Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

DENGAN DIAGNOSA MEDIS ABSES SUBMANDIBULA

DI RUANG DAUN SIRIH RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Tugas ini dibuat untuk memenuhi penilaian Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah I
Dosen Pembimbing : RE Happy P, S.Kep., Ns., M.Kep
Pembimbing Lahan : Ambar Rukmini S.Kep., Ns

Disusun Oleh:

Elina Oktafiani

(P27220020062)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

2020/2021
Asuhan Keperawatan pada Ny. W dengan Abses Submandibula

Di Ruang Daun Sirih RSUD Pandan Arang Boyolali

Tanggal Masuk : 29-10-2021 jam 11.06 WIB

Tanggal Pengkajian : 01-11-2021 jam 08.00

Ruang/kamar : Daun Sirih/16

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 1 November 2021 pukul 08.00 WIB di ruang
Daun Sirih RSUD Pandan Arang Boyolali. Sumber data diperoleh melalui
wawancara langsung dengan pasien, keluarga dan observasi.
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. W
Umur : 63 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Sudah menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD
Alamat : Tegalweru, RT 07/RW 01, Sukorame, Musuk,
Boyolali
Tanggal masuk : Jum’at, 29 Oktober 2021
Tanggal pengkajian : Senin, 1 November 2021
No.RM : 1446xxxx
Diagnosa Medis : Abses submandibula
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 64 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Tegalweru, RT 07/RW 01, Sukorame, Musuk,
Boyolali
Hubungan dgn pasien : Suami

2. Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri di rahang bawah kiri
b) Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Pandan Arang pada hari Jum’at 29 Oktober
2021, pukul 11.06 WIB dengan keluhan nyeri dibagian rahang bawah kiri
disertai dengan pusing, kemudian dipindahkan ke ruang Daun Sirih pada
jam 14.00 WIB. Terapi yang telah diberikan dari IGD yaitu Tutofusin 20
tpm dan injeksi Ranitidine 2x1 (IV), Injeksi Ketorolac 3x1 (IV), Injeksi
Cefotaxim 2x1 (IV)

Saat pengkajian pada tanggal 1 November 2021 dihasilkan :

- Kesadaran pasien komposmentis


- Pasien tampak meringis kesakitan
- Pasien tampak lemah
- Pada saat palpasi terdapat nyeri tekan pada submandibula, kulit
teraba hangat
- Pemeriksaan TTV :
TD : 157/87 mmHg
N : 85x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,9 °C
SpO2 : 97%
GDS : 84
c) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit DM, Hipertensi,
Jantung, dll.
d) Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit DM,
Hipertensi, Jantung, dll.
3. Pola Kebutuhan Dasar
a. Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3x sehari
Selama sakit : Pasien mengatakan hanya makan setengah porsi
dan tidak pernah habis
b. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1x sehari.
Selama sakit : Pasien mengatakan BAB 1x sehari.
2) BAK
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAK 4-7x sehari.
Selama sakit : Pasien mengatakan BAK 5x sehari.
c. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : Pasien tidur kurang lebih 7 jam per hari.
Selama sakit : Pasien tidur 4-5 jam per hari
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit : Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara
mandiri.
Selama sakit : Pasien selama di rumah sakit hanya berbaring dan duduk
di tempat tidur, aktivitas pasien terbatas karena nyeri.

ADL dengan Indeks Barthel (IB)


No Fungsi Skor Nilai
. Skor
1. Makan 0 = Tidak mampu mandiri 2
1 = Perlu bantuan
2 = Mandiri
2. Mandi 0 = Tidak mampu mandiri 0
1 = Mandiri
3. Merawat Diri 0 = Perlu bantuan untuk bisa melakukan setengah 0
dibantu
1 = Mandiri untuk wajah/rambut/gigi
4. Berpakaian 0 = Tidak mampu mandiri 1
1 = Perlu bantuan untuk bisa melakukan sendiri atau
setengah dibantu
2 = Mandiri (termasuk kancing, resleting dan
sebagainya)
5. Buang Air 0 = Tidak mandiri 1
Besar 1 = Kadang-kadang mandiri
2 = Mandiri
6. Buang Air 0 = Tidak mandiri 1
Kecil 1 = Kadang-kadang mandiri
2 = Mandiri
7. Menggunakan 0 = Tidak mandiri 0
Toilet 1 = Kadang-kadang mandiri
2 = Mandiri
8. Bergerak 0 = Tidak mampu, tidak seimbang 1
1 = Butuh bantuan satu atau dua orang
2 = Bantuan minimal
3 = Mandiri
9. Mobilitas 0 = Tidak bisa berjalan 2
1 = Tergantung pada kursi roda
2 = Berjalan dengan bantuan satu orang
3 = Mandiri
10. Naik/Turun 0 = Tidak mampu mandiri 0
Tangga 1 = Butuh bantuan
2 = Mandiri

ADL
retasi Interpre
Interpretasi Hasil :
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan Ringan
9-11 : Ketergantungan Sedang
5-8 : Ketergantungan Berat
0-4 : Ketergantungan Total
HASIL : 8 (Ketergantungan berat)
e. Pola Perseptual
Status kesehatan mental pasien baik, dibuktikan dengan tanggapan yang
diberikan pasien saat perawat bertanya.

f. Pola Persepsi Diri


1) Gambaran Diri : Keluarga pasien menerima sakit yang diterima pasien
2) Ideal Diri : Pasien dan keluarga mengatakan dan berharap Ny. W lekas
sembuh agar bisa cepat berkumpul dengan anggota keluarga yang lain.
3) Harga Diri : Hubungan pasien dengan perawat dan orang lain
disekitarnya baik.
4) Peran Diri : Keluarga pasien mengatakan Ny. W berperan sebagai istri
dan memiliki hubungan baik dengan keluarga.
5) Identitas Diri : Pasien di rumah sebagai anak yang melakukan kegiatan
seperti kewajibannya.
g. Pola Peran dan Hubungan : Keluarga pasien mengatakan bahwa Ny. W
memiliki peran yang baik dikeluarga dan masyarakat.
a. Pola Manajemen dan Koping Strees : Tidak dikaji
b. Pola Nilai Kepercayaan
Sebelum sakit : Pasien beragama islam, di rumah pasien beribadah
sholat.
Selama sakit : Pasien selama sakit tetap menjalankan sholat dengan cara
duduk.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : lemah
b. Kesadaran : composmetis
c. TTV :
TD : 157/87 mmHg
N : 85x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,9 °C
SpO2 : 97%
GDS : 84
d. Kulit
Inspeksi : Terdapat luka dengan pus pada rahang bawah kiri pasien,
luka tampak memerah dan bengkak.
Palpasi : Terdapat nyeri tekan, dan rahang bawah kiri teraba hangat
e. Kepala
Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Mata
Inspeksi : Pergerakan bola mata simetris, konjungtiva anemis, kornea
bening
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
g. Telinga
Inspeksi : Bentuk daun telinga simetris, bersih
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

h. Hidung

Inspeksi : Bentuk hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping


hidung, indra penciuman baik.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

i. Mulut

Inspeksi : Mukosa bibir kering, gigi dan lidah bersih

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

j. Leher
Inspeksi : Terdapat pembengkakan pada submandibula kiri
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada submandibula kiri, kulit teraba
hangat
Pengkajian nyeri
P : Nyeri disebabkan karena abses yang ada di rahang bawah kiri
Q : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti ditusuk tusuk
R : Pasien mengatakan nyeri dirasakan pada rahang bawah kiri
S : Skala nyeri 6
T : Pasien mengatakan rasa nyerinya menetap
k. Dada
1) Paru-paru
Inspeksi : Simetris, tidak tampak retraksi dada.
Palpasi : Pengembangan dada simetris.
Perkusi : Bunyi sonor.
Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan.
2) Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS 5.
Perkusi : Terdengar pekak.
Auskultasi : S1 dan S2 reguler, tidak terdapat suara tambahan.
3) Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi dan edema.
Auskultasi : Bising usus 15x/menit.
Perkusi : Timpani.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan di ulu hati.
4) Punggung
Inspeksi : Tidak ada lesi.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
l. Ekstermitas
Superior : Tidak ada kelainan bawaan, cacat maupun lumpuh,
tidak terdapat edema, dan klien dapat bergerak sendiri. Terpasang infus
tutofusin 20 tpm ditangan kanan
Inferior : Klien dapat menggerakkan kakinya, tidak terdapat
kelainan bawaan, cacat maupun lumpuh pada bagian pinggul kebawah
sampai kaki.
Kekuatan tonus otot : 5 4
5 5
Keterangan :
0 : Otot sama sekali tidak mampu bergerak
1 : Kontraksi otot dapat dipalpasi tanpa gerakan persendian
2 : Tidak mampu melawan gravitasi
3 : Hanya mampu melawan gravitasi
4 : Mampu menggerakan persendian dengan gaya gravitasi mampu
melawan dengan tahan sedang
5 : Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh,
mampu melawan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahan
penuh
m. Genetalia
Tidak terpasang DC dan tidak memakai pampers.
5. Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan Hematologi pada tanggal 29/10/2021 11.04 WIB

PEMERIKS H SA NILAI METO


AAN A TU RUJUK DE
S AN AN
I
L
HEMATOL
OGI
Hematologi
lengkap
Hemoglobin 1 g/d 12.0 ~ Colori
1 L 16.0 metric
.
2
L
Leukosit 1 /uL 4000 ~ Flow
1 10000 cytome
8 try
6
0
H
Laju Endap - mm 0 ~ 20 Standar
Darah /ja t
m
Hitung jenis
leukosit
Eosinofil 0 % 1~5 Flow
. cytome
6 try
0
L
Basofil 0 % 0~1 Flow
. cytome
6 try
0
Neutrofil - % 2~6
batang
Neutrofil 6 % 50 ~ 60 Flow
segmen 0 cytome
. try
6
0
Limfosit 3 % 20 ~ 40 Flow
2 cytome
. try
4
0
Monosit 5 % 2~8 Flow
. cytome
8 try
0
Total eosinofil 8 /uL 20 ~
0 500
Total basofil 7 /uL 0 ~ 100
0
Total neutrofil 7 /uL 2000 ~
1 7000
8
0
H
Total 3 /uL 800 ~
lymphosit 8 4000
4
0
Total monosit 6 /uL 120 ~
9 1200
0
Protein - g/D 6~8
plasma l
Hematokrit 3 % 33.0 ~ Autoco
4 45.0 unter
Trombosit 5 10/ 154 ~ Impeda
2 uL 386 nce
2
Eritrosit 3 juta 4.3 ~ Impeda
. /uL 6.3 nce
9
1
Index
eritrosit
MCV 8 fL 80 ~ RBC
6 100 HC
.
9
MCH 2 pg 27 ~ 32 Kalkul
8 asi
.
6
MCHC 3 g/d 32.0 ~ Kalkul
2 L 36.0 asi
.
9
RDW-CV 1 % 11.5 ~
3 14.5
.
7
HOMEOSTA
TIS
Massa
Protombin
(PT)
- PT 1 deti 12 ~ 16 optical
7 k
.
2
H
- INR 1 optical
.
2
8
APTT
- APTT 3 deti 26 ~ 42 optical
3 k
.
1
- APTT - deti
kontrol k
KIMIA
KLINIK
Fungsi hati
AST (SGOT) 1 U/ <31 IFCC
7 L
ALT (SGPT) 1 U/ <31 IFCC
0 L
Fungsi ginjal
Ureum 3 Mg 10 ~ 50 Urease
6 /dL -UV
Kreatinin 0 mg/ 0.6 ~ Jaffe
. dL 1.1
7
Elektrolit
Natrium (Na) 1 mm 135 ~ ISE
4 ol/ 148
2 L
Kalium (K) 3 mm 3.5 ~ ISE
. ol/ 5.3
8 L
Klorida (C) 1 mm 98 ~ ISE
0 ol/ 107
8 L
H
Karbohidrat
- Glukosa 9 mg/ 70 ~ 25 Hexoki
darah sewaktu 5 dL nase
IMUNOSER
OLOGI
Antigen N Negatif
SARS-Cov-2 e
g
a
t
i
f
Hepatitis
Marker
HBsAg N Non- Rapid
o Reaktif test
n
-
R
e
a
k
t
i
f

b) Pemeriksaan HBsAg

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI METODE


RUJUKAN

- HBsAg Non Reaktif Non Reaktif Rapid Test


- Anti HCV Non Reaktif COI Non Reaktif ECLIA
Anti HIV 1/2 Non Reaktif Non Reaktif

c) Terapi medis

Obat Aturan Pakai Rute


Cairan Infus Tutofusin 500 ml 20 tpm IV
Injeksi Cefotaxim 1000 mg 2x1 IV
Injeksi Ketorolac 30 mg 2x1 IV
Injeksi Ranitidine 25 mg 2x1 IV
B. Analisa Data

No. Tgl/jam Data Fokus Problem Etiologi


1. 1 November DS : Nyeri akut Agen
2021 pencedera
- Ny. W mengatakan nyeri di rahang bawah
08.40 WIB fisiologis
kiri
P : Nyeri disebabkan karena abses yang ada
di rahang bawah kiri
Q : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
seperti ditusuk tusuk
R : Pasien mengatakan nyeri dirasakan pada
rahang bawah kiri
S : Skala nyeri 6
T : Pasien mengatakan rasa nyerinya menetap

DO :

- Ny W tampak meringis
- Pasien kesulitan untuk tidur karena nyeri
yang dirasakan
- Pasien terpasang infus tutofusin 20 tpm di
tangan kanan
- Inspeksi : Terdapat pembengkakan di
submandibula kiri
- Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada
submandibula, kulit terasa hangat
TTV :
TD : 157/87 mmHg
N : 85x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,9 °C
GDS : 84
2. 1 November DS : Kelemahan Intoleransi
2021 aktivitas
- Ny. W mengatakan merasa lemas.
08.40 WIB

DO :

- KU lemah.
- TTV
TD : 157/87 mmHg
N : 85x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,9 °C
- Kesadaran pasien : Composmentis
- Aktivitas tampak terganggu karena pasien
lemas.
Skor ADL : 8 (Ketergantungan berat)

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis.
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan.

D. Intervensi
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria
Tgl/Jam Intervensi
Dx Keperwatan Hasil
1 1 November Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan Observasi
2021 agen pencedera keperawatan selama 3 x 24 - Identifikasi lokasi, kar
09.00 WIB fisiologis jam diharapkan nyeri akteristik, durasi, frek
berkurang dengan kriteria uensi, kualitas, intensi
hasil : tas nyeri
- Ekspresi wajah - Identifikasi skala nyer
meringis menurun. i
- Keluhan nyeri - Identifikasi faktor yan
menurun. g memperberat dan m
- Kesulitan tidur emperingan nyeri
menurun Terapeutik
- Pola tidur membaik - Berikan teknik nonfar
- Tekanan darah makologis untuk men
membaik gurangi rasa nyeri.
- Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi
- Jelaskan strategi mere
dakan nyeri
- Ajarkan teknik nonfar
makologis untuk men
gurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2 1 November Intoleransi Setelah dilakukan asuhan Observasi
2021 aktivitas b.d keperawatan selama 3 x 24
- Identifkasi gangguan
09.00 WIB kelemahan jam diharapkan toleransi
fungsi tubuh yang
aktivitas meningkat
mengakibatkan
dengan kriteria hasil :
kelelahan.
- Keadaan umum
- Monitor lokasi dan
membaik
ketidaknyamanan
- Perasaan lemas
selama melakukan
menurun.
aktivitas.
- Tekanan darah dalam
- Memonitor pola dan
rentang normal (90/60
jam tidur
mmHg hingga (120/80
mmHg). Terapeutik

- Skor ADL meningkat - Sediakan lingkungan


E. Implementasi
NO Hari
Implementasi Respon TTD
DX Tanggal/Jam
Senin, 1 Mengidentifikasi lokasi, S :
November karakteristik, durasi,
1 Ny. W mengatakan nyeri di
2021 frekuensi, kualitas dan
rahang bawah kiri
intensitas nyeri
09.00 WIB P : Nyeri disebabkan
karena abses yang ada
di submandibula
sinistra
Q : Pasien mengatakan
nyeri yang dirasakan
seperti ditusuk tusuk
R : Pasien mengatakan
nyeri yang dirasakan

pada rahang bawah kiri
S : Skala nyeri 6
T : Pasien mengatakan
rasa nyerinya menetap

O:

Ny. W tampak meringis


kesakitan
TTV :
TD : 150/98 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,6°C
2 09.15 WIB Memonitor pola dan jam S : Pasien mengatakan pola tidur
tidur belum teratur

O : Mata pasien masih tampak
lelah
2 10. 00 WIB Memonitor lokasi dan S : Pasien mengatakan nyeri di
ketidaknyamanan rahang bawah kiri saat tidak
selama melakukan melakukan aktivitas maupun

aktivitas melakukan aktivitas

O : Pasien tampak meringis


kesakitan
1 12.20 WIB Kolaborasi dengan S : Pasien mengatakan bersedia
dokter untuk pemberian minum obat/diinjeksi sesuai
obat antiinflamasi : resep dokter

- Ketorolac 30 mg O : Tidak ada tanda-tanda alergi


3x1 (IV)
Antibiotik : √

- Cefotaxim 1000 mg
2x1 (IV)
Anti radang :
- Ranitidine 25 mg
3x1 (IV)
2 12.20 WIB Menganjurkan tirah S : Pasien mengatakan bersedia
baring tirah baring

O : Pasien melakukan tirah
baring
2 13.15 WIB Menganjurkan
O : Pasien mengatakan bersedia
melakukan aktivitas √
S : Pasien tampak mengerti
secara bertahap
1 13.25 WIB Mengganti cairan infus S : Pasien mengatakan bersedia

(Rl 20 tpm)
O : Pasien tampak mengerti
Mengidentifikasi lokasi, S :
karakteristik, durasi,
Ny. W mengatakan nyeri di √
frekuensi, kualitas dan
rahang bawah kiri sudah
1 Selasa, 2 intensitas nyeri
berkurang
November
P : Ny. W mengatakan nyeri
2021
09.00 yang dirasakan sudah berkurang

Q : Pasien mengatakan
nyeri yang dirasakan
seperti ditusuk
R : Pasien mengatakan
nyeri yang dirasakan
pada rahang bawah kiri
S : Skala nyeri 4
T : Pasien mengatakan
rasa nyerinya menetap

O:

Ny. W terkadang meringis

TTV :

TD : 130/90 mmHg
N : 63x/menit
RR : 20x/menit
S : 36.7°C
2 09.15 WIB Memonitor pola dan jam S : Pasien mengatakan pola
tidur tidurnya masih belum teratur

O : Mata pasien masih tampak
lelah
1 10.00 WIB Meningkatkan istirahat S : Pasien mengatakan mau
dan tidur untuk meningkatkan istirahat

tidur

O : Pasien masih tampak lemah


1 11.25 WIB Memberikan teknik non
S : Pasien mengatakan bersedia
farmakologis untuk
diajarkan teknik relaksasi
mengurangi rasa nyeri √
O : Pasien mampu melakukan
dengan teknik relaksasi
teknik yang diajarkan
napas dalam
1 12.00 WIB Kolaborasi dengan S: Pasien mengatakan bersedia
dokter untuk pemberian minum obat/diinjeksi sesuai resep
obat dokter

antiinflamasi : O : Tidak ada tanda-tanda alergi

- Ketorolac 30 mg
3x1 (IV) √
Antibiotik :
- Cefotaxim 1000 mg
2x1 (IV)
Anti radang :
- Ranitidine 25 mg
3x1 (IV)
1 13.00 WIB - Mengganti cairan infus S : Pasien mengatakan bersedia

(Rl 20 tpm)
O : Pasien tampak mengerti
Rabu 3 Mengidentifikasi lokasi, S :
November karakteristik, durasi,
Ny. W mengatakan sudah tidak
2021 frekuensi, kualitas dan
merasakan nyeri di rahang bawah
1 intensitas nyeri
09.00 WIB kirinya

O:

Ny. W tampak tenang duduk di


tempat tidur √

TTV :

TD : 120/66 mmHg

N : 85 x/menit

RR : 20 x/menit

S : 36,4°C

2 10.15 WIB Memonitor pola dan jam S : Pasien mengatakan pola tidur √
tidur sudah teratur, kurang lebih 8 jam
per hari
O : Pasien tampak segar
1 12.00 Mengkolaborasikan S: Pasien mengatakan bersedia
dengan dokter untuk minum obat/diinjeksi sesuai resep
pemberian obat dokter

antiinflamasi : O : Tidak ada tanda-tanda alergi

- Ketorolac 30 mg
3x1 (IV) √
Antibiotik :
- Cefotaxim 1000 mg
2x1 (IV)
Anti radang :
- Ranitidine 25 mg
3x1 (IV)

F. Evaluasi
NO
. Hari/Tanggal Evaluasi TTD
DX
1,2 Senin , 1 S: √
November 2021 Ny. W mengatakan nyeri di rahang bawah kiri

P : Nyeri disebabkan karena abses yang


ada di submandibula sinistra
Q : Pasien mengatakan nyeri yang
dirasakan seperti ditusuk tusuk
R : Pasien mengatakan nyeri yang
dirasakan pada rahang bawah kiri
S : Skala nyeri 6
T : Pasien mengatakan rasa nyerinya
menetap
− Pasien mengatakan pola tidur tidak teratur
O:
- Ny. W tampak meringis kesakitan
- Leher tampak bengkak memerah
- Mata pasien tampak lelah karena kurang tidur
TTV
TD : 157/87 mmHg
N : 85x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,9 °C
GDS : 84
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
- Ajarkan mengurangi nyeri secara mandiri
dengan teknik relaksasi nafas dalam
- Fasilitasi istirahat tidur
- Kolaborasi dengan dokter untuk OP (insisi dan
drainase abses submandiubla) dan pemberian
obat
1,2 Selasa, 2 S: √
November 2021 - Ny. W mengatakan nyeri di rahang bawah kiri
berkurang
P : Ny. W mengatakan nyeri yang dirasakan sudah
berkurang
Q : Pasien mengatakan nyeri yang
dirasakan seperti ditusuk
R : Pasien mengatakan nyeri yang
dirasakan pada rahang bawah kiri
S : Skala nyeri 4
T : Pasien mengatakan rasa nyerinya
menetap
- Pasien mengatakan pola tidur masih belum
teratur
O:
- Ny. W terkadang meringis kesakitan
- Leher masih tampak kemerahan
- Mata pasien masih tampak lelah karena
kurang tidur
- Kesadaran composmentis
TTV :
TD : 130/90 mmHg
N : 63x/menit
RR : 20x/menit
S : 36.7°C
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
- Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi nafas
dalam)
- Meningkatkan pola istirahat dan tidur
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat analgetik.
1,2 Rabu, 3 S: √
November 2021 - Ny. W mengatakan sudah tidak merasakan
nyeri di pipi
P : Nyeri akibat abses di submandibula
Q : Nyeri seperti ditusuk tusuk
R : Nyeri di rahang bawah kiri
S:3
T : Nyeri menetap
- Pasien mengatakan pola tidur sudah teratur,
kurang lebih 8 jam per hari
O:
- Keadaan umum pasien baik
- Kesadaran composmentis
- Ny. W tampak tenang duduk di tempat tidur
- TTV :
TD : 120/66 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,4°C
- Pasien tampak segar
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan, pasien pulang dengan
edukasi :
- Menganjurkan untuk control ulang
- Menganjurkan untuk minum obat oral sesuai
anjuran dokter
- Menganjurkan untuk mengatasi nyeri secara
mandiri jika nyeri timbul

Anda mungkin juga menyukai