Anda di halaman 1dari 11

TIPE KELUARGA

KELOMPOK 1
AYUNDA WIBOWO 1602005
DELFY BULAN R 1602011
DIAH KARMINI 1602014
HELARIA SARASATI P 1602020
I PUTU OKA S 1602024
MARIA LEONITA M 1602034
NIKODEMUS NUGRAHA W 1602042
SILA SARISWAY 1602051
YULIA FRISKA A 1602056
YUNUS HARIANTO 1602057
Definisi Keluarga

 Keluarga merupakan sekumpulan orang


dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya
 Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal disuatu
tempat dibawah satu atap dan keadaan saling
ketergantungan (Departemen Kesehatan,
1988).
Tipe Keluarga

1. Tipe Keluarga Tradisional


Adalah keluarga yang terdiri atas
individu yang bergabung bersama
oleh ikatan pernikahan, darah,
atau adopsi dan tinggal di dalam
suatu rumah tangga yang sama.
Bentuk keluarga tradisional

1. Keluarga Inti
Merupakan keluarga pada pernikahan pertama, yang
terdiri dari suami, istri dan anak biologis atau adopsi.

2. Keluarga Extended Family (Keluarga Besar)


Merupakan keluarga inti ditambah dengan keluarga lain
yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek,
nenek, bibi dan paman.
Extended family, yang secara lebih jelas didefinisikan
oleh U.S Bureau of the Census adalah keluarga yang
didalamnya tinggal seorang anak dengan minimal salah
satu orang tua dan seseorang diluar anggota keluarga inti,
baik memiliki hubungan kekerabatan maupun tidak (U.S
Bureau of the Census, 1996).
Lanjutan ...

3. Keluarga Dyad family (Keluarga tanpa anak)


Adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri
yang tinggal dalam satu rumah tanpa anak.

4. Single parent family


Adalah suatu keluarga yang terdiri dari satu orang
tua dan anak (kandung atau angkat). Kondisi ini
dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.
Lanjutan...

5. Single adult
Adalah satu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa.

6. The Childless Family


Merupakan keluarga tanpa anak karena terlambat menikah

7. Keluarga Adopsi.
8. Adopsi adalah pasangan suami istri yang telah menikah namun tidak
dapat menghasilkan keturunan atau anak, maka dari itu pasangan
suami istri mengadopsi atau mengangkat anak dari pasangan suami
istri yang lain.
9. Adopsi merupakan sebuah cara lain untuk membentuk keluarga.
Dengan menyerahkan secara sah tanggung jawab sebagai orang tua
seterusnya dari orang tua kandung ke orang tua adopsi, biasanya
menimbulkan keadaan saling menguntungkan baik bagi orang tua
maupun anak.
Tipe Keluarga

2. Tipe Keluarga Non Tradisional


bentuk dari tipe keluarga non tradisional adalah :

1. Dewasa Lajang yang Tinggal Sendiri


Walau individu yang tinggal sendiri tampaknya tidak
sesuai dengan definisi literatur mengenai keluarga,
tetapi biasanya mereka memiliki sebuah extended
family, saudara kandung dan anak-anak yang mereka
kenali sebagai keluarga. Kebanyakan individu yang
tinggal sendiri adalah bagian dari beberapa bentuk
jaringan keluarga yang longgar.
Lanjutan...

2. Keluarga binuklir adalah : keluarga yang terbentuk setelah


percerayan yaitu anak yang merupakan anggota dari sebuah
system keluarga , yang terdiri dari dua rumah tangga inti,
maternal dan paternal dengan keragaman dalam hal
tinggkat kerjasama dan waktu yang di habiskan dalam
setiap rumah tangga (Arhon&Perlmutter ,1982)
3. Keluarga homoseksual adalah dua atau lebih individu yang
berbagi orientasi seksual sama (misalnya pasangan ) atau
minimal ada satu orang homoseksual yang memelihara
anak.
Keluarga homoseksual adalah pasangan dengan jenis
kelamin yang sama, tetapi keluarga tersebut dapat juga
dikepalai oleh orang tua tunggal yang homoseksual atau
berbagai figur orang tua.
Lanjutan...

4. Cohabiting Family (pasangan kumpulkebo)


“Yang membuat cohabiting family menjadi sangat signifikan
bukan hanya karena prevalensinya tetapi juga penerimaannya
yang makin luas” (Popenoe & Whitehead, 1999, hlm 3).
Faktanya, cohabiting family tampaknya semakin dipandang
sebagai sebuah proses normatif menuju pernikahan. Tidak
hanya kaum muda yang tinggal bersama tanpa menikah; tetapi
individu yang lebih tua, dan janda atau individu yang bercerai
juga mulai tinggal bersama tanpa menikah, sering kali untuk
alasan pertemanan dan berbagi sumber finansial yang terbatas
(Goldenberg & Goldenberg, 2002). Yang menjadi
kecenderungan cohabiting family ini adalah pergeseran budaya
yang luas dari masyarakat yang religius menjadi masyarakat
sekuler, yang bergokus pada kebebasan dan otonomi individu
(Popenoe & Whitehead, 1999).
Lanjutan...

5. Keluarga Orangtua Tiri


Tiga kekuatan keluarga tipe ini yang diidentifikasi
adalah:
 Menikah lagi merupakan peluang lain untuk membentuk
hubungan yang baru, suportif, dan memuaskan yang
meningkatkan kesejahteraan anak-anak serta orang dewasa
yang menikah lagi
 Bagi anak tiri, orang tua tiri dapat menjadi panutan tambahan
yang positif, dengan memberikan anak-anak tersebut kasih
sayang, pengetahuan, dan perhatian yang mungkin tidak dapat
diberikan oleh orang tua kandung.
 Sebuah jalan keluar dari kemiskinan dan perbaikan kondisi
keuangan juga merupakan keuntungan yang bermakna dari
pembentukan keluarga orang tua tiri, terutama untuk wanita
bercerai dan anak-anak mereka.
Lanjutan...

6. Ibu Usia Remaja Yang Tidak Menikah


Kelahiran dari ibu yang tidak menikah juga tinggi dan
dapat lebih tinggi lagi jika tidak ada aborsi. Penyebab
prevalensi keluarga remaja yang tidak menikah
beragam. Faktor utamanya yang disebutkan diliteratur
adalah aktivitas seksual dini, tidak menggunakan atau
menggunakan alat kontrasepsi tidak efektif. Tidak
menikah sebelum anak lahir, dan terdapat penerimaan
yang relatif lebih besar terhadap remaja yang menjadi
ibu diluar pernikahan dikalangan kelas berpenghasilan
rendah Afrika Amerika (Chilman, 1988; Prater, 1995).

Anda mungkin juga menyukai