Anda di halaman 1dari 9

A.

Identifikasi Data

Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:

1. Nama kepala keluarga (KK)

Identifikasi siapa nama KK sebagai penanggung jawab penuh terhadap

keberlangsungan keluarga.

2. Alamat dan telepon

Identifikasi alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi sehingga memudahkan

dalam pemberian asuhan keperawatan.

3. Pekerjaan dan Pendidikan KK

Identifikasi pekerjaan dan latar belakang pendidikan Kepala Keluarga dan anggota

keluarga yang lainnya sebagai dasar dalam menentukan tindakan keperawatan

selanjutnya.

4. Komposisi keluarga

Komposisi keluarga menyatakan anggota keluarga yang diidentifikasi sebagai

bagian dari keluarga mereka. Komposisi boleh jadi tidak hanya penghuni rumah

tangga, tetapi juga keluarga besar lain, atau anggota keluarga fiktif yang menjadi

bagian "keluarga tersebut", tapi tidak tinggal dalam rumah tangga yang sama.

Nama Jenis Hubungan Tempat Pekerjaa Pendidikan


(keluarga ) kelamin tanggal n
lahir
1. (Bapak)
2. (Ibu)
3. (Anak
tertua)
4. dst
Cara penulisan: anggota keluarga yang sudah dewasa (orang tua) dicatat

pertama, diikuti dengan anak-anak dengan susunan kelahiran mulai yang paling

tua. Termasuk anggota keluarga yang lain yang masih terhitung keluarga langsung

ataupun tidak langsung. ada anggota keluarga besar atau teman-teman yang

bertindak sebagai anggota keluarga, meskipun tidak tinggal dalam rumah tersebut,

perlu dimasukkan dalam bagian akhir dari daftar tersebut. Hubungan setiap

anggota keluarga tersebut, dan juga tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, dan

pendidikan juga perlu diidentifikasikan.

5. Genogram

Genogram keluarga merupakan sebuah diagram yang menggambarkan konstelasi

keluarga atau pohon keluarga dan genogram merupakan alat pengkajian informatif

yang digunakan untuk mengetahui keluarga, dan riwayat, serta sumber-sumber

keluarga. Diagram ini menggambarkan hubungan vertikal (lintas generasi) dan

horizontal (dalam generasi yang sama).

Cara membuat genogram: Wright dan Leahay (1984) menjelaskan metode dasar

termasuk mencatat data tentang genogram keluarga, yaitu anggota keluarga yang

ditempatkan dalam barisan horizontal menggambarkan garis generasi. Misalnya

perkawinan dan hubungan hukum adat digambarkan dengan garis horizontal. Anak-

anak digambarkan dalam garis vertikal. Anak-anak disusun berdasarkan urutan dari

kanan ke kiri di mulai dari anak tertua. Laki-laki digambarkan dengan kotak,

sedangkan wanita dengan lingkaran. Garis horizontal terputus-putus menunjukkan

berpisah atau bercerai. Anggota rumah tangga/keluarga diidentifikasikan dengan

melingkari semua anggota rumah tangga dengan garis terputus-putus.


Berdasarkan konvensi yang digunakan dalam mendiagramkan pohon keluarga atau

bagan genealogis dan genetika, genogram keluarga memuat informasi tentang tiga

generasi keluarga (keluarga inti dan keluarga asal masing-masing orang tua). Tidak

hanya keluarga inti dan keluarga besar yang dimasukkan ke dalam genogram tetapi

juga anggota keluarga di luar keluarga yang telah tinggal dan mempunyai peranan

penting (misalnya, kelahiran, perkawinan, dan perceraian); status sehat/sakit, kelas

sosial, etnis, agama, pekerjaan dan tempat tinggal.

Simbol-simbol yang biasa digunakan:

6. Tipe keluarga

Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang

terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.

Seiring dengan tuntutan keluarga untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial

dan budaya maka bentuk keluarga pun akan berubah sesuai dengan tuntutan tersebut.

Berbagai bentuk keluarga menggambarkan adaptasi terhadap keluarga yang terbeban


pada orang dan keluarga. Setiap keluarga mempunyai kekuatan sendiri untuk

dipengaruhi lingkungan.

Dalam sosiologi keluarga, berbagai bentuk keluarga digolongkan menjadi dua

bagian besar yaitu bentuk tradisional dan nontradisional atau sebagai bentuk normatif

dan nonnormative serta bentuk keluarga varian. Bentuk keluarga varian digunakan

untuk menyebut bentuk keluarga yang merupakan variasi dari bentuk normatif yaitu

semua bentuk deviasi dari keluarga inti tradisional.

a. Keluarga Tradisional

Tradisional Nuclear/Keluarga Inti. Merupakan tradisional yang dianggap

paling ideal. Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak,

tinggal dalam satu rumah, di mana ayah adalah pencari nafkah dan ibu sebagai ibu

rumah tangga.

Varian keluarga inti adalah:

 Keluarga Pasangan Suami Istri Bekerja

Adalah keluarga di mana pasangan suami istri keduanya bekerja di luar rumah.

Keluarga ini merupakan pengembangan varian nontradisonal di mana

pengambilan keputusan dan pembagian fungsi keluarga ditetapkan secara

bersama-sama oleh kedua orang tua. Meskipun demikian, beberapa keluarga

masih tetap menganut bahwa fungsi rumahtanggaan tetap dipegang oleh istri.

 Keluarga Tanpa Anak atau Dyadic Nuclear

Adalah keluarga di mana suami-istri sudah berumur, tetapi tidak punyai anak.

Keluarga tanpa anak dapat diakibatkan oleh ketidakmampuan pasangan suami

istri untuk menghasilkan keturunan ataupun ketidaksanggupan untuk

mempunyai anak akibat kesibukan dari kariernya. Biasanya keluarga ini akan

mengadopsi anak.
 Commuter Family

Yaitu keluarga dengan pasangan suami istri terpisah tempat tinggal secara

sukarela karena tugas pada kesempatan tertentu keduanya bertemu dalam satu

rumah.

 Reconstituted Nuclear

Adalah pembentukan keluarga baru dari keluarga inti melalui perkawinan

kembali suami/istri, tinggal dalam satu rumah dengan anaknya, baik anak

bawaan dari perkawinan lama maupun hasil perkawinan baru. Pada umumnya,

bentuk keluarga ini terdiri dari ibu dengan anaknya dan tinggal bersama ayah

tiri.

 Extended Family/Keluarga Besar

Keluarga besar tradisional adalah satu bentuk keluarga di mana pasangan

suami istri sama-sama melakukan pengaturan dan belanja rumah tangga

dengan orang tua, sanak saudara, atau kerabat dekat lainnya. Dengan

demikian, anak dibesarkan oleh beberapa generasi dan memiliki pilihan

terhadap model-model yang akan menjadi pola perilaku bagi anak-anak. Tipe

keluarga besar biasanya bersifat sementara dan terbentuk atas dasar persamaan

dan terdiri dari beberapa keluarga inti yang secara adil menghargai ikatan-

ikatan keluarga besar. Keluarga luas sering terbentuk akibat meningkatnya

hamil di luar nikah, perceraian, maupun usia harapan hidup yang meningkat

sehingga keluarga besar menjadi pilihan mereka untuk sementara. Varian dari

keluarga besar adalah keluarga Group Marriage, yaitu satu perumahan terdiri

dari orang tua dan keturunannya dalam satu kesatuan keluarga dan

keturunannya sudah menikah serta semua telah mempunyai anak.

 Keluarga dengan Orang Tua Tunggal/Single Parent


 Keluarga dengan orang tua tunggal adalah bentuk keluarga yang di dalamnya

hanya terdapat satu orang kepala rumah tangga yaitu ayah atau ibu. Varian

tradisional keluarga ini adalah bentuk keluarga di mana kepala keluarga adalah

janda karena cerai atau ditinggal mati suaminya, sedangkan varian

nontradisional dari keluarga ini adalah Single Adult yaitu kepala keluarga

seorang perempuan atau laki-laki yang belum menikah dan tinggal sendiri.

b. Keluarga Nontradisional

Bentuk-bentuk varian keluarga nontradisional meliputi bentuk-bentuk

keluarga yang sangat berbeda satu sama lain, baik dalam struktur maupun

dinamikanya, meskipun lebih memiliki persamaan satu sama lain dalam hal tujuan

dan nilai daripada keluarga inti tradisional. Orang- orang dalam pengaturan keluarga

nontradisional sering menekankan nilai aktualisasi diri, kemandirian, persamaan jenis

kelamin, keintiman dalam berbagai hubungan interpersonal. Bentuk-bentuk keluarga

ini meliputi:

 Communal/Commune Family

Adalah keluarga di mana dalam satu rumah terdiri dari dua atau lebih

pasangan yang monogami tanpa pertalian keluarga dengan anak- anaknya dan

bersama-sama, dalam penyediaan fasilitas. Tipe keluarga biasanya terjadi pada

daerah perkotaan di mana penduduknya padat.

 Unmaried Parent and Child

Adalah keluarga yang terdiri dari ibu-anak, tidak ada perkawinan dan anaknya

dari hasil adopsi.

 Cohibing Couple

Merupakan keluarga yang terdiri dari dua orang atau satu pasangan yang

tinggal bersama tanpa kawin.


 Institusional Keluarga yang terdiri dari anak-anak atau orang-orang dewasa

yang tinggal bersama-sama dalam panti. Sebenarnya keluarga ini tidak co- cok

untuk disebut sebagai sebuah keluarga, tetapi mereka sering mem- punyai

sanak saudara yang mereka anggap sebagai keluarga sehingga sebenarnya

terjadi jaringan yang berupa kerabat.

Meskipun banyak tipe keluarga disajikan di atas, akan tetapi di Indonesia tetap

menganut UU Nomor 10 tahun 1992 yang menyatakan bahwa keluarga adalah unit

masyarakat terkecil yang terdiri dari suami-istri ataupun suami-istri dan anak.

Kemudian pada pasal 1 undang-undang tersebut menyatakan bahwa keluarga

sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasar perkawinan yang sah, mampu

memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertaqwa pada Tuhan

Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota

keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.

Dengan demikian, keluarga Indonesia adalah keluarga yang dimulai dengan

perkawinan sah dari seorang laki dan perempuan yang meng- hasilkan keturunan atau

tidak.

7. Suku bangsa

Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku

bangsa tersebut terkait dengan kesehatan. Dalam melukiskan hal ini, gunakan kriteria

berikut ini sebagai petunjuk dalam menentukan kebudayaan keluarga dan orientasi

religius keluarga.

a. Latar Belakang Etnis Keluarga atau Anggota Keluarga (identifikasi diri)?

b. Tempat Tinggal Keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis

bersifat homogen)?
c. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi, pendidikan (Apakah

kegiatan-kegiatan ini berada dalam kelompok kultur/budaya keluarga)?

d. Kebiasan-kebiasan diet dan berbusana (tradisional atau modern)? Struktur

kekuasaan keluarga tradisional atau "modern"?

e. Bahasa (bahasa-bahasa) yang digunakan di rumah?

f. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi. (Apakah

keluarga mengunjungi pelayanan praktisi, terlibat dalam praktik-praktik

pelayanan kesehatan tradisional, atau memiliki kepercayaan tradisional asli

dalam bidang kesehatan)?

8. Agama

Mengkaji agama yang dianut keluarga serta kepercayaan yang dapat memengaruhi

kesehatan. Dalam memahami identifikasi religius keluarga, gunakan perta- nyaan-

pertanyaan berikut:

a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan beragama mereka?

b. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau

organisasi-organisasi keagamaan lain?

c. Keluarga menganut agama apa?

d. Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut dalam

kehidupan keluarga terutama dalam hal kesehatan?

9. Status sosial ekonomi keluarga

Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala

keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga

ditentukan pula oleh kebutuhan- kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta

barang-barang yang dimiliki oleh keluarga. Dalam hal ini pertanyaan yang bisa

diajukan adalah:
Status Ekonomi

a. Berapa jumlah Pendapatan per Bulan?

b. Darimana sumber-sumber Pendapatan per Bulan?

c. Berapa jumlah pengeluaran per Bulan

d. Apakah Sumber Pendapatan mencukupi kebutuhan keluarga: O ya O tidak

e. Bila tidak, bagaimana keluarga mengaturnya?

10. Aktivitas rekreasi keluarga

Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama

untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu, namun dengan menonton TV dan

mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi. Tulislah aktivitas-aktivitas

waktu luang dari subsistem keluarga.

Daftar Pustaka :

Andarmoyo, Sulistyo. (2012). Keperawatan Keluarga; Konsep Teori, Proses, dan


Praktik Keperawatan Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai