Tugas ini dibuat untuk memenuhi penilaian Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah I
Dosen Pembimbing : RE Happy P, S.Kep., Ns., M.Kep
Pembimbing Lahan : Ambar Rukmini S.Kep., Ns
Disusun Oleh:
Elina Oktafiani
(P27220020062)
2020/2021
Asuhan Keperawatan pada Ny. W dengan Abses Submandibula
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 1 November 2021 pukul 08.00 WIB di ruang
Daun Sirih RSUD Pandan Arang Boyolali. Sumber data diperoleh melalui
wawancara langsung dengan pasien, keluarga dan observasi.
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. W
Umur : 63 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Sudah menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD
Alamat : Tegalweru, RT 07/RW 01, Sukorame, Musuk,
Boyolali
Tanggal masuk : Jum’at, 29 Oktober 2021
Tanggal pengkajian : Senin, 1 November 2021
No.RM : 1446xxxx
Diagnosa Medis : Abses submandibula
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 64 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Tegalweru, RT 07/RW 01, Sukorame, Musuk,
Boyolali
Hubungan dgn pasien : Suami
2. Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri di rahang bawah kiri
b) Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Pandan Arang pada hari Jum’at 29 Oktober
2021, pukul 11.06 WIB dengan keluhan nyeri dibagian rahang bawah kiri
disertai dengan pusing, kemudian dipindahkan ke ruang Daun Sirih pada
jam 14.00 WIB. Terapi yang telah diberikan dari IGD yaitu Tutofusin 20
tpm dan injeksi Ranitidine 2x1 (IV), Injeksi Ketorolac 3x1 (IV), Injeksi
Cefotaxim 2x1 (IV)
Interpretasi Hasil :
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan Ringan
9-11 : Ketergantungan Sedang
5-8 : Ketergantungan Berat
0-4 : Ketergantungan Total
HASIL : 8 (Ketergantungan berat)
e. Pola Perseptual
Status kesehatan mental pasien baik, dibuktikan dengan tanggapan yang
diberikan pasien saat perawat bertanya.
f. Pola Persepsi Diri
1) Gambaran Diri : Keluarga pasien menerima sakit yang diterima pasien
2) Ideal Diri : Pasien dan keluarga mengatakan dan berharap Ny. W lekas
sembuh agar bisa cepat berkumpul dengan anggota keluarga yang lain.
3) Harga Diri : Hubungan pasien dengan perawat dan orang lain
disekitarnya baik.
4) Peran Diri : Keluarga pasien mengatakan Ny. W berperan sebagai istri
dan memiliki hubungan baik dengan keluarga.
5) Identitas Diri : Pasien di rumah sebagai anak yang melakukan kegiatan
seperti kewajibannya.
g. Pola Peran dan Hubungan : Keluarga pasien mengatakan bahwa Ny. W
memiliki peran yang baik dikeluarga dan masyarakat.
a. Pola Manajemen dan Koping Strees : Tidak dikaji
b. Pola Nilai Kepercayaan
Sebelum sakit : Pasien beragama islam, di rumah pasien beribadah
sholat.
Selama sakit : Pasien selama sakit tetap menjalankan sholat dengan cara
duduk.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : lemah
b. Kesadaran : composmetis
c. TTV :
TD : 157/87 mmHg
N : 85x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,9 °C
SpO2 : 97%
GDS : 84
d. Kulit
Inspeksi : Terdapat luka dengan pus pada rahang bawah kiri pasien,
luka tampak memerah dan bengkak.
Palpasi : Terdapat nyeri tekan, dan rahang bawah kiri teraba hangat
e. Kepala
Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Mata
Inspeksi : Pergerakan bola mata simetris, konjungtiva anemis, kornea
bening
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
g. Telinga
Inspeksi : Bentuk daun telinga simetris, bersih
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
h. Hidung
i. Mulut
j. Leher
Inspeksi : Terdapat pembengkakan pada submandibula kiri
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada submandibula kiri, kulit teraba
hangat
Pengkajian nyeri
P : Nyeri disebabkan karena abses yang ada di rahang bawah kiri
Q : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti ditusuk tusuk
R : Pasien mengatakan nyeri dirasakan pada rahang bawah kiri
S : Skala nyeri 6
T : Pasien mengatakan rasa nyerinya menetap
k. Dada
1) Paru-paru
Inspeksi : Simetris, tidak tampak retraksi dada.
Palpasi : Pengembangan dada simetris.
Perkusi : Bunyi sonor.
Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan.
2) Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS 5.
Perkusi : Terdengar pekak.
Auskultasi : S1 dan S2 reguler, tidak terdapat suara tambahan.
3) Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi dan edema.
Auskultasi : Bising usus 15x/menit.
Perkusi : Timpani.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan di ulu hati.
4) Punggung
Inspeksi : Tidak ada lesi.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
l. Ekstermitas
Superior : Tidak ada kelainan bawaan, cacat maupun lumpuh,
tidak terdapat edema, dan klien dapat bergerak sendiri. Terpasang infus
tutofusin 20 tpm ditangan kanan
Inferior : Klien dapat menggerakkan kakinya, tidak terdapat
kelainan bawaan, cacat maupun lumpuh pada bagian pinggul kebawah
sampai kaki.
Kekuatan tonus otot : 5 4
5 5
Keterangan :
0 : Otot sama sekali tidak mampu bergerak
1 : Kontraksi otot dapat dipalpasi tanpa gerakan persendian
2 : Tidak mampu melawan gravitasi
3 : Hanya mampu melawan gravitasi
4 : Mampu menggerakan persendian dengan gaya gravitasi mampu
melawan dengan tahan sedang
5 : Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh,
mampu melawan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahan
penuh
m. Genetalia
Tidak terpasang DC dan tidak memakai pampers.
5. Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan Hematologi pada tanggal 29/10/2021 11.04 WIB
c) Terapi medis
DO :
- Ny W tampak meringis
- Pasien kesulitan untuk tidur karena nyeri
yang dirasakan
- Pasien terpasang infus tutofusin 20 tpm di
tangan kanan
- Inspeksi : Terdapat pembengkakan di
submandibula kiri
- Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada
submandibula, kulit terasa hangat
TTV :
TD : 157/87 mmHg
N : 85x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,9 °C
GDS : 84
2. 1 November DS : Kelemahan Intoleransi
2021 aktivitas
- Ny. W mengatakan merasa lemas.
08.40 WIB
DO :
- KU lemah.
- TTV
TD : 157/87 mmHg
N : 85x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,9 °C
- Kesadaran pasien : Composmentis
- Aktivitas tampak terganggu karena pasien
lemas.
Skor ADL : 8 (Ketergantungan berat)
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis.
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan.
D. Intervensi
Edukasi
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan.
E. Implementasi
NO Hari
Implementasi Respon TTD
DX Tanggal/Jam
O:
- Cefotaxim 1000 mg
2x1 (IV)
Anti radang :
- Ranitidine 25 mg
3x1 (IV)
2 12.20 WIB Menganjurkan tirah S : Pasien mengatakan bersedia
baring tirah baring
√
O : Pasien melakukan tirah
baring
Mengidentifikasi lokasi, S :
karakteristik, durasi,
Ny. W mengatakan nyeri di
frekuensi, kualitas dan
rahang bawah kiri sudah
1 Selasa, 2 intensitas nyeri
berkurang
November
P : Ny. W mengatakan nyeri
2021
yang dirasakan sudah berkurang
09.00
Q : Pasien mengatakan nyeri
yang dirasakan seperti ditusuk
R : Pasien mengatakan nyeri
yang dirasakan pada rahang
bawah kiri √
S : Skala nyeri 4
T : Pasien mengatakan rasa
nyerinya menetap
O:
TTV :
TD : 130/90 mmHg
N : 63x/menit
RR : 20x/menit
S : 36.7°C
- Ketorolac 30 mg
3x1 (IV) √
Antibiotik :
- Cefotaxim 1000 mg
2x1 (IV)
Anti radang :
- Ranitidine 25 mg
3x1 (IV)
O:
TTV :
TD : 120/66 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,4°C
2 10.15 WIB Memonitor pola dan jam S : Pasien mengatakan pola tidur
tidur sudah teratur, kurang lebih 8 jam
√
per hari
- Ketorolac 30 mg
3x1 (IV) √
Antibiotik :
- Cefotaxim 1000 mg
2x1 (IV)
Anti radang :
- Ranitidine 25 mg
3x1 (IV)
F. Evaluasi
NO.
Hari/Tanggal Evaluasi TTD
DX
1,2 Senin , 1 S:
November 2021 Ny. W mengatakan nyeri di rahang bawah kiri
O:
- Ny. W tampak meringis kesakitan
- Leher tampak bengkak memerah
√
- Mata pasien tampak lelah karena kurang tidur
TTV
TD : 157/87 mmHg
N : 85x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,9 °C
GDS : 84
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
- Ajarkan mengurangi nyeri secara mandiri
dengan teknik relaksasi nafas dalam
- Fasilitasi istirahat tidur
- Kolaborasi dengan dokter untuk OP (insisi dan
drainase abses submandiubla) dan pemberian
obat
1,2 Selasa, 2 S:
November 2021 - Ny. W mengatakan nyeri di rahang bawah kiri
berkurang
P : Ny. W mengatakan nyeri yang dirasakan sudah
berkurang