Anda di halaman 1dari 73

BHD Neonatus: Resusitasi dan

High Quality CPR

Ns.Nining Caswini, M.Kep., Sp.Kep.An


IPT KIA KIARA RSCM
Intervensi pada bayi baru lahirdi ruang persalinan

intervensi
130 mill Penilaian bayi baru lahir 100/100 D
Keringkan, jaga kehangatan, posisikan A
110 mill Napas spontan dalam 10 – 30 detik S
15/100 A
Stimulasi napas (keringkan bayi)
20 mill R
Bersihkan jalan napas – bila perlu

VTP efektif 3 – 5 /100


4 – 6 mill
Mulai dengan udara ruang

1 – 2 mill
Intubasi endotrakea 1 – 2 /100 L
<0.13 mill Pijat jantung + oksigen < 1/1000 A
Adrenalin N
<0.13 mill 6/10000 J
1/12000 U
Pemberian cairan T
0.01 mill
Suagstad OD
The First Golden Hour

Perawatan neonatus
Kerja tim, perawatan
dalam 1 jam Fokus untuk
konsisten dan aplikasi
pertama  dampak menurunkan
sesuai praktek berbasis
bermakna bagi komplikasi :
bukti akan
luaran bayi hipotermi, IVH, CLD
meningkatkan kualitas
terutama pada bayi dan ROP
pelayanan neonatus
prematur

Tin W, Milligan DW, Pennefather P, Hey E. Pulse oximeter, severe retinopathy, and outcome at one year in babies of less than 28 weeks
gestation. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed. 2001;84:F106-10
Transisi paru-paru saat lahir

Terisi air Terisi udara


Fase Transisi : Sistem Pernapasan

Cairan di alveoli  diserap jaringan paru  diganti udara 


O2 udara berdifusi ke pembuluh darah sekeliling alveoli
Bagaimana Mengatasinya ??

Resusitasi Upayakan Bayi  STABLE


Airway
Warm
Breathing

Circulation
Sweet Pink
Drugs
Persiapan merupakan tahap
paling penting dan pertama
dilakukan dalam resusitasi
neonatus yang efektif

Circulation. 2015 Nov;132(18 Suppl 2):S543-60.


American Academy of Pediatrics. Textbook of Neonatal Resuscitation 7th Edition. 2016.
Item Ada/tidak
Tim penolong
Risiko sangat tinggi
1 konsulen neonatologi, 1 perawat, 1 bidan
Risiko sedang atau tinggi
1 dokter spesialis anak, 1perawat, 1 bidan
Kehamilan multiple: 2 kali tim
Termoregulasi
Suhu ruangan 24-260C
Topi bayi
Kain bedong 3 lapis
Untuk bayi BB < 1500 gram: plastik

Check list
Infant warmer dinyalakan dengan suhu 37oC
Inkubator transport dinyalakan dengan suhu 37oC
Respiratori

pra Suction kateter 5F atau 6F,8F,10F,12F atau 14F


Laryngoscope dengan blade ukuran (lampu menyala)
00: bayi sangat prematur

resusitasi 0 : bayi prematur


1 : bayi cukup bulan
Aspirator mekonium (jika ada)
Sungkup berbagai ukuran (35mm, 42mm, 50mm, 60mm)
Self Inflating Bag (ambubag utk neonatus)
PEEP valve + connector
Tabung Oksigen (sudah diisi penuh)
T-piece resuscitator (sudah diatur tekanan 25/5)
Pulse oxymeter portable
Jackson Rees
Self Inflating Bag (ambubag utk neonatus)
ETT lengkap ukuran 2,5;3,0;3,5;4
Sirkulasi dan obat-obatan
NGT no 3,5; 5 ; 8
Set infuse
Spuit (1 cc, 10cc, 50 cc)
Nacl 0,9% (sudah disiapkan 10 cc/kg dalam spuit 30cc)
D 10% (sudah disiapkan 2cc/kg dalam spuit 5cc)
Dopamin ampul
Item Ada/tidak
Tim penolong
Risiko sangat tinggi
Check list 1 konsulen neonatologi, 1 perawat, 1 bidan
pra Risiko sedang atau tinggi
1 dokter spesialis anak, 1perawat, 1 bidan
resusitasi Kehamilan multiple: 2 kali tim
Termoregulasi
Suhu ruangan 24-260C
Topi bayi
Kain bedong hangat 3 lapis
Untuk bayi BB < 1500 gram: plastik, pertimbangkan
thermal mattress
Infant warmer dinyalakan dengan suhu 37oC, probe suhu
Inkubator transport dinyalakan dengan suhu 37oC
Item Ada/tidak
Respiratori
Suction kateter 5F ,6F,8F,10F,12F atau 14F
Laryngoscope dengan blade lurus ukuran (lampu menyala)
00: bayi sangat prematur
0 : bayi prematur
1 : bayi cukup bulan
Check list Aspirator mekonium (jika ada)

pra Sungkup berbagai ukuran (35mm, 42mm, 50mm, 60mm)


Self Inflating Bag (ambubag utk neonatus)
resusitasi PEEP valve + connector
Tabung Oksigen (sudah diisi penuh)
T-piece resuscitator (tekanan 20/5)
Pulse oxymeter portable
Jackson Rees
Self Inflating Bag (ambubag utk neonatus)
ETT lengkap ukuran 2,5;3,0;3,5;4 ; mandrin, alat fiksasi
Laryngeal Mask Airway no 1 dan syringe 5 mL
Item Ada/tidak
Sirkulasi dan obat-obatan
NGT no 3,5; 5 ; 8
Set infuse
Check list Spuit (1 cc, 10cc, 50 cc)
pra Nacl 0,9% (sudah disiapkan 10 cc/kg dalam
resusitasi spuit 30cc)
D 10% (sudah disiapkan 2cc/kg dalam spuit
5cc)
Adrenalin 1:10.000
Set infus
Persiapan Kelahiran…
• Ruangan yang optimal untuk bayi
dilahirkan
▫ AC jangan di atas tempat tidur bayi
▫ Suhu jangan terlalu panas (24-26 °C)
▫ Ruangan sejuk
▫ Angin tidak kencang
▫ Meja resusitasi + pemanas + handuk
hangat + topi
▫ Alat-alat resusitasi yang memadai
▫ Inkubator hangat
▫ Plastik pembungkus (BL < 1500 g)
▫ Matras suhu (BL < 1500 g)

13
American Academy of Pediatrics. Textbook of Neonatal Resuscitation 7th Edition. 2016.
Persiapan Kelahiran…
• Persiapan Alat Resusitasi
• Kain ke-1: untuk mengeringkan bayi

• Kain ke-2: untuk menyelimuti bayi

• Kain ke-3: untuk ganjal bahu bayi

• Alat pengisap lendir

14
Persiapan Kelahiran…
• Persiapan Alat Resusitasi
• Balon & Sungkup untuk ventilasi, atau Tabung & Sungkup

• Kotak Alat Resusitasi isi lengkap

• Sarung Tangan

• Jam atau pencatat waktu

15
UKURAN PIPA ENDOTRAKEA

Berat Badan (g) Usia Gestasi (mgg) Ukuran ETT (mm)

< 1000 < 28


2.5

1000 – 2000 28 - 34 3.0

2000 - 3000 34 - 38 3.5

3000 - 4000 > 38 3.5 – 4.0


Anggota t im resusitasi

2.
Circulation

3. Obat dan 1. Airway dan


alat Breathing
Penolong pertama = kapten/ pemimpin
jalannya resusitasi
• Posisi di atas kepala bayi
• Memiliki pengetahuan dan kompetensi resusitasi yang paling
tinggi dan lengkap serta dapat menginstruksikan tugas
kepada anggota tim lainnya
• Tanggung jawab utama: ventilasi (airway dan breathing)
Penolong kedua = asisten sirkulasi
• Posisi: sisi kiri bayi (boleh bertukar posisi antara penolong kedua dan
ketiga asal fungsi tidak tumpang tindih)
• Tanggung jawab: sirkulasi bayi
• Mendengarkan laju denyut jantung bayi
• Mengatur kebutuhan tekanan inspirasi positif (positive inspiratory
pressure/PIP) dan fraksi oksigen (FiO2)
• Memberikan kompresi jantung
• Memasang kateter umbilikal untuk resusitasi cairan
Penolong ketiga = asisten peralatan
dan obat
• Posisi: sisi kanan bayi
• Tanggung jawab:
• Menyalakan tombol pencatat waktu
• Memasang monitor saturasi
• Monitor suhu
• Menyiapkan peralatan suction
• Persiapan obat-obatan dan alat-alat lainnya
Tim Resusitasi Neonatus

Komunikasi Mengurangi
Pembagian tugas kesalahan dalam
Efektif
yang jelas
resusitasi

Maternal information: Baby Information:


• Riwayat Kehamilan • Taksiran Usia Gestasi
sebelumnya • Jumlah bayi (satu, kembar, triplet)
• USG antenatal • High-risk neonate which are requiring
• Riwayat Penyulit dalam resuscitation
antenatal • Ketuban hijau kental
•Risiko infeksi kehamilan • Variasi dari denyut jantung janin
•Riwayat obat yang • Kelainan Kongenital
dikonsumsi ibu
4 pertanyaan yang ditanyakan sebelum
menghadapi persalinan
• Perkiraan usia gestasi
• Apakah cairan ketuban jernih
• Berapa jumlah bayi yang akan dilahirkan
• Apakah terdapat faktor risiko tambahan

Neonatal resuscitation. 7th ed. Aap. 2015


Persalinan risiko sangat tinggi
Dihadiri oleh minimal 1 konsultan neonatologi atau
dokter spesialis anak
• Usia kehamilan < 30 minggu atau < 1500 • Prolaps tali pusat/ tersangka hipoksia
gram intra partum berat/ perdarahan
antepartum berat.
• Usia ≤ 26 minggu  konsultan
neonatologi diupayakan hadir • Bedah kaisar darurat (gawat janin,
perdarahan antepartum masif)
• Persalinan multipel usia <32 minggu
• Inkompatibilitas rhesus berat/ hidrops • Dianggap sebagai persalinan risiko sangat
tinggi melalui diskusi antara SpOG dan
fetalis
SpA/ konsultan neonatologi
• Malformasi berat yang terdiagnosis
antenatal, contoh hernia diafragmatika,
penyakit jantung bawaan
Persalinan risiko tinggi atau sedang
Dihadiri oleh minimal 1 orang dokter spesialis anak
atau dokter umum
• Usia kehamilan 30-36 minggu atau persalinan • Bedah kaisar darurat (keadaan yang dapat
multipel ≥32 minggu. membahayakan janin maupun ibu)
• Inkompatibilitas rhesus ringan-sedang • Bedah kaisar elektif dengan faktor risiko
tambahan
• Pertumbuhan janin terhambat
• Diabetes pada ibu dengan usia kehamilan <37
• Tersangka hipoksi intrapartum minggu
• Persalinan sungsang • Restriksi pertumbuhan janin, anomali janin
• Tersangka gangguan pada janin
• Distosia bahu
• Persalinan multipel
• Cairan ketuban bercampur mekoneum • Letak sungsang, anestesi umum
• Plasenta previa derajat 3 atau 4
• Permintaan dari dokter spesialis kandungan
Persalinan multiple
• Jika persalinan ≤35 minggu dibutuhkan 1 tim untuk setiap bayi, maka
persalinan ≤30 minggu dibutuhkan tambahan dokter
• Bila terdapat komplikasi lain pada persalinan multipel dibutuhkan 2
dokter untuk setiap bayi
ALUR RESUSITASI
Konsultasi Antenatal
Briefing tim resusitasi
Cek peralatan yang diperlukan

Ya Perawatan rutin (dengan ibu) :


Bernapas atau menangis?
Pastikan bayi tetap hangat
Tonus baik? Keringkan bayi
Lanjutkan observasi
Tidak
pernapasan, laju denyut

PADA SETIAP LANGKAH TANYAKAN: APAKAH ANDA MEMBUTUHKAN BANTUAN?


jantung, dan tonus
Langkah awal: (nyalakan pencatat waktu)
Pastikan bayi tetap hangat
Atur posisi dan bersihkan jalan napas (bila diperlukan) Keterangan:
Keringkan dan stimulasi Pada bayi dengan berat
 1500 gram, bayi langsung
Posisikan kembali
dibungkus plastik bening tanpa
dikeringkan terlebih dahulu
kecuali wajahnya, kemudian

60 detik
Observasi usaha napas dan laju denyut jantung (LDJ) dipasang topi. Bayi tetap dapat
distimulasi walaupun dibungkus
plastik

Tidak bernapas/ megap- Bernapas spontan


megap, dan atau
LDJ < 100x/ menit

Distres napas (Takipnu, Sianosis sentral persisten


retraksi, atau merintih) Tanpa distres napas
Ventilasi tekanan positif
(VTP)
Pertimbangkan
Pemantauan SpO2 Continuous positive airway suplementasi oksigen
Pertimbangkan pressure (CPAP)
penggunaan EKG PEEP 5-8 cmH2O Pemantauan SpO2
Pemantauan SpO2

Keterangan:
Bila LDJ tetap Apabila LDJ > 100 kali per menit dan
Gagal CPAP target saturasi oksigen tercapai:
< 100 kali/ menit
PEEP 8 cmH2O
Tanpa alat Lanjutkan ke
FiO2 > 40%
perawatan observasi
Dengan distres napas
Dengan alat Lanjutkan ke
Pengembangan dada adekuat? Pertimbangkan intubasi perawatan paska-resusitasi

Ya Tidak

Waktu dari Target SpO2


Dada mengembang Bila dada tidak Lahir Preduktal
adekuat mengembang adekuat
Evaluasi: 1 menit 60-70%
namun LDJ < 60x/ menit
Posisi kepala bayi
Obstruksi jalan 2 menit 65-85%
Lakukan Intubasi atau LMA napas
3 menit 70-90%
Kebocoran sungkup
VTP (O2 100%) + Tekanan puncak
4 menit 75-90%
kompresi dada inspirasi cukup atau
(3 kompresi tiap 1 napas) tidak 5 menit 80-90%

Observasi LDJ dan usaha 10 menit 85-90%


napas tiap 60 detik

Keterangan:
Intubasi endotrakea/ LMA dapat
LDJ < 60/ menit? dipertimbangkan pada langkah ini apabila VTP
tidak efektif

Pertimbangkan pemberian obat dan cairan intravena


Pikirkan pneumotoraks
ALUR RESUSITASI
Konsultasi Antenatal
Briefing tim resusitasi
Cek peralatan yang diperlukan

Ya Perawatan rutin (dengan ibu) :


Bernapas atau menangis?
Pastikan bayi tetap hangat
Tonus baik?
Keringkan bayi
Tidak Lanjutkan observasi

PADA SETIAP LANGKAH T


pernapasan, laju denyut
Langkah awal: (nyalakan pencatat waktu) jantung, dan tonus
Pastikan bayi tetap hangat
Atur posisi dan bersihkan jalan napas (bila diperlukan) Keterangan:
Keringkan dan stimulasi Pada bayi dengan berat
Posisikan kembali  1500 gram, bayi langsung
dibungkus plastik bening tanpa
dikeringkan terlebih dahulu
60 detik

Observasi usaha napas dan laju denyut jantung (LDJ) kecuali wajahnya, kemudian
dipasang topi. Bayi tetap dapat
distimulasi walaupun dibungkus
Tidak bernapas/ megap- Bernapas spontan plastik
megap, dan atau
LDJ < 100x/ menit
REKOMENDASI AHA
Berat lahir < 1500 gr dibungkus plastik

Perlman JM, Wyllie J, Kattwinkel J, Atkins DL, Chameides L, Goldsmith JP, et al. Part 11: neonatal rescucitation: 2010 international
consesnsus on cardiopulmonary rescucitation and emergency cardiovascular care science with treatment recommendations. Circulation.
2010;122:S516-38
Pastikan Bayi Tetap Hangat
Posisikan, bersihkan jalan napas  hanya jika ada
sumbatan jalan napas yang nyatatidak rutin

Bayi yang bugar mulai


bernapas dalam 10-15 detik
tidak membutuhkan
penghisapan rutin

Penghisapan dalam harus


dihindari khususnya dalam 5
menit pertama kehidupan.
Tidak menginduksi apnea,
bradycardia dan
bronchospasm
ILCOR 2015
Penghisapan mulut dan hidung
Mulut - Hidung
BAYI BUGAR 90 % BAYI Sesak /Merintih 9 % BAYI Apnea 1 %

IMD CPAP VTP


BANTUAN PERNAPASAN SAAT LAHIR
KONDISI I II

USAHA NAPAS Merintih Apnea/gasping

TAKIPNEA + -

RETRAKSI + -

BANTUAN NAPAS
CPAP VTP
PEEP 7 Dada mengembang
max.8
FiO2 disesuaikan
PADA SETIAP LANGKAH TANYAKAN: APAKAH AN
pernapasan, laju denyut
Langkah awal: (nyalakan pencatat waktu) jantung, dan tonus
Pastikan bayi tetap hangat
Atur posisi dan bersihkan jalan napas (bila diperlukan) Keterangan:
Keringkan dan stimulasi Pada bayi dengan berat
Posisikan kembali  1500 gram, bayi langsung
dibungkus plastik bening tanpa
dikeringkan terlebih dahulu
60 detik

Observasi usaha napas dan laju denyut jantung (LDJ) kecuali wajahnya, kemudian
dipasang topi. Bayi tetap dapat
distimulasi walaupun dibungkus
Tidak bernapas/ megap- Bernapas spontan plastik
megap, dan atau
LDJ < 100x/ menit

Distres napas Sianosis sentral persisten


(Takipnu, retraksi, atau Tanpa distres napas
Ventilasi tekanan positif merintih)
(VTP)
Pertimbangkan
Pemantauan SpO2 Continuous positive airway suplementasi oksigen
Pertimbangkan pressure (CPAP)
penggunaan EKG PEEP 5-8 cmH2O Pemantauan SpO2
Pemantauan SpO2

Bila LDJ tetap Keterangan:


Gagal CPAP Apabila LDJ > 100 kali per menit dan
< 100 kali/ menit PEEP 8 cmH2O target saturasi oksigen tercapai:
FiO2 > 40%
Tanpa alat Lanjutkan ke
Dengan distres napas
perawatan observasi
MERINTIH

Berikan Udara Yang Mengalir Terus Menerus  Continues


Positve Airway Pressure (CPAP) = 7 cm H2O
34



CPAP PADA BAYI MERINTIH

PEEP 7 CmH2O 
Observasi jika masih
retraksi  PEEP 8
cmH2O
CPAP dengan single nasal prong

Putar searah
jarum jam

PEEP 7 CmH2O
Udara mengalir
melalui selang
EARLY CPAP IN THE DELIVERY ROOM
Oksigen ? Perlukah?
Berapa Banyak? Kapan?

TARGET SATURASI  88 - 92 %
BUKAN 100 %
BPD Retinopati
NEC

Toksisitas Oksigen Terjadi Bila


Saturasi Oksigen dalam darah100%

SELALU MULAI RESUSITASI NEONATUS Dengan udara hirup

FiO2 21%
44
Menambahkan Oksigen yang (FiO2)
Dihirup
Bayi yang dapat bernapas tetapi mengalami sianosis sentral
 free flow oxygen

Resusitasi mengunakan T- Selang oksigen di Balon Mengembang Sendiri


piece resuscitator antara telapak tangan Laerdal (dekat, tidak rapat)
(1 cm di atas wajah) seperti bentuk sungkup Tidak diremas dengan oksigen 100%
≥ 96% (termasuk PEEP) (1 cm di atas wajah) dan kecepatan aliran 5 L/min (1 cm
≥ 93% (tidak termasuk PEEP) di atas wajah )
45
≥ 90% 39-56%
Alat yang diperlukan untuk
terapi oksigen secara optimal
Blender oksigen/Pencampuran Oksigen

Oksigen 21%
(udara tekan)

Oksigen 100 %
(oksigen Murni)
Bagaimana Cara Memberikan Ventilasi
Tekanan Positif (VTP)

PEEP
Dengan Apa Kita Memberikan VTP ?
Balon Mengembang Balon Tidak
Sendiri (BMS) Mengembang Sendiri
(BTMS)

T-piece resuscitator
BANTUAN PERNAPASAN SAAT LAHIR
MR.SOPA dapat dilakukan, yaitu:

• Mask adjustment: memperbaiki letak sungkup wajah


• Reposition airway: mereposisi jalan napas dengan
meletakkan kepala pada posisi netral atau ekstensi
• Suction mouth and nose: mengisap bagian mulut dan hidung
• Open mouth: membuka mulut dan mengangkat dagu ke
depan
• Pressure increase: meningkatkan tekanan puncak inspirasi 5-
10 cmH2O hingga maksimal 40 cmH2O
• Alternative airway: menggunakan jalan napas alternatif
berupa ETT atau sungkup laring (LMA)
Lingkungan Resusitasi…

PIP

Katup
PEEP

1 4

4
3

Katup PEEP
Spesifikasi:
•Selang oksigen
1.Selang yang mengalirkan oksigen dari
sumbernya ke balon dan sungkup
•Balon 250 ml
1.Dapat memberikan PIP pada bayi
•Sungkup wajah neonatus
•Katup PEEP
1.Berfungsi untuk mempertahankan PEEP
Kecepatan Melakukan Ventilasi
• 40-60 kali/menit

remas lepas remas lepas


(pompa) (dua………..…tiga) (pompa) (dua………....tiga)

53
VTP dengan
T Piece resusitator
Lakukan VTP dengan Tekanan puncak
inspirasi 20 sd 30 cmH20
Tekanan akhir ekspirasi 5 CmH2O
BANTUAN?
APAKAH ANDA MEMBUTUHKAN
Pemantauan SpO2

Bila LDJ tetap Keterangan:


Gagal CPAP Apabila LDJ > 100 kali per menit dan
< 100 kali/ menit
PEEP 8 cmH2O target saturasi oksigen tercapai:
FiO2 > 40% Tanpa alat Lanjutkan ke
Dengan distres napas perawatan observasi
Dengan alat Lanjutkan ke
Pengembangan dada adekuat? Pertimbangkan intubasi
perawatan paska-resusitasi

Ya Tidak

Waktu dari Target SpO2


Dada mengembang Bila dada tidak Lahir Preduktal
adekuat mengembang adekuat
Evaluasi: 1 menit 60-70%
namun LDJ < 60x/ menit
Posisi kepala bayi 2 menit 65-85%
Lakukan Intubasi atau LMA Obstruksi jalan
napas 3 menit 70-90%
VTP (O2 100%) + Kebocoran sungkup
4 menit 75-90%
kompresi dada Tekanan puncak
(3 kompresi tiap 1 napas) inspirasi cukup atau 5 menit 80-90%
tidak
Observasi LDJ dan usaha 10 menit 85-90%
napas tiap 60 detik

Keterangan:
Intubasi endotrakea/ LMA dapat
LDJ < 60/ menit?
dipertimbangkan pada langkah ini apabila VTP
tidak efektif

Pertimbangkan pemberian obat dan cairan intravena


Pikirkan pneumotoraks
Bila Dada Tidak Mengembang Saat
Ventilasi Tekanan Positif....
• Perlekatan Sungkup Tidak TepatBocor
• Sumbatan jalan nafas lendir/Darah
• Posisi leher terlalu menunduk / menengadah
• Tekanan Kurang
penggunaan EKG PEEP 5-8 cmH2O Pemantauan SpO2

BANTUAN?
: APAKAH ANDA MEMBUTUHKAN
Pemantauan SpO2

Bila LDJ tetap Keterangan:


Gagal CPAP Apabila LDJ > 100 kali per menit dan
< 100 kali/ menit
PEEP 8 cmH2O target saturasi oksigen tercapai:
FiO2 > 40% Tanpa alat Lanjutkan ke
Dengan distres napas
perawatan observasi
Pengembangan dada adekuat? Pertimbangkan intubasi Dengan alat Lanjutkan ke
perawatan paska-resusitasi
Ya Tidak

Waktu dari Target SpO2


Dada mengembang Bila dada tidak Lahir Preduktal
adekuat mengembang adekuat
Evaluasi: 1 menit 60-70%
namun LDJ < 60x/ menit
Posisi kepala bayi 2 menit 65-85%
Lakukan Intubasi atau LMA Obstruksi jalan
napas 3 menit 70-90%
VTP (O2 100%) + Kebocoran sungkup
4 menit 75-90%
kompresi dada Tekanan puncak
(3 kompresi tiap 1 napas) inspirasi cukup atau 5 menit 80-90%
tidak
Observasi LDJ dan usaha 10 menit 85-90%
napas tiap 60 detik

Keterangan:
Intubasi endotrakea/ LMA dapat
LDJ < 60/ menit?
dipertimbangkan pada langkah ini apabila VTP
tidak efektif

Pertimbangkan pemberian obat dan cairan intravena


Pikirkan pneumotoraks
Kompresi Dada  Jika HR <60x/menit setelah
30 detik VTP
• Memerlukan 2 orang
Pelaksana kompresi: menilai
dada dan menempatkan posisi
tangan dengan benar
Pelaksana VTP: posisi di kepala
bayi, menempatkan sungkup
wajah secara efektif dan
memantau gerakan dada

American Academy of Pediatrics. Textbook of Neonatal Resuscitation 7th Edition. 2016.


Lokasi Kompresi Dada
• Kompresi dilakukan pada 1/3
sternum
• Ibu jari diletakkan tepat dibawah
garis imajiner kedua nipple

American Academy of Pediatrics. Textbook of Neonatal Resuscitation 7th Edition. 2016.


• Kompresi menggunakan 2 ibu
jari dari kepala tempat tidur (A)
dan samping tempat tidur (B) A
• Lingkarkan badan bayi dengan
kedua tangan
• Letakkan jari-jari sebagai
tumpuan punggung bayi

American Academy of Pediatrics. Textbook of Neonatal Resuscitation 7th Edition. 2016.


Kedalaman tekanan kompresi
• Dengan menggunakan kedua ibu
jari, tekanan dilakukan sampai
mencapai 1/3 diameter
anteroposterior dada.
• Kemudian lepaskan tekanan agar
jantung terisi kembali
• Kompresi = penekanan
kebawah+pelepasan

American Academy of Pediatrics. Textbook of Neonatal Resuscitation 7th Edition. 2016.


Koordinasi VTP & Kompresi Dada
• 1 siklus: 3 kompresi cepat + 1 • “Satu-dan-Dua-dan-Tiga-dan-
ventilasi tekanan positif setiap 2 Napas-dan; Satu-dan-Dua-dan-
detik (3:1)
Tiga-dan- Napas-dan; Satu-dan-
• Frekuensi: 90 kompresi per menit +
30 ventilasi per menit (berarti 120 • Dua-dan-Tiga-dan- Napas-dan...”.
kegiatan per menit) Kompres dada dengan masing-
masing hitungan nomor (“Satu,
• Dua, Tiga”)
Lepaskan kompresi diantara
• masing-masing nomor (“-dan-”)
Hentikan kompresi dan beri VTP
ketika pelaksana kompresi
American Academy of Pediatrics. Textbook of Neonatal Resuscitation 7th Edition. 2016. mengatakan “napas-dan”.
BANTUAN?
APAKAH ANDA MEMBUTUHKAN
Pemantauan SpO2

Bila LDJ tetap Keterangan:


Gagal CPAP Apabila LDJ > 100 kali per menit dan
< 100 kali/ menit
PEEP 8 cmH2O target saturasi oksigen tercapai:
FiO2 > 40% Tanpa alat Lanjutkan ke
Dengan distres napas perawatan observasi
Dengan alat Lanjutkan ke
Pengembangan dada adekuat? Pertimbangkan intubasi
perawatan paska-resusitasi

Ya Tidak

Waktu dari Target SpO2


Dada mengembang Bila dada tidak Lahir Preduktal
adekuat mengembang adekuat
Evaluasi: 1 menit 60-70%
namun LDJ < 60x/ menit
Posisi kepala bayi 2 menit 65-85%
Lakukan Intubasi atau LMA Obstruksi jalan
napas 3 menit 70-90%
VTP (O2 100%) + Kebocoran sungkup
4 menit 75-90%
kompresi dada Tekanan puncak
(3 kompresi tiap 1 napas) inspirasi cukup atau 5 menit 80-90%
tidak
Observasi LDJ dan usaha 10 menit 85-90%
napas tiap 60 detik

Keterangan:
Intubasi endotrakea/ LMA dapat
LDJ < 60/ menit?
dipertimbangkan pada langkah ini apabila VTP
tidak efektif

Pertimbangkan pemberian obat dan cairan intravena


Pikirkan pneumotoraks
Hentikan Kompresi Dada
• Setelah 60 detik kompresi dada
& VTP, nilai denyut jantung
Denyut jantung VTP Kompresi Dada Intubasi

≥ 60x/m Teruskan 40-60 Hentikan -


x/menit

≥ 100x/m Hentikan bertahap Hentikan -

<60 x/m Teruskan Teruskan Dilakukan

American Academy of Pediatrics. Textbook of Neonatal Resuscitation 7th Edition. 2016.


Kotak D (drug)
Berikan epineprin sambil terus melanjutkan kompresi dada dan ventilasi.

Epinefrin :
 kontraksi jantung
 vasokonstriksi perifer  aliran darah ke arteri koronaria dan ke otak.

 Dosis IV : 0,1 – 0,3 mL/kg larutan 1:10.000


(0,01 – 0,03 mg/kg)
 Kecepatan : secepat-cepatnya
BANTUAN SIRKULASI

Memberikan “challenge” cairan isotonus


NaCl 0,9% 10 cc/Kg/30’

stroke volume akibat gangguan kontraktilitas


miokardium
PEMASANGAN INFUS
MELALUI UMBILIKAL (KONDISI EMERGENCY)
Pemberian Obat melalui Vena Umbilikalis
• Masukkan kateter 2-4 cm
• Catat aliran darah saat membuka stopcock & semprit diaspirasi
• Pada prematur, kedalaman kateter <<<
• Bila kateter dimasukkan terlalu dalam dapat merusak hepar
PEMASANGAN KATETER VENA UMBILIKAL…

11

Potong tali pusat menggunakan pisau bedah no. 11

Saat tali pusat dipotong, berikan tekanan ringan pada puntung umbilikal

untuk mengontrol perdarahan


PEMASANGAN KATETER VENA UMBILIKAL…

Masukkan kateter kedalam vena


Lakukan penjahitan melingkar dengan silk no. 3-0
Lepaskan ikatan umbilikal segera setelah prosedur selesai  observasi perdarahan
Umbilical Emergency
VTP Dilakukan Lebih dari 2 Menit -
Pasang Sonde Lambung
• Ukuran sonde 5 Fr – BB < 2000 g
Ukuran sonde 8 Fr – BB > 2000 g
• Mengukur jarak dari nasal
bridge – ujung bawah
daun telinga – titik
pertengahan antara
processus xyphoideus
dan umbilikus.

72
INGAT:
PASCA RESUSITASI LALU STABILISASI

Sugar + Safe care


Temperature
RESUSITASI
Airway
(ABCD) Blood Pressure
Lab work
Emotional Support
STABLE
SUGAR + SAFE CARE Periksa gula darah, pasang infus/ umbilikal

Inkubator transpor / Kangaroo Mother Care.


TEMPERATURE Target suhu: 36,5 – 37,5oC

AIRWAY Nasal kanul / CPAP / intubasi

Pasang infus / umbilikal, loading NaCl 0,9% (bila perlu)


BLOOD PRESSURE
Pastikan sirkulasi baik.

LAB WORK AGD , DPL, septic work up (sesuai kebutuhan)

EMOTIONAL SUPPORT INFORM CONSENT Tentang Kondisi Bayi Empati +


Tertulis
Transportasi bayi

Transportasi bayi yang membutuhkan


CPAP dini di kamar bersalin 
menggunakan ETT yang dimasukkan
ke lubang hidung sebatas garis hitam
(± 2cm), dipotong ± 5cm dan
dihubungkan ke infant T-piece
resuscitator
UNTUK pemberian CPAP
Check list sebelum transportasi bayi ke
ruang rawat
Item Target Ya/tidak
Gula darah 50-120 mg/dL
Suhu 36,5-37,5oC
airway Tidak retraksi
Tidak merintih
Tidak gasping
Bila napas spontan, laju napas 40-60 x/menit
Sirkulasi CRT < 3 detik
akral hangat
pulsasi nadi perifer kuat
Laju jantung 120-160x/menit
Kesimpulan

• Resusitasi neonatus pada bayi baru lahir, perlu tim yang


kompeten dan terlatih
• Konseling antenatal, persiapan alat, dan pembagian tugas dalam
melakukan resusitasi harus terlaksana dengan baik
• Peran perawat neonatus memiliki kompetensi yang spesifik
sehingga outcome dari pelayanan yang diberikan akan
berdampak terhadap kualitas hidup neonatus sehingga bisa
tumbuh kembang dengan optimal
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai