 16 VT:432,
ceftazidime 2 gram I:E= 1:2.8, PEEP:
drip NacL 0.9 % 8, PEAK:20
dalam 100cc habis 5. Urine keluar
16.15 dalam 3 jam 10cc/jam
7. Memberikan 6. Terapi
peningkatan oksigen ceftazidime 2 gr
pada ventilator drip 100 cc nacl
16.15 sebelum nebulisasi 0,9% habis dalam
8. Memberikan waktu 3 jam
nebulisasi dengan 7. Peningkatan
combivent dan oksigen diberikan
16.30 flxothloe via sebelum close
ventilator suctioning
17.00 9. Mengecek retensi 8. Suctioning close
lambung dilakukan: sekret
10. Memberikan test (+), warna putih,
17.00 feeding dengan kental
dekstrose 5% 40cc 9. Retensi lambung
11. Mengobservasi (+) 10 cc
hemodinamik (TD, N, 10. Memberikan test
S, RR, Saturasi feeeding dengan
oksigen) D5% 40 cc via
12. Memberikan terapi enteral
cairan Nacl 0.9%= 11. TD: 110/70
60cc/jam mmHg, N:
13. Mencatat intake 54x/menit, RR:
output/8 jam 28x/menit, S: 36,7
C, saturasi 95%
12. Nacl 0,9%
60cc/jam dengan
infus pump
13. Intake:
480+100+40+0,8
cc= 620.8
Output:
Urine:12cc/jam=
96+232= +292,8/8
jam
14-02-19 1. Mengkaji 1. Kesadaran
kesadaran composmentis
2. Mengobservasi (E4M6Vt)
hemodinamik 2. TD: 130/80, nadi:
3. Memantau 84x/menit,
kepatenan ETT, RR:28x/menit, S:
4. Memantau VT, 37,5 C, IWL: 29
PEAK, PEEP, I:E, 3. ETT terpasang
RR, 4. Mode ventilator
5. Memberikan PS:14, PEEP: 5,
nebulisasi I:E= 1:2.9,
combivent dan RR:28x/menit
flxothloe 5. Nebulisasi
6. Melakukan diberikan dalam
suctioning close waktu 15 menit
7. Memberikan terapi via ventilator
ceftazidime 2 gr 6. Suctioning close
drip nacl 100 cc (+) warna putih
habis dalam 3 jam dan kental
8. Memberikan terapi 7. Ceftazidime 2 gr
heparin 5000 unit dalam 100 nacl
SC 0.9% habis dalam
9. Mengecek retensi waktu 3 jam
lambung 8. Terapi heparin
10. Memberikan diit 5000 unit
susu 50cc 9. Retensi 5 cc
11. Memantau jernih
haularan urine 10. Diit susu 50cc
12. Mengukur CVP diberikan via
13. Menghitung intake enteral dan bilas
output 30cc=80 cc
11. Urine 80cc/8 jam
12. CVP: 14 cc
13. Intake:
480+100+80+0,8
=660,8
Output : 248+
80=328
660,8-
328=+328/8 jam
15-02-19 1. Mengkaji 14.
kesadaran klien
2. Mengobservasi
hemodinamik
3. Mengkaji
kepatenan ETT
4.
V.