Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

B DENGAN
DIAGNOSA CHOLELITHIASIS DI RUANG KENANGA RSUD
SOEWONDO KENDAL

Diajukan untuk memenuhi praktik belajar lapangan di RSUD Soewondo Kendal

Dosen Pembimbing :

Dr. Tri Hartiti, SKM, M.Kep

Disusun oleh:

Setyawati

G3A021146

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2021/2022
MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. B DENGAN
DIAGNOSA CHOLELITHIASIS DI RUANG KENANGA RSUD
SOEWONDO KENDAL

A. IDENTITAS
Kasus minggu 1
Tanggal Masuk : 19 Maret 2022 jam 15.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 19 Maret 2022 jam 16.00 WIB
1. Identitas Klien
Nama : Tn. B
No. RM : 627225
Tanggal Lahir/Usia : 12 Desember 1978 / 43 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Ruang Rawat Inap : Ruang kenanga
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Kawin
Pendidikan Terakhir : SMP
Suku : Jawa
Bahasa : Jawa
Pembayaran Kesehatan : BPJS
Kelas Ruangan : III
Alamat : Krajan
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. Z
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien : Adik kandung
Bahasa : Jawa
Alamat : Krajan
B. RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
Tn. B datang ke RSUD Soewondo Kendal dengan keluhan nyeri punggung serta
mual, keluhan dirasakan sejak bulan November namun Tn. B hanya menganggap hal itu
biasa. Pada awal januari keluhan yang dirasakan sangat meningkat sehingga sangat
menganggu aktivitas Tn. B, akhirnya Tn. B memeriksaakan kesehatannya di Weleri lalu
dilakukan observasi selama 3 bulan, dan kemudian Tn. B dirujuk untuk dibawa ke RSUD
Soewondo Kendal. Setelah dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan Tekanan
Darah 120/70 mmHg, Nadi 97x/menit, suhu 37 ℃, RR 20x/menit, SpO2 97% Terapi infus
Futrolit 20 Tpm.

C. PENGELOLAAN PASIEN
1. Proses Penerimaan Pasien Baru
Klien datang ke RS Soewondo Kendal dengan keluhan nyeri punggung dan mual,
klien diantar oleh keluarganya, pasien dibawa ke IGD kemudian dari IGD dipindahkan
ke kamar 3 Ruang Kenanga, dikarenakan akan dilakukan tindakan operasi pada klien,
pasien diterima oleh perawat ruangan Kenanga yang jaga sore pada jam 15.00 WIB
siang. Perawat mengantarkan pasien kedalam ruangan dan mengorientasikan ruangan
kepada keluarga pasien. Setelah sampai diruangan klien dilakukan pemeriksaan ulang
yaitu TTV dan didapatkan hasil Tekanan darah 125/80 mmHg, N: 95/menit, S: 37 ℃,
RR:24x/menit SpO2: 97%.
2. Proses orientasi ruangan pada pasien
Klien datang ke IGD dan diterima oleh perawat jaga siang, dan IGD diantarkan ke
kamar 3 ruang rawat inap kenanga. Perawat menjelaskan kepada klien dan keluarga
tentang fasilitas yang ada diruangan seperti penggunaan bed yang bisa diatur sesuai
dengan kebutuhan dan tingkat kenyamanan pasien, kamar mandi yang berada didalam
ruangan, penggunaan kipas angin, memberikan edukasi cucitangan kepada klien dan
keluarga. Edukasi cuci tangan yang diberikan adalah 6 langkah dan 5 momen, cuci
tangan bisa menggunakan air mengalir dan handscrub yang terdapat didepan bed
pasien. Kemudian klien juga dijelaskan saat membutuhkan bantuan perawat, keluarga
dapat menemui perawat di ruang perawat.
Adapun hak pasien di RSUD Soewondo Kendal adalah sebagai berikut:
a. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di rumah sakit.
b. Pasien berhak memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
c. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi
d. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yangbermutu, sesuai dengan standar
profesi dan standar procedure operasional
e. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang efektif dan efisien sehingga
pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi
f. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
g. Pasien berhak memilih dokter dan kelas pelayanan yang sesuai dengan keinginan
dan peraturan yang berlaku di rs
h. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang diderita kepada dokter
lain yang mempunyai surat ijin praktik (SIP) baik didalam maupun diluar rs.
i. Pasien perhak mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit dan data-data
medisnya
j. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi diagnose dan tatacara
tindakan medis, tujuan, tindakan medis, alternative tindakan, resiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
serta perkiraan biyaya pengobatan
k. Pasien berhak Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan
yang akan dilakukan. Oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya,
termasuk hak untuk memberikan persetujuan atau menolak menjadi bagian dalam
suatu penelitian kesehatan.
l. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
m. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak menggangu pasien lainnya.
n. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Rumah Sakit.
o. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perilaku Rumah Sakit
terhadap dirinya
p. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang dianutnya.
q. Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit di
duga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
maupun pidana.
r. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Selain mendapatkan haknya di rumah sakit, pasien juga memiliki kewajiban di
rumah sakit, diantaranya adalah:
a. Pasien berkewajiban mematuhi peraturan yang berlaku di rumah sakit
b. Pasien berkewajiban menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggung jawab
c. Pasien berkewajiban menghormati hak-hak peasien lain, pengunjung, dan hak
tenaga kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit.
d. Pasien berkewajiban memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai
kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya
e. Pasien berkewajiban memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan
jaminan kesehatan yang dimilikinya
f. Pasien berkewajiban mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga
kesehatan di Rumah Sakit dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan setelah
mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan dan peraturan perundangundangan.
g. Pasien berkewajiban menerima segala konsekuensi atau keputusan pribadinya
untuk menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan
dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam
rangka penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya.
h. Pasien berkewajiban memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
i. Setelah membaca dan memahami hak dan kewajiban pasien seperti tertera diatas
saya akan menjalankannya dengan penuh tanggungjawab.
Berikut tata tertib bagi pasien, penunggu dan pengunjung rawat inap RSUD Sowondo
Kendal:
a. Saat berkunjung tidak boleh membawa anak yang berusia dibawah 12 tahun
b. Waktu kunjungan pasien : -
3. Tingkat ketergantungan pasien

Index NILAI Keterangan


0 1 2 3
Makan,Minum 2 0 : Tidak mampu
1 : Dibantu
2 : Mandiri
Mandi 1 0 : Tergantung orang lain
1 : Mandiri
Perawatan diri 1 0 : Tergantung orang lain
(grooming) 1 : Mandiri
Berpakaian (dressing) 1 0 : Tidak mampu
1 : Dibantu
2 : Mandiri
BAB (bowel) 2 0 : Inkontinensia
(tidak teratur/ perlu enema)
1 : Kadang inkontinensia (1x
seminggu)
2 : Kontinensia (teratur)
BAK (bladder) 2 0 : Inkontinensia
(pakai kateter/terkontrol)
1 : Kadang inkontinensia (maks1x24
jam)
2 : Kontinensia (teratur)
Transfer 2 0 : Tidak mampu
1 : Butuh bantuan alat dan 2 orang
2 : Butuh bantuan kecil
3 : Mandiri
Mobilitas 3 0 : Imobile
1 : Menggunakan kursi roda
2 : Berjalan dengan bantuan 1
orang
3 : Mandiri
Penggunaan toilet 1 0 : Tergantung bantuan orang
lain
1 : Membutuhkan bantuan tapi
beberapa hal dilakukan sendiri
2 : Mandiri
Naik turun tangga 1 0 : Tidak mampu
1 : Membutuhkan bantuan
2 : Mandiri
Total Score 16 Ketergantungan Ringan

Interpretasi hasil Barthel Index :


20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan ringan
9-11 : Ketergantungan sedang
5-8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan total
Kesimpulan:
Satu orang klien dengan tingkat ketergantungan ringan membutuhkan 1 perawat
dalam setiap sift kerja. Jadi dalam 24 jam dibutuhkan 3 orang perawat, waktu yang
diperlukan jumlah waktu yang diperlukan untuk memberikan perawatan pasien
dengan tingkat ketergantungan ringan adalah kkurang lebih 2 jam.
4. Prinsip pasien safety
Menurut IPSG (International Patient Safety Goals) terdapat 6 sasaran keselamatan
pasien, yaitu:
a. Identifikasi pasien
Identifikasi pasien dilakukan awal ketika pasien masuk ke rumah sakit.
Identifikasi awal pada Tn. B dilakukan di IGD. Setiap pasien yang akan dirawat
inap diberikan tanda pengenal berupa gelang pengenal. Gelang pengenal terdiri
dari 2 warna, yaitu warna merah muda untuk pasien perempuan dan warna biru
muda untuk pasien laki-laki. Gelang pengenal ini berisi nama, tanggal lahir, serta
nomor rekam medis. Selanjutnya terdapat stiker yang ditempelkan digelang
pengenal yang diberikan kepada perawat jika pasien memiliki resiko jatuh, alergi,
atau tidak boleh dilakukan resusitasi.
Tn. B mendapatkan gelang identitas berwarna biru dan mendapat kan stiker
yang ditempel digelang berwarna kuning yaitu resiko jatuh . Selain itu ketetapan
identifikasi yang dilakukan adalah sebelum dilakukan tindakan keperawatan
seperti pemberian obat atau prosedur pelayanan, perawat terlebih dahulu
menanyakan nama klien dan mencocokkan pada gelang pengenal. Hal tersebut
dilakukan untuk memastikan tidak terjadi kesalahan.
b. Komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan rekan sejawat menggunakan komunikasi langsung
maupun tidak langsung dengan metode SBAR (situation, begroun, analysis,
recomendation). Komunikasi secara lisan melalui telpon menggunakan metode
tulis, baca, konfirmasi, yang ditandai dengan stampel T-B-K dan divalidasi oleh
penerima perintah dan pemberi perintah direkam medis pasien.
c. Pengelolaan high alert medication (HAM)
Dirumah sakit RSUD Soewondo Kendal terdapat pengelolaan high alert
medication (HAM). Seperti diruang obat terdapat daftar-daftar obat yang harus
diwaspadai karena kemiripan nama, bentuk, dan penggunaan singkatan yang tidak
diperbolehkan.
Daftar obat HAM
Daftar obat-obatan yang harus diwaspadai
(High Alertt Medication/HAM)

1. Kalium klorida (KCL)


2. Natrium klorida (NaCL)
3. Heparin natrium
4. Nadropin Ca
5. Enaxoparine
6. Fondaparinux
7. Streptokinase
8. Halothane
9. Ketamine
10. Propofol
11. Seveflurane
12. Bupivacaine HCL epidural
13. Bupivacaine spinal
14. Lidocain
15. Lidocain epidural
16. Lidocain HCL 20 mg+adrenalin 12,5 meg
17. Midazolam
18. Ropivakain
19. Epinefrin
20. Norepinephrine
21. Insulin
22. Amiodaron
23. Digoxin
24. Fentanyl
25. Morfin
26. Pethidin
27. Sufentanil
28. Glukosa 40%
Daftar obat dengan rupa mirip
No Nama obat Nama obat

1 Aspar Aspar K

2 Asthin force Asthin B’ond

3 Avesco Valesco

4 Cendo carpin Cendo timol

5 Cendo lyters Cendo catarlent

6 Cendo xytrol Cendo polydex

7 Rimcure ped Dumocalcin coklat

8 Vectrin Vistein

Daftar obat dengan ucapan mirip


No Nama obat Nama obat

1 Cefoperazone Cefotaxim

2 Hytrin Histrin

3 Lesipar Kalipar

4 Simarc Semax

5 Urdafalk Urdahex
Daftar obat dengan tulisan mirip
No Nama obat Nama obat

1 Aminophylin Amixtriptilin

2 Asam mefenamat Asam tranexamat

3 Ataroc atarax

4 Chlorpromazine Carbamazepine

5 Spiradan Spirasin

6 THP TFP

Obat dengan dosis beragam


No Nama obat Nama obat

1 Acarbose 50 mg Acarbose 100 mg

2 Alprazolam 0,5 mg Alprazolam 1 mg

3 Amlodipine 5 mg Amlodipine 10 mg

4 Brainact inj 500 mg Brainact inj 1000 mg

5 Colistine 250.000 iu Colistine 1.500.000 iu

6 Erysanbe 250 mg Erysanbe 500 mg

7 Frego 5 mg Frego 10 mg

8 Amoxan 250 mg Amoxan 500 mg

9 Metformin 500 mg Metformin 850 mg

10 Salbutamol 2 mg Salbutamol 4 mg

11 Spirunalakton 25 mg Spirunalakton 100 mg


12 Tramadol 50 mg Tramadol inj 100 mg

5. Kebutuhan waktu perawatan pasien


Tindakan keperawatan Jenis tindakan keperawatan
Hari/ Jam yang dilakukan
langsung Tidak Kolaborasi
tanggal
langsung
19 Maret 13.00 Pasien masuk dan 10 menit
2022 melakukan pemeriksaan
di IGD
14.00 Pasien dipindahkan ke 15 menit
ruang rawat inap
kenanga kamar 3
14.15 Menanyakan 10 menit
pengkajian dan
menanyakan keluhan
pasien ke keluarga
pasien
00.00 Melakukan pemasangan 10 menit
infus
20 Maret 06.00 Melakukan TTV 10 menit
2022
08.10 Injeksi 10 menit

10.00 Mengajarkan teknik 15 menit


relaksasi nafas dalam
00.00 Edukasi program 15 menit
operasi (puasa)
21 Maret 08.10 Injeksi 10 menit
2022
09.00 Mengantarkan pasien
ke IBS
11.00 Mengambil pasien dari
IBS
23 Maret 08.00 Ganti Balut 15 menit
2022

Hari perawatan Jadwal sift Waktu tindakan keperawatan yang


dilaksanakan

1 Siang 15 menit (Melakukan pengkajian pada


pasien)

2 Pagi 10 menit (Melakukan iv injeksi)

3 Pagi 5 menit (mengantar pasien ke IBS)

4 Pagi 15 menit (Mengajarkan teknik distraksi)

5 Pagi 5 menit (Ganti balut)

6 Siang 15 menit (Edukasi)

6. Kebutuhan SDM
Jumlah Klasifikasi pasien
pasien
Minimal persial Total

Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam

1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20

2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40


3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60

7. Kebutuhan logistic pasien

Tanggal 23/3 Total


No Tindakan Logistik
18/3 19/3 20/3 21/3 22/3 Pengunaan
1. Biaya 1 1
administrasi
2. Pemberian a. Alkohol swab 3 3 3 3 3 3 18
terapi obat b. Futrolit 4 4 4 4 4 4 24
melalui iv
line c. Ceftrizoxim 2 2 2 2 2 2 12
d. Moxiflox 3 3 3 3 3 3 18
e. Tramadol 3 3 3 3 3 3 18
f. PCT infus 3 3 3 3 3 3 18
g. Fortison 3 3 3 3 3 3 18
3. Laboratorium a. Pemeriksaan 1 1
dan darah rutin
pemeriksaan
diagnostik
b. USG 1 1

4. Ruang a. Tempat tidur 1 1 1 1 1 1 1


perawatan b. Kipas angin
kelas 3 c. Kasur
d. Sprei
e. Bantal
f. Sarung bantal
g. Selimut
h. Tiang infus
i. Handscrub
j. Lemari
k. Penerangan +
listrik
l. Air
m. Kamar
mandi/WC
n. Gayung
o. Pispot
5. Visit Dokter Dokter Spesialis 1 1 1 1 1 1 6
Spesialis Penyakit Dalam

6. Tindakan a. Asuhan 1 1 1 1 1 5
Keperawatan keperawatan/hari
b. Injeksi perhari 1 1 1 1 1 5
Total Harga Total Biaya
No Tindakan Logistik Penggu Satuan
naan
1. Biaya Administrasi 1 50.000 50.000
2. Pemberian terapi obat a. Alkohol swab 18 479 8.622
melalui IV line b. Futrolit 24 45.000 1.080.000

c. Ceftrizoxim 12 6.500 78.000


d. Moxiflox 18 7.900 142.200

e. Tramadol 18 15.000 270.000

f. PCT infus 18 15.000 270.000

g. Fortison 18 15.000 270.000

3. Laboratorium dan a. Pemeriksaan 1 50.000 50.000


pemeriksaan diagnostik darah rutin

b. USG 1 200.000 200.000

4. Ruang Perawatan: a. Tempat tidur 6 275.000 1.650.000


Kelas 3 b. AC
c. Meja
d. Kasur
e. Sprei
f. Bantal
g. Sarung bantal
h. Selimut
i. Tiang infus
j. Handscrub
k. Tong sampah
l. Lemari
m. Penerangan +
listrik
n. Air
o. Kamar
mandi/WC
p. Gayung
q. Pispot
5. Visit Dokter Spesialis Dokter Spesialis 6 70.000 420.000
Penyakit Dalam

6. Tindakan Keperawatan Asuhan 6 15.000 90.000


keperawatan/hari
Injeksi per hari 8 5.000 40.000
8. Edukasi pasien dan keluarga
a. Pengendalian infeksi
Edukasi yang diberikan oleh tenaga medis baik dokter, perawat dan ahli gizi
kepada Tn. B dan keluarganya meliputi penyakit yang diderita oleh klien, upaya
yang dilakukan oleh tim tenaga kesehatan, diit makanan, dan obat yang didapatkan
oleh klien. Perawat memberikan penjelasan oleh klien dan keluarga apabila klien
masih merasa pusing, mual, dan nyeri perut disarankan untuk langsung ke
pelayanan kesehatan sehingga klien mendapatkan pertolongan yang cepat dan
tepat. Perawat juga memberikan edukasi pada klien dan keluarga terkait gelang
identitas sebagai penanda.
Perawat menjelaskan bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar
sesuai WHO serta momen apa saja yang dilakukan untuk mencuci tangan. Perawat
juga menjelaskan pentingnya mencuci tangan untuk menghindari paparan infeksi
virus dan bakteri yang ada di RS Soewondo Kendal. Perawat menjelaskan 6
langkan dan 5 momen cuci tangan mengunakan handsrab maupun sabun cuci
tangan. Perawat menunjukkan dimana pasien dengan mudah mendapakan
handcrub didepan tempat tidur pasien dan menunjukkan wastafel untuk cuci
tangan yang ada diruangan.
Klien dan keluarga menyampaikan jika sudah mengerti dengan penjelasan
yang diberikan oleh dokter, perawat, ahli gizi dll kepada klien dan keluarga. Klien
dan keluarga juga mulai melakukan cuci tangan meskipun dengan langkah-
langkah yang benr sepenuhnya.
b. Diit dan obat-obatan
Klien mengatakan selama dirawat di rumah sakit ini hanya makan makanan
yang disediakan oleh rumah sakit. Klien juga selalu minum obat secara teratur dan
hanya minum obat yang diberikan oleh rumah sakit.
9. Discharge planning
a. Peralatan yang dibutuhkan saat discharge charging
No Peralatan yang digunakan Jumlah

1. Obat pasien 1
2. Surat control 1

b. Indicator discharge charging


INDIKATOR

Tahap Pengkajian

Mengklarifikasi dan mengidentifikasi identitas klien untuk memastikan


kekurangan data yang diperoleh. Kemudian mengkaji tingkat pengetahuan
keluarga klien terkait dengan penyakit yang diderita anggota keluarga, meliputi
pengertian penyakit, tanda dan gejalanya, pencegahan kambuhnya penyakit dan
apa hal-hal yang harus dihindari oleh klien seperti makan tidak teratur.
Melakukan konsumsi obat secara teratur dan control setelah obat habis.

Tahap Perencanaan

1. Memprediksi permasalahan kesehatan yang akan dihadapi saat klien


pulang
2. Mengidentifikasi diagnose discharge planning klien
3. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk
menyelesaikan permasalahan klien (dokter,gizi,dll)
4. Menentukan rencana perawatan untuk mempersiapkan perawatan
kesehatan klien di rs sesuai kebutuhan klien.
5. Mencatat perencanaan/intervensi sesuai dengan kebutuhan klien dalam
pendokumentasian
Tahap Pelaksanaan

Memberikan informasi teaching: disease process dimana menjelaskan tentang:


1. Medication (obat)
Obat yang diberikan ketika klien pulang disesuaikan dengan advice
dokter, sehingga dalam hal ini harus dilanjutkan setelah pulang,
menjelaskan kapan meminum obat, dosis, fungsi obat tersebut
2. Environment (lingkungan)
Tn.B adalah pasien Cholelithiasis sehingga lingkungan pasien seperti
keluarga agar diperhatikan untuk tidak memasak makanan yang dapat
menimbulkan penyakit yang sama pada Tn. B
3. Treatment (pengobatan)
Menjelaskan kepada klien untuk beristirahat pasca rawat dirumah
sakit, tidak tidur terlalu malam dan membatasi aktivitas klien. Jika klien
mengalami nyeri dianjurkan untuk melakukan teknik relaksasi maupun
distraksi. Jika klien merasakan mual maka dianjurkan makan makanan
selagi masih hangat dan jika klien merasakan nyeri disarankan untuk
melakukan teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi untuk mengurangi
nyeri. Apabila klien mengalami masalah yang gawat seputar
kesehatanya lebih baik dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat agar
mendapatkan pengobatan segera.
4. Health teaching (pengajaran kesehatan)
Memberikan pengetahuan tentang penyakit, tanda gejala, pemicu,
dan pengobatanya. Perawat memberikan nasihat kepada klien keluarga
agar klien istirahat yang cukup dan minum obat secara teratur. Perawat
memberi tahu obat yang dibawa pulang kepada klien dan keluarga
pasien, waktu control, dan barang-barang apa saja yang harus dibawa
control. Klien juga direedukasi.
5. Diet
Klien dianjurkan untuk makan dengan teratur dan makan makanan
yang sehat. Klien juga disarankan walaupun makan sedikit sebaiknya
dilakukan sering dan makan selagi hangat.

Tahap Evaluasi

Setelah dilakukan pemberian pendidikan kesehatan singkat kepada klien dan


keluarga, klien dan keluarga mengatakan mengerti apa saja yang telah
dijelaskan perawat dan akan terus berupaya membantu dalam kesembuhan
klien.

10. Kepuasan pasien dan keluarga


Penilaian keputusan klien dan keluarga dilakukan melalui wawancara langsung
dengan keluarga dan klien. Keluarga dan klien mengatakan merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit baik oleh tenaga kesehatan medis maupun
tenaga non medis sehingga klien cepat pulih dari sakitnya.
11. Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal yang dibutuhkan oleh keluarga pasien yaitu,
komunikasi dengan dokter spesialis, ahli gizi, dan petugas analisa laborat. Advide dari
ahli gizi yaitu diit makanan lunak.
12. Hambatan dan pendukung proses keperawatan secara manajerial
a. Waktu pemberian obat
1) Hambatan/tantangan
Waktu pemberian terapi pada pasien baru disesuaikan dengan jadwal
pemberian obat terapi yang dilaksanakan diruangan dan tidak di hitung sesuai
dengan waktu kebutuhan pasien
2) Faktor pendukung
Saat Tn. B tiba diruangan diberikan terapi injeksi sesuai dengan keluhan
dan advise dokter. Akan tetapi waktu pemberian terapi selanjutnya tidak
dihitung sesuai pemberian obat pasien, tetapi pemberian terapi selanjutnya
disesuaikan dengan jadwal pemberian terapi yang dilakukan diruangan.
3) Solusi dalam penyelesian masalah
Pemberian terapi pada klien seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan
klien. Dimana waktu pemberian terapi klien tidak disesuaikan dengan jadwal
yang dilaksanakan diruangan.
b. Pembagian tugas perawat
1) Hambatan/tantangan
Tidak tepatnya pembagian tugas perawat dalam ruangan dalam merawat
pasien masih kurang optimal.
2) Solusi dalam menyelesaikan masalah
Dalam pembagian tugas perawat sebaiknya ditepatkan jadwal yang tetap
sehingga ada perawat penanggung jawab setiap pasien. Supaya dalam
pemberian pelayanan keperawatan kepada klien lebih optimal.
13. Hambatan/tantangan, faktor pendukung dan solusi penyelesaian dalam pengelolaan
pasien
a. Hambatan/tantangan
Hambatan atau tantangan selama proses pengelolaan Tn. B adalah keluarga
dan klien belum terlalu memahami tentang penyakit dan apa saja yang dapat
memicu penyakit kambuh. Hal tersebut didukung oleh pernyataan klien dan
keluarga yang belum memahami sakitnya serta penangannya, faktor pendidikan
dan usia klien membuat klien belum memahami tentang penyakitnya.
b. Faktor pendukung
Keluarga dan klien sangat kooperatif dengan informasi yang diberikan oleh
perawat dan tenaga medis lainya, seperti cara kompres air hangat, dan distraksi
untuk mengurangi nyeri serta cara untuk mengurangi mual. Keluarga juga selalu
mengupayakan kesembuhan klien. Keluarga juga bersemaangaat untuk mengikuti
saran dari perawat agar klien cepat sembuh.
c. Solusi dalam menyelesaikan masalah
1) Memberikan edukasi kepada keluarga klien tentang penyakit,cara distraksi
untuk mengatasi.
2) Meminta keluarga klien untuk memberikan dukungan kepada klien selama
sakit dan pasca keluar rumah sakit dengan memberikan lingkungan yang
nyaman dan bersih.

Anda mungkin juga menyukai